DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KELUA
Jl. A. Yani No. 52 RT. 03 Kelurahan Pulau Kec. Kelua Kab. Tabalong Telp. (0526) 2029229 Kode Pos 71552
A. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes,
2011).
Manajemen resiko lingkungan di puskesmas adalah penerapan
manajemen resiko untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh
aktifitas atau kegiatan di puskesmas pada kesehatan pasien, petugas maupun
pada lingkungan.
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan di puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan
pelayanan medis. Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau
potensi terjadinya hal-hal yang merugikan pasien terkait dengan atau sebagai
dampak asuhan klinis yang diberikan kepadanya.
B. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan
puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)
puskesmas yaitu : keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja
atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan puskesmas
yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
lingkungan (green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran
lingkungan dan keselamatan “bisnis” puskesmas yang terkait dengan
kelangsungan hidup puskesmas. Kelima aspek keselamatan puskesmas
tersebut sangat penting untuk dilaksanakan di setiap puskesmas , yang harus
dikelola secara professional, komprehensif dan terintegrasi.
Di puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan
berbahaya, beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin
canggih dan berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan non
profesi yang memberikan pelayanan. Keberagaman dan kerutinan pelayanan
tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, beresiko menimbulkan insiden.
Karena itu Puskesmas Kelua perlu melakukan pengelolaan resiko dalam suatu
manajemen resiko yang professional, komprehensif dan terintegrasi, agar
insiden dapat diminimalisasi dan dicegah.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dari manajemen resiko adalah untuk melestarikan aset,
meningkatkan mutu pelayanan dan memanfaatkan proses untuk
mengidentifikasi, mengurangi atau menghilangkan resiko kerugian.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan menindak
lanjuti jenis-jenis resiko yang ada di puskesmas.
F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan Secara Langsung
a. Puskesmas
b. Puskesmas Pembantu (Pustu)
c. Poskesdes
d. Posyandu
2. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
Tokoh masyarakat
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Membuat x
panduan
sistem
pencatatan
dan pelaporan
insiden
keselamatan
pasien
2. Melaksanakan x
identifikasi
resiko
pelayanan
3. Melaksanakan x x x x x x x x x x x x
pencatatan
dan pelaporan
sentinel, KTD,
KTC, KNC dan
KPC
4. Melakukan x x x x x x x x x x x x
analisis
kejadian KTD,
KTC, KNC dan
KPC
4. Melakukan x x x x x x x x x x x x
tindak lanjut
5. Menentukan x
area prioritas
6. Melakukan x
FMEA
7. Rapat x x
Tinjauan
Manajemen
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN, PENCATATAN, PELAPORAN DAN
MONITORING
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai
keberhasilan pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala
dan terus menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam
melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan
tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program,
pemantauan dengan mengolah laporan. Evaluasi berguna untuk menilai sejauh
mana tujuan dan target yang telah ditetapkan evaluasi dilakukan 3 bulanan
hingga 1 tahun.
Kelua,…………………2023
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Kelua Koordinator Manajemen Resiko