PUSKESMAS GUNUNGTANJUNG
TAHUN 2019
Gunungtanjung46496
BAB I
DEFINISI
A. Pendahuluan
Puskesmas yang menerapkan prinsip keselamatan pasien/sasaran program
berkewajiban untuk mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko strategis
dan operasional yang penting. Hal ini mencakup seluruh area baik manajerial
maupun fungsional. Dalam perkembangannya penerapan manajemen risiko
bukan hanya di area pelayanan klinis (UKP) tetapi juga dalam pelaksanaan
program (UKM), dan dalam pengelolaan lingkungan Puskesmas.
Puskesmas perlu menjamin berjalannya sistem untuk mengendalikan dan
mengurangi risiko. Manajemen risiko berhubungan erat dengan pelaksanaan
pelayanan dan program Puskesmas dan berdampak kepada pencapaian
sasaran mutu Puskesmas. Ketiganya berkaitan erat dalam suatu rangkaian
yang tidak dapat dipisahkan.
Manajemen risiko meliputi dua hal:
Identifikasi proaktif dan pengelolaan potensi risiko utama yang dapat
mengancam pencapaian sasaran mutu pelayanan/program Puskesmas.
Reaktif atau responsif terhadap kerugian akibat dari keluhan, klaim dan
insiden, serta respon terhadap laporan atau audit internal dan eksternal.
Pedoman ini akan menjelaskan mekanisme dan tanggung jawab untuk:
Identifikasi risiko
Analisa risiko
Evaluasi risiko
Pengendalian risiko
Pencatatan risiko
B. Tujuan Pedoman
1. Memberikan panduan sistem manajemen risiko yang baku dan berlaku di
Puskesmas Gunungtanjung
2. Memastikan sistem manajemen risiko berjalan dengan baik agar proses
identifikasi, analisa dan pengelolaan risiko ini dapat memberikan manfaat
bagi keselamatan pasien dan peningkatan mutu Puskesmas
Gunungtanjung secara keseluruhan
3. Membangun sistem monitoring dan komunikasi serta konsultasi yang
efektif demi tercapainya tujuan diatas dan penerapannya yang
berkesinambungan
C. Batasan Operasional
1. Risiko: peluang/ probabilitas timbulnya suatu insiden (menurut WHO),
yang akan berdampak merugikan bagi pencapaian sasaran-sasaran
keselamatan pasien dan menurunkan mutu pelayanan.
2. Manajemen Risiko Puskesmas: merupakan upaya mengidentifikasi dan
mengelompokkan risiko (grading) dan mengendalikan/mengelola risiko
tersebut baik secara proaktif risiko yang mungkin terjadi maupun reaktif
terhadap insiden yang sudah terjadi agar memberikan dampak negatif
seminimal mungkin bagi keselamatan pasien dan mutu Puskesmas.
3. Insiden keselamatan Pasien (IKP): setiap kejadian yang tidak disengaja
dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera
pada pasien. Ikp terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian
Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cidera (KTC) dan Kejadian Potensial
Cedera (KPC).
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD): adalah insiden yang mengakibatkan
cidera pada pasien.
5. Kejadian Nyaris Cedera (KNC): adalah insiden yang berpotensi
menimbulkan cidera pada pasien tapi yang belum sampai terpapar ke
pasien sehingga tidak ada cidera pada pasien.
6. Kejadian Tidak Cidera (KTC): adalah insiden yang berpotensi
mengakibatkan cidera pada pasien dan sudah terpapar ke pasien, tetapi
ternyata tidak menimbulkan cidera pada pasien.
7. Kondisi Potensial Cedera (KPC): adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi.
8. Kejadian Sentinel: adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan dan telah
mengakibatkan kematian atau cidera fisik/psikologis serius, atau kecacatan
pada pasien.
Termasuk di dalam kejadian sentinel antara lain: kematian yang tidak dapat
diantisipasi dan tidak berhubungan dengan penyebab alami dari penyakit
pasien atau kondisi medis dasar pasien; bunuh diri; kehilangan permanen
dari sebagian besar fungsi tubuh yang tidak berhubungan dengan penyakit
dasar pasien; salah lokasi tindakan / salah prosedur / salah pasien;
penculikan bayi atau bayi yang dibawa pulang oleh orang tua yang salah.
9. Pelaporan Insiden Keleamatan Pasien: adalah suatu sistem untuk
mendokumentasikan laporan insiden keselamatan pasien, menganlisa dan
mengantisipasi/mengelola/mengendalikan insiden secara berkesinam-
bungan.
10. Risiko Sisa: adalah sisa risiko tingkat terendah yang dapat dicapai setelah
upaya pengendalian/ tindakan dilakukan.
11. Penilaian Risiko: adalah upaya identifikasi dari risiko yang terjadi atau
berpotensi terjadi dalam pelayanan di Puskesmas dengan
mempertimbangkan klasifikasi dan derajat (grading) kerugian yang
mungkin terjadi sebagai akibat dari terpapar risiko tersebut.
12. Penilai Risiko: adalah anggota dari staf (manajemen atau staf lainnya)
yang telah menghadiri pelatihan penilaian risiko. Hal ini adalah tanggung
jawab manajemen Puskesmas untuk memastikan bahwa tiap unit kerja
memiliki paling sedikit satu penilai risiko yang terlatih.
13. Internal: merujuk kepada aktivitas atau dokumen di dalam Puskesmas.
14. Eksternal: merujuk kepada aktivitas atau dokumen yang bukan berasal
dari Puskesmas.
Pelaksanaan
Tingkat Warna Frekuensi
Kategori Risiko Tinjauan Penilaian
Sisa Risiko Tinjauan
Risiko
Ekstrim Ekstrim (15-25) Merah Kepala Puskesmas Bulanan
Tinggi Tinggi (8-12) Jingga Kepala Unit Kerja Tiap 2 bln
Sedang Sedang (4-6) Kuning Koordinator poli/unit Tiap 3 bln
Rendah Rendah (1-3) Hijau Koordinator poli/unit Tiap 6 bln
Menetapkan lingkup
Manajemen Risiko
Kajian Risiko
ya
Tindakan/treatment
terhadap Risiko
NO AREA RISIKO
1. PONED
1. Terinfeksi oleh alat tidak steril
2. Terpapar cairan atau darah karena tidak menggunakan APD
3. Petugas terinfeksi karena tidak memakai APD
2. Pendaftaran
1. Terjadi kesalahan penulisan identitas pasien / tidak lengkap
2. Kartu identitas tertukar,
3. Petugas kelelahan karena banyak pasien , petugas tidak
terlatih
3. DOTS
1. Penularan penyakit TB kepada pasein
2. Penularan penyakit TB pada Petugas
3. Penularan penyakit TB pada lingkungan
4. Imunisasi
1. Kesalahan penyuntikan
2. Tertusuk jarum
3. Limbah medis
5. Gigi dan Mulut
1. Kesalahan prosedur tindakan gigi (skeling gigi)
2. Tertusuk jarum
3. Kesalahan pemberian dosis obat
6. Tindakan
1. Pasien terjatuh
2. Terinfeksi nosokomial
3. Petugas tertular penyakit
4. Salah prosedur tindakan
7. Laboratorium
1. Kesalahan penulisan hasil
2. Tertukar spesimen Laboratorium
8. Unit Lansia
1. Pasien terjatuh
2. Kesalahan penanganan terhadap pasien
9. Konseling
1. Kesalahan penyampaian informasi
10. Rekam Medik
1. Kesalahan pelabelan rekam medik
2. Ketidaklengkapan catatan dalam rekam medis
3. Kehilangan / kesalahan penyimpanan rekam medik
11. Obat
1. Penulisan resep yang tidak terbaca
2. Identitas tertukar
3. Kesalahan pemberian obat
4. Obat kadaluarsa
12. BP Umum
1. Identitas tertukar
2. Penularan enyakit ISPA kepada pasien
3. Penularan penyakit ISPA kepada petugas
13 KIA-KB
1. Infeksi alat tidak steril
2. Infeksi nosocomial
3. Tertusuk jarum
14 MTBS
1. Kesalahan pengisian forrmulir MTBS
2. Penularan penyakit ISPA pada petugas
3. Penulaan penyakit ISPA pada lingkungan
15 Ambulance
1. Pasien terjatuh
2. Terinfeksi alat tidak steril
3. Infeksi nosocomial
4. Penularan penyakit pada petugas
Identifikasi risiko juga dapat dikategorikan berdasarkan dampak sesuai
dengan jenis-jenis insiden keselamatan pasien sebagaimana
dicontohkan dalam tabel berikut:
Error Kategori Hasil
No error A Kejadian atau yang berpotensi untuk terjadinya
kesalahan (KPC)
Error, no harm B Terjadi kesalahan sebelum mencapai pasien (KNC)
C Terjadi kesalahan dan sudah mencapai pasien tetapi
tidak membahayakan pasien (KTC)
D Terjadi kesalahan, sehingga monitoring ketat harus
dilakukan tetapi tidak membahayakan pasien (KTC)
Error, harm E Terjadi kesalahan hingga terapi dan intervensi lanjut
diperlukan & kesalahan ini memberikan efek yg buruk
yg sifatnya sementara (KTD)
F Terjadi kesalahan & mengakibatkan pasien harus
dirawat lebih lama serta memberikan efek buruk yg
sifatnya sementara (KTD)
G Terjadi kesalahan yg mengakibatkan efek buruk yang
sifatnya permanen (KTD)
H Terjadi kesalahan dan hampir merenggut nyawa
pasien contoh syok anafilaktik (KTD)
Error, death I terjadi kesalahan dan pasien meninggal dunia
(Sentinel)
b. Analisis Risiko
Analisis risiko diawali dengan severity analysis. Analisis dilakukan
dengan menentukan score risiko atau insiden tersebut untuk
menentukan prioritas penanganan dan level manajemen yang harus
bertanggung jawab untuk mengelola/mengendalikan risiko/ insiden
tersebut termasuk dalam kategori biru/hijau/kuning/merah.
TINGKAT
DESKRIPSI DAMPAK
RISIKO
1 TIDAK Tidak ada cedera
SIGNIFICANT
2 MINOR Cedera ringan, misal luka lecet
Dapat diatasi dengan P3K
c. Evaluasi Risiko
1) Risiko atau insiden yang sudah dianalisis akan dievaluasi lebih
lanjut sesuai dengan skor dan grading yang didapat dalam
analisis.
a. Investigasi Sederhana
‒ Pelajari kejadian
‒ analisis sebab,
2) Mempelajari kejadian
‒ menentukan masalah,
‒ melakukan wawancara,
Sistem pengendalian
‒ Ringkasan kejadian
‒ Temuan
Kurangnya pendidikan
Gagal mengikuti prosedur
Langkah-langkah
Contoh
Modus RPN Kumulatif Persentase
kegagalan/kesalahan Kumulatif
Modus 1 320 320 27,4 %
Modus 4 270 590 50,5 %
Modus 3 240 830 70,9 %
Modus 2 160 950 81,1 % Cut off: 160
Modus 6 100 1050 89,7 %
Modus 5 80 1130 96,6%
Modus 7 40 1170 100 %
Lampiran 1
POLI/UNIT PELAYANAN :
Penyebab langsung insiden :
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
Manajemen
Risiko Diperlukan investigasi lebih lanjut : YA / TIDAK
Investigasi setelah Grading ulang : Hijau / Kuning / Merah
TIM INVESTIGATOR :
Ketua
:_________________________________ 4.____________________________________
_ _
Anggota : 1. 5.
__________________________ _____________________________________
___ 6.
2. _____________________________ _____________________________________
3. _____________________________
Apakah semua area yang terkait sudah ◦ YA ◦ TIDAK
terwakili ? ◦ YA ◦ TIDAK
Apakah macam tingkat pengetahuan
sudah terwakili ?
Notulen :
__________________________ Tanggal dilengkapi :
Tanggal dimulai : __________________________
__________________________
Dalam hal insiden sentinel maka tim investigator harus terdiri dari :
Tim ini dibentuk oleh Tim Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan
Keselamatan Pasien Puskesmas (PMKP) yang akan bertanggung
jawab kepada Kepala Puskesmas. Tim diberi tenggang waktu
kerja sesuai grading untuk memberikan laporan kepada Ketua Tim
Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien
Puskesmas (PMKP).
3. Pengumpulan data dan informasi dilakukan di lapangan dengan
berbagai cara:
a. Observasi
Observasi kepada praktek di lapangan dan tempat kejadian
b. Telaah dokumentasi
Meliputi penelusuran kepada rekam medik pasien dan seluruh
pedoman / panduan / SOP terkait dengan insiden untuk
korelasi keduanya
c. Wawancara
Dilakukan dalam sesi tertutup kepada setiap personil terkait
secara terpisah termasuk kepada pihak yang dirugikan /
pasien dalam insiden tersebut.
5. Analisa Informasi
1) Tehnik 5 Why’s
Bertanya secara berlapis dengan tujuan menemukan akar
penyebab masalah dengan mengidentifikasi gejala, penyebab
langsung, faktor kontributor dan akhirnya akar masalah.
Dengan tehnik ini, investigator tidak boleh berhenti bertanya
walaupun sudah menemukan penyebab langsung sebelum
menemukan akar penyebab masalah.
Contoh mencari akar masalah :
Effect “Caused by” Causes
1. Cedera Jatuh
2. Jatuh Lantai licin
3. Lantai licin Pipa bocor
Karet penghubung
4. Pipa bocor
rusak
5. Karet penghubung
Tidak dirawat
rusak
2) Analisis Perubahan
Digunakan bila dicurigai adanya perubahan praktek daripada
yang seharusnya.
3) Analisis Barrier
4) Analisa Fish Bone
Opportunity for Alignment with
development & Communication
organization
recognition
Why#5 Why #4
Why#1 Why#1 Why#1
Why #3 Why #2
Why#1 Why#1
Why#1
Why#1
Why #1 Why#1 Why#1
High turnover
of triage nurses
√ √Why#1
Why#3 Lack
of support
Why#2
low benefit Why #1 Legend
Why #1 Is Low Low Likelihood
Why #1
Medium Likelihood
Management High Likelihood
Compensation
effectiveness
√Confirmed
Ruled Out
Ruled OutI
BAB IV
DOKUMENTASI
4.1. Pelaporan
Pengelolaan Risiko
Pencegahan segera/reaktif
Penanggungjawab mutu
Kepala Puskesmas
.
FORM PENILAIAN RISIKO
No : .................................................
Bagian :
..................................................................................................................
.
Unit :
..................................................................................................................
.
Risiko Teridentifikasi :
Siapa (atau apa) yang terkena risiko dan bagaimana ? (misal : dokter, perawat, staf, pasien,
pengunjung, gedung, reputasi Puskesmas) :
Tindakan pengendalian risiko yang ada (jika ada) (misal : peralatan, kesiapan staff,
lingkungan, kebijakan / prosedur, pelatihan, dokumentasi) :
1. .......................................................................................................................................
.............................
2. .......................................................................................................................................
.............................
3. .......................................................................................................................................
.............................
1 2 3 4 5
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
I. DATA PASIEN
Nama :
…………………………………………………………………………………………………….
No MR : ……………………………
2. Insiden :
……………………………………………………………………………………………………………....................
3. Kronologis Insiden :
……………………………………….……………………………………………………………………
………………………………………………….…………………………………………………………
………………………………………………………………………..……………………………………
………………………………………………………………………………………….…………………
……………….……………………………………………………………………………………………
…………………………………..…………………………………………………………………………
…………………………………………………..…………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….………
….
……………………………………………………………………………………………………………
………………..
4. Jenis Insiden* :
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
Karyawan : Dokter/ Perawat / Petugas lainnya
Pasien
Pengunjung
Lain-lain(sebutkan) :
..……………………………………………………………………………………………………….
Pasien
Lain-lain(sebutkan) :
……………………………………………………………………………………………………….
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian :
....................................................................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………………………
Kematian
Cedera Ringan
Tidak ada cedera
11. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….
Dokter
Perawat
Petugas lainnya :
...............................................................................................................................
13. Apakah keiadian yang sama pernah teriadi di Unit Kerja lain?*
Ya atau Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Kapan ? dan langkah/tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….
……………………………………….. ……………………………………
Paraf : Paraf :
………………………………………. …………………………………….
………………………………………. …………………………………….