Anda di halaman 1dari 29

ii

PROGRAM
MANAJEMEN RESIKO FASILITAS DAN LINGKUNGAN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANDA

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANDA


JL. MAYOR SUJADI NO. 38 KEL : JEPUN
KEC :TULUNGAGUNG, TULUNGAGUNG-66218
TELP. (0355) 325587
Email : rsia.amanda@gmail.com
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat hasil kerja keras
Unit K3 Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanda maka Program Manajemen Resiko Fasilitas
dan Lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanda telah diterbitkan.
Unit K3 merupakan cerminan dari mutu rumah sakit, sehingga Unit K3 merupakan
suatu hal yang harus diperhatikan untuk peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dan karena
dampaknya yang cukup luas pada masyarakat sekitar rumah sakit. Maka hal ini perlu
diperhatikan terutama oleh pihak Manajemen Rumah Sakit.
Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Amanda ini dibuat untuk menjadi acuan Unit K3 sebagai bahan untuk melaksanakan dan
memantau kegiatan K3 pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanda sehingga dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan mengambil materi mengenai hal - hal yang
terkait dengan program K3 serta tata laksana kerja pada masing-masing bagian. Buku ini
disusun dengan acuan pada Departemen Kesehatan RI serta beberapa referensi kegiatan K3
yang sudah dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanda selama ini.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
masukan demi terlaksananya penerbitan buku Pedoman dan Tata Laksana ini. Kami sadar
bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, koreksi dari para pembaca sangat diharapkan dan
semoga buku ini dapat dipergunakan sebagai Pedoman dan Tata Laksana khususnya dan
pihak lain yang terkait dengan K3 pada umumnya.

Tulungagung, 5 Januari 219

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................1
B. TUJUAN .....................................................................................2
BAB II KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN....3
A. IDENTIFIKASI RISIKO.............................................................3
B. ANALISA RISIKO......................................................................5
C. EVALUASI
RISIKO ........................................................................................
7
BAB III CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN....................9
A. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN PROGRAM..................................................9
B. SASARAN.................................................................................17
C. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM................................19
D. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN LAPORAN24
E. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI
KEGIATAN...............................................................................24
BAB IV
PENUTUP.....................................................................................
.............25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan
di dunia ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebut misalnya :
perminyakan, perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi luar angkasa, dan lain-lain. Makin
besar risiko suatu pekerjaan, maka makin besar perhatiannya pada aspek manajemen
risiko ini.
Pengertian dari risiko adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai
dampak pada pencapaian tujuan. Sedangkan manajemen risiko adalah budaya, proses
dan struktur yang diarahkan untuk mewujudkan peluang peluang sambil mengelola efek
yang tidak diharapkan atau kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan
mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko.
Referensi utama manajemen risiko adalah standar Australia dan New Zealand
AS/NZS 4360:2004 yang kemudian diadopsi oleh lembaga ISO dengan standar ISO
31000:2009. ISO pun menerbitkan standar pendukungnya, yaitu ISO Guide 73:2009
dan ISO/IEC 31010:2009. Dan sudah barang tentu, seluruh aktifitas manajemen risiko
di dunia ini merujuk pada standar-standar tersebut.
Manajemen risiko bertujuan untuk minimisasi kerugian dan meningkatkan
kesempatan ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian dengan teori accident
model dari ILCI, maka manajemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian
kerugian tersebut, sehingga efek dominonya tidak akan terjadi. Pada dasarnya
manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun ‘accident’
Tuntutan terhadap kelalaian kepada institusi kesehatan di dunia semakin
meningkat jumlahnya sejak tahun 1980-an. Hal ini mendesak departemen
kesehatan berbagai negara, seperti Inggris dan negara-negara persemakmurannya
untuk berpikir ekstra. Sampai awal tahun 1990-an tuntutan hukum yang diterima
institusi kesehatan seperti rumah sakit mencapai 75 milyar ponsterling. Jumlah yang
sangat besar ini memaksa departemen kesehatan Inggris merombak keseluruhan
sistem pelayanan kesehatan, utamanya budaya kerja para pemberi layanan kesehatan.
Maka mulai diperkenalkan dan dibuat manajemen risiko dalam kerangka kerja
departemen kesehatan di Inggris, diberlakukan untuk seluruh trust dan board yang
menjadi afiliasinya. Kita menyadari bahwa tidak hanya penanggulangan risiko saja yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan masyarakatnya.
1
Perlunya evaluasi berkelanjutan, fokus pada kepentingan pasien, dan komponen-
komponen lain membentuk sebuah kerangka kerja baru yang disebut clinical
governance. Manajemen risiko merupakan salah satu pilar penerapan clinical
governance dalam institusi pelayanan kesehatan.
Manajemen risiko dapat digambarkan sebagai proses berkelanjutan dari
identifikasi risiko secara sistemik, evaluasi dan penatalaksanaan risiko dengan tujuan
mengurangi dampak buruk bagi organisasi maupun individu, dengan penekanan pada
perubahan budaya kerja dari yang reaksioner dan penanggulangan menjadi
pencegahan dan pengelolaan.Risiko yang dicegah dalam pengelolaan manajemen risiko
berupa risiko klinis dan non klinis.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meminimalisir dan meniadakan risiko yang ditimbulkan oleh berbagai potensi
bahaya yang ada di Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanda

2. Tujuan Khusus
1) Menyediakan fasilitas yang aman, efektif dan efisien.
2) Mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya yang ramah
lingkungan.
3) Menanggapi bila terjadi kedaruratan komunitas, wabah dan bencana.
4) Menjamin seluruh penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran, asap atau
kedaruratan lainnya.
5) Menjamin ketersediaan dan berfungsi/ laik pakainya peralatan medis.
6) Melindungi penghuni rumah sakit dari kejadian terganggunya,
terkontaminasi atau kegagalan sistem pengadaan air bersih dan listrik.

2
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. IDENTIFIKASI RISIKO
1. Identifikasi Risiko
a. Keselamatan dan Keamanan Rumah Sakit
Identifikasi Bahaya
Keamanan Lingkungan RS 1) Penculikan bayi
2) Penyanderaan
3) Kehilangan barang milik pasien dan
keluarga
4) Kehilangan kendaraan bermotor
5) Kehilangan sarana prasarana RS
6) Keselamatan saat ada
renovasi/pembangunan
Keamanan Pasien, Pengunjung dan 1) Terjatuh/terpeleset di RAM/tangga
Karyawan 2) Terpeleset dikamar mandi
3) Tersengat listrik

b. Bahan dan Limbah Berbahaya


Identifikasi Bahaya
Bahan Beracun Berbahaya 1) Penanganan B3 yang salah
2) Penyimpanan B3 tidak pada
tempatnya
3) B3 yang tidak diberi label
4) Tidak memakai APD saat
penanganan B3

c. Bencana
Kejadian Identifikasi Bahaya
Insiden Wabah dan Bencana 1) Wabah penyakit
2) Gemap bumi
3) Kebocoran gas
4) Ledakan bom

3
5) Banjir
6) Tanah longsor
7) Kecelakaan transportasi

d. Kebakaran
Kejadian Identifikasi Bahaya
Insiden Kebakaran 1) Hubungan pendek arus lisrik
2) Ledakan gas
3) Kebocoran gas
4) Ledakan kompor gas
5) Percikan api dari colokan listrik
6) Kebakaran akibat puntung rokok

e. Peralatan Medis
Kejadian Identifikasi Bahaya
Peralatan Medis 1) Kesalahan pembacaan hasil pada
alat medis karena belum
terkalibrasi
2) Kesalahan penggunaan alat karena
belum terkalibrasi
3) Kesalahan penggunaan alat medis
yang baru karena belum dilakukan
pelatihan alat baru

f. Sistem Utilitas
Kejadian Identifikai Bahaya
Sistem Utilitas 1) Pemadaman listrik
2) Kerusakan/meledaknya pompa air
3) Saluran air/IPAL mampet
4) Kerusakan telepon
5) Kebocoran gas
6) Meledaknya tabung gas medis
7) Meledaknya sistem gas sentral

4
B. ANALISA RISIKO
Tabel Analisis risiko berdasarkan tingkat bahaya
Skor Keterangan
1 Kegagalan yang tidak disadari oleh pasien dan tidak menimbulkan
dampak dalam pelayanan kesehatan
2 Kegagalan dapat mempengaruhi proses pelayanan kesehatan tetapi
menimbulkan kerugian minor
3 Kegagalan menyebabkan kerugian yang lebih besar terhadap pasien
4 Kegagalan menyebabkan kematian atau kecacatan

Tabel Analisis risiko berdasarkan tingkat probabilitas


Skor Keterangan
1 Hampir tidak pernah (remote) jarang terjadi (dapat terjadi dalam > 5
sampai 30 tahun)
2 Jarang (uncommon) kemungkinan akan muncul (dapat terjadi
dalam > 2 sampai 5 tahun)
3 Kadang-kadang (occasional), kemungkinan akan muncul (dapat
terjadi beberapa kali dalam 1 sampai 2 tahun)
4 Sering ( frequent), hampir sering muncul dalam waktu relatif
singkat (mungkin terjadi beberapa kali dalam 1 tahun)

Analisa Resiko Fasilitas di RSIA AMANDA


Risiko Tingkat Tingkat Skor Total
Bahaya Probabilitas
(Skor) (Skor)
Keselamatan dan Keamanan Rumah Sakit
Penculikan Bayi
Penyanderaan
Kehilangan barang
milik pasien dan
keluarga
Kehilangan kendaraan
bermotor
Kehilangan sarana

5
prasarana RS
Keselamatan saat ada
renovasi/pembangunan
Terjatuh/terpeleset di
RAM/tangga
Terpeleset di kamar
mandi
Tersengat listrik

Bahan dan Limbah Berbahaya


Penanganan B3 yang
salah
Penyimpanan B3 tidak
pada tempatnya
B3 yang tidak diberi
label
Tidak memakai APD
saat penanganan B3.
Bencana
Wabah penyakit
Gempa bumi
Kebocoran gas
Ledakan bom
Banjir
Tanah longsor
Kecelakaan
transportasi
Kebakaran
Hubungan pendek arus
listrik
Ledakan gas
Kebocoran gas
Ledakan kompor gas

6
Percikan api dari
colokan listrik
Kebakaran akibat
puntung rokok

Peralatan Medis
Kesalahan pembacaan
hasil pada alat medis
karena belum
terkalibrasi
Kesalahan penggunaan
alat karena belum
terkalibrasi
Kesalahan penggunaan
alat medis yang baru
karena belum
dilakukan pelatihan
alat baru
Sistem Utilitas
Pemadaman listrik
Kerusakan/meledaknya
pompa air
Saluran air / IPAL
mampet
Kerusakan telepon
Kebocoran gas
Meledaknya tabung
gas medis
Meledaknya sistem gas
sentral

C. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko dilihat dari analisa resiko yang dilakukan sehingga dapat dibuatkan
suatu prioritas penanganan resiko sebagai berikut :

7
No Risiko

8
1 Kehilangan barang milik pasien dan keluarga
2 Terjatuh/terpeleset di RAM/tangga
3 Penanganan B3 yang salah
4 B3 yang tidak diberi label
5 Tidak memakai APD saat penanganan B3
6 Penculikan Bayi
7 Penyanderaan
8 Keselamatan saat ada renovasi/pembangunan
9 Terpeleset di kamar mandi
10 Tersengat listrik
11 Wabah penyakit
12 Gempa bumi
13 Kebocoran gas
14 Ledakan bom
15 Banjir
16 Tanah longsor
17 Kecelakaan transportasi
18 Hubungan pendek arus listrik
19 Ledakan gas
20 Kebocoran gas
21 Ledakan kompor gas
22 Percikan api dari colokan listrik
23 Kebakaran akibat puntung rokok
24 Kesalahan pembacaan hasil pada alat medis
karena belum terkalibrasi
25 Kesalahan penggunaan alat karena belum
terkalibrasi
26 Kesalahan penggunaan alat medis yang baru
karena belum dilakukan pelatihan alat baru.
27 Kebocoran gas
28 Meledaknya tabung gas medis
29 Meledaknya sistem gas sentral
30 Pemadaman listrik
31 Kerusakan pompa air

9
32 Kehilangan kendaraan bermotor
33 Kehilangan sarana prasarana RS
34 Saluran air / IPAL mampet
35 Kerusakan telepon

10
BAB III
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN PROGRAM


NO Program Cara Melaksanakan Indikator
1 2 3 4
1. RESIKO KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
a. Identifikasi daerah yang berisiko Monitoring Gedung, fasilitas dan area beresiko teridentifikasi resikonya.
dari aspek gedung & fasilitas :
b. Pemberian identitas kepada staf, Monitoring pelaksanaan Semua staff, staff kontraktor, detailer, keluarga yg berkunjung
pengunjung. menggunakan identitas.
c. Pencegahan kejadian cedera Menyiapkan rambu-rambu Rambu-rambu peringatan dan peta, tanda2 khusus B3 telah
pada pasien, keluarga, staf dan peringatan dan peta diarea terpasang di area beresiko.
pengunjung. beresiko, tanda-tanda khusus
B3.
d. Pengendalian lingkungan selama Monitoring tata udara & Meminimalisir kebisingan dan tata udara diarea sekitar lokasi yang
masa pembangunan dan renovasi. kebisingan. terdekat dari renovasi.
e. Pemeriksaan seluruh gedung. Pemeriksaan seluruh gedung
f. Proteksi kehilangan dan

11
kerusakan dari fasilitas. Monitoring kehilangan Menurunkan angka kehilangan didalam ruang rawat inap.
g. Pastikan rumah sakit sebagai
kawasan tanpa rokok. Pemeriksaan seluruh gedung Tidak ditemukannya puntung rokok & orang yang merokok
h. Pastikan badan independen didalam area Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanda
dalam fasilitas pelayanan mematuhi Mengadakan pelatihan, Semua staff penyewa dan staff kontraktor telah mengikuti pelatihan
program keselamatan dan keamanan, simulasi, peragaan pada 4 tsb.
bahan berbahaya, kesiapan aspek tsb.
menghadapi bencana, pengamanan
kebakaran.
2. Pelayanan Kesehatan :
a. Pemeriksa kesehatan karyawan baru Pemeriksaan kesehatan  Hep B dan C Negatif
 Penyakit paru negatif
 Sehat jasmani dan rohani
b. Monitoring Efek radiasi Pemantauan radiasi (dengan Kadar Radiasi : 50 mSv/tahun/karyawan
TLD= Termo Imulition Sehat jasmani dan Rohani
Dosimetry)
Pemantauan Hasil Pemeriksaan
berkala
c. Pemeriksaan tenaga kerja area Pemantauan Hasil Pemeriksaan Sehat Jasmani dan Rohani
pelayanan (Klinikal dan

12
keperawatan). berkala
d. Imunisasi dan vaksinisasi
Pemeriksaan berkala a. Titer anti HbsAg
1) 0-10 miu/ml vaksin 3 kali
2) 10-100 miu/ml vaksin 1 kali
3) > 100 miu/ml tidak perlu vaksin
b. Imunisasi di berikan seluruh karyawan area beresiko di
e. Menangani kesehatan akibat kerja pelayanan.
1) Kecelakaan akibat benda tajam  Pemantauan Nihil Kejadian Kecelakaan Kerja
2) Kecelakaan akibat B3  Pencatatan
3) Kecelakaan akibat lainnya  Pelaporan kecelakaan kerja
f. Menyiapkan APD dan prosedur  Pemantauan penggunaan
perlindungan yang benar dalam APD Kepatuhan Penggunaan APD 100%
penggunaan dan terpelihara.
g. Pengendalian Mutu Sanitasi dapur,
makanan dan penjamah makanan
1) Penjamah makanan

Pemeriksaan kesehatan Tidak ada petugas yang menderita penyakit menular


2) Makana Berkala
3) Peralatan masak dan peralatan

13
saji Pemeriksaan sampel makanan Makanan bebas dari mikro organisme patogen
4) Pegendalian serangga dan tikus Swab alat masak dan alat saji Alat masak dan alat saji bebas dari mikro organisme patogen

1) Pengawasan Tidak di temukan serangga dan tikus


5) Sanitasi Lingkungan dapur 2) Pengendalian serangga dan
tikus.
a. Pengawasan Dapur bersih dan rapi
b. Pelaksanaan kegiatan
sanitasi harian
3. BAHAN BARANG BERBAHAYA
(B3)
a. Identifikasi bahan dan limbah Monitoring B3 Jenis, dampak dan lokasi terindentifikasi
berbahaya B3.
b. Pengendalian bahan dan limbah Pemeriksaan limbah cair. Limbah Cair :
berbahaya B3. 1) PH: 6-9
2) COD: 80 mg/L
3) BOD5: 30 mg/L
4) TSS: 30 mg/L
5) NH3 Bebas: 0,1 mg/L

14
6) PO4: 2 mg/L

c. Pelaporan dan investigasi dari Pemantauan B3. Pelaporan;


tumpahan, paparan dan insiden 1) Perencanaan
lainnya. 2) Pengadaan
3) Penyimpanan
4) Distribusi
5) Pemakaian /penggunaan
Kecelakaan Kerja akibat B3
4. MANAJEMEN EMERGENSI
a. Identifikasi bencana internal dan Identifikasi bencana internal Jenis bencana internal dan eksternal terindentifikasi
external. &eksternal
b. Uji coba/pelatihan penanggulangan Pelatihan bencana masal (kode Staf rumah sakit siaga sesuai kondisi tanggap darurat.
bencana/disaster. kuning), Tidak sadar (kode
biru)
5. PENGAMANAN KEBAKARAN
a. Identifikasi pengurangan resiko Identifikasi pengurangan resiko Pengaman kebakaran terindentifikasi resikonya.
kebakaran. kebakaran.
b. Pencegahan kebakaran terhadap monitoring Semua staff rumah sakit telah mengikuti pelatihan tsb.
bahan mudah terbakar.

15
c. Pelatihan penanggulangan
kebakaran. Pelatihan, simulasi, peragaan Pemeriksaan dan pemeliharaan terlaksana sesuai jadwal
penanggulangan kebakaran
d. Pemeriksaan, uji fungsi peralatan (kode merah).
kebakaran dan pemeliharaan Pemeriksaan dan pemeliharaan Fungsi alat deteksi dini kebakaran, APAR berjalan baik di semua
peralatan. peralatan kebakaran ruangan

6. PERALATAN MEDIS
a. Identifikasi resiko dari peralatan Melakukan Identifikasi resiko Peralatan medis terindetifikasi resikonya.
medis. peralatan medis
b. Pemeriksaan dan uji fungsi peralatan Melakukan Uji Fungsi dan Indikator kelayakan kalibrasi sesuai alat masing-masing.
medis. Sertifikasi
c. Melaksanakan pemeliharaan dan Melakukan pemeliharaan dan Pemeliharaan terlaksana sesuai jadwal.
perbaikan peralatan medis. perbaikan
d. Pelatihan cara penggunaan peralatan Teori dan praktek Seluruh staff pengguna alat medis tahu cara menggunakan peralatan
medis. medis
7. SISTEM UTILITAS
a. Identifikasi terhadap resiko Monitoring Sumber listrik dan air bersih teridentifikasi resikonya.
kegagalan listrik dan air.
b. Uji fungsi dari sumber alternatif & Memeriksa sumber alternatif &

16
sitem utility lainnya. sistem utility lainnya.
c. Pemeriksaan dan perbaikan Pemantauan air bersih
peralatan sistem pendukung lainnya. a. Fisika:
1) Bau: Tdk berbau
2) Jumlah zat padat terlarut (TDS) : 0-1500 mg/L
3) Kekeruhan: 25 FAU
4) Rasa: Tdk Terasa
6) Warna: 50 NTU

b. Kimia Anorganik:
1) Besi: 1,0 mg/L
2) Fluorida: 1,5 mg/L
3) Kesadahan CaCO3 : 500 mg/L
4) Klorida : 600mg/L
5) Mangan : 0,5 mg/L
6) Nitrat, Sebagai N : 10 mg/L
7) Nitrit, sebagai N : 1,0 mg/L
8) pH : 6,5-9,0
9) Sulfat : 400 mg/L

17
c. Kimia Organik :
1) Detergent : 0,5 mg/L
2) Zat Organik (KMnO4) : 10 mg/L
3) Sisa Klor : 0,2-0,5 mg/L

c. Mikrobiologi
Total coliform:
- Air perpipaan: 10 MPN/100 ml
- Bukan air perpipaan: 50 MPN/100 ml
8. PELATIHAN
Pendidikan dan pelatihan seluruh Sosialisasi Seluruh staff dan pengguna pelayanan telah mengikuti pelatihan.
program K3 ke seluruh staff dan
pengguna pelayanan RS lainnya sesuai
kebutuhan

18
B. SASARAN
Sasaran umum program K3RS adalah semua area pelayanan pasien, area wilayah kerja
staf dan lingkungan rumah sakit.
Sasaran pelaksanaan Kegiatan K3RS ialah :
a. Meningkatkan keterlibatan para pekerja terhadap program MFK.
b. Meningkatkan kepedulian terhadap tanggap darurat.
c. Menurunkan angka kejadian resiko kebakaran menjadi nihil kejadian.
d. Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja

19
C. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM
Rencana Kegiatan Tahunan
Cara
NO Program Bulan Kegiatan Ket
Melaksanakan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1. KESELAMATAN DAN KEAMANAN
a. Identifikasi daerah yang berisiko dari aspek
gedung & fasilitas.

b. Pemberian identitas kepada staf, pengunjung.

c. Pencegahan kejadian cedera pada pasien,


keluarga, staf dan pengunjung.

d. Pengendalian lingkungan selama masa


pembangunan dan renovasi.

e. Pemeriksaan seluruh gedung.


f. Proteksi kehilangan dan kerusakan dari

20
fasilitas.
g. Pastikan bahwa rumah sakit sebagai kawasan
tanpa rokok.

h. Pelayanan Kesehatan
1. Memeriksa kesehatan karyawan baru
2. Memeriksa kesehatan berkala bagi
pegawai tetap yang bekerja selama satu
tahun.

i. Siapkan APD dan prosedur perlindungan


yang benar dalam penggunaan dan
terpelihara.
2. BAHAN BARANG BERBAHAYA (B3)
a. Identifikasi bahan dan limbah berbahaya B3.
b. Pelaporan dan investigasi dari tumpahan,
paparan dan insiden lainnya.
3. MANAJEMEN EMERGENSI
a. Identifikasi bencana internal dan external.

21
b. Uji coba/pelatihan penanggulangan
bencana/disaster.

4. PENGAMANAN KEBAKARAN
a. Identifikasi pengurangan resiko kebakaran.

b. Penambahan APAR kebakaran dan deteksi


dini kebakaran .

c. Pelatihan penggunaan APAR .

d. Pemeliharaan APAR.

5. PERALATAN MEDIS
a. Pemeriksaan dan uji fungsi peralatan medis.
b. Pelatihan cara penggunaan peralatan medis.

22
6. SISTEM UTILITAS
a. Identifikasi terhadap resiko kegagalan listrik
dan air.

b. Uji coba utiliti dari sumber alternatif .

c. Uji kualitas air

7. DIKLAT
a. Cara menggunakan apar dan pemadaman api

b. Simulasi bencana kebakaran

c. Cara mengunakan alkes baru

d. Sosialisasi penyimpanan dan pelabelan b3

e. Cara menghidupkan genset.

23
D. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan terhadap
pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang direncanakan.
2. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan kegiatan (berupa
data hasil Tabulasi dan Analisa Data) minimal setahun sekali.
3. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan tabulasi dan analisa data
bersama seluruh tim MFK minimal setahun sekali.

E. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan tindak lanjut
program kegiatan K3.
2. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program K3 bersama Manajemen Rumah
Sakit minimal satu tahun 1 kali

24
BAB V
PENUTUP

Dengan dilaksanakannya Program Manajemen Resiko Fasilitas dan Lingkungan


dengan baik, diharapkan akan membantu program peningkatan Rumah Sakit. Demikian pula
diharapkan tercapai penurunan tingkat penyakit akibat kerja, kecelakaan kerja, infeksi
nosokomial serta dapat dicegah terjadinya bencana kebakaran, ledakan dan pencemaran
lingkungan.

25

Anda mungkin juga menyukai