UNIT KERJA RI
RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risik
risikoo adalah hasil perkalian P x F x A.
UNIT KERJA RI
RISIKO DAMPAK P F A R KRITERIA KETERANGAN PENGENDALIAN RISIKO
lakukan perbaikan secepatnya Melengkapi SPO dan Kebijakan yang
Needle stick injury/ tertusuk
injury/ tertusuk Kerugian p
pada
ada staf dan tidak diperlukan diperlukan, membuat sistem IT yang
K3 RS 6 2 7 84 Substantial
alat tajam lainnya RS keterlibatan pihak manajemen mendukung dan melakukan prosedur sesuai
puncak. SPO
lakukan perbaikan secepatnya Melengkapi SPO dan Kebijakan yang
Kerugian p
pada
ada staf dan tidak diperlukan diperlukan, melakukan prosedur sesuai SPO
K3 RS Tuberculosis paru 6 3 7 126 Su
Substantial
RS keterlibatan pihak manajemen dan memastikan dilakukannya pemantauan
puncak. dan pengawasan
Melengkapi SPO dan Kebijakan yang
lakukan perbaikan secepatnya
diperlukan, melakukan prosedur sesuai SPO,
Kerugian p
pada
ada staf dan tidak diperlukan
K3 RS Hepatitis B 6 3 7 126 Su
Substantial memastikan dilakukannya pemantauan dan
RS keterlibatan pihak manajemen
pengawasan, melakukan vaksinasi kepada
puncak.
karyawan
lakukan perbaikan secepatnya Melengkapi SPO dan Kebijakan yang
Kerugian p
pada
ada staf dan tidak diperlukan diperlukan, melakukan prosedur sesuai SPO
K3 RS AIDS 6 3 7 126 Su
Substantial
RS keterlibatan pihak manajemen dan memastikan dilakukannya pemantauan
puncak. dan pengawasan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak
dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi
frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score
score/tingkat
/tingkat risiko adalah hasil perkalian
perkalian P x F x A.
TAHUN 2012
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (F (FREKUENSI)
REKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil pperkalian
erkalian P x F x A.
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian ditentukan
prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan
pengambilan keputusan berdasarkan ha
hasil
sil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas
probabilitas kejadian (PELUANG) , besaran
dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
PENGENDALIAN RISIKO
,
membuat sistem IT yang mendukung
,melakukan prosedur sesuai SPO dan
mempersiapkan anggaran untuk membayar
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas
priorita s risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak
dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi
frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalia
perkalian
n P x F x A.
Keterangan
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi terjadi (F (FREKUENSI)
REKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil pperkalian
erkalian P x F x A.
Rehabilitasi Angka kejadian luka bakar akibat pemakaian Melakukan prosedur sesuai
pe
perawatan pasien 1 0.5 1 0.5 Re
R endah risiko dapat diterima
Medik alat diathermy dengan SPO
Pelaksanaan Identifikasi Risiko dilakukan dengan melihat potensi adanya suatu kejadian yang berdampak negatif dan mempengaruhi pencapaian tujuan yang ingin dicapai . Kemudian
ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis risiko. Analisis risiko dilakukan dengan menghitung asumsi probabilitas kejadian
(PELUANG) , besaran dampak
dampak (AKIBAT) dan asumsi frekuensi
frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score
score/tingkat
/tingkat risiko adalah hasil perkalian
perkalian P x F x A.
Pelaksanaan Identifi
Pelaksanaan Identifikasi
kasi Risiko
Risiko dilakuka
dilakukan n dengan melih
melihat
at potensi adan
adanya
ya suatu kejadian
kejadian yang berdampak
berdampak negatif
negatif dan mempengaruhi
mempengaruhi pen
pencapaian
capaian tuj
tujuan
uan y
berdasarkan
berdasarkan hasil analisis
analisis risiko.
risiko. Analisi
Analisiss risiko
risiko dilakukan
dilakukan dengan
dengan menghitun
menghitungg asumsi
asumsi probabili
probabilitas
tas kejadian
kejadian (PELUANG)
(PELUANG) , besaran
besaran dampak
dampak (AKIBAT)
(AKIBAT) dan as
K3 RS Keb
eban
anjji ra
ra 6 0.5 40 120 Subtanti
n al
Panel listrik dan genset terendam Letak panel dan genset terlalu Listrik mati , operasional 6 0.5 100 300 Tinggi
air rendah terhenti , pasien harus
dievakuasi
Merujuk pasien Tidak ada dokter spesialis di RS Keselamatan pasien tidak 6 0.5 100 300 Tinggi
terjamin akibat kendaraan
operasional yang tidak
memenuhi syarat untuk
digunakan pada saat banjir.
Ga
Gass medi
mediss habi
habiss Di
Dist
stri
ribu
busi
si gas
gas te
terp
rput
utus
us Pela
Pelaya
yana
nan
n terh
terham
amba
batt 6 0.
0.5
5 100
100 300
300 Ting
Tinggi
gi
Mengan
Mengangka
gkatt pa
pasie
sien
nddari
ari lan
lantai
tai 1 Lift harus
harus dim
dimati
atikan
kan un
untuk
tuk Keselamatan pasien tidak 6 0.5 100 300 Tinggi
menghindari kerusakan terjamin
Air masuk dengan cepat Tidak dibuat penahan untuk Obat-obatan, berkas RM dan 6 0.5 100 300 Tinggi
memperlambat masuknya air alat medis terendam air
Akse
Aksess k
kel
elua
uarr mas
masuk
uk RS te
terp
rput
utus
us Semu
Semua
a jjal
alan
an te
tert
rtut
utup
up ai
airr Kary
Karyaw
awan
an bany
banyak
ak yang
yang ti
tida
dak
k 10 0.5 40 200 Tinggi
masuk
Pompa suply air bersih terbakar Pompa suply air bersih Pelayanan terhambat, akibat 6 0.5 40 120 Substanti
terendam air tidak ada air al
Proses pembersihan pasca banjir Sisa-sisa banjir harus segera Kebutuhan SDM dan Bahan 6 0.5 40 120 Substanti
membutuhkan sumber daya yang dibersihkan agar tidak kimia serta dukungan sumber al
banyak mengganggu operasional daya lain untuk pembersihan
pasca banjir meningkat
Mesin hisap air celup (summersible Pemakaian secara terus Limbah cair/ septik tank 6 0.5 15 45 Menenga
pump) terbakar menerus dengan beban yang meluap h
terlalu besar
Karyawan sakit Kaki karyawan terendam air Kerugian pada karyawan 3 0.5 40 60 Menenga
saat bekerja atau h
me
menn evak
evakua
uasi
si aset
aset asie
asien
n
Kendaraan operasional terendam Tidak ada tempat aman dari Rusaknya kendaraan 3 0.5 40 60 Menenga
air air operasional h
ng ingin d
dicapai
icapai . Kemudian
Kemudian ditentukan prioritas risiko untuk membantu proses pengambilan
pengambilan keputusan
keputusan
msi frekuensi terjadi (FREKUENSI) serta score/tingkat risiko adalah hasil perkalian P x F x A.
Biaya PJ
perlu mendapat perhatian dari manajemen puncak dan Membuat emergency plan untuk musibah banjir Panitia K3RS
tindakan perbaikan segera dilakukan.
Pada banjir 2013, jarak air k e panel sebesar 30-40 cm Menaikkan ketinggian panel dan genset semaksimal 300,000,000 Unit Umum
(sangat beresiko). ukuran ketinggian ruang, yaitu 30-40 cm (IPSRS)
Pada banjir 2013, hampir terjadi kekosongan persediaan Memastikan dalam kontrak kerjasama dengan vendor Unit Umum
gas medis karena perusahaan rekanan tidak dapat terdapat pasal yang mengatur apabila terjadi banjir
Proses transfer pasien dari lantai 1 dilakukan dengan Membuat emergency plan untuk musibah banjir , Panitia K3RS
mengangkat pasien menggunakan tandu atau kursi termauk bagaimana evakuasi pasien/proses transfer
roda. Resiko pasien jatuh sangat tinggi dikarenakan yang aman
Pada banjir 2013, belum ada panduan untuk kasus Mempunyai emergency plan yang mengatur evakuasi Panitia K3RS
emergency banjir sehingga tindakan evakuasi terlambat berkas RM,obat dan alat medis termasuk kemana dan
dilakukan. bagaimana prosesnya.
Pada banjir 2013, pasir baru datang ketika air sudah Menyiapkan pasir yang akan digunakan sebagai Unit Umum
menggenangi lantai 1 sehingga tidak dapat digunakan bendungan.. Pasir harus selalu tersedia.
bendungan (IPSRS)
untuk memperlambat air masuk.
Pada banjir 2013, agar tidak mengganggu pelayanan Menyiapkan dana khusus untuk melemburkan karyawan Keuangan
karyawan yang ada diminta untuk memperpanjang yang ada agar tidak mengganggu operasional
waktu kerja
Pada banjir 2013 instalasi gizi menyediakan makanan Mempunyai emergency plan yang mengatur bahwa Panitia K3RS
berupa mi instan dan teh manis pada saat terjadi bencana, instalasi gizi menyediakan
makanan untuk karyawan
Pada banjir 2013 pompa suply air bersih terbakar, Mempunyai 1 cadangan pompa suply air bersih (15 Kw, 6,000,000 Unit Umum
penyediaan air bersih sempat terganggu namun dapat 20 HP) (IPSRS)
Mempunyai fan dryer untuk mengeringkan travo, untuk 3,000,000 Unit Umum
operasional digunakan untuk tim AC (IPSRS)
Memasukkan perjanjian mengenai ketentuan yang Unit Umum
harus diatur pada saat terjadi bencana, seperti banjir
dalam kontrak dengan pihak ke 3
Untuk pembersihan pasca banjir 2013, digunakan selang Melakukan pemeriksaan berkala untuk selang hydran, Panitia K3RS
hydran untuk membersihkan lumpur di area luar. dan mengganti yang tidak dapat diperbaiki.
Pada banjir 2013, kendaraan dipindahkan ke tempat Mempunyai emergency plan yang mengatur evakuasi Panitia K3RS
yang lebih tinggi yaitu di pinggir jalan raya. Namun area kendaraan (operasional,karyawan, tamu) ke tempat
Kerugian p
pada
ada staf
K3 RS Kabel listrik yang terbuka
RS
Kerugian p
pada
ada staf
K3 RS Lanta i rusak //tte g
ge
el tte
erbuka
RS
Kerugian p
pada
ada staf
K3 RS Be l pera w
wa
at ti
tidak b
be
erf un
ungsi
RS
Kerugian p
pada
ada staf
K3 RS Alat tidak dikalibrasi
RS
Alat medis tanpa keterangan Kerugian p
pada
ada staf
K3 RS
pemeliharaan RS
Kerugian p
pada
ada staf
K3 RS
RS
Kerugian p
pada
ada staf
K3 RS
RS
Kerugian p
pada
ada staf
K3 RS
RS
K3 RS fasilitas RS
K3 RS fasilitas RS
K3 RS fasilitas RS
Kerugian p
pada
ada staf
K3 RS
RS