Anda di halaman 1dari 6

BAB III

GAMBARAN KHUSUS DAN ANALISA DATA

Dalam kegiatan sehari harinya Puskesmas Cireunghas sebagai Pusat Kesehatan


Masyarakat telah melaksanakan beberapa kegiatan sesuai dengan fungsi Puskesmas pada umumnya,
ditambah dengan perluasan pelayanan ibu bersalin melalui PONED. Pelayanan kesehatan dasar yang
dilaksanakan di Puskesmas Cireunghas adalah berupa upaya pelayanan kuratif, rehabilitatif, promotif,
dan preventif kepada masyarakat umum, peserta jamkesmas, askes / peserta asuransi lainnya.

Upaya pelayanan kesehatan yang di laksanakan di Puskesmas Cireunghas meliputi :


1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial, meliputi :
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Gizi
d. Pelayanan KIA KB
e. Pencegahan Penyakit Menular
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan, meliputi :
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Kesehatan Jiwa;
c. Kesehatan Gigi Masyarakat;
d. Kesehatan Tradisional dan Komplementer;
e. Kesehatan Olahraga;
f. Kesehatan Kerja;
g. Kesehatan Indera;
h. Kesehatan Lanjut Usia
3. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), meliputi :
a. Kunjungan Puskesmas
b. Pelayanan Umum
c. Kesehatan gigi dan mulut
d. PONED
4. Perawatan Kesehatan Masyarakat, Laboratorium dan Kefarmasian
Pelayanan di Puskesmas Cireunghas dilaksanakan setiap hari kerja untuk pelayanan umum dan
KIA dan Pelayanan 24 jam untuk persalinan melalui Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi

19
Dasar (PONED). Selain itu Puskesmas Cireunghas juga mengadakan pelayanan laboratorium
klinik untuk menunjang pelayanan pengobatan.

3.1 Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular

Program pemberantasan penyakit menular yang diselenggarakan di Puskesmas Cireunghas adalah


P2 TB Paru, P2 ISPA, P2 Diare, P2 DBD, P2 Rabies, P2 Kusta, P2 Filariasi, P2 Chikungunya.

a. P2 Kusta
Penyakit Kusta merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan masalah yang sangat
kompleks. Masalah yang dimagsud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah
social, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta sampai saat ini masih
ditakuti masyarakat, keluarga termasuk petugas kesehatan. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan/ pengertian yang keliru terhadap kusta dan cacat yang ditimbulkan.
Sampai tahun 2015 belum ada lagi kasus kusta di desa cireunghas.

19
BAB IV

PERUMUSAN MASALAH

4.1 Identifikasi Masalah

Kurangnya konseling dan pengetahuan masyarakat tentang penyakit kusta.

4.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah

Urutan prioritas masalah masing-masing program ditentukan melalui instrmen USG, adapun
hasinya adalah sebagai berikut :

No Kriteria
Masalah Jumlah
Urgency Seriousness Growth
1 a. kusta 4 3 3 10

3.3 Merumuskan Masalah

a. Kusta
Kurang pahamnya masyarakat akan penyakit kusta dan masih kurangnya sosialisasi kepada masyarakat
akibat yang ditimbulkan

19
BAB IV

PERUMUSAN MASALAH

4. 1 Identifikasi Masalah

Kurang pahamnya masyaraka tentang bahayanya kusta dan bagaimana penyebabnya.

4.2 Menetapkan Urutan Prioritas Masalah

Urutan prioritas masalah masing-masing program ditentukan melalui instrumen USG, adapun
hasinya adalah sebagai berikut :

Ditahun 2015 ada 1 kasus kusta yang diderita oleh wanita berusia 35th dengan tipe Multi
Basiler (MB) / kusta basah dari desa cireunghas.

3.3 Merumuskan Masalah

a. Kusta
Masih kurangnya sosialisai kemasyarakat tentang kusta.

4.4 Penyebab Masalah

Kurang sosialiasi kepada masyarakat tentang kusta

4.5 Cara Pemecahan Masalah

No Prioritas masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Ket


masalah pemecahan masalah terpilih

19
1 Masih kurangnya Kurangnya Penyuluhan kusta Penyuluhan
pemahaman sosialisasi ke kusta
masyarakat tentang pada
kusta masyarakat

19
BAB V

PENYUSUNAN RUK

19

Anda mungkin juga menyukai