RS MH THAMRIN SALEMBA
Nomor : .............................................
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit MH Thamrin Salemba tentang
Panduan Asesmen Risiko Pra Konstruksi Rumah Sakit MH Thamrin
Salemba.
KEEMPAT Surat Keputusan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : ............................
Direktur Rumah Sakit MH Thamrin Salemba
Lampiran I
SK Direktur No ………………………….
Tentang PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN RISIKO PRA KONSTRUKSI
PANDUAN ASESMEN RISIKO PRA KONSTRUKSI
RS MH THAMRIN SALEMBA
BAB I
DEFINISI
Proses pembangunan dan renovasi merupakan hal yang tidak terhindarkan dari operasional
rumah sakit. Adapun proses yang ada pada asesmen risiko pra kontruksi adalah sebagai
berikut:
1. Pembangunan
Proses membuat struktur bangunan maupun prasarana yang sebelumnya tidak ada
dalam pembangunan Rumah Sakit menjadi ada.
2. Renovasi
Proses perbaikan suatu struktur bangunan maupun prasarana yang sebelumnya
sudah ada dalam bangunan Rumah Sakit.
4. Kelembaban nisbi
Parameter untuk menyatakan banyaknya uap di dalam udara berupa nisbah antara
tekanan uap yang ada saat itu dan tekanan uap maksimum yang mungkin dicapai
dalam suhu dan tekanan udara saat itu.
5. Kelembaban Udara
Banyaknya kandungan uap di atmosfer.
Ka unit/ Kabag/kasie
ruangan/instalasi
Pengerjaan Proyek
pembangunan /
Renovasi
Evaluasi dari
Komite K3
Pembersihan
sisa Proyek
Serah Terima
B. URAIAN TUGAS PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA PEMBANGUNAN
ATAU RENOVASI
1. Pelaksanan pembangunan atau renovasi
a. Swakelola
Pelaksana pembangunan atau renovasi dilakukan sendiri oleh pihak
Rumah Sakit.
b. Tugas
Berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit dalam hal
perencanaan pengerjaan sehubungan dengan hasil analisa
dampak serta melakukan antisipasi terhadap kemungkinan
dampak tersebut
Berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit sehubungan dengan
pengadaan dan penempatan material yang diperlukan untuk
proses konstruksi dan renovasi yang akan dilakukan
Memastikan bahwa seluruh pekerja dan proses pengerjaan
yang terjadi mengikuti standar keselamatan dan pencegahan
serta pengendalian infeksi yang berlaku di RS MH Thamrin
Salemba
Mengawasi pengerjaan proyek dari hari kehari
Memastikan bahwa proses pengerjaan berlangsung sesuai
dengan rencana
Melakukan pembersihan berkala sesuai perencanaan
Melakukan koordinasi harian dengan pihak RS MH Thamrin Salemba
Melakukan penyerahan hasil proyek kepada pihak RS MH Thamrin
Salemba
C. IDENTIFIKASI PERENCANAAN PEMBANGUAN ATAU RENOVASI
1. Fasilitas yang akan dibangun
Pembanguan atau renovasi diluar gedung atau didalam gedung dengan
menyebutkan unit atau area
3. Material apa yang digunakan, contoh : semen, kayu, batu bata dll
4. Lama perkerjaan : hari, minggu, bulan, atau tahunan
5. Unit terkait dalam pembuatan pembangunan atau renovasi
6. Ijin-ijin yang terkait dengan pembanguan atau renovasi contohnya : IMB,
Ijin penggunaan air tanah dll
7. Hasil koordinasi atau notulen rapat dengan komite K3RS dan KPPI
8. Potensi kecelakaan kerja yang kemungkinan terjadi seperti : terjatuh,
tertimpa, terpotong, terlindas, dll
D. PENILAIAN RESIKO PEMBANGUNAN ATAU RENOVASI TERHADAP PELAYANAN
Penilaian dampak :
E. LANGKAH-LANGKAH PCRA
RENOVASI/PEMBANGUNAN Langkah 1.
Meeting Kordinasi Proyek
Adalah melakukan pertemuan dengan seluruh pihak terkait proyek
renovasi/pembangunan. Saat pertemuan ini dibahas mengenai proyek yang
akan dilaksanakan, mulai dari denah proyek, jadwal proyek, pekerja proyek
dan jenis proyek.
/kuning/merah.
1. Risiko atau insiden yang sudah dianalisis akan dievaluasi lebih lanjut sesuai
skor dan grading yang didapat dalam analisis.
Potencial Concequences
Nearmis Ringan Sedang Berat Fatal
Frekuensi/Likelyho
s 2 3 4 5
od
1
Sangat Sering Moderate Moderate High Ekstrem Ekstrem
Terjadi
(Tiap
Minggu/B
ulan) 5
Sering Moderate Moderate High Ekstre Ekstre
Terjadi m m
(Beberapa
kali/tahun)
4
Sedang Low Moderate High Ekstre Ekstre
(Sekali dalam m m
1-2
tahun)
3
Jarang Terjadi Low Low Moderate High Ekstre
(Terjadi dalam m
2-5 tahun
sekali)
2
Sangat Jarang Low Low Moderate High Ekstre
Terjadi (Terjadi >5 m
tahun sekali)
1
Keterangan :
1. Eliminasi
2. Subtitusi
3. Rekayasa
4. Administrasi
5. Alat Pelindung Diri (APD)
1. Form PCRA
2. Dokumen ICRA
3. Form Inpeksi Proyek
Setelah dokumen tersebut lengkap, kemudian di tanda tangani oleh
Pimpinan Proyek, Ketua Komite K3 dan Direktur RS
BAB IV
DOKUMENTASI
Pencatatan penilaian kriteria risiko akibat dampak renovasi atau konstruksi dengan
menggunakan metode PCRA dilakukan oleh Divisi Teknik Rumah Sakit dan Komite K3 Rumah
Sakit bila terdapat proyek pemeliharaan, perbaikan, pembongkaran, konstruksi maupun
renovasi di Rumah Sakit.
Pelaporan pemantauan penilaian kriteria risiko akibat dampak renovasi atau konstruksi
dilakukan oleh komite K3 Rumah Sakit bekerjasama dengan Divisi Teknik Rumah Sakit dan
dilaporkan ke Direktur Utama setiap 6 bulan sekali.
Lampiran II
SK Direktur No ………………………….
Tentang PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN RISIKO PRA KONSTRUKSI
19 / 20 ……………… 00
RS MH THAMRIN
SALEMBA
STANDAR Tanggal Terbit : Ditetapkan :
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Dr. Handaria Maulidasari
Direktur
PENGERTIAN Asesmen risiko pra kontruksi (Pra-Construction Risk
Assessment/PCRA) merupakan penilaian risiko yang dilakukan
sebelum dilakukan renovasi atau pembangunan di dalam area
Rumah Sakit
TUJUAN Meminimalkan dampak konstruksi, renovasi, atau penghancuran sehingga
pelayanan pasien tetap terjaga kualitas dan keamanannya
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang RI No. 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi
2. Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
3. Permenkes RI No. 66 Tahun 2016 Tentang K3RS
4. Peraturan Pemerintag No 29 Tahun 2000
5. Pedoman Teknis K3 Konstruksi Bangunan & 104/KPTS/1986
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No 174/Men/1986
7. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No 104/KPTS/1986
20 / 20 ……………… 00