Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MARTAPURA
Alamat : Jln. Letnan Mucthar No :185 Kel. Dusun Martapura ,Kec. Martapura
Kab. OKU Timur. Email : uptdpuskesmasmartapura@gmail.com, Kode Pos : 32181

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MANAJEMEN RISIKO PUSKESMAS CEMPAKA

A. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Depkes, 2011).
Manajemen risiko lingkungan di Puskesmas adalah penerapan manajemen risiko
untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh aktifitas atau kegiatan di
Puskesmas pada kesehatan pasien, petugas maupun pada lingkungan.
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di
Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medis.
Resiko klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-
hal yang merugikan pasien terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang
diberikan kepadanya.

B. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan
Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)
Puskesmas yaitu : keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau
petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan Puskesmas yang bisa
berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan
(green productivity) yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan
keselamatan “bisnis” Puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup
Puskesmas . Kelima aspek keselamatan Puskesmas tersebut sangat penting untuk
dilaksanakan di setiap Puskesmas , yang harus dikelola secara professional,
komprehensif dan terintegrasi.
Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan berbahaya,
beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang semakin canggih dan
berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi yang
memberikan pelayanan . Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila
tidak dikelola dengan baik, berisiko menimbulkan insiden. Karena itu UPTD
Puskesmas Cempaka perlu melakukan pengelolaan risiko dalam suatu manajemen
risiko yang professional, komprehensif dan terintegrasi, agar insiden dapat
diminimalisasi dan dicegah.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk melestarikan aset, meningkatkan
mutu pelayanan dan memanfaatkan proses untuk mengidentifikasi, mengurangi
atau menghilangkan risiko kerugian.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi dan menindaklanjuti jenis-
jenis risiko yang ada di Puskesmas Cempaka.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Identifikasi Resiko : Keluhan pasien, klaim, laporan insiden, audit medik
2. Pembahasan : Tim Manajemen Mutu Klinis, Koordinator
Pemegang Program
3. Kesimpulan : RCA (Root Cause Analysis), Perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan, dll
4. Tindak Lanjut

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Tahapan manajemen risiko dimulai dengan menetapkan lingkup manajemen risiko,
dilanjutkan dengan kajian risiko: mengenal risiko, menganalisis risiko, mengevaluasi
risiko, dan diakhiri dengan menentukan tindakan terhadap risiko. Setiap tahapan
proses manajemen risiko harus dikomunikasikan dan dikonsultasikan pada pihak-
pihak yang berkepentingan.
1. Menetapkan lingkup manajemen risiko:
Lingkup manajemen risiko yang akan dianalisis harus ditetapkan terlebih
dahulu, misalnya: risiko yang terkait dengan pelayanan pasien, risiko yang terkait
dengan pelayanan UKM, risiko yang terkait dengan staf klinis, risiko yang terkait
dengan staf lain, risiko yang terkait dengan fasilitas.
2. Mengenal risiko.
Setelah menentukan lingkup manajemen risiko, misalnya risiko terkait
dengan pelayanan pasien di laboratorium, maka tahap berikutnya adalah
mengenali risiko-risiko apa saja yang mungkin terjadi dalam pelayanan pasien di
laboratorium. Disusun daftar risiko-risiko yang mungkin atau pernah terjadi.
3. Kajian risiko:
a. Kajian tingkat keparahan (severity assessment) risiko:
Jika diidentifikasi ternyata terdapat sekian banyak risiko atau maka dapat
dilakukan kajian tingkat keparahan risiko dari risiko-risiko yang dikenali tersebut,
demikian juga jika terjadi suatu kejadian, maka dapat dikaji tingkat keparahan
dari insiden tersebut.
b. Root Cause Analysis
Jika terjadi suatu insiden yang masuk kategori risiko ekstrem dan risiko tinggi,
maka perlu dilakukan investigasi lebih lanjut dengan membentuk tim RCA, jika
kejadian termasuk risiko rendah atau risiko minimal maka dilakukan investigasi
sederhana oleh atasan langsung
c. Failure Modes and Effects Analysi
Untuk memperbaiki suatu proses pelayanan agar minim dari risiko dapat
dilakukan analisis dengan menggunakan instrument FMEA
4. Evaluasi risiko
Setiap risiko atau kejadian harus dievaluasi apakah memerlukan tindak lanjut
atau tidak. Jika perlu tindak lanjut maka harus disusun rencana tindak lanjut
terhadap risiko atau kejadian tersebut.
a. Menyusun rencana dan melaksanakan tindakan/treatment terhadap risiko.
Jika dari hasil evaluasi diperlukan tindak lanjut terhadap risiko, maka perlu disusun
rencana aksi yang berisi kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi
akibat risiko dan melakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi insiden terkait
dengan risiko tersebut.

F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan Secara Langsung
a. Puskesmas Cempaka
b. Puskesmas Pembantu (Pustu)
c. Poskesdes
d. Posyandu
2. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
Tokoh masyarakat

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan 2023
Jan Fe Mar Ap Me Ju Jul Ag Sep Okt Nov Des
b r i n t

1. Membuat x
panduan
sistem
pencatatan
dan
pelaporan
insiden
keselamatan
pasien
2. Melaksanaka x
n identifikasi
resiko
pelayanan
3. Melaksanaka x x x x x x x x x x x x
n pencatatan
dan
pelaporan
sentinel,
KTD, KTC,
KNC dan
KPC
4. Melakukan x x x x x x x x x x x x
analisis
kejadian
KTD, KTC,
KNC dan
KPC
4. Melakukan x x x x x x x x x x x x
tindak lanjut
5. Menentukan x
area prioritas
6. Melakukan x
FMEA
7. Rapat x x
Tinjauan
Manajemen

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN, PENCATATAN, PELAPORAN DAN


MONITORING
Evaluasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk menilai keberhasilan
pelaksanaan program. Pemantauan dilaksanakan secara berkala dan terus
menerus, untuk dapat segera mendeteksi bila ada masalah dalam melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan supaya dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Hasil evaluasi sangat berguna untuk kepentingan perencanaan program,
pemantauan dengan mengolah laporan. Evaluasi berguna untuk menilai sejauh
mana tujuan dan target yang telah ditetapkan evaluasi dilakukan 3 bulanan hingga
1 tahun.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Cempaka Koordinator Manajemen Risiko

dr.H. enda rukmana,M.kes dr. Grace sihombing


NIP.197207052006041011 NIP

Anda mungkin juga menyukai