MANAJEMEN RISIKO
PUSKESMAS MUNGKID
Jl. Pasar No. 2 Blabak Mungkid Magelang 56551 Telp. (0293) 782496
BAB I
DEFINISI
BAB III
TATA LAKSANA
Apabila terjadi adverse event atau insiden yang mengakibatkan cidera (harm),
kehilangan (loss), atau kerusakan (damage) maka potensi yang mungkin terjadi
adalah :
1. Adanya kasus medikolegal dimana kasus adverse event atau yangdianggap
sebagai adverse event akibat asuhan klinis/medis, yang dibawa ke
pengadilan oleh pasien atau keluarga (biasanya diwakili oleh advokat) dengan
klaim ganti rugi.
2. Dokter dapat dituduh melakukan malpraktek
3. Manajemen Puskesmas dapat dituduh lalai (negligence)
Untuk itu perlu dilakukan langkah untuk melakukan manajemen risiko klinis sebagai
berikut :
A. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah usaha mengidentifikasi situasi yang dapat
menyebabkan cedera, tuntutan atau kerugian secara finansial. Identifikasi
akan membantu langkah-langkah yang akan diambil manajemen terhadap
risiko tersebut.
Instrumen yang diperlukan :
1. Keluhan Pasien
Data keluhan pasien ini dapat diperoleh dari keluhan tertulis pada lembar
kotak saran yang disediakan di Puskesmas Mungkid maupun dari
kuisioner melalui komputer di ruang tunggu ataupun pada tiap tiap unit
yang dicatat oleh petugas
2. Laporan Insiden (Incident Report)
Laporan insiden (incident report) terdiri atas :
a. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan
berdampak pada keselamatan pasien
b. Pelaporan atas masalah / kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan berisiko
c. Pelaporan atas masalah / kejadian yang bertendensi / berpotensi
menghadapkan rumah sakit pada tuntutan hukum
d. Masalah / kejadian tidak harus selalu menyebabkan cedera. Tetapi
termasuk juga suatu keadaan yang potensial menyebabkan cedera.
e. Pelaporan atas masalah / kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
mengeliminasi atau menurunkan risiko
f. Pelaporan dari masalah / kejadian yang mempunyai dampak terhadap
anggaran dan risiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
3. Audit Internal, diselenggarakan oleh Tim Audit Internal .
a. Analisa Risiko
Analisa risiko merupakan upaya untuk menentukan estimasi risiko
secara kuantitatif atau kualitatif berdasarkan tehnik-tehnik evaluasi
maupun matematis. Dan merupakan proses untuk mengenali bahaya
yang mungkin terjadi dan bagaimana potensi kegawatan dari bahaya
tersebut. Analisa risiko dilaksanakan untuk menentukan :
1) Risiko apa yang dapat terjadi.
2) Kapan risiko tersebut dapat terjadi.
3) Faktor yang berhubungan dengan risiko.
Instrumen yang diperlukan :
a) Severity Assessment
Memilih kejadian untuk dilakukan investigasi.
b) Root Cause Analysis (RCA)
RCA dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Investigasi kejadian
(a) Menentukan masalah
(b) Mengumpulkan bukti-bukti yang nyata
(c) Melakukan wawancara
(d) Meneliti lingkungan kejadian
(e) Mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
timbulnya kejadian
(f) Menggambarkan rantai terjadinya kejadian
(2) Rekonstruksi kejadian
(a) Mengenali kejadian-kejadian yang mengawali terjadinya
adverse event ataupun near miss
(b) Melakukan analisis dengan menggunakan pohon
masalah untuk mengetahui kegiatan atau kondisi yang
menyebabkan timbul kejadian
(c) Lanjutkan sehingga dapat dikenali sistem yang melatar
belakangi timbulnya kejadian atau sampai tidak
beralasan lagi untuk melanjutkan
(1) Analisis sebab
(a) Mengidentifikasi akar-akar penyebab yang dapat bersumber
dari :
i. Manusia
Kelelahan
Kurang terlatih
Kekuasaan / pengendalian
Keterbatasan waktu
Keraguan (heuristic)
Logic error
Over confidence
ii. Organisasi
Perencanaan kebijakan
Administrasi / pembiayaan
Manajemen suplai
iii. Teknikal
Poor automation
Keterbatasan peralatan
Kompleksitas
Kurang terintegrasi
Ringkasan kejadian
Temuan
Misdiagnosis
Late diagnosis
(e) Lainnya
Kegagalan peralatan
BAB IV
DOKUMENTASI
Dokumentasi manajemen risiko klinis yaitu:
1. Buku bantu laporan identifikasi risiko di unit pelayanan klinis
2. Laporan bulanan identifikasi risiko