Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WINONG
Jl. Raya By Pass Winong - Arjawinangun
Email : uptpuskemaswinong@gmail.com
Gempol - 45161
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS WINONG
NOMOR :
TENTANG
PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

KEPALA UPTD PUSKESMAS WINONG

Menimbang : a. bahwa dalam rangka rangka meningkatkan mutu pelayanan


kesehatan dan keselamatan pasien di Puskesmas Winong, perlu
adanya pengaturan terhadap peresepan obat psikotropika dan
narkotika

b. bahwa sehubungan dengan pernyataan butir a di atas, untuk


menjamin penggunaan Obat psikotropika dan narkotika tidak
disalahgunakan perlu diatur cara peresepan obat psikotropika
narkotika di Puskesmas Winong ;

c. bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b


tersebut diatas, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD.
Puskesmas Winong tentang Peresepan Obat Psikotropika dan
narkotika di Puskesmas Winong;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan


Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-Undang No 5 Tahun 1997 tentang psikotropika
( Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671 )
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 9 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Penggolongan Psikotropika
4. Undang-Undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
( Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062 )
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2015;
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor : 13 TAHUN 2009 Tentang Pedoman Peningkatan Kualitas
Pelayanan Publik Dengan Partisipasi Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan
No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Akreditasi Puskesmas;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2015 Tentang Peredaran , Penyimpanan, Pemusnahan, dam
Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan prekusor Farmasi
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/
2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WINONG TENTANG PERESEPAN


OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

KESATU : Menentukan Jenis golongan obat psikotropika narkotika di


Puskesmas Winong

KEDUA :
Menetapkan peresepan obat psikotropika dan narkotika sebagaimana
terlampir dalam surat keputusan ini

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal


Ditetapkan di ditetapkan
: Gempol

pada Tanggal : 2023

KEPALA PUSKESMAS WINONG

YULI INDRIASARI

KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT


KECAMATAN CILANDAK KOTA ADMINISTRASI
JAKARTA SELATAN
LAMPIRAN I : Keputusan Kepala Puskesmas Winong
Nomor :

Tanggal :

PERESEPAN OBAT PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter,
dokter gigi dan dokter spesialis kepada unit penunjang obat yang ada Apoteker
dan mempunyai legalitas, dan pemberian obat psikotropika dan tropika hanya
dapat dilakukan apabila :

1. Peresepan obat psikotropika narkotika hanya boleh ditulis oleh dokter /


dokter gigi / dokter spesialis
2. Resep merupakan resep asli dan ditangani langsung oleh dokter
pemeriksa/pemberi resep
3. jika tidak ditandatangani resep bisa ditolak atau konfirmasi ke dokter
yang menulis resep
4. Resep yang ditulis harus jelas, baik jenisnya, jumlahnya dan cara
penggunaannya
5. Resep psikotropika diberi garis merah dibawah nama obat, dan obat
narkotika diberi garis biru dibawah nama resep obat dan ditandatangani
sejajar garis merah atau biru
6. Resep ditulis nama pasien dan alamat pasien yang lengkap
7. Resep yang berisi obat psikotropika narkotika disimpan dalam lemari
obat , menjadi satu dengan obat psikotropika, dalam keadaan terkunci

Obat narkotika menurut Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 ada 3


golongan narkotika :

a. Golongan I : hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan


Misalnya: Opium, Heroin, kokain dll yang tercantum dalam
daftar narkotik golongan I

2. Golongan II :berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir


dan dapat digunakan dalam terapi
Misalnya: Metadone, Morfin, Petidin dll yang tercantum
dalam daftar narkotik golongan II

3. Golongan III : narkotika yang berkhasiat pengobatan sebagai pilihan


terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan /atau
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan, yang masuk dalam golongan ini
adalah : Kodein , Garam-garam narkotika dalam golongan
ini
4. Golongan dan jenis prekursor
- Tabel I : efedrin, ergometrin, ergotamine, potassium permanganant,
pseudoefedrin dll yang ada di tabel I
- Tabel II : Acetone, ethil ether, piperidine, sulphuric acid dll yang ada
di tabel II

5. Obat psikofarmaka menurut DOEN psikofarmaka 2002 penggolongan


obat terdiri dari:
a.Antianxientas dan anti Insomnia

- Diazepam

b. Antidepresi dan anti mania


- Amitriptiline Hcl

- Litium Karbonat

c. Antiobsesif kompulsif dan antipanik

- Klomamin Hcl

d. Antipsikosis

- Flufenazin dekanoat

- Haloperidol

- Klorpromazine Hcl

- Perfenazine Hcl

- Risperidon

- Sulpirid

- Trifluperazine

6. Daftar psikotropika golongan III ( UU RI no.5 tahun 1997 )


- Pentobarbital, amobarbital dll yang tercantum dalam daftar
psikotropik golongan III

7. Daftar psikotropik golongan IV ( UU RI no.5 tahun 1997 )


- Alprazolan barbital, diazapam, clobazam

KEPALA PUSKESMAS SEMPAJA

YULI INDRIASARI

Anda mungkin juga menyukai