Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG

PUSKESMAS MAUK
Jl. R. Mahmud No. 2 Kelurahan Mauk Timur Kecamatan Mauk
Kabupaten Tangerang – 15530
Telp / Fax. (021) 59330159, Email : puskesmasmauk@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS MAUK
Nomor :440/425/UKP/PKM-MK/2020

TENTANG
PENANGANAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, KEJADIAN TIDAK
CEDERA, KONDISI POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN NYARIS
CEDERA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA PUSKESMAS MAUK,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu layanan klinis


dan keselamatan pasien tenaga klinis wajib berperan
aktif dalam pelaksanaannya.
b. bahwa untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut,
perlu ditetapkan penanganan terhadap Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Tidak Cedera, Kondisi Potensial
Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas MAUK
tentang Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan,
Kejadian Tidak Cedera, Kondisi Potensial Cedera dan
Kejadian Nyaris Cedera.
d. bahwa adanya Pandemic Covid 19 di Indonesia yang
terjadi Tahun 2020 dan adanya surat edaran dari
Kementrian Kesehatan Tentang Penanganan Covid 19,
e. bahwa telah terbit SK Tentang pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Covid 19 revisi V tahun 2020;

Mengingat : a. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;


b. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar
c. Puskesmas;
Keputusan Menteri Kesehatan RI
d. No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 11 Tahun 2017
tentang keselamatan pasien;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MAUK


TENTANG PENANGANAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN, KEJADIAN TIDAK CEDERA,
KONDISI POTENSIAL CEDERA DAN KEJADIAN
NYARIS CEDERA
Kesatu : Penanganan Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Tidak Cedera, Kondisi Potensial Cedera dan
Kejadian Nyaris Cedera dilaksanakan sesuai
dengan SPO Penanganan Kejadian Tidak
Diharapkan, Kejadian Tidak Cedera, Kejadian
Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal
ditetapkannya Keputusan ini, maka surat
keputusan Nomor 440/374/UKP/PKM-MK/2019
tanggal 2 juni 2019 tentang penanganan Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Tidak Cedera, Kondisi
Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera
merupakan tanggung jawab Tim Peningkatan Mutu
Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien di
Puskesmas Mauk.

Ditetapkan di : Mauk
Pada tanggal : 18 Mei 2020
KEPALA PUSKESMAS MAUK

Taufit Wirawan
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MAUK
NOMOR :440/ 425 /UKP/PKM-MK/2020
TENTANG: PENANGANAN KTD,KTC,KPC,DAN KNC

PENANGANAN KTD, KTC, KPC, DAN KNC

BAB I
PENDAHULUAN

Keselamatan Pasien sudah diakui sebagai suatu prioritas dalam


pelayanan kesehatan. Standar Keselamatan Pasien dilaksanakan melalui
pelaporan insiden, menganalisa dan menetapkan pemecahan masalah dalam
rangka menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD). Setiap unit di
Puskesmas melaporkan kegiatan kepada Tim Keselamatan Pasien yang
mengkoordinir keselamatan pasien yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
Tim Keselamatan Pasien melaksanakan tugas:
a. mengembangkan program keselamatan pasien di Puskesmas sesuai
dengan kekhususan Puskesmas tersebut;
b. menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program
keselamatan pasien Puskesmas;
c. menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi,
konsultasi, pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi)
tentang terapan (implementasi) program keselamatan pasien
Puskesmas;
d. melakukan pelatihan internal keselamatan pasien; e. melakukan
pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden serta
mengembangkan solusi untuk pembelajaran;
e. memberikan masukan dan pertimbangan kepada kepala kepala
Puskesmas dalam rangka pengambilan kebijakan Keselamatan
Pasien Puskesmas; dan g. membuat laporan kegiatan. Buku
Pedoman Pelaporan IKP ini akan menuntun Puskesmas dalam
upaya menyusun Sistem Pelaporan IKP, dengan elemen-elemen
Alur Pelaporan, Analisis Matrix Grading Risiko ,Petunjuk Pengisian
Laporan IKP, serta format Formulir Laporan IKP.

TUJUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


a. Tujuan Umum :
1) Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD, KNC, KTC dan
KPC)
2) Meningkatnya mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
b. Tujuan Khusus :
1) Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden
keselamatan pasien
2) Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada
akar masalah
3) Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada
pasien agar dapat mencegah kejadian yang sama dikemudian
hari.
4) Diperolehnya data / peta angka insiden keselamatan pasien
(KTD, KNC, KTC, KPC)
5) Diperolehnya pembelajaran untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.
6) Ditetapkannya langkah-langkah praktis Keselamatan Pasien

DEFINISI
Yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patient safety) adalah
proses dalam suatu Puskesmas yang memberikan pelayanan pasien yang
lebih aman. Termasuk di dalamnya asesmen risiko, identifikasi, dan
manajemen risiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan
solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko. Sistem
tersebut meliputi assessmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Harm/ cedera Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau
penurunan fungsi tubuh dapat berupa fisik, sosial dan psikologis. Yang
termasuk harm adalah : "Penyakit, Cedera, Penderitaan, Cacat, dan
Kematian".
 Insiden Keselamatan Pasien (IKP)/Patient Safety Incident Setiap adalah
setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian
dan lainlain) yang tidak seharusnya terjadi.
 Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) / Adverse Event Suatu kejadian
yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien
karena suatu tindakan (“commission”) atau karena tidak bertindak
(“omission”), bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien.
 Kejadian Nyaris Cedera (KNC) / Near Miss Suatu Insiden yang belum
sampai terpapar ke pasien sehingga tidak menyebabkan cedera pada
pasien.
 Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden yang sudah terpapar ke
pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera, dapat terjadi karena
"keberuntungan" (misal; pasien terima suatu obat kontra indikasi
tetapi tidak timbul reaksi obat),
 Kondisi Potensial Cedera (KPC) / “reportable circumstance” kondisi
yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum
terjadi insiden.

Laporan insiden keselamatan pasien


Pelaporan secara tertulis setiap kejadian nyaris cedera (KNC) atau kejadian
tidak diharapkan (KTD) atau kejadian tidak cedera (KTC) atau kondisi
potensial cedera (KPC) yang menimpa pasien. setelah dilakukan analisa
penyebab, rekomendasi dan solusinya
BAB II
PELAPORAN INSIDEN

Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, salah


satu caranya adalah dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem
analisis. Dapat dipastikan bahwa sistem pelaporan akan mengajak semua
orang dalam organisasi untuk peduli akan bahaya atau potensi bahaya yang
dapat terjadi kepada pasien.
Staf Puskesmas diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan
insiden mulai dari maksud, tujuan dan manfaat laporan, alur pelaporan,
bagaimana cara mengisi formulir laporan insiden, kapan harus melaporkan,
pengertian-pengertian yang digunakan dalam sistem pelaporan dan cara
menganalisa laporan

ALUR PELAPORAN
1. Staff/Pasien/Pengantar pasien melaporkan apabila terjadi KTD, KPC dan
KNC kepada Penanggung Jawab Manajemen Mutu.

2. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas melakukan identifikasi


terhadap KTD, KPC atau KNC sesuai dengan yang dilaporkan,

3. Penanggungjawab manajemen mutu Puskesmas menganalisa penyebab


dari KTD, KPC atau KNC yang terjadi,

Grading Resiko Kejadian sebagai berikut :


 Grade biru : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu
maksimal 1 minggu.
 Grade hijau : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu
maksimal 2 minggu
 Grade kuning: Investigasi komprehensif/Analisis akar masalah/RCA
oleh Tim KP di Puskesmas, waktu maksimal 45 hari
 Grade merah: Investigasi komprehensif/Analisis akar masalah / RCA
oleh Tim KP di Puskesmas waktu maksimal 45 hari.
4. Penanggung jawab manajemen mutu Puskemas mencatat hasil
identifikasi dan analisa penyebab dari KTD, KPC atau KNC di dalam
buku laporan KTD, KPC dan KNC,
5. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil
temuan KTD, KPC atau KNC yang terjadi kepada Kepala Puskesmas,
6. Kepala Puskesmas menerima laporan dari penanggung jawab manajemen
mutu Puskesmas,
7. Kepala Puskesmas merencanakan pertemuan dengan penanggung jawab
masing – masing upaya yang terkait dengan KTD, KPC atau KNC yang
terjadi,
8. Kepala Puskesmas mengundang penanggung jawab manajemen mutu
Puskesmas dan penanggungjawab masing – masing upaya yang terkait,
9. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas
bersama unit terkait membahas mengenai penanganan KTD,KPD atau
KNC yang terjadi,
10. Kepala Puskesmas dan Penaggung jawab manajemen mutu Puskesmas
bersama unit terkait membuat rencana penanganan KTD, KPC atau KNC
yang terjadi,
11. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas mencatat rencana
penanganan KTD, KPC atau KNC yang telah disepakati dalam buku tindak
lanjut KTD, KPC atau KNC,
12. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas dan penanggung jawab
masing – masing upaya melaksanakan penanganan KTD, KPC atau KNC
sesuai dengan rencana,
13. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas mengevaluasi
penanganan terhadap KTD, KPC atau KNC yang dilakukan oleh masing –
masing upaya,
14. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas mencatat hasil evaluasi
penanganan KTD, KPC dan KNC yang telah dilakukan,
15. Penanggung jawab manajemen mutu Puskesmas melaporkan hasil
evaluasi penanganan KTD, KPC dan KNC kepada Kepala Puskesmas.
BAB III
ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO

Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk


menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan
Probabilitasnya.

Penilaian Dampak Klinis / Konsekuensi / Severity Tingkat Risiko


Deskripsi Dampak
1) Tidak signifikan = Tidak ada cedera (grade biru)
2) Minor=Cedera ringan mis. Luka lecet -Dapat diatasi dengan
pertolongan Pertama (grade Hijau)
3) Moderat = Cedera sedang mis. Luka robek Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual (reversibel), tidak
berhubungan dengan penyakit. Setiap kasus yang memperpanjang
perawatan (grade kuning)
4) Mayor (irreversibel) = tidak berhubungan dengan Cedera luas /
berat misal cacat, lumpuh Kehilangan fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual (grade orange)
5) Katastropik = Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit (grade merah)

TINGKAT RESIKO
1) Sangat jarang / Rare (>5 thn/kali) (grade biru)
2) Jarang / Unlikely (>2-5 thn/kali) (grade hijau)
3) Mungkin / Possible (1-2 thn/kali) (grade kuning)
4) Sering / Likely (Beberapa kali /thn) (grade orange)
5) Sangat sering / Almost certain (Tiap minggu /bulan) (grade merah)
BAB IV
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)

Formulir Laporan Insiden terdiri dari dua macam :


a. Formulir Laporan yang dilaporkan ke Tim Keselamatan Pasien
dalam waktu maksimal 2 x 24 jam / data pasien, rincian kejadian,
tindakan yang dilakukan saat terjadi insiden, akibat insiden,
pelapor dan penilaian grading.
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN IKP
I. DATA PASIEN
Data Pasien : Nama, No Medical Record,Nama Pasien : (bisa
diisi initial mis : Tn AR, atau NY SY) No MR : (jelas)Ruangan :
diisi nama ruangan dan nomor kamar misal: Ruangan Melati
kamar 301Data Pasien : Umur, Jenis Kelamin, Penanggung
biaya, Tgl masuk RS dan jam diisi di Formulir Laporan
Internal dan Eksternal (lihat = Lampiran Formulir Laporan
IKP) Umur : bulan dan tahun (jelas) Kelompok Umur : Pilih
salah satu (jelas) Jenis Kelamin : Pilih salah satu (jelas)
Penanggung biaya pasien : Pilih salah satu (jelas) Tanggal
masuk RS dan jam : (jelas)

II. RINCIAN KEJADIAN


1. Tanggal dan waktu insiden Diisi tanggal dan waktu saat
insiden (KTD / KNC / KTC / KPC) terjadi : insiden harus
dilaporkan paling lambat 2 x 24 jam atau pada akhir jam
kerja/ shift.
2. Insiden Diisi insiden misal : Pasien jatuh , salah identifikasi
pasien , salah pemberian obat, salah dosis obat, salah bagian
yang dioperasi, dll.
3. Jenis insiden. Pilih salah satu Insiden Keselamatan Pasien
(IKP) : KTD / KNC / KTC / KPC.
4. Orang pertama yang melaporkan Insiden Pilih salah satu
pelapor yang paling pertama melaporkan terjadinya insiden
Misal : petugas / keluarga pasien dll
5. Insiden menyangkut pasien : Pilih salah satu : Pasien rawat
inap / Pasien rawat jalan / Pasien IGD
6. Tempat / Lokasi Tempat pasien berada, misal ruang rawat
inap, ruang rawat jalan, IGD
7. Insiden sesuai kasus penyakit / spesialisasi Pasien dirawat
oleh siapa (Pilih salah satu) : hijau /biru/kuning/merah
Untuk laporan eksternal, KPC tidak perlu dilaporkan
8. Unit / Departemen yang menyebabkan inseden : adalah
Unit / Departemen yang menjadi penyebab terjadinya
insiden, Misalnya :
a. Pasien anak A/n FD usia 7 bulan berobat ke Poli
Imunisasi, datang ke apotek untuk mengambil obat, resep
tertulis nama WD usia 27 tahun, alamat KTP pasien
hamil. Didalam resep tertulis obat Paracetamol Drop 3 x
0,6ml.
Insiden : Salah pemberian Rekam medis pada
pasien FD
Jenis Insiden : KNC (Kejadian Nyaris Cedera)
Tempat / Lokasi : Instalasi Farmasi / Apotek
Spesialis : Imunisasi
Unit Penyebab : Rekam Medis

ANALISA PENYEBAB INSIDEN DAN REKOMENDASI


Penyebab insiden dapat diketahui setelah melakukan investigasi dan analisa
baik investigasi sederhana (simple investigation) maupun investigasi
komprehensif (root cause analyisis).

Penyebab insiden terbagi dua yaitu :


1. Penyebab langsung (immediate / direct cause) Penyebab yang
langsung berhubungan dengan insiden / dampak terhadap pasien.
2. Akar masalah (root cause). Penyebab yang melatarbelakangi
penyebab langsung (underlying cause).
BAB V
PENUTUP

Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran


mengenai Penanganan KTD, KTC, KPC dan KNC di Puskesmas Mauk

Ditetapkan di : Mauk
Pada tanggal : 18 Mei 2020
KEPALA PUSKESMAS MAUK

Taufit Wirawan

Anda mungkin juga menyukai