Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN MANAJEMEN RESIKO

FASILITAS DAN KESELAMATAN LINGKUNGAN


PERIODE JULI – DESEMBER 2018

KOMITE KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


RSUD Prof. DR. WZ. JOHANNES KUPANG
2018
DAFTAR ISI

Halaman

COVER .................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................................... 1
C. Pelaksanaan Kegiatan ................................................................................................ 1

BAB II. IDENTIFIKASI RESIKO ........................................................................................... 3


A. Definisi ........................................................................................................................ 3
B. Identifikasi Risiko RSUD Prof DR. WZ. Johannes Kupang ......................................... 3
BAB III. ANALISIS RISIKO .................................................................................................. 5
1. KEAMANAN DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT ................................................... 5
2. PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN DAN LIMBAHNYA ..................... 6
3. DISASTER PLAN ........................................................................................................ 7
4. PENANGGGULANGAN KEBAKARAN ....................................................................... 8
5. PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS ....................................................................... 9
6. PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS......................................................................... 10

BAB IV. EVALUASI RISIKO .............................................................................................. 12


1. KEAMANAN DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT ................................................. 12
2. PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN DAN LIMBAHNYA ................... 12
3. DISASTER PLAN ...................................................................................................... 13
4. PENANGGGULANGAN KEBAKARAN ..................................................................... 14
5. PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS ..................................................................... 14
6. PENGELOLAAN SISTEM UTILITAS......................................................................... 16

BAB V. PENGAWASAN DAN MONITORING ................................................................... 18


A. Pengawasan dan Monitoring .................................................................................... 18
B. Implementasi Akhir ................................................................................................... 19

BAB VI. PENUTUP ............................................................................................................ 21


ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko, sebagian di antaranya berisiko


ringan atau hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula yang memberikan
konsekuensi medik yang cukup berat. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu
terjadi atau potensi bahaya yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh kepada hasil
akhir.
Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non-klinis. Risiko klinis adalah risiko
yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan lain yang dialami pasien
selama di RS. Sementara risiko non-medis ada yang berupa risiko bagi organisasi maupun
risiko finansial. Risiko organisasi adalah yang berhubungan langsung dengan komunikasi,
produk layanan, proteksi data, sistem informasi, dan semua risiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian organisasi. Risiko finansial adalah risiko yang dapat
mengganggu kontrol finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem yang harusnya
dapat menyediakan pencatatan akuntansi yang baik.
Sehubungan dengan hal tersebut tim telah melaksanakan identifikasi, analisis serta
evaluasi dan penanganan komponen faktor resiko fasilitas dan kemamanan sebagai bagian
dari upaya melindungi dan menyiapkan lingkungan rumah sakit yang aman..

B. Maksud dan Tujuan


Dalam proses Manajemen resiko fasilitas dan keamanan, terdapat maksud dan tujuan
sebagai proses pencapaian dari kegiatan tersebut. Maksud dan tujuan antar lain;
1. Terciptanya budaya keselamatan pada pasien, staf medik/karyawan/peserta didik/
pengunjung atau tamu/tenaga out sourcing di lingkungan RSUD Prof. Dr. W. Z
Johannes Kupang.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD).
3. Terlaksananya program-program pencegahan, sehingga tidak terjadi penangulangan
kejadian yang tidak diharapkan.

C. Pelaksanaan Kegiatan
Tim Manajemen resiko rumah sakit telah melakukan sebuah analisis sederhana terkait
manajemen resiko fasilitas dan keamanan di RSUD Prof. DR. WZ. Johannes. Pada kegiatan
ini tim bekerja sama dengan tim manajemen mutu serta tim patient safety RSUD Prof. DR.
WZ. Johannes. Untuk detailnya dapat dideskripsikan sebagai berikut;

1
1. Jenis kegiatan : Identifikasi, analisis dan evaluasi manajemen resiko
2. Waktu : Bulan Juli 2018 sampai Bulan Desember 2018
3. Tempat : RSUD Prof DR. WZ. Johannes Kupang
4. Kegiatan yang telah dilakukan :
a. Identifikasi resiko fasilitas dan keamanan rumah sakit
b. Analisis resiko fasilitas dan keamanan rumah sakit
c. Evaluasi resiko fasilitas dan keamanan rumah sakit
d. Penanganan resiko fasilitas dan keamanan rumah sakit
e. Pengawasan dan monitor penanganan manajemen resiko fasilitas dan keamanan
rumah sakit.

2
BAB II
IDENTIFIKASI RESIKO

A. Definisi
Identifikasi risiko adalah proses menemukan, mengenal, dan mendeskripsikan risiko. Hal
pertama yang perlu dilakukan untuk mengelola risiko adalah mengidentifikasinya. Jika kita
tidak dapat mengidentifikasi/mengenal/mengetahui, tentu saja kita tidak dapat berbuat
apapun terhadapnya. Identifikasi risiko ini terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi risiko
proaktif dan identifikasi risiko reaktif.
Bagi rumah sakit, cara paling mudah dan terstruktur untuk melakukan identifikasi adalah
lewat setiap unit. Setiap unit diminta untuk mengidentifikasi risikonya masing-masing.
Setelah terkumpul, seluruh data identifikasi itu dikumpulkan menjadi satu dan menjadi
identifikasi risiko rumah sakit.

B. Identifikasi Resiko RSUD Prof. DR. WZ. Johannes


Pada kegiatan proses identifikasi resiko fasilitas dan keamanan yang dilakukan tim pada
rumah sakit ini, telah diambil 2 metode identifikasi , yakni pro aktif dengan menggunakan
cara inspeksi langsung pada fasilitas keamanan rumah sakit dan reaktif dengan
menggunakan data pelaporan insiden kejadian fasilitas keamanan dari setiap unit pelayanan
yang ada di rumah sakit RSUD Prof. DR. WZ. Johannes. Tenggang waktu dilakukan
identifikasi adalah bulan Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018 dengan jumlah anggota tim
manajemen resiko fasilitas dan keamanan berjumlah 4 orang dan melibatkan semua unit
pelayanan di RSUD Prof. DR. WZ. Johannes. Hasil identifikasi resiko yang dapat dilaporkan
sebagai berikut ;
a) Keselamatan dan Keamanan
1) Lantai licin
2) Penganiayaan terhadap pasien
3) Tidak adanya rambu –rambu
4) Terluka akibat fasilitas tajam
b) Pengolahan Bahan berbahaya dan Beracun (B3)
1) Paparan B3
2) Penyalahgunaan limbah B3
3) Tumpahan B3
c) Disaster Plan
1) Gempa bumi
2) Kekeringan

3
d) Penanggulangan Kebakaran
1) Konsleting listrik
2) Genset over heating / kelebihan beban
3) Bahan kimia mudah terbakar
e) Peralatan Medis
1) Tersengat arus listrik dari alat
2) Paparan radiasi sinar X
3) Hasil pengukuran alat tidak akurat
f) Sistem Utiliti
1) Genset Overload beban
2) Suplai air mati
3) Air terkontaminasli/tak penuhi syarat
4) Instalasi gas medis bocor

4
BAB III
ANALISIS RISIKO

Setelah mendapatkan data laporan resiko rumah sakit, tim melakukan penilaian
terhadap konsekuensi resiko dan memberikan peringkat resiko. Hasilnya sebagai berikut

1. Keselamatan dan Keamanan


Frekuensi / Dampak/ Skor Risiko
No Jenis Risiko Probability Consequences

1. Lantai licin 3 2 6
2. Penganiayaan terhadap pasien 1 2 2
3. Tidak adanya rambu –rambu 1 2 2
4. Terluka akibat fasilitas tajam 3 2 6

Selanjutnya risiko yang telah diidentifikasi dan diskoring didapatkan hasil sebagai berikut :

Jenis Skor Kriteria Penanggung


No Tindak Lanjut
Risiko Risiko Risiko Jawab
1. Lantai licin 6 Menengah Direktur  Tidak perlu
penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.

2. Terluka akibat 6 Menengah Direktur  Tidak perlu


fasilitas tajam penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.
3. Tidak adanya 4 Rendah Direktur  Tidak perlu
rambu –rambu penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan

5
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.
4. Penganiayaan 2 Rendah Direktur  Tidak perlu
terhadap penanganan khusus
pasien  Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi

2. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

No Jenis Risiko Probability/ Dampak/ Skor Risiko


Likelihood Consequences
1. Paparan B3 3 2 6

2. Penyalahgunaan B3 1 3 3

3. Tumpahan B3 3 2 6

Selanjutnya risiko yang telah diidentifikasi dan diskoring didapatkan hasil sebagai berikut :
No Jenis Risiko Skor Kriteria Tanggung Tindak Lanjut
Risiko Jawab
Pengelolaan
Risiko
1. Paparan B3 6 Menengah Direktur  Tidak perlu
penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.
2. Tumpahan B3 6 Menengah Direktur  Tidak perlu
penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi

6
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.
3. Penyalahgunaa 3 Rendah Kepala  Tidak perlu
n B3 Ruangan penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi.

3. Disaster Plan

No Jenis Risiko Probability/ Dampak/ Skor Risiko


Likelihood Consequences
1. Kekeringan 2 3 6

2. Gempa Bumi 2 3 6

Selanjutnya risiko yang telah diidentifikasi dan diskoring didapatkan hasil sebagai berikut :

No Jenis Risiko Skor Kriteria Tanggung Tindak Lanjut


Risiko Jawab
Pengelolaan
Risiko
1. Gempa Bumi 6 Menengah Direktur  Perencanaan
kesiapsiagaan
bencana (disaster
plan)
 Simulasi bencana
tiap 6 bulan sekali
 Merencanakan
pembangunan
gedung tahan
gempa bumi
2. Kekeringan 6 Menengah Direktur  Pemantauan
periodik untuk
memastikan sejak
dini risiko tidak
terjadi.
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan,
deteksi dan
penanganan.

7
4.Penanggulangan Kebakaran

Probability/ Dampak/ Skor


No Jenis Risiko Likelihood Consequence Risiko
s
1. Korsleting Listrik 2 4 8
2. Genset Overheating/Overload 2 4 8
3. Bahan Kimia Mudah Terbakar 1 3 3

Selanjutnya risiko yang telah diidentifikasi dan diskoring di dapatkan hasil sebagai
berikut :

Tanggung
Jenis Skor Kriteria Jawab
No Tindak Lanjut
Risiko Risiko Risiko Pengelolaan
Risiko
1. Konsleting Menengah Direktur  Tidak perlu
Listrik penanganan
khusus
 Pemantauan
periodik untuk
memastikan
sejak dini risiko
tidak terjadi
8
 Perlunya
koordinasi antar
lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan,
deteksi dan
penanganan.
2. Genset Menengah Kepala Instalasi  Tidak perlu
Overheatin penanganan
g/Overload khusus

 Pemantauan
periodik untuk
memastikan
sejak dini risiko
8
tidak terjadi

 Perlunya
koordinasi antar
lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan,
deteksi dan

8
penanganan.
3. Bahan Rendah Kepala ruangan  Tidak perlu
Kimia penanganan
Mudah khusus
Terbakar
 Pemantauan
periodik untuk
memastikan
sejak dini risiko
3 tidak terjadi
 Perlunya
koordinasi antar
lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan,
deteksi dan
penanganan.

5.Peralatan Medis

Probability/ Dampak/ Skor


No Jenis Risiko
Likelihood Consequences Risiko
1 Tersengat arus listrik dari alat 2 1 2
2 Paparan radiasi sinar X 2 3 6
Hasil pengukuran alat tidak
3 2 4 8
akurat

Selanjutnya risiko yang telah diidentifikasi dan diskoring sehingga didapatkan hasil
Langkah mitigasi risiko meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani
risiko, memperkirakan risiko, menyiapkan rencana perlakuan risiko dan
mengimplementasikan rencana perlakuan risiko. Risiko yang akan dilakukan
mitigasi/pengelolaan risiko hanya difokuskan pada kriteria risiko menengah dan dapat
dijelaskan sebagai berikut :

No Jenis Risiko Skor Kriteria Tanggung Tindak Lanjut


Risiko Risiko Jawab
Pengelolaan
Risiko
1 Hasil 8 Menengah Direktur  perlu penanganan
pengukuran khusus
alat tidak  Pemantauan periodik
akurat
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral

9
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.

2 Paparan 6 Menengah Direktur  Tidak perlu


radiasi sinar penanganan khusus
X  Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.
3 Tersengat 2 Rendah Koordinator Tidak perlu
arus listrik listrik penanganan khusus
dari alat Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi

6.Sistem Utilitas

Probability/ Dampak/ Skor


No Jenis Risiko
Likelihood Consequences Risiko
1 Genset Overload beban 2 3 6
2 Suplai air mati 2 4 8
3 Air terkontaminasi/tidak 2 3 6
memenuhi syarat
4 Instalasi gas medis bocor 1 3 3

Selanjutnya risiko yang telah diidentifikasi dan diskoring sehingga didapatkan hasil
Langkah mitigasi risiko meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani
risiko, memperkirakan risiko, menyiapkan rencana perlakuan risiko dan
mengimplementasikan rencana perlakuan risiko. Risiko yang akan dilakukan
mitigasi/pengelolaan risiko hanya difokuskan pada kriteria risiko menengah dan dapat
dijelaskan sebagai berikut ;

No Jenis Risiko Skor Kriteria Tanggung Tindak Lanjut


Risiko Risiko Jawab
Pengelolaan
Risiko
1 Suplai air mati 8 Menengah Koordinator  Tidak perlu

10
Non medik penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.
2 Genset 6 Menengah Koordinator Tidak perlu penanganan
Overload Non medik khusus
beban Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
4 Air 6 Menengah Direktur  Tidak perlu
terkontaminas penanganan khusus
i/tidak  Pemantauan periodik
memenuhi
syarat untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.

7 Instalasi gas 3 Rendah Direktur  Tidak perlu


medis bocor penanganan khusus
 Pemantauan periodik
untuk memastikan
sejak dini risiko tidak
terjadi
 Perlunya koordinasi
antar lintas sektoral
untuk fungsi
pencegahan, deteksi
dan penanganan.

11
BAB IV
EVALUASI RISIKO

1. Keselamatan dan Keamanan


Risiko-risiko yang telah tersaring pada langkah evaluasi, selanjutnya dibuat rencana
pengendalian lebih lanjut, langkah ini disebut mitigasi risiko. Langkah mitigasi risiko meliputi
pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani risiko, memperkirakan risiko,
menyiapkan rencana perlakuan risiko dan mengimplementasikan rencana perlakuan risiko.
Risiko yang akan dilakukan mitigasi / pengelolaan risiko hanya difokuskan pada kriteria
risiko Menengah dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

No Jenis Risiko Mitigasi/Pengelolaan


Pencegahan Penanganan
1. Lantai Licin Menyusun Regulasi 1. Melakukan Penggantian jenis
Pengamanan keramik pada selasar dan
daerah lainnya yang licin
2. Memasang tulisan peringatan
pada area yang sedang
dilakukan
pembersihan/pengepelan
“Hati-hati lantai licin”, “Awas
lantai basah”
3. Setiap tangga dipasang
pengaman /pegangan
4. Pada jalan menurun dipasang
karet/pembatas yg berwarna
berbeda dg warna lantai
2 Terluka akibat Menyusun Regulasi 1. Supervisi kepatuhan terhadap
fasilitas tajam Pengamanan prosedur keamanan kerja.
Menyusun Kebijakan 2. Pemantauan secara rutin shift jaga
unit keamanan

2. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun(B3)


Risiko-risiko yang telah tersaring pada langkah evaluasi, selanjutnya dibuat rencana
pengendalian lebih lanjut, langkah ini disebut mitigasi risiko. Langkah mitigasi risiko
meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani risiko, memperkirakan
risiko, menyiapkan rencana perlakuan risiko dan mengimplementasikan rencana
perlakuan risiko. Risiko yang akan dilakukan mitigasi/pengelolaan risiko hanya difokuskan
pada kriteria risiko Menengah dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

12
Jenis Risiko Mitigasi/Pengelolaan
No Pencegahan Penanganan
1. Paparan  Menyusun kebijakan dan prosedur  Memberikan sarana
dalam Penyimpanan, Penggunaan dan prasarana di
B3 lokasi B3 untuk
 Menyusun kebijakan dan prosedur penanganan
dalam Penanganan paparan B3 darurat terkena
 Menyusun Alur Penanganan paparan B3
paparan B3 ( wastafel, P3K )
 SOP Wajib Pemakaian APD di lokasi
B3.
2. Tumpahan  Menyusun kebijakan dan prosedur  Menyiapkan dan
dalam Penyimpanan, Penggunaan menggunakan spill
B3 kit sesuai dengan
 Menyusun kebijakan dan prosedur jenis B3 yang ada
dalam Penanganan tumpahan B3
 Membuat tempat penyimpanan yg
standart
 Penyimpanan dilakukan secara
benar
 Labelisasi dan rambu rambu

3. Disaster Plan
Risiko-risiko yang telah tersaring pada langkah evaluasi, selanjutnya dibuat rencana
pengendalian lebih lanjut, langkah ini disebut mitigasi risiko. Langkah mitigasi risiko
meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani risiko, memperkirakan
risiko, menyiapkan rencana perlakuan risiko dan mengimplementasikan rencana
perlakuan risiko. Risiko yang akan dilakukan mitigasi/pengelolaan risiko hanya difokuskan
pada kriteria risiko Menengah dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

No Jenis Risiko Mitigasi/Pengelolaan


Pencegahan Penanganan
1 Gempa Bumi  Menyusun disaster 1. Menyediakan tim bencana internal
plan rumah sakit dan ekternal
 Rutin melaksanakan 2. Merencanakan kebutuhan logistik
simulasi bencana bencana setiap tahun dalam
gempa bumi tiap 6
anggaran setiap tahun
bulan
2 Kekeringan Menyusun kebijakan 1. Melakukan pengukuran debit air
dan prosedur terkait secara berkala.
pengelolaan air bersih 2. Melakukan penilaian kebutuhan air
mengacu pada regulasi
harian RS yang diupdate secara
tentang persyaratan air
bersih berkala
3. Menetapkan sumber air alternatif
4. Melakukan uji coba sumber air
alternatif

13
4. Penanggulangan Kebakaran
Risiko-risiko yang telah tersaring pada langkah evaluasi, selanjutnya dibuat rencana
pengendalian lebih lanjut, langkah ini disebut mitigasi risiko. Langkah mitigasi risiko
meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani risiko, memperkirakan
risiko, menyiapkan rencana perlakuan risiko dan mengimplementasikan rencana
perlakuan risiko. Risiko yang akan dilakukan mitigasi/pengelolaan risiko hanya difokuskan
pada kriteria risiko Menengah dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

No Jenis Risiko Mitigasi/Pengelolaan


Pencegahan Penanganan
1. Konsleting Listrik Menyusun prosedur dan  Melakukan inspeksi dan
Jadwal Maintenance pembuatan jadwal
jaringan listrik maintenance minimal
sebulan sekali
 Melakukan penggantian
kabel/jaringan yang sdh
terlalu lama.
 Melarang pemakaian
Steker T

2. genset Menyusun kebijakan dan  Melakukan maitenance


overheating / prosedur untuk standarisasi rutin
overload menggunakan alat termasuk  Melakukan pemanasan /
standarisasi pemeliharaan
warming up secara rutin,
rutin.
selalu dicatat dalam buku
laporan tentang hasil
pemanasan
 Melakukan supervisi ke
user, melakukan
pengecekan voltase
adakah yang
pemakaiannya lebih
besar
 Menselaraskan /
menyeimbangkan
pemaikaian terhadap
kekuatan yang di
sarankan

5. Peralatan Medis
Risiko-risiko yang telah tersaring pada langkah evaluasi, selanjutnya dibuat rencana
pengendalian lebih lanjut, langkah ini disebut mitigasi risiko. Langkah mitigasi risiko
meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani risiko, memperkirakan
risiko, menyiapkan rencana perlakuan risiko dan mengimplementasikan rencana

14
perlakuan risiko. Risiko yang akan dilakukan mitigasi/pengelolaan risiko hanya difokuskan
pada kriteria risiko Menengah dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

No Jenis Risiko Mitigasi/Pengelolaan


Pencegahan Penanganan
1 Hasil pengukuran alat Menyusun kebijakan dan  Melakukan kalibrasi alat
tidak akurat prosedur untuk ukur setahun sekali pada
menstandarisasi proses orang atau lembaga yang
pemeriksaan pasien yang
kompeten.
menggunakan alat ukur.
 Untuk alat ukur penunjang
diagnostik seperti peralatan
laboratorium, dilakukan
pemantapan mutu internal
dan eksternal (PMI) untuk
mendeteksi adanya
simpangan hasil.
2 Paparan radiasi sinar X Menyusun prosedur  Adanya petugas yang
terkait keselamatan dalam kompeten sebagai
pelayanan radiologi PPR/Petugas Proteksi
Radiasi
 Supervisi kepatuhan
terhadap prosedur
keselamatan kerja di
radiologi
 Mengukur secara periodik
besarnya radiasi yang
terpapar pada petugas
 Memberikan makanan
tambahan bagi petugas
untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.

 Melakukan kalibrasi/uji
kelayakan terhadap
peralatan medik yang dapat
memancarkan radiasi
3 Kegagalan sistem alat Menyusun kebijakan dan  Melakukan KSO/kerjasama
saat digunakan prosedur untuk operasional untuk alat
standarisasi proses medik yang mahal dan
pelayanan yang
bersifat vital sehingga jika
menggunakan alat
termasuk standarisasi ada kegagalan fungsi dapat
pemeliharaan rutin. diganti tanpa merugikan
rumah sakit secara
finansial.
 Melakukan penetapan
spesifikasi alat yang

15
disesuaikan dengan kondisi
RS sebelum dilakukan
KSO/pembelian.
 Melakukan uji fungsi harian
secara rutin oleh unit
tempat alat berada.
 Menetapkan sistem recall
untuk alat yang rusak dan
membahayakan jika masih
dipakai.
 Menetapkan respon time
saat alat dilaporkan rusak
sampai petugas datang
untuk melakukan
perbaikan.

6. Sistem Utilitas

Risiko-risiko yang telah tersaring pada langkah evaluasi, selanjutnya dibuat rencana
pengendalian lebih lanjut, langkah ini disebut mitigasi risiko. Langkah mitigasi risiko
meliputi pengidentifikasian beberapa kegiatan untuk menangani risiko, memperkirakan
risiko, menyiapkan rencana perlakuan risiko dan mengimplementasikan rencana
perlakuan risiko. Risiko yang akan dilakukan mitigasi/pengelolaan risiko hanya difokuskan
pada kriteria risiko Menengah dan dapat dijelaskan sebagai berikut :

No Jenis Risiko Mitigasi/Pengelolaan


Pencegahan Penanganan
1 Suplai air mati Menyusun kebijakan dan 1. Melakukan pengukuran debit
prosedur terkait air secara berkala.
keselamatan pengelolaan 2. Melakukan penilaian
air bersih mengacu pada kebutuhan air harian RS yang
regulasi tentang diupdate secara berkala
persyaratan air bersih 3. Menetapkan sumber air
alternatif
4. Melakukan uji coba sumber air
alternatif
2 Overhead Menyusun kebijakan dan 1. Melakukan pemeriksaan
Genset prosedur terkait komponen genzet secara
keselamatan pengelolaan berkala
air bersih mengacu pada 2. Melakukan perbaikan terhadap
regulasi tentang komponen genzet yang
persyaratan air bersih rusak/longgar
3. Mengganti komponen/suku
cadang genzet yang sudah

16
lama
3 Air Menyusun kebijakan dan 1. Melakukan pemeriksaan
terkontaminasi/ prosedur terkait kualitas air bersih secara
tidak keselamatan pengelolaan berkala.
memenuhi air bersih mengacu pada 2. Melakukan inspeksi jaringan
syarat regulasi tentang /instalasi air bersih secara
persyaratan air bersih berkala
3. Melakukan perbaikan
instalasi/jaringan yang
bocor/rusak.

17
BAB V
PENGAWASAN DAN MONITORING

A. Pengawasan dan Monitoring

1. Keselamatan dan Keamanan


Pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018 ini Unit K3 telah melaksanakan
kegiatan keselamatan dan keamanan pasien, pengunjung, dan petugas RSUD Prof.
DR. W.Z. Johannes Kupang. Pemeliharaan Fasilitas fisik akan terus dilakukan guna
tersedianya fasilitas fisik yang aman bagi pasien, pengunjung dan petugas di rumah
sakit. Pemberian identitas juga lebih ditingkatkan lagi supaya para pengunjung
RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang lebih terpantau, . Program pelatihan
keselamatan dan keamanan fasilitas fisik bagi staf medis dan staf non medis
dilaksanakan secara terus menerus agar tercapai 100%.

2. Pengelolaan Bahan Berbahaya


Pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018 ini Unit K3 telah melaksanakan sistem
pegelolaan terhadap bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan rencana kegiatan
kerja, namun belum maksimal sehingga belum dapat mencapai target (80%).
Diharapkan pada tahun yang akan dapat mencapai target kepatuhan pelaksanaan
program Unit K3 terhadap pengelolaan B3 adalah 100% .

3. Disaster Plan
Pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018 ini Unit K3 telah melaksanakan
Disaster Plan sesuai dengan rencana kegiatan kerja namun belum maksimal
sehingga belum dapat mencapai target (85%). Diharapkan pada tahun yang akan
dapat mencapai target kepatuhan pelaksanaan program Unit K3 terhadap
pengelolaan Disaster Plan adalah 100% .

4. Penanggulangan Kebakaran
Berdasarkan hasil monitoring program kerja Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018
Unit Kesehatan Keselamatan Kerja telah melakukan program kerja dengan baik
hanya saja pada monitoring area larangan merokok masih kurang efektif terdapat
pengunjung yang merokok di area RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang.

5. Peralatan Medis
Pemeriksaan alat medis pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018 berjalan
sesuai jadwal setiap bulan atau pertriwulannya, namun tanggal pemeriksaan tidak

18
selalu tepat, karna beberapa faktor. Di antaranya karena penanganan kerusakan alat
yang tidak menentu di setiap harinya. Untuk periode selanjutnya akan tetap
dilakukan pemeriksaan secara berkesinambungan sesuai program.

6. Sistem Utiliti
Pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018 ini Instalasi Pemeliharaan Sarana
telah melaksanakan kegiatan Sistem Utiliti di RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes
Kupang. Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit akan terus dilakukan guna
tersedianya fasilitas yang aman bagi pasien, pengunjung dan petugas di rumah sakit.
Pemberian identitas juga lebih ditingkatkan lagi supaya para pengunjung RSUD Prof.
DR. W.Z. Johannes Kupang lebih terpantau.

7. Pelatihan
Pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018 ini, Tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan telah melaksanakan pelatihan internal, eskternal dan pengunjung
sesuai dengan rencana kegiatan kerja dengan tidak ada penyimpangan yang
ditemukan sehingga dapat mencapai target kepatuhan pelaksanaan program Tim
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan terhadap pelatihan adalah 100% .

B. Implementasi Akhir
1. Keselamatan dan Keamanan
Untuk program yang belum terlaksana pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018
telah dijadwalkan pada periode berikutnya maka akan dilanjutkan monitoring
terhadap semua kegiatan yang mengacu pada program Keselamatan dan keamanan
RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang pada periode selanjutnya.

2. Pengelolaan Bahan Berbahaya


Untuk program yang belum terlaksana pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018
telah dijadwalkan pada periode berikutnya maka akan dilanjutkan monitoring
terhadap semua kegiatan yang mengacu pada program pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang pada periode
selanjutnya. Kekurangan dari kelengkapan box spill kit untuk limbah B3 mercury
harus dilengkapi, serta keterampilan penanganan tumpahan B3 harus terus
ditingkatkan agar semua staf RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang mampu
menangani tumpahan B3. Namun demikian pemantauan tetap dilakukan dan
berkesinambungan sehingga aman buat pasien dan petugas itu sendiri serta bagi
rumah sakit.

19
3. Disaster Plan
Untuk program yang belum terlaksana pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018
telah dijadwalkan pada periode berikutnya maka akan dilanjutkan monitoring
terhadap semua kegiatan yang mengacu pada program Disaster Plan RSUD Prof.
DR. W.Z. Johannes Kupang pada periode selanjutnya.

4. Penanggulangan Kebakaran
Untuk program pengawasan larangan merokok di area RSUD Prof. DR. W.Z.
Johannes Kupang yang masih kurang efektif akan ditinjau ulang dan segera
dilakukan perbaikan untuk periode selanjutnya.

5. Peralatan Medis
Data kerusakan alat terbesar terjadi di bulan Juni yaitu 18 unit setiap bulannya,. Di
bulan Agustus sampai Nopember data kerusakanhanya 10 unit, sedangkan di bulan
Desember tidak ada kerusakan alat. Dan perbaikan tercapai semua dibulan tersebut.
Diperiode selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan lebih efektif lagi, guna
meminimalisir angka kerusakan alat medis atau tidak ada kerusakan.
Penambahan alat baru dari bulan Juli 2018 sampai Desember 2018 sebanyak 72
unit. Dan pada periode ini ada 300 lebih alat yang dilakukan kalibrasi.

6. Sistem Utiliti
Untuk program yang belum terlaksana pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018
telah dijadwalkan pada periode berikutnya maka akan dilanjutkan monitoring
terhadap semua kegiatan yang mengacu pada program Sistem Utiliti RSUD Prof.
DR. W.Z. Johannes Kupang pada periode selanjutnya.

7. Pelatihan
Untuk program yang belum terlaksana pada Bulan Juli 2018 sampai Desember 2018
telah dijadwalkan pada periode berikutnya maka akan dilanjutkan monitoring
terhadap semua kegiatan yang mengacu pada program pelatihan kesehatan dan
keselamatan kerja RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang pada periode
selanjutnya

20
BAB III
PENUTUP

Deimikan Laporan Manajemen Resiko yang telah tim Manajemen resiko rumah sakit
laksanakan di RSDU Prof. DR. WZ. Johannes. Masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki, sehingga perlu pelaksanaan yang rutin terhadap identifikasi manajemen resiko di
rumah sakit ini. Tentunya butuh dukungan dari pihak manajemen pelayanan dan penunjang
rumah sakit sehingga tim manajemen resiko, Kesehatan dan keselamatan kerja bisa bekerja
secara optimal menyelenggarakan identifikasi resiko fasilitas rumah sakit berikutnya.

Kupang, 1 Desember 2018

21
PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG
Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19 Telp/Fax (0380) 832892
Website: www.rsudwzjohannes.nttprof.go.id email: rsudjohannes@gmail.com
KUPANG
Kode Pos 85111

Nomor : 05/Kel/X/ K3RS / 2018 Kupang, 25 Oktober 2018


Lampiran : -
Perihal : UNDANGAN

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Instalasi/Unit Pelayanan Rumah sakit
Di
Tempat

Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu sekalian untuk mengikuti rapat Risk Register 1
unit pelayanan periode Juli – Oktober 2018 yang akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Senin, 29 Oktober 2018


Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : AULA PONEK RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang

Demikian undangan kami, atas perhatiannya kami sampaikan limpah terimakasih.

RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG
Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19 Telp/Fax (0380) 832892
Website: www.rsudwzjohannes.nttprof.go.id email: rsudjohannes@gmail.com
KUPANG
Kode Pos 85111

MATERI RAPAT

Hari/Tanggal : Senin, 29 Oktober 2018


Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : AULA PONEK RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang
Perihal : Risk Register 1 unit pelayanan periode Juli – Oktober 2018

Pada pertemuan bersama seluruh kepala unit dan instalasi pelayanan rumah
sakit, beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan penyusunan risk register rumah
sakit antara lain;
1. Identifikasi risiko yang dilakukan oleh setiap unit pelayanan langsung dan
tidak langsung berkaitan dengan fasilitas selama bulan Juli – Oktober 2018
2. Analisis risiko setiap unit dan proses grading yang telah dilaksanakan setiap
unit pelayanan terkait identifikasi risiko yang telah diambil
3. Laporan insiden dan cedera akibat kerusakan fasilitas rumah sakit yang
terjadi di setiap unit pelayanan

RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG
Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19 Telp/Fax (0380) 832892
Website: www.rsudwzjohannes.nttprof.go.id email: rsudjohannes@gmail.com
KUPANG
Kode Pos 85111

NOTULEN RAPAT

Hari/Tanggal : Senin, 29 Oktober 2018


Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : AULA PONEK RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang
Perihal : Risk Register 1 unit pelayanan periode Juli – Oktober 2018

Pada pertemuan bersama seluruh kepala unit dan instalasi pelayanan rumah
sakit, beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan penyusunan risk register rumah
sakit antara lain;
1. Pembukaan dengan doa oleh pak Ketua, dr. Noldy
2. Pengantar ttg manajemen resiko unit – rumah sakit
3. Tahap manajemen resiko rumah sakit : identifikasi, analisis dan grading dan
evaluasi resiko serta monitoring proses mitigasi terhadap resiko tersebut.
4. Pertanyaan dari IGD : bagaimana kita mengidentifikasi resiko fasilitas yang ideal ?
5. Jawaban dr. Noldy : mulai lihat semua fasilitas disekitar kita, terutama fasiltas,
kemudian ambil satu jenis pekerjaan, buat langkah atau prosesnya, lihat setiap
proses apakah ada kekurangan dan resiko yang bisa terjadi, kemudian catat resiko
yang sudah dipilah tersebut.
6. Pertanyaan kepala ruangan asoka : bisa ditunjukan proses risk register yang benar?
7. Jawaban dr. Noldy : intinya identifikasi, analisis dan evaluasi
8. Telaah identifikasi reiko yang sudah dikerjakan setiap unit
9. Membahas setiap resiko yang memiliki grading paling tinggi
10. Identifikasi risiko yang dilakukan oleh setiap unit pelayanan langsung dan tidak
langsung berkaitan dengan fasilitas selama bulan Juli – Oktober 2018
11. Kesimpulan semnetara, ada beberapa area beresiko yang harus diperhatikan, yakni
; genset, oksigen center dan intensive care dan beberapa ruangan dgn tekonologi
yg menghasilkan panas
12. Perlu dibuat laporan area beresiko di rumah sakit
13. Analisis risiko setiap unit dan proses grading yang telah dilaksanakan setiap unit
pelayanan terkait identifikasi risiko yang telah diambil
14. Setiap unit laporkan hasil risk register dgn grading tertinggi dan hasil evaluasi serta
cara mitigasi yang tidak mengganggu pelayanan asuhan
15. Ada beberapa perbaikan dari unit ranap yang harus dilaporkan kembali pada
pertemuan berikutnya
16. Pkl 12.00 ; ISHOMA, kumpul lagi jam 13.00 WIta
17. Laporan insiden dan cedera akibat kerusakan fasilitas rumah sakit yang terjadi di
setiap unit pelayanan
18. Pasien ada yang bunuh diri menggunakan pisau buah saat jam besik siang hari.
19. Tindak lanjut dari peristiwa bunuh diri tersebut adalah evaluasi kinerja keamanan
tentang larangan benda tajam masuk ke rumah sakit.
20. Kesimpulannya bahwa semua pisau dan benda tajam, benda pencetus api dan
benda berbahaya lainnya dilarang masuk di area rumah sakit dan digunakan oleh
pasien
21. Usul dari k3rs perlu ditambah CCTV, pengaturan shift keamanan yang tertib dan
bertanggungjawab, adanya buku tamu dan jam berkunjung yang jelas dan tertib,
akses masuk keluar menggunakan satu pintu saja dan pintu lainnya dikunci
22. Saran dari IPSRS : buat struktur unit keamanan yang jelas, diberikan kewenangan
dengan tupoksi yang jelas juga dan ada kontrol langusng dari bagian umum rumah
sakit
23. Kembali ke masalah utama : laporan insiden fasilitas 6 bulan ini hanya 1 dan
sisanya masih diproses di komite mutu, mumgkin permasalahan oksigen central
yang tiba2 down dan beberapa atap plafon bocor karena sudah lama.
24. Kesimpulan rapat hari ini : risk register sebagian besar unit sudah baik, sisanya
nanti diperbaiki dan dilaporkan pada rapat berikutnya 1 atau minggu kedepan.

RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG
Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19 Telp/Fax (0380) 832892
Website: www.rsudwzjohannes.nttprof.go.id email: rsudjohannes@gmail.com
KUPANG
Kode Pos 85111

Nomor : 09 / Kel / XI / K3RS / 2018 Kupang, 06 November 2018


Lampiran : -
Perihal : UNDANGAN

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Instalasi/Unit Pelayanan Rumah sakit
Di
Tempat

Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu sekalian untuk mengikuti rapat Risk Register 2
unit pelayanan periode Juli – Oktober 2018 yang akan dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Sabtu, 10 November 2018


Waktu : Pukul 10.00 s/d selesai
Tempat : AULA PONEK RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang

Demikian undangan kami, atas perhatiannya kami sampaikan limpah terimakasih.

RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG
Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19 Telp/Fax (0380) 832892
Website: www.rsudwzjohannes.nttprof.go.id email: rsudjohannes@gmail.com
KUPANG
Kode Pos 85111

MATERI RAPAT

Hari/Tanggal : Sabtu, 10 November 2018


Waktu : Pukul 10.00 s/d selesai
Tempat : AULA PONEK RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang
Perihal : Risk Register 2 unit pelayanan periode Juli – Oktober 2018

Pada pertemuan bersama seluruh kepala unit dan instalasi pelayanan rumah
sakit, beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan penyusunan risk register rumah
sakit antara lain;
1. Penyusunan risk register prioritas unit yang menjadi risk register rumah sakit
2. Penentuan grading risk register rumah sakit
3. Penyusunan langkah mitigasi dan pencegahan seluruh risk register rumah
sakit

RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG
Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19 Telp/Fax (0380) 832892
Website: www.rsudwzjohannes.nttprof.go.id email: rsudjohannes@gmail.com
KUPANG
Kode Pos 85111

NOTULEN RAPAT

Hari/Tanggal : Sabtu, 10 November 2018


Waktu : Pukul 10.00 s/d selesai
Tempat : AULA PONEK RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang
Perihal : Risk Register 2 unit pelayanan periode Juli – Oktober 2018

Pada pertemuan bersama seluruh kepala unit dan instalasi pelayanan rumah
sakit, beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan penyusunan risk register rumah
sakit antara lain;
1. Doa pembukaan oleh Ibu Yustina Malur
2. Agenda rapat hari ini ada 3 : laporan perbaikan risk register unit, penyusunan risk
register rumah sakit, penentuan grading risk, penyusunan langkah mitigasi dan
pencegahan seluruh risk resgiter rumah sakit.
3. Laporan risk register unit palayanan perbaikan ; sudah benar, periode berikut
maksimalkan intuisis unutk menganalisis risk register unit yang bisa terjadi jika
fasilitas tidak dikondisikan secara otpimal.
4. Masukan dari bagian ICU ; perlu pengntrolan rutin oleh ipsrs untuk semua fasilitas
penunjang, mulai dari peralatan medis, sistem penunjang prasarana seperti ac,
exhaouse dan mungkin juga air, gas medis serta listrik yang tiba2 mati 2 minggu
terakhir.
5. Jawaban dari IPSRS : kami upayakan kerja lebih optimal dan lebih baik kedepannya
6. Manajemen penunjang : kendala kita adalah area rumah sakit yang besar dan
fasilitas penunjang yang banyak, tetapi jumlah personil IPSRS terbatas. Mungkin
kedepannya perlu penarikan pegawai ke IPSRS kemudian diberi pelatihan untuk
optimalisasi pekerjaan teknis yang ada di IPSRS.
7. Back ke maslah utama : bagaimana risk register rumah sakit yang akan ditentukan
hari ini? Apakah kita grading dulu atau langusng pilih yang menjadi prioritas? Mohon
masukan dari yang punya expert di bidang risk register...
8. Ibu Ita : menurut apa yang sudah saya dapat dalam pelatihan manajemen resiko
bahwa sebaiknya kita grading dulu, setelah digrading nanti kita bisa lihat nilai
tertinggi pada umumnya memmilki resiko tinggi cedera jika tidak segera
ditindaklanjuti. Setelah itu baru kita tentukan mitigasinya yang akan kita
rekomendasikan kepada direksi utk proses perbaikan secara umum dan masukan
ke unit untuk perbaikan secara khusus
9. Semua anggota rapat setuju dengan statement Ibu Ita.
10. Langkah berikutnya penyusunan risk register rumah sakit, setiap unit mauka 3
grading tertinggi dan prsentasikan menjadi setelah 15 menit dari sekarang.
11. Proses prresentasi grading tertinggi dari setiap unit pelayanan dengan pembagian
ranah fasiltas sebagai berikut ;
a. Kesleamatan dan keamanan gedung dan fasilitas rumah sakit
b. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun unit pelayanan
c. Pengelolaan dan penggunan peralatan medis di setiap unit
d. Pengelolaan dan penggunaan sistem utilitas dan utilitas penting di seluruh area
rumah sakit
e. Penanganan bencana dan kebakaran area rumah sakit
12. Penyusunan risk register prioritas unit yang menjadi risk register rumah sakit
13. Penentuan grading risk register rumah sakit
14. Penyusunan langkah mitigasi dan pencegahan seluruh risk register rumah sakit
15. Kesimpulan dari rapat hari ini ;
a. Penetapan risk register rumah sakit 80% selesai
b. Rapat berikut kita akan memasukan risk register 1 bulan terakhir yaitu November
2018
c. Akan ada rapat terakhir dan pengesahan risk register rumah sakit minggu depan,
waktu dan tempat nanti akan diberitahukan.

RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG
Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19 Telp/Fax (0380) 832892
Website: www.rsudwzjohannes.nttprof.go.id email: rsudjohannes@gmail.com
KUPANG
Kode Pos 85111

Nomor : 12 / Kel / XI / K3RS / 2018 Kupang, 17 November 2018


Lampiran : -
Perihal : UNDANGAN

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Instalasi/Unit Pelayanan Rumah sakit
Di
Tempat

Dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu sekalian untuk mengikuti “Rapat Akhir Final
Risk Register Rumah Sakit” periode Juli – November 2018 yang akan dilaksanakan
pada :

Hari/Tanggal : Selasa, 20 November 2018


Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : AULA PONEK RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang

Demikian undangan kami, atas perhatiannya kami sampaikan limpah terimakasih.

RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG
Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19 Telp/Fax (0380) 832892
Website: www.rsudwzjohannes.nttprof.go.id email: rsudjohannes@gmail.com
KUPANG
Kode Pos 85111

MATERI RAPAT

Hari/Tanggal : Selasa, 20 November 2018


Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : AULA PONEK RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang
Perihal : “Rapat Akhir Final Risk Register Rumah Sakit”

Pada pertemuan bersama seluruh kepala unit dan instalasi pelayanan rumah
sakit, beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan penyusunan risk register rumah
sakit antara lain;
1. Penambahan risk register bulan November 2018
2. Pengesahan oleh selurh unit dan Subkomite manajemen resiko rumah sakit
tentang RisK Register Rumah sakit Periode Bulan Juli 2018 – November
2018
3. Rehat dan makan siang bersama

RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang


PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROF. DR. W. Z JOHANNES KUPANG
Jl. Dr. Moch. Hatta No. 19 Telp/Fax (0380) 832892
Website: www.rsudwzjohannes.nttprof.go.id email: rsudjohannes@gmail.com
KUPANG
Kode Pos 85111

NOTULEN RAPAT

Hari/Tanggal : Selasa, 20 November 2018


Waktu : Pukul 09.00 s/d selesai
Tempat : AULA PONEK RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang
Perihal : “Rapat Akhir Final Risk Register Rumah Sakit”

Pada pertemuan bersama seluruh kepala unit dan instalasi pelayanan rumah
sakit, beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan penyusunan risk register rumah
sakit antara lain;
1. Pembukaan awal Doa oleh Pak Beny
2. Agenda rapat hari ini adalah Penentuan dan pengesahan risk register rumah sakit
periode Juli 2018 – November 2018, pembaharuan program manajemen fasilitas
rumah sakit tahun 2019 berdasarkan risk register yang sudah ditetapkan, serta
pembaharuan program manajemen resiko fasilitasn dan keselamatan lingkungan
rumah sakit untuk tahun 2019, makan bersama akhir periode.
3. Agenda pertama ; penentuan dan pengesahan risk register rumah sakit periode juli
– november 2018. Maka bderasarkan kesepakatan yang menjadi final risk register
rumah sakit adalah ;
a) Keselamatan dan Keamanan; Pencurian, Kontak fisik, Lantai licin, Pelecehan,
Penganiayaan terhadap pasien, Penculikan anak & bayi, Tidak adanya rambu
–rambu, Terluka akibat fasilitas tajam
b) Pengolahan Bahan berbahaya dan Beracun (B3); Paparan B3,
Penyalahgunaan limbah B3, Ledakan / kebakaran B3, Tumpahan B3
c) Disaster Plan; Kekeringan, Gagalnya Sistem Komunikasi, Ancaman bom,
Chemical Exposure
d) Penanggulangan Kebakaran; Ledakan gas O2, Ledakan gas elpigi, Konsleting
listrik, Auto clave, Bahan bakar padat, Genset over heating / kelebihan beban,
Bahan kimia mudah terbakar
e) Peralatan Medis; Tersengat arus listrik dari alat, Paparan radiasi panas dari
alat, Paparan radiasi sinar X, Hasil pengukuran alat tidak akurat, Kegagalan
sistem alat saat digunakan
f) Sistem Utiliti; Korsleting Instalasi Listrik, Genset Overload beban, Suplai air
mati, Air terkontaminasli/tak penuhi syarat, Instalasi gas medis bocor,
Ledakan tabung gas medis, Kesalahan pemasangan gas medis
4. Dari risk register ternyata ada beberapa penambahan risk register yang sebelumnya
tidak ada, sehingga sebaiknya langsung kita lakukan pembaharuan program kerja
manajemen resiko fasilitas dan keselamtan lingkungan untuk tahun 2019
5. Penambahan risk register bulan November 2018
6. Tidak ada interupsi dan masukan lagi, maka penetapan rsik register periode juli –
november 2018 selesai.
7. Agenda kedua ; penentuan mitigasi dari semua risk register, dipresentasikan oleh
tim manajemen resiko. Tidak ada tambahan dan ditetapkan menjadi rekomendasi
mitigasi terhadap risk resgister yang sudah ditetapkan.
8. Saran bahwa semua risk register dan dan mitigasi dan pencegahannya ditetapkan
sebagai dasar program pembaharuan untuk tahun 2019
9. Penetapan risk register sebagai pembaharuan program pebaikan pada tahun 2019
dan disetujui oleh tim manajemen resiko.
10. Pengesahan oleh selurh unit dan Subkomite manajemen resiko rumah sakit tentang
RisK Register Rumah sakit Periode Bulan Juli 2018 – November 2018
11. Rehat dan makan siang bersama
12. Kesimpulan rapat ;
a. Risk register rumah sakit tahun 2018 disepakati bersama hari ini
b. Penambahan risk register rumah sakit ditetapkasn sebagai dasar pembaharuan
program manajemen fasilitas dan keselamatan lingkungan tahun 2019

RSUD Prof. DR. W.Z. Johannes Kupang

Anda mungkin juga menyukai