Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KALITANJUNG
Jl. Kalitanjung No. 20 Telp. (0231) 483883

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS KALITANJUNG
NOMOR : 265/PKM.KTJ/XII/2015
Lampiran : 1 ( satu ) Berkas

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS
DI PUSKESMAS KALITANJUNG

KEPALA PUSKESMAS KALITANJUNG

Menimbang : a. bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Unit Pelaksana


Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan yang merupakan fasilitas
penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP);

b. bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah kerjanya;

c. bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga tidak terjadi


keterlambatan dan kesalahan dalam upaya pelayanan kesehatan maka dibuat
Penerapan Manajemen Resiko Klinis di UPTD Puskesmas Sumber;

d. bahwa dalam Penerapan manajemen resiko klinis maka Puskesmas melakukan


penilaian kinerjanya secara mandiri di UPTD Puskesmas Sumber;

e. bahwa dalam rangka pelaksanaan tersebut, perlu dituangkan dalam Surat


Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sumber.

Mengingat :

1. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun 2009, tentang


Kesehatan;

2. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun 2014, tentang


Tenaga kesehatan;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang


Sistem Kesehatan Nasional;

4. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42 tentang Jaminan


Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Kementerian Kesehatan No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011, tentang


Keselamatan Pasien Rumah Sakit

6. Peraturan Kementerian Kesehatan, Nomor 71 Tahun 2013 tentang Jaminan


Kesehatan Nasional, Tahun 2019 akreditasi sebagai salah satu syarat
credentialing;

7. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor


828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Daerah Kota Cirebon, Nomor 5 Tahun 2008, tentang
pembentukan organisasi dinas daerah Kota Cirebon;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN


RESIKO KLINIS DI PUSKESMAS KALITANJUNG

Kesatu : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran surat
keputusan ini;
Kedua : Perlu adanya suatu mekanisme kerja yang terintegrasi sehingga tidak terjadi
keterlambatan dan kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan;

Ketiga : Kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses kegiatan perlu diantisipasi sehingga
upaya pencegahan dapat dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan ataupun resiko
dalam penyelenggaraan proses kegiatan;

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kalitanjung
Pada Tanggal : 2 Desember 2015

KEPALA PUSKESMAS KALITANJUNG

dr.Hj.WALYANAH, MH
NIP. : 197104102006042020
SISTEM MANAJEMEN

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS


UPTD PUSKESMAS SUMBER
DINAS KESEHATAN
Jl. Ki Hajardewantara No. 10. Kecamatan Cibatu Kode Pos 44185 KAB. GARUT
KABUPATEN GARUT /- ( 0262 ) 466018 PUSKESMAS CIBATU

No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2 Januari 2016 Hal.: 1/4
002/SK/KA-PKM.CIBATU/I/2016
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR 265/SK/KA-PKM.CIBATU/I/2016
TENTANG : PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO
KLINIS.

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan di
Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko
Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang
merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan
kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’ pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim dan mengendalikan biaya klaim yang
harus menjadi tanggungan institusi (Mencegah kerugian finansial bagi Puskesmas) dan
dokter.
C. SASARAN
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Poskesdes/PKD
4. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medik.
2. Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
3. Kesimpulan : Root Cause Analysis (RCA) analisa akar masalah: Tipe Medical Error, Sumber
Medical Error, Failure Mode Effect Analysis (FMEA)/ pendekatan sistemik untuk
mengidentifikasi kegagalan potensial dan efeknya : perbaikan prosedur, kebijakan, peraturan
dll.
4. Tindak Lanjut

No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2 Januari 2016 Hal.: 2/4
265/SK/KA-
PKM.CIBATU/I/2016

E. Incident Report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien
( Patient Care and Patient Safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan
beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk mengeliminasi
atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber Medical Error
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Administrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen suplay

No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2 Januari 2016 Hal.: 3/4
265/SK/KA-
PKM.CIBATU/I/2016

f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk/rusak
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan checklist

G. TIPE MEDICAL ERROR


1. KEKELIRUAN KONSEP
a. Wrong Concept of Disease ( Kesalahan dalam konsep penyakit )
b. Wrong Concept of Treatment ( Kesalahan dalam konsep pengobatan )
2. KEKELIRUAN DIAGNOSTIK
a. Misdiagnosis ( kesalahan diagnosis )
b. Late diagnosis ( keterlambatan mendiagnosis )
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang kadaluwarsa
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang.
3. KEKELIRUAN TERAPI
a. Kesalahan melakukan tindakan medik
b. Kesalahan memberikan terapi
c. Kesalahan menetapkan dosis
d. Kesalahan menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostik sudah jelas
f. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru

No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 2 Januari 2016 Hal.: 4/4
265/SK/KA-
PKM.CIBATU/I/2016

4. KEKELIRUAN PENCEGAHAN
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian acuan ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Resiko Klinis di UPTD PUSKESMAS SUMBER.

Ditetapkan di : CIBATU
Pada Tanggal : 02 Januari 2016
Kepala UPTD PUSKESMAS SUMBER,

dr. Leli Yuliani


Pembina
NIP. 19761216 200501 2 005

Anda mungkin juga menyukai