Anda di halaman 1dari 2

RST] MADANT PENGELOLAAN RESEP DT,NGAN INSTRUKSI KHUST]S

(DARURA T,STAryDING ORDER, STOP ORDER, TAPPERING)


MEDAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


37ISPO/FARMASURSU M/IV/20 I 9 00 l2

oleh:
STAN'DAR Tanggal terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL )
(sPo) l5 April 2019 ARS
Direktur
l. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan$ahan yang dimaksudkan
PENGERl'IAN untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah,
mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau g ejala
penyakiL luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia alau
hewam dan untuk memperelok atau mernperind"h badan atau bagian
badan manusia termasuk obat tradisional.
2. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker pengelola
apotek untuk mernberikan obat jadi atau meracik obar dalam bentuk
sediaan tertentu sesuai dengan keahliannya, takar', dan jumlah obat
sesuai dengan yang diminta" kemudian menyerahkannya kepada yang
berhak/pasien ..

Terselenggaranya proses penulisan resep dan instruksi obat sesuai standar


TI.]JUAN
yang berlah:u dan kaidah & kaidah keselmatm pasien (patient safety)

KEBIJAKAN Surat keputusan direktur No: 0l I /SK/D/RSUN,I/001/2017 Tentang


Peresepan, Penulisan, Pemesanan

A. Emergency Order
l.Perawat m€rnbawa resep obat CITO/PM ke Instalasi Farmasi
2. Petugas Farmasi mendahulukan penge{aan resep tersebut untu}
PROSEDI.iR selanjutnya resep tersebut direkapitulasi dan segera disiapkan
obatnya.
3. Petugas menyediakan obat dan langsrng diserahkan ke pera*at.
4. Perawat mengarnbil obat, mencek kebenaral obat dan memberikan
obal tersebut kepada pasien.
B. Standing Order
l. Dokter yang mengautorisasi perawat unnrk memberikan obat-obatan
tertentu kepada pasien, dimana dokter tidak menuliskan lagi secara
lengkap komponen kelengkapan instruksi pengobatan (bentuk dan
kekuatan sedtaan, dosis dan jumlah obat, slgnature, aturan
pemakaian)
2. Perawat penerima instruksi akan memberikan obat- obatan kepada
pasien sesuai deng,an ketentuan-
C. Tappering Off
1. Tapering off atau lebih sering disebut dose tapering off :penumnan
dosis obat tertentu ketika obat hendak dihentikan penggunaannya
2. Tidak semua obat dilakukan dose tapering off, hanya untuk obat-
obat yang memiliki efek berlebihan pada tubuh yang akan dilakukan
tapering off
3. Contoh obat yang bisa mengalami tapering off adalah kortikosteroid,
beta-blocker, antiepilepsi, dan antidepressan
D. Automatic Stop Order
l. Apoteker akan mengingatkan dokter dan perawat jika mendapati
sratu pengobatan yang hamper mencapai batas pemberian yang
aman. Pengobatan akan dilanjutkan setelah dinyatakan secara te(ulis
oleh dokter yang bersangkutan.
2. ldentifikasi dan komunikasi terkait automatic stop order akan
disampaikan 48 jam seblum lama terapi habis.
3. Apoteker akan mengirim peringatan tentang automatic stop order
yang akan dilakukan
4. Peringatan akan ditandai dengan stiker, chart, atau catatan progress.
Kalimat yang digunakan adalah "Berdasarkan kebijakan stop order,
pemesanim obat berikut akan berakhir pada ...,....(.meliputi tanggal
dan rvaktu)-".
5. Komunikasi tersebut ditempatkan pada bagian catatan obat di rekam
medis
6. Automatic Stop Order (ASO) diterapkan pada obat-obat kategori
tertentu yang dianggap sebagai obat yarg kuaypotert dm obat-obat
yang memerlukan review regular. Misal : anti infeksi, antiviral,
antifungi jarkotik, dan kortikosteroid.
I . Instalasi Farmasi
T-INIT'I'ERKAIT 2. IGD
3. Rawat Jalan
4. Rawat Inap
5. DPJP

Anda mungkin juga menyukai