OLEH KELOMPOK 8 :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa Karna Kasih-Nya,
dan Perlindungan-Nya kami bisa menyelasaikan makalah kami ini yang berjudul “
Upaya Mencegah Hazard Fisik-Radiasi “, dimana untuk memenuhi tugas
Keselamatan Pasien Dan Keselamatan Kesehatan Kerja Dalam Keperawatan , jurusan
S1 Keperawatan. Dalam penulisan makalah ini kami berterimakasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah, Ns.Erwin Silitonga, M. Kep yang telah membimbing,
memotivasi dan mendampingi kami dalam proses belajar.
Meskipun banyak hambatan yang kami lalui dalam proses pembuatan makalah ini
tentanng konsep dan prinsip kebutuhan kebersihan dan perawatan diri, menyusun
pengkajian keperawatan, merumuskan diagnosa keperawatan, menyusun rencana
keperawatan. Namun kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan yang masih banyak
kekurangan dalam penulisan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang dapat membangun dari teman-teman semua. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kelompok 13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................1
1.2 TUJUAN...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................7
3.2 SARAN.....................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Agar dapat tercipta sistem manajemen K3 yang baik, dibutuhkan sumber daya
manusia yang mempunyai kompetensi yang baik pula terutama untuk mendeteksi
dan menangani risiko bahaya yang ada di lingkungan rumah sakit. Untuk dapat
mencapai hal tersebut karyawan rumah sakit harus mengetahui jenis-jenis resiko
bahaya di rumah sakit dan cara pengendaliannya, sehingga rumah sakit yang
aman bagi tenaga kerja, pasien, pengunjung, pengantar pasien, peserta didik dan
masyarakat di sekitar rumah sakit dapat terwujud.
1.2 Tujuan
Dengan mengenal resiko bahaya diharapkan pekerja mampu mengidentifikasi
resiko bahaya yang ada disatuan kerjanya dan mengetahui upaya pengendalian
resiko bahaya yang sudah dilakukan oleh rumah sakit sehingga dapat
meningkatkan kepatuhan pekerja terhadap sistem pengendalian resiko bahaya
yang sudah dilakukan.
BAB II
UPAYA MENCEGAH HAZARD FISIK-RADIASI
b. Substitusi
Metode pengendalian ini bertujuan untuk mengganti bahan, proses, operasi
ataupun peralatan dari yang berbahaya menjadi lebih tidak berbahaya. Dengan
pengendalian ini menurunkan bahaya dan resiko minimal melalui disain sistem
ataupun desain ulang. Beberapa contoh aplikasi substitusi misalnya: Sistem
otomatisasi pada mesin untuk mengurangi interaksi mesin-mesin berbahaya
dengan operator, menggunakan bahan pembersih kimia yang kurang berbahaya,
mengurangi kecepatan, kekuatan serta arus listrik, mengganti bahan baku padat
yang menimbulkan debu menjadi bahan yang cair atau basah.
c. Rekayasa / Enginering
Pengendalian ini dilakukan bertujuan untuk memisahkan bahaya dengan
pekerja serta untuk mencegah terjadinya kesalahan manusia. Pengendalian ini
terpasang dalam suatu unit sistem mesin atau peralatan. Contoh-contoh
implementasi metode ini misal adalah sistem tekanan negatif pada ruang
perawatan air borne dissease, penggunaan laminar airflow, pemasangan
shield /sekat Pb pada pesawat fluoroscopy (X-Ray), dan lain-lain.
d. Administratif
Kontrol administratif ditujukan pengendalian dari sisi orang yang akan
melakukan pekerjaan. Dengan dikendalikan metode kerja diharapkan orang
akan mematuhi, memiliki kemampuan dan keahlian cukup untuk
menyelesaikan pekerjaan secara aman. Jenis pengendalian ini antara lain seleksi
karyawan, adanya standar operasional Prosedur (SOP), pelatihan, pengawasan,
modifikasi perilaku, jadwal kerja, rotasi kerja, pemeliharaan, manajemen
perubahan, jadwal istirahat, dan lain-lain.
a) Mekanik : resiko yang paling sering terjadi adalah tertusuk jarum dan
terpeleset atau menabrak dinding / pintu kaca. Pengendalian yang sudah
dilakukan antara lain: penggunaan safety box limbah tajam, kebijakan dilarang
menutup kembali jarum bekas, pemasangan keramik anti licin pada koridor dan
lantai yang miring, pemasangan rambu “awas licin”, pemasangan kaca film dan
stiker pada dinding / pintu kaca agar lebih kelihatan, kebijakan penggunaan
sabuk keselamatan pada pekerjaan yang dilakukan pada ketinggian lebih dari 2
meter, dan lain-lain.
b) Resiko bahaya radiasi: resiko ini terdapat di ruang radiologi, radio therapi,
kedokteran nuklir, ruang cath lab dan beberapa kamar operasi yang memiliki
fluoroskopi / x-ray. Pengendalian yang sudah dilakukan antara lain:
pemasangan rambu peringatan bahaya radiasi, pelatihan proteksi bahaya radiasi,
penyediaan APD radiasi, pengecekan tingkat paparan radiasi secara berkala dan
pemantauan paparan radiasi pada petugas radiasi dengan personal
dosimetri pada patugas radiasi.
c) Resiko bahaya kebisingan: terdapat pada ruang boiler, generator listrik dan
ruang chiller.Pengendalian yang telah dilakukan antara lain: substitusi peralatan
dengan alat-alat baru dengan ambang kebisingan yang lebih rendah,
penggunaan pelindung telinga dan pemantauan tingkat kebisingan secara
berkala oleh Instalasi Sanitasi Lingkungan Rumah Sakit (ISLRS). Resiko
bahaya pencahayaan: resiko bahaya ini terutama di satuan kerja dengan
pekerjaan teliti seperti di kamar operasi dan laboratorium. Pengendalian yang
sudah dilakukan adalah pemantauan tingkat pencahayaan secara berkala oleh
ISLRS dan hasil pemantauan dilaporkan ke Direktur, Teknik dan Unit K3 untuk
tindak lanjut ruangan yang tingkat pencahayaannya tidak memenuhi
persyaratan.
d) Resiko bahaya listrik: resiko bahaya listrik terdiri dari konsleting dan kesetrum.
Pengendalian yang telah dilakukan adalah adanya kebijakan penggunaan
peralatan listrik harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan harus
dipasang oleh bagian IPSRS atau orang yang kompeten.
e) Resiko bahaya akibat iklim kerja: resiko ini meliputi kondisi temperatur dan
kelembaban ruang kerja. Masalah yang sering muncul adalah temperatur
melebihi standar seperti di Instalasi Binatu dan ruang produksi gizi, karena
belum memungkinkan untuk distandarkan pengendalian yang dilakukan dengan
pemberian minum yang cukup. Masalah kelembaban yang tinggi beresiko
terjadinya kolonisasi kuman patogen sehingga meningkatkan angka infeksi baik
bagi pasien maupun bagi pekerja. Pengendalian secara teknis telah dilakukan
akan tetapi pada musim tertentu kadang tidak memenuhi persyaratan. Upaya
yang dilakukan untuk menghambat kolonisasi kuman terutama pada ruang
perawatan pasien, ICU dan kamar operasi harus dilakukan desinfeksi ruangan
lebih sering dan pemantauan angka kuman secara berkala.
f) Resiko bahaya akibat getaran: resiko bahaya getaran tidak terlalu signifikan.
Dari telaah yang telah dilakukan unit K3, resiko bahaya getaran ditemukan di
bagian taman akibat dari mesin pemotong rumput dan di klinik gigi akibat dari
mesin bor gigi, tetapi tingkat getaran pada ke 2 lokasi tersebut masih dalam
batas yang diijinkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Resiko bahaya di rumah sakit tidak semuanya akan nampak kalau kita tidak
dapat mengenalinya, terutama resiko bahaya biologi, karena keberadaan micro
organisme patogen tidaklah nampak seperti resiko bahaya fisik atau kimia. Akan
tetapi dampak dari resiko bahaya biologi di rumah sakit jika tidak dikendalikan,
maka dapat berdampak serius baik terhadap kesehatan maupun terhadap
keselamatan pekerja dan pengunjung serta masyarakat disekitar rumah sakit.
3.2 Saran
Demikianlah hasil makalah ini kami buat, semoga pembaca dapat menerapkan
cara pengendalian/pencegahan resiko (hazard) fisik-radiasi dalam kehidupan
sehari-hari untuk meningkatkan kesehatan tubuh dan terhindar dari penyakit dan
kecelakann.
DAFTAR PUSTAKA