TAHUN 2016
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
UNIT
KERJA RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO
K3 RS Keracunan gas anastesi Kerugian pada staf 3 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai dengan SPO
nitrogen oksida RS
K3 RS Keracunan formaldehyd Kerugian pada staf 0.5 0 7 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai dengan SPO
RS
Kerugian pada staf
K3 RS Keracunan Merkuri RS 0 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai dengan SPO
K3 RS Keracunan ethylene oxide Kerugian pada staf 0 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai dengan SPO
RS
Keracunan cairan anastesi Kerugian pada staf
K3 RS ethyl eter RS 0.5 6 6 18 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai dengan SPO
perlu mendapat perhatian dari
Kerugian pada staf manajemen puncak dan Membuat kebijakan/regulasi untuk
K3 RS Stress kerja 6 6 7 252 Tinggi memperhatikan hal tersebut dan
RS tindakan perbaikan segera menjalankan regulasi
dilakukan.
perlu mendapat perhatian dari Mereview SPO yang ada, memastikan
K3 RS Infeksi Nosokomial Kerugian pada staf 6 6 7 252 Tinggi manajemen puncak dan semua tindakan dilakukan berdasarkan
RS tindakan perbaikan segera SPO
dilakukan.
perlu mendapat perhatian dari Memastikan regulasi dan Memastikan
K3 RS Kebakaran fasilitas RS 6 1 40 240 Tinggi manajemen puncak dan tindakan deteksi awal bencana dilakukan
tindakan perbaikan segera
dilakukan. sesuai SPO
perlu mendapat perhatian dari Memastikan regulasi dan Memastikan
manajemen puncak dan
K3 RS Kebanjiran fasilitas RS 6 1 40 240 Tinggi tindakan perbaikan segera tindakan deteksi awal bencana dilakukan
dilakukan. sesuai SPO
perlu mendapat perhatian dari Memastikan regulasi dan Memastikan
K3 RS Gempa Bumi fasilitas RS 6 1 40 240 Tinggi manajemen puncak dan tindakan deteksi awal bencana dilakukan
tindakan perbaikan segera
sesuai SPO
dilakukan.
perlu mendapat perhatian dari
Kerugian pada staf manajemen puncak dan Membuat kebijakan/regulasi untuk
K3 RS Sikap kerja tidak ergonomis 6 6 7 252 Tinggi memperhatikan hal tersebut dan
RS tindakan perbaikan segera menjalankan regulasi
dilakukan.
DAFTAR RISIKO RS XYZ
TAHUN 2016
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
UNIT
KERJA RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
Insiden kesalahan penyerahan obat Kerugian pada tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
pada pasien IRNA pasien dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Insiden kelebihan penyerahan obat Kerugian pada
Farmasi pada pasien IRJA pasien 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi Insiden kelebihan penyerahan obat Kerugian pada 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
pada pasien IRNA pasien dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
Insiden kekurangan penyerahan obat Kerugian pada tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi pada pasien IRJA pasien 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi Insiden kekurangan penyerahan obat Kerugian pada 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
pada pasien IRNA pasien
dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
Kerugian pada tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi Insiden kesalahan dosis obat pasien 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
DAFTAR RISIKO RS XYZ
TAHUN 2016
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai .
Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi
probabilitas kejadian (PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A. (Petunjuk nilai
tingkat dari "L" dan "C" terdapat pada lembaran bawah Form ini)
Gizi Insiden kesalahan jenis diet Kerugian pada 3 0.5 1 1.5 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai dengan
pasien SPO
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai .
Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi
probabilitas kejadian (PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
ICU Insiden tersumbatnya saluran nafas Kerugian pada 10 0 15 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
yang berakibat bradikardi pasien dengan SPO
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
Kamar Operasi Insiden operasi tanpa spesialis anestesi Kerugian pada 0.5 0 15 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pasien dengan SPO
Kamar Operasi Insiden kesalahan jenis operasi Kerugian pada 0.5 0.5 15 3.75 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pasien dengan SPO
Kamar Operasi Insiden kesalahan posisi operasi Kerugian pada 0.5 0.5 15 3.75 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pasien dengan SPO
Kamar Operasi Insiden konsultasi durante operasi Kerugian pada 6 1 1 6 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pasien dengan SPO
Kerugian pada tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah
KAmar Operasi Insiden tertinggalnya kain kasa pasien 3 0.5 15 22.5 Menengah kemudian dan penanganan cukup ada kemudian melakukan
dilakukan dengan prosedur yang ada prosedur sesuai dengan SPO
tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah
Kamar Operasi Insiden kesalahan identifikasi pasien Kerugian pada 6 0.5 15 45 Menengah kemudian dan penanganan cukup ada kemudian melakukan
pasien
dilakukan dengan prosedur yang ada prosedur sesuai dengan SPO
Kerugian pada tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah
Kamar Operasi Insiden kesalahan diagnosis pra operasi pasien 3 1 15 45 Menengah kemudian dan penanganan cukup ada kemudian melakukan
dilakukan dengan prosedur yang ada prosedur sesuai dengan SPO
DAFTAR RISIKO RS XYZ
TAHUN 2016
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan
prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian (PELUANG) , besaran
dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
PENGENDALIAN RISIKO
Laboratoriu Insiden kesalahan pencampuran Kerugian pada 3 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
m reagen pasien dengan SPO
Laboratoriu Insiden kesalahan jenis darah Kerugian pada 3 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
m pasien dengan SPO
Laboratoriu Insiden kesalahan pengoperasian alat Kerugian pada 3 0.5 1 1.5 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
m pasien dengan SPO
Laboratoriu Insiden kesalahan menyampaikan Kerugian pada 3 1 1 3 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
m hasil pasien dengan SPO
Laboratoriu Insiden kesalahan golongan darah Kerugian pada tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
3 0.5 15 22.5 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
m pasien dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Laboratoriu Insiden kesalahan golongan / jenis Kerugian pada 3 0.5 15 22.5 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
m darah tranfusi pasien
dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
DAFTAR RISIKO RS XYZ
TAHUN 2016
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
Insiden ketidaksesuaian antara foto dengan Kerugian pada Melakukan prosedur sesuai
Radiologi hasil expertise pasien 1 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima dengan SPO
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
Rawat Inap Insiden kesalahan cara pemberian obat Kerugian pada 1 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pasien dengan SPO
Kerugian pada Melakukan prosedur sesuai
Rawat Inap Insiden luka bakar akibat buli-buli panas pasien 3 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima dengan SPO
Kerugian pada Melakukan prosedur sesuai
Rawat Inap Insiden pasien jatuh 1 0.5 3 1.5 Rendah risiko dapat diterima
pasien dengan SPO
Rawat Inap Insiden kesalahan sampling Kerugian pada 3 0.5 1 1.5 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pasien dengan SPO
Rawat Inap Insiden kesalahan persiapan operasi Kerugian pada 3 0.5 1 1.5 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pasien dengan SPO
Kerugian pada Melakukan prosedur sesuai
Rawat Inap Insiden kesalahan pemberian obat pasien 3 1 1 3 Rendah risiko dapat diterima dengan SPO
Rawat Inap Insiden kesalahan identifikasi pasien Kerugian pada 3 1 1 3 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
pada saat pengambilan sample pasien dengan SPO
Kerugian pada Melakukan prosedur sesuai
Rawat Inap Insiden infus blong pasien 6 2 1 12 Rendah risiko dapat diterima dengan SPO
tindakan perbaikan dapat Mereview SPO yang sudah ada
Kerugian pada dijadwalkan kemudian dan
Rawat Inap Insiden kesalahan pencampuran obat pasien 3 1 7 21 Menengah penanganan cukup dilakukan kemudian melakukan prosedur
sesuai dengan SPO
dengan prosedur yang ada
tindakan perbaikan dapat Mereview SPO yang sudah ada
Rawat Inap Insiden luka bakar akibat pemasangan Kerugian pada 6 0.5 7 21 Menengah dijadwalkan kemudian dan kemudian melakukan prosedur
Bicnat Drip (100 CC) pasien penanganan cukup dilakukan
dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
Rehabilitasi Angka kejadian luka akibat terapi dingin perawatan pasien 3 0 1 0 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
Medik dengan SPO
Rehabilitasi Angka kejadian luka bakar akibat perawatan pasien 1 0.5 1 0.5 Rendah risiko dapat diterima Melakukan prosedur sesuai
Medik pemakaian alat diathermy dengan SPO
DAFTAR RISIKO RS XYZ
TAHUN 2016
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
Insiden kesalahan penyerahan obat Kerugian pada tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
pada pasien IRNA pasien dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Insiden kelebihan penyerahan obat Kerugian pada
Farmasi pada pasien IRJA pasien 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi Insiden kelebihan penyerahan obat Kerugian pada 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
pada pasien IRNA pasien dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
Insiden kekurangan penyerahan obat Kerugian pada tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi pada pasien IRJA pasien 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi Insiden kekurangan penyerahan obat Kerugian pada 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
pada pasien IRNA pasien
dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
Kerugian pada tindakan perbaikan dapat dijadwalkan Mereview SPO yang sudah ada
Farmasi Insiden kesalahan dosis obat pasien 3 1 7 21 Menengah kemudian dan penanganan cukup kemudian melakukan prosedur
dilakukan dengan prosedur yang ada sesuai dengan SPO
DAFTAR RISIKO RS XYZ
TAHUN 2016
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan priorita
berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian (PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/
Panel listrik dan genset terendam Letak panel dan genset terlalu Listrik mati , operasional 6 0.5 100 300 Tinggi
air rendah terhenti , pasien harus
dievakuasi
Merujuk pasien Tidak ada dokter spesialis di Keselamatan pasien tidak 6 0.5 100 300 Tinggi
RS terjamin akibat kendaraan
operasional yang tidak
memenuhi syarat untuk
digunakan pada saat banjir.
Gas medis habis Distribusi gas terputus Pelayanan terhambat 6 0.5 100 300 Tinggi
Mengangkat pasien dari lantai 1 Lift harus dimatikan untuk Keselamatan pasien tidak 6 0.5 100 300 Tinggi
menghindari kerusakan terjamin
Air masuk dengan cepat Tidak dibuat penahan untuk Obat-obatan, berkas RM dan 6 0.5 100 300 Tinggi
memperlambat masuknya air alat medis terendam air
Akses keluar masuk RS terputus Semua jalan tertutup air Karyawan banyak yang tidak 10 0.5 40 200 Tinggi
masuk
Proses pembersihan pasca banjir Sisa-sisa banjir harus segera Kebutuhan SDM dan Bahan 6 0.5 40 120 Substan
membutuhkan sumber daya yang dibersihkan agar tidak kimia serta dukungan sumber tial
banyak mengganggu operasional daya lain untuk pembersihan
pasca banjir meningkat
Mesin hisap air celup Pemakaian secara terus Limbah cair/ septik tank 6 0.5 15 45 Meneng
(summersible pump) terbakar menerus dengan beban yang meluap ah
terlalu besar
Karyawan sakit Kaki karyawan terendam air Kerugian pada karyawan 3 0.5 40 60 Meneng
saat bekerja atau ah
mengevakuasi aset/pasien
Kendaraan operasional terendam Tidak ada tempat aman dari Rusaknya kendaraan 3 0.5 40 60 Meneng
air air operasional ah
tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan
T) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
Biaya PJ
perlu mendapat perhatian dari manajemen puncak Membuat emergency plan untuk musibah banjir Panitia K3RS
dan tindakan perbaikan segera dilakukan.
Pada banjir 2013, jarak air ke panel sebesar 30-40 cm Menaikkan ketinggian panel dan genset semaksimal 300,000,000 Unit Umum
(sangat beresiko). ukuran ketinggian ruang, yaitu 30-40 cm (IPSRS)
Proses transfer pasien dari lantai 1 dilakukan dengan Membuat emergency plan untuk musibah banjir , Panitia K3RS
mengangkat pasien menggunakan tandu atau kursi termauk bagaimana evakuasi pasien/proses transfer
roda. Resiko pasien jatuh sangat tinggi dikarenakan yang aman
bentuk tangga yang digunakan dan lantai licin terkena
air.
Pada banjir 2013, belum ada panduan untuk kasus Mempunyai emergency plan yang mengatur evakuasi Panitia K3RS
emergency banjir sehingga tindakan evakuasi berkas RM,obat dan alat medis termasuk kemana dan
terlambat dilakukan. bagaimana prosesnya.
Pada banjir 2013, pasir baru datang ketika air sudah Menyiapkan pasir yang akan digunakan sebagai Unit Umum
menggenangi lantai 1 sehingga tidak dapat digunakan bendungan. Pasir harus selalu tersedia. (IPSRS)
untuk memperlambat air masuk.
Pada banjir 2013, agar tidak mengganggu pelayanan Menyiapkan dana khusus untuk melemburkan Keuangan
karyawan yang ada diminta untuk memperpanjang karyawan yang ada agar tidak mengganggu operasional
waktu kerja
Pada banjir 2013 instalasi gizi menyediakan makanan Mempunyai emergency plan yang mengatur bahwa Panitia K3RS
berupa mi instan dan teh manis pada saat terjadi bencana, instalasi gizi menyediakan
makanan untuk karyawan
Untuk pembersihan pasca banjir 2013, digunakan Melakukan pemeriksaan berkala untuk selang hydran, Panitia K3RS
selang hydran untuk membersihkan lumpur di area dan mengganti yang tidak dapat diperbaiki.
luar. Ditemukan sebagian besar selang hydran tidak
dapat digunakan karena bocor.
UNIT
KERJA DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO
K3 RS fasilitas RS
K3 RS fasilitas RS
K3 RS fasilitas RS
K3 RS Kerugian pada staf
RS