DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALITANJUNG
Jl. Kalitanjung No. 20 Telp. (0231) 483883
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KALITANJUNG
NOMOR : 265/PKM.KTJ/XII/2015
Lampiran : 1 ( satu ) Berkas
TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
DI PUSKESMAS KALITANJUNG
Mengingat :
MEMUTUSKAN
Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat
keputusan ini;
Kedua : Perlu adanya suatu mekanisme kerja yang terintegrasi sehingga tidak terjadi
keterlambatan dan kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan;
Ketiga : Kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses kegiatan perlu diantisipasi sehingga
upaya pencegahan dapat dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan ataupun resiko
dalam penyelenggaraan proses kegiatan;
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kalitanjung
Pada Tanggal : 2 Desember 2015
dr.Hj.WALYANAH, MH
NIP. : 197104102006042020
SISTEM MANAJEMEN
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2 Januari 2016 Hal.: 1/4
002/SK/KA-PKM.CIBATU/I/2016
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR 265/SK/KA-PKM.CIBATU/I/2016
TENTANG : PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO
KLINIS.
A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di
Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko
Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan
kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas) dan
dokter.
C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medik.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : Root Cause Analysis (RCA) analisa akar masalah: Tipe Medical Error, Sumber
Medical Error, Failure Mode Effect Analysis (FMEA)/ pendekatan sistemik untuk
mengidentifikasi kegagalan potensial dan efeknya : perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan
dll.
4. Tindak Lanjut
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2 Januari 2016 Hal.: 2/4
265/SK/KA-
PKM.CIBATU/I/2016
E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien
( Patient Care and Patient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi
atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber Medical Error
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen suplay
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2 Januari 2016 Hal.: 3/4
265/SK/KA-
PKM.CIBATU/I/2016
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk/rusak
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan checklist
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2 Januari 2016 Hal.: 4/4
265/SK/KA-
PKM.CIBATU/I/2016
4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian acuan ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Resiko Klinis di UPTD PUSKESMAS SUMBER.
Ditetapkan di : CIBATU
Pada Tanggal : 02 Januari 2016
Kepala UPTD PUSKESMAS SUMBER,