Nomor Revisi
Tanggal terbit
Halaman
PANDUAN
MANAJEMEN RISIKO
PUSKESMAS BULUSPESANTREN I
Mengetahui,
KEPALA PUSKESMAS BULUSPESANTREN I
DEWI SULISTYAWATI
PUSKESMAS BULUSPESANTREN I
Jl. Raya Daendels, Desa Setrojenar, Kec. Buluspesantren Telp (0287) 3882680
e-mail : puskesmas.buluspesantren1@gmail.com
website :http://puskesmasbuluspesantrensatu.kebumenkab.go.id , Kode Pos 54391
BAB I
DEFINISI
Risiko adalah kerugian yang mungkin terjadi pada suatu satuan waktu atau
kegiatan.
Risiko klinis adalah bahaya, kesalahan, musibah, atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak dari pelayanan
klinis yang diberikan kepadanya.
Manajemen risiko adalah proses mengenal, mengevaluasi, mengendalikan,
dan meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh.
Manajemen risiko klinis adalah suatu upaya sistematis puskesmas dalam
rangka mengurangi risiko akibat pelaksanaan pelayanan klinis.
Analisis risiko adalah proses menentukan estimasi risikokuantitatif atau
kualitatif dengan tehnik-tehnik evaluasi/matematis dan proses mengenali hazard yang
mungkin terjadi & potensi kegawatan dari hazard tersebut.
RCA (Root Cause Analysis) adalah alat untuk melakukan analisis risiko
dengan menggunakan pohon masalah/diagram tulang ikan untuk mengetahui
kegiatan atau kondisi yang menyebabkan timbul kejadian sehingga dapat dikenali
sistem yang melatar belakangi timbulnya kejadian atau sampai tidak beralasan lagi
untuk melanjutkan.
FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) adalah suatu alat mutu untuk
mengkaji suatu prosedur secara rinci, dan mengenali model-model adanya
kegagalan/kesalahan pada suatu prosedur, melakukan penilaian terhadap tiap model
kesalahan/kegagalan, dengan mencari penyebab terjadinya, mengenali akibat dari
kegagalan/kesalahan, dan mencari solusi dengan melakukan perubahan
desain/prosedur.
c. Pembahasan
Pembahasan berupa diskusi event-event yang berisiko yang ada di
puskesmas dan memilih mana yang paling prioritas. Yang terlibat dalam
pembahasan manajemen risiko klinis adalah Tim Keselamatan Pasien.
Tata Laksana Program manajemen Risiko Klinis secara umum mengikuti siklus plan,
do, check, action.
1. Plan
Tim manajemen risiko klinis membuat rencana program manajemen risiko klinis di
puskesmas untuk setahun sesuai dengan kemampuan sumber daya puskesmas.
2. Do
Semua karyawan puskesmas dari pimpinan sampai staf melaksanakan dan
menerapkan manajemen risiko klinis dalam setiap kegiatan pelayanan.
3. Check
Tim manajemen risiko klinis melakukan monitoring dan evaluasi penerapan
program manajemen risiko klinis.
4. Action
Tim manajemen risiko klinis bersama koordinator unit melakukan analisis, rencana
tindak lanjut dan tindak lanjut dari permasalahan yang ada untuk dilakukan
perbaikan.
1. Form RCA
2. Form FMEA
Dokumentasi pelaksanaan program manajemen risiko klinis berada pada Tim
Keselamatan Pasien.