Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN MANAJEMEN RISIKO

PUSKESMAS TAMBUN
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BEKASI
UPTD PUSKESMAS TAMBUN

TAHUN 2022

DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAAN....................................................................................................................................2
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................................2
B. TUJUAN.........................................................................................................................................2
C. BATASAN OPERASIONAL......................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................4
RUANG LINGKUP....................................................................................................................................4
A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RESIKO................................................................................4
B. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN RESIKO...........................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................................6
TATA LAKSANA......................................................................................................................................6
A. TETAPKAN KONTEKS.................................................................................................................6
B. IDENTIFIKASI RESIKO................................................................................................................7
C. ANALISIS RISIKO...................................................................................................................16
D. EVALUASI RISIKO.................................................................................................................16
E. KELOLA RESIKO........................................................................................................................17
BAB IV.....................................................................................................................................................32
PELAPORAN...........................................................................................................................................32
A. MEKANISME PELAPORAN......................................................................................................32
B. BENTUK PELAPORAN...............................................................................................................32
BAB V.......................................................................................................................................................33
PENUTUP.................................................................................................................................................33
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keselamatan pasien (safety) adalah suatu sistem yang membuat proses layanan
petugas pasien lebih aman, meliputi penilaian risiko, identifikasi dan pengelolaan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Ada beberapa titik perhatian utama yang dilakukan dalam Tindakan keselamatan pasien
di Puskesmas diantaranya adalah keselamatan pasien itu sendiri, keselamatan petugas
kesehatannya, keselamatan bangunan dan peralatan Puskesmas baik medis maupun non medis
yang bisa berdampak kepada keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang
berdampak kepada pencemaran lingkungan.
Kelima aspek inilah yang nantinya menjadi penentu dalam peningkatan mutu Puskesmas
khususnya dalam penanganan manajemen risiko di Puskesmas.

B. TUJUAN
1. Memberikan panduan sistem manajemen risiko yang berlaku di Puskesmas Tambun
2. Memastikan sistem manajemen risiko berjalan dengan baik agar proses indentifikasi,
analisa dan pengelolaan risiko dapat memberi manfaat bagi peningkatan mutu dan
keselamatan pasein di Puskesmas Tambun .
3. Membangun sistem monitoring dan komunikasi yang efektif diantara petugas sehingga
pencapaian tujuan dan penerapannya berjalan berkesinambungan.

C. SASARAN
Manajemen resiko ini akan dilaksanakan dalam lingkup wilayah kerja Puskesmas, proses
pelayanan dalam Gedung dan luar Gedung, dengan objek focus adalah petugas, pengunjung,
peralatan medis dan non medis serta bangunan dan lingkungan puskesmas Tambun
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Risiko : peluang / probabilitas timbulnya suatu insiden (menurut WHO), yang akan
berdampak merugikan bagi pencapaian sasaran-sasaran keselamatan pasien dan
menurunkan mutu pelayanan.
2. Manajemen Risiko Puskesmas adalah upaya mengidentifikasi dan mengelompokkan
risiko (grading) dan mengendalikan / mengelola risiko tersebut baik secara proaktif
risiko yang mungkin terjadi maupun reaktif terhadap insiden yang sudah terjadi agar
memberikan dampak negative seminimal mungkin bagi keselamatan pasien dan mutu di
Puskesmas.
3. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera pada pasien. IKP terdiri dari
KejadianTidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak
Cedera (KTC), danKejadian Potensial Cedera (KPC).
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada
pasien.
5. Kejadian Nyaris Cidera (KNC) adalah insiden yang berpotensi menimbulkan cidera pada
pasientapi yang belum sampai terpapar ke pasien sehingga tidak ada cidera pada pasien.
6. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang berpotensi mengakibatkan cidera
padapasien dan sudah terpapar ke pasien, tetap ternyata tidak menimbulkan cidera pada
pasien.
7. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkancidera, tetapi belum terjadi.
8. Kejadian Sentinel adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan dan telah mengakibatkan
kematian atau cidera fisik / psikologis serius, atau kecacatan pada pasien.
9. Pelaporan insiden keselamatan pasien adalah suatu sistim untuk mendokumentasikan
laporan insiden keselamatan pasien, menganalisa dan mengantisipasi / mengelola /
mengendalikan insiden secara berkesinambungan.
10. Risiko Sisa adalah sisa risiko tingkat terendah yang dapat dicapai setelah upaya
pengendalian /tindakan dilakukan.
11. Penilaian Risiko adalah upaya identifikasi dari risiko yang terjadi atau berpotensi terjadi
dalam pelayanan di Puskesmas dengan mempertimbangkan klasifikasi dan derajat
(grading) kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat dari terpapar risiko tersebut.
12. Penilai Risiko adalah anggota dari staf (manager atau yang lain) yang telah dilatih dan di
SK kan.
.

BAB II
RUANG LINGKUP

A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RESIKO


Paduan ini mencakup seluruh manajemen resiko yang ada di Puskesmas Tambun yang meliputi:
1. Manajemen resiko layanan klinis:
 Resiko yang berhubungan dengan pasein / pengunjung Puskesmas
 Resiko yang berhubungan dengan petugas kesehatan
 Resiko yang berhubungan dengan peralatan Medis
 Resiko yang berhubungan dengan peralatan Non Medis
 Resiko dalam metode yang digunakan dalam memberikan pelayanan klinis
2. Manajemen resiko program kesehatan masyarakat:
 Resiko pelaksanaan program terhadap masyarakat sasaran
 Resiko pelaksanaan program terhadap lingkungan
 Resiko pelaksanaan program terhadap petugas pelaksana program
3. Manajemen resiko lingkungan:
 Keamanan lingkungan fisik(bangunan):
 Pemantauan keamanan aliran air
 Pemantauan keamanan aliran listrik
 Pemantauan keamanan gas oksigen dan gas elpiji
 Pemantauan keamanan jendela dan pintu
 Indentifikasi risiko lingkungan yang berdampak pada pasein, petugas dan
lingkungan sekitar Puskesmas:
 Pemantauan keamanan pembuangan limbah

B. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN RESIKO


Dalam rangka mencapai tujuan untuk mengidentifikasi dan mengendalikan resiko, Puskesmas
Tambun mengatur kewenangan dan tanggung jawab manajemen Puskesmas:
1. Tingkat Puskesmas oleh Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasein di Puskesmas.
2. Tingkat unit / poli oleh penanggung jawab masing-masing unit / poli/ program

Uraian tanggung jawab manajemen resiko:

a. Tanggung jawab Kepala Puskesmas:


 Menetapakan kebijakan mengenai manajemen resiko di Puskesmas
 Menetapkan dan membentuk Tim PMKP
 Mengawasi dan memastikan sistem manajemen resiko berjalan dengan baik dan
berkembang
 Menerima laporan dan merekomendasikan penggelolaan pengendalian resiko
serta menindak lanjuti sesuai arahan dan kebijakan Puskesmas termasuk
pendanaan
 Mengambil alih tanggung jawab pengelolaan insiden keselamatan pasein sesuai
tingkat resiko.
b. Tanggung jawab Manajemen Resiko (Tim.PMKP)
 Membuat rencana kerja manajemen resiko di Puskesmas
 Membentuk Tim Penilai Resiko
 Menerima daftar resiko yang diberikan oleh penanngung jawab unit / poli,
menganalisa, evaluasi serta menindak lanjutinya
 Menerima serta menganalisa temuan resiko yang berasal dari luar (external)
 Memantau serta mendorong semua petugas untuk melaksanakan manajemen
resiko
 Melaporkan hasil temuan kepada Pimpinan Puskesmas dan melakukan diskusi
serta menindak lanjuti hasil diskusi
c. Tanggung jawab penanngung jawab unit / poli
 Menerima laporan temuan – temuaan resiko di ada di unit / poli
 Membuat daftar dan penilaian resiko
 Menganalisa sesuai tingkat kejadian apakah cukup diselesaikan di tingkat unit
 Mendorong rekan – rekan kerja untuk melakukan manjemen resiko
 Melaporkan semua daftar resiko, resiko yang sudah diselesaikan di tingkat unit /
poli serta melakukan diskusi kepada Tim manajemen resiko untuk langkah –
langkah ke depannnya
d. Tanggung jawab petugas pemberi layanan klinis
 Memberikan informasi kepada penangunggung jawab unit/ poli setiap bahaya,
resiko serta kejadian yang ada di unit/ poli
 Melaksanakan panduan manajemen resiko yang telah ditetapkan
 Mencatat dan mendokumentasi apabila terjadi insiden resiko klinis
 Ikut serta dalam mengupayakan langkah-langkah pengendalian resiko

Anda mungkin juga menyukai