Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang


atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu
yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.
Ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal
dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidak pastian yang
menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk).
Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko.
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang
pekerjaan di dunia ini pasti membutuhkan. Makin besar risiko suatu pekerjaan,
maka main besar perhatiannya pada aspek manajemen risiko ini. Rumah sakit
adalah sebuah institusi dimana aktifitasnya meliputi beberapa bidang yang
kompleks, menyangkut berbagai personil yang terlibat dan penuh dengan
berbagai risiko, sudah selayaknya menerapkan hal ini.
Manajemen risiko di rumah sakit meliputi kegiatan klinis dan
administratif yang dilakukan untuk mengidentifikasi, evaluasi, dan
mengurangi risiko cedera pada pasien, staf, pengunjung, dan risiko kerugian
untuk organisasi itu sendiri. Unsur penting dari manajemen risiko adalah
analisis dari risiko, seperti sebuah proses untuk melakukan evaluasi terhadap
kejadian nyaris cedera dan proses risiko tinggi lainnya, yang kegagalannya
dapat berakibat terjadinya kejadian sentinel.
Dalam melakukan pelayanan di rumah sakit, diperlukan kerja sama
dengan beberapa aktifitas yaitu mulai melibatkan para klinisi, perawat, tenaga
medis, tenaga administrasi, pasien, pengunjung yang harus menggunakan
fasilitas peralatan kesehatan, peralatan penunjang listrik, fisik bangunan dan
lainnya. Oleh sebab itu rumah sakit perlu melakukan identifikasi untuk
mengurangi risiko termasuk analisis terhadap kelemahan yang mengandung
bahaya dengan memperhatikan proses-proses risiko tinggi, demi keselamatan
pasien dan staf.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mencegah adanya kejadian yang berakibat buruk bagi rumah sakit
yang pada dasarnya bisa dilakukan pencegahan secara proaktif
2. Tujuan Khusus
Risiko-risiko spesifik yang berdampak selama pelayanan di rumah
sakit dapat diturunkan untuk mengurangi risiko selama pelaksanaan
kegiatan pelayanan kepada pasien dan difokuskan pada koodinasi dan
kesinambungan sistem secara menyeluruh sehingga dapat mendorong
perbaikan dalam pelayanan kepada pasien dan memuaskan pelanggan.
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
A. Rincian Kegiatan
Program manajemen risiko rumah sakit harus disusun oleh Sub Komite
Manajemen Risiko setiap tahun berdasarkan daftar risiko yang diprioritaskan
dalam profil risiko meliputi:
1. Proses manajemen risiko (poin a)-g)).
2. Integrasi manajemen risiko di rumah sakit.
3. Pelaporan kegiatan program manajemen risiko.
4. Pengelolaan klaim tuntunan yang dapat menyebabkan tuntutan
B. Kegiatan Pokok

1. Rapat Sub Komite Manajemen Risiko Mutu Rumah Sakit untuk


komunikasi dan konsultasi tentang manajemen risiko dan menyusun
kegiatan secara proaktif kepada semua Kepala Unit.
2. Kepala Unit melakukan penetapan konteks eksternal dan internal untuk
dapat menetapkan ruang lingkup dan kriteria risiko
3. Kepala Unit melakukan pengumpulan data tentang risiko:
a. Masing-masing Kepala Unit melakukan pengumpulan risiko-risiko
b. Sub Komite Manajemen Risiko Mutu Rumah Sakit mengkoordinir
pengumpulan semua risiko
4. Kepala Unit harus mengidentifikasi sumber risiko, area dampak, peristiwa
(termasuk perubahan keadaan), penyebabnya dan konsekuensi potensi
risiko.
5. Kepala Unit menyusun daftar risiko atau register risiko di unitnya masing-
masing.
6. Kepala Unit melakukan analisis risiko berdasarkan ranking risiko dengan
menentukan konsekuensi dan kemungkinan potensi dan atribut lain dari
risiko, pengendalian yang ada dilihat efektivitas dan efisiensi juga harus
diperhitungkan:
a. Dapatkan data hasil identifikasi risiko.
b. Lakukan evaluasi atas kecukupan disain dan penyelenggaraan system
pengendalian intern yang sudah ada.
c. Ukur tingkat probabilitas terjadinya risiko.
d. Ukur tingkat besaran dampak jika risiko terjadi.
e. Hitung tingkat/level risiko, yaitu perkalian probabilitas dengan
dampak.
f. Buat peringkat risiko untuk menentukan apakah risiko tersebut
termasuk risiko sangat rendah, rendah, sedang, tinggi atau sangat
tinggi.
g. lsikan hasil langkah a-f ke dalam formulir analisis risiko
h. Dari risiko-risiko tersebut di atas, selanjutnya dibuat peta risiko.
7. Kepala Unit melakukan evaluasi risiko adalah proses membandingkan
antara hasil analisa risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan apakah
risiko dapat diterima atau ditoleransi
8. Kepala Unit melakukan penanganan risiko terdiri atas siklus prosedur
sebagai berikut:
a. menilai penanganan risiko;
b. memutuskan apakah tingkat risiko residual yang ada;
c. jika tidak ditoleransi, menghasilkan penanganan risiko baru, dan
d. menilai efektivitas penanganan itu.
9. Kepala Unit membuat keputusan untuk menerima risiko dan
pengelolaannya berdasarkan pertimbangan:
a. kriteria klinis, operasional, teknis, kemanusian,
b. kebijakan, tujuan,
c. sasaran dan kepentingan stakeholder,
d. keuangan, hukum, sosial
10. Sub Komite Manajemen Risiko Mutu Rumah Sakit didampingi Komite
Penyelenggara Mutu mengadakan rapat dengan Direktur dan Pimpinan
Rumah Sakit menentukan pilihan prioritas risiko menjadi profil risiko
yang akan ditindak lanjuti.
11. Sub Komite Manajemen Risiko Mutu Rumah Sakit bersama Kepala Unit
melakukan tindak lanjut penanganan untuk menanggulangi risiko yang
dipilih
a. Tetapkan alternatif / pilihan
b. analisa untung rugi
c. pilih tindakan yeng paling sesuai
d. perencanaan tindakan & implementasi
12. Sub Komite Manajemen Risiko Mutu Rumah Sakit mengintegrasikan
Failure Mode Effect Analysis dengan manajeman risiko fasilitas dan
manajemen risiko infeksi di rumah sakit.
13. Sub Komite Manajemen Risiko Mutu Rumah Sakit melakukan
pemantauan risiko yang memastikan bahwa seluruh aktivitas tahapan
proses dan fungsi manajemen risiko memang berjalan dengan baik.
14. Sub Komite Manajemen Risiko Mutu Rumah Sakit membuat laporan
pelaksanaan program manajemen risiko.
BAB III
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. Identifikasi risiko berdasarkan pengkajian data-data:


1. Laporan insiden
2. Komplain dan litigasi
3. Survei
B. Melakukan matrix risiko
Melakukan matrix risiko berdasarkan dari probabilitas dan dampak yang
ditimbulkan.
C. Rapat/Pertemuan:
1. Rapat Sub Komite Manajemen Risiko Mutu diampingi Komite
Penyelenggara Mutu,
2. Direktur dan Pimpinan Rumah Sakit dilakukan setiap 3 bulan sekali.
3. Rapat koordinasi dengan kepala unit terkait, , Komite Medik, Tim Farmasi
dan Terapi Rumah Sakit, Tim PPI Rumah Sakit minimal dilakukan setiap
bulan.
4. Rapat Sub Komite Manajemen Risiko dengan seluruh anggota untuk
Menyusun laporan setiap 6 bulan sekali.
BAB IV
SASARAN

Pengelolaan 1 (satu) risiko yang dipilih dapat terlaksana dengan baik


dan pada akhir tahun dapat dilakukan evaluasi dari tindak lanjut yang telah
dikerjakan
BAB V
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN Ket.
No KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Mandat dan
Komitmen
Komunikasi dan
konsultasi
2 Penetapan Konteks
3 Identifikasi risiko
Ukur Probibilitas
terjadinya risiko
Menentukan
dampak jika risiko
terjadi
Hitung
tingkat/level risiko
6 Buat peringkat
risiko
Menentukan
prioritas risiko
menjadi profil
risiko
Menentukan
penanganan
masingmasing
dari profil risiko
Integrasi FMEA,
HVA dan ICRA
7 Monitoring dan
Reviu
8 Monitoring semua
aktivitas
manajemen risiko
9 EVALUASI
C Penyusunan
laporan

BAB VI
EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN, PENCATATAN DAN
PELAPORAN
A. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari skedul (jadwal)
kegiatan, dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh Sub Komite Manajemen
Risiko Mutu Rumah Sakit, sehingga bila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal maka dapat segera
diperbaiki sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan.
2. Evaluasi pelaksanaan program dipakai sebagai data untuk perencanaan
tahun berikutnya.
B. Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan pengumpulan data tentang risiko menggunakan form terlampir

BAB VII

PENUTUP

Demikian Program keselamatan dan keamanan yang dapat kami sampaikan


sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan keselamatan dan keamanan di RSUD
dr. Palemmai Tandi Kota Palopo. Guna meningkatkan program keselamatan bagi
pekerja, pasien dan pengunjung

Formulir 1

TABEL IDENTIFIKASI RISIKO

Kepala Unit :
Koordinator Manajemen Risiko :
Periode :
Tujuan Kode Pernyataan UC/
No Kegiatan Sebab Dampak
Kegiatan Risiko Risiko C
1 2 3 4 5 6 7 8

…….., dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko

…………………………….. ………………………
NIP NIP

Petunjuk Pengisian :
1. Kolom (1) diisi dengan nomor urut
2. Kolom (2) diisi dengan nama kegiatan utama
3. Kolom (3) diisi dengan tujuan kegiatan
4. Kolom (4) diisi dengan kode/nomor risiko
5. Kolom (5) diisi dengan pernyataan risiko potensial, yang diidentifikasi dan
berdampak terhadap pencapaian tujuan
6. Kolom (6) diisi dengan penyebab/pemicu terjadinya risiko tersebut
7. Kolom (7) diisi kategori penyebab, apakah uncotrollable (UC) atau controllable ©
bagi unit kerja
8. Kolom (8) diisi dengan uraian dampak, jika risiko kolom (5) terjadi
Formulir 2 TABEL ANALISIS RISIKO
Kepala Unit :
Koordinator Manajemen Risiko :
Periode :
Pengendalian Yang Ada
Kode Desain Efektifitas Kepala
No. Kegiatan Tujuan Pernyataan Risiko Sebab UC/C Dampak P D TR PR
Risiko Uraian Unit
A T TE KE E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
………..,dd/mm/yyyy
Kepala Unit Koordinator Manajemen Risiko
…………………………………. ………………………………………
NIP NIP
Petunjuk pengisian :
1. Kolom (1) diisi dengan nomor urut 12. Kolom (12) diisi tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada tidak efektif
2. Kolom (2) diisi dengan nama kegiatan utama . mengurangi risiko.
3. Kolom (3) diisi tujuan kegiatan 13. Kolom (13) diisii tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada kurang efektif
4. Kolom (4) diisi dengan kode/nomor risiko mengurangi risiko.
5. Kolom (5) diisi dengan pernyataan risiko potensial yang diidentifikasi dapat berdampak 14. Kolom (14) diisii tanda tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada telah efektif
terhadap pencapaian tujuan. mengurangi risiko.
6. Kolom (6) diisi dengan penyebab/pemicu terjadinya risiko tersebut. 15. Kolom (15) diisi dengan tingkat probabilitas (P), yaitu tingkat kemungkinan terjadinya risiko.
7. Kolom (7) diisi kategori penyebab apakah Uncontrollable (UC) atau Controllable (C) bagi unit Tingkat kemungkinan terjadinya risiko dapat diperoleh dari pengalaman sebelumnya atau
kerja hasil diskusi (FGD)
8. Kolom (8) diisi dengan uraian dampak jika risiko kolom (5) terjadi. 16. Kolom (16) diisi dengan tingkat dampak (D), yaitu tingkat besaran dampak jika risiko terjasi.
9. Kolom (9) diisi uraian/nama kegiatan pengendalian yang sudah ada (termasuk juga Tingkat dampak risiko dapat diperoleh dari pengalaman sebelumnya atau hasil diskusi (FGD)
compensating control, jika ada). 17. Kolom (17) diisi dengan tingkat risiko (TR), yaitu perkalian antara probabilitas dan dampak.
10. Kolom (10) diisi tanda tickmark (V), jika ada kegiatan pengendalian tersebut dalam kolom (9). 18. Kolom (18) diisi dengan peringkat risiko, apakah sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, atau
11. Kolom (11) diisi tanda tickmark (V), jika tidak ada kegiatan pengendalian. sangat tinggi.
19. Kolom (19) diisi dengan siapa yang bertanggung jawab atas risiko (pemilik risiko).
Formulir 3
TABEL ANALISIS RISIKO
Pemilik Risiko : Koordinator
Manajemen Risiko :
Periode :
Pengendalian Yang Ada
No Kode Risiko Pernyataan Risiko Desain Efektifitas P D TR PR Pemilik Risiko
Uraian
A T TE KE E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 0 0
………..,dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko
………………………………………………. ……………………………………
NIP NIP
Petunjuk pengisian :
Kolom (2) dan (3) diisi berdasarkan hasil identifikasi risiko sebagaimana tercantum pada formulir identifikasi risiko kolom (4) dan (5)
1. Kolom (1) diisi dengan nomor urut 8. Kolom (8) diisi tanda diisi tanda tick mark (v) jika kegiatan pengendalian yang ada kurang
2. Kolom (2) diisi dengan kode/nomor risiko efektif
3. Kolom (3) diisi dengan pernyataan risiko yang diidentifikasi dapat berdampak terhadap 9. Kolom (9) diisi tanda diisi tanda tick mark (v) jika kegiatan pengendalian yang ada telah
pencapaian tujuan efektif
4. Kolom (4) diisi uraian/nama kegiatan pengendalian yang sudah ada 10. Kolom (10) diisi dengan tingkat probabilitas (P)
5. Kolom (5) diisi tanda tick mark (v) jika ada kegiatan pengendalian tersebut 11. Kolom (11) diisi dengan tingkat dampak (D) 12. Kolom (12) diisi dengan tingkat risiko (TR)
6. Kolom (6) diisi tanda tick mark (v) jika tidak ada kegiatan pengendalian tersebut 12. Kolom (13) diisi dengan prioritas risiko (PR)
7. Kolom (7) diisi tanda tick mark (v) jika kegiatan pengendalian yang ada tidak efektif 13. Kolom (14) diisi dengan pemilik risiko
mengurangi risiko
Formulir 4
TABEL ANALISIS KECUKUPAN PENGENDALIAN YANG ADA DAN RENCANA KEGIATAN PENGENDALIAN
Pemilik Risiko :
Koordinator Manajemen Risiko :
Periode : :
Pengendalian Yang Ada Rencana Pengendalian
PJ
No Kode Risiko Pernyataan Risiko Uraian Desain Efektifitas Peringkat Risiko Pemilik Risiko
Uraian Jadwal TL
A T TE KE E
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

………..,dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko
…………………………………. ………………………………………
NIP NIP
Petunjuk Pengisian:
Kolom (1) s.d. (10) diambil dari hasil penilaian risiko. Kegiatan dan risiko yang akan ditangani merupakan kegiatan yang risikonya tinggi terhadap pencapaian tujuan organisasi, sehingga diprioritaskan
untuk ditangani/dikelola risikonya.
1. Kolom (1) diisi nomor urut. 8. Kolom (8) diisii tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada kurang efektif mengurangi
2. Kolom (2) diisi kode risiko. risiko.
3. Kolom (3) diisi pernyataan risiko 9. Kolom (9) diisii tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada telah efektif mengurangi
4. Kolom (4) diisi kegiatan pengendalian yang sudah ada (termasuk juga compensating risiko.
control, jika ada). 10. Kolom (10) diisi level risiko.
5. Kolom (5) diisi tickmark (V), jika ada kegiatan pengendalian tersebut dalam kolom (6). 11. Kolom (11) diisi dengan rencana pengendalian risiko/pengembangan infrastruktur
6. Kolom (6) diisi tickmark (V), jika tidak ada kegiatan pengendalian. pengendalian (kebijakan/SOP/aturan lainnya).
7. Kolom (7) diisii tickmark (V), jika kegiatan pengendalian yang ada tidak efektif 12. Kolom (12) diisi dengan jadwal waktu pengembangan infrastruktur pengendalian
mengurangi risiko (kebijakan/SOP/aturan lainnya).
13. Kolom (13) diisi dengan pemilik risiko.
14. Kolom (14) diisi penanggung jawab tindak lanjut pengembangan infrastruktur pengendalian.

Formulir 5
TABEL LAPORAN PEMANTAUAN …………………

Pemilik Risiko :
Koordinator Manajemen Risiko : Periode
:
Penanganan Risiko Status Risiko
Prioritas Risiko Aksi/Pengendalian Output Target Realisasi Waktu Implementasi Penanggung Jawab Tren Level Risiko

RENCANA PENANGANAN/PEGENDALIAN RISIKO

Kegiatan : Pengelolaan SDM


Tujuan Kegiatan : Pengelolaan SDM yang efektif, efisien dan taat aturan; Kepuasan Pegawai di atas 80 % (delapan puluh persen)

No Risiko Alternatif Penanganan Pengendalian Yang Sudah Ada Efektif/ Kurang Pengendalian Yang Rencana Pengendalian Penanggungjawab/
(Prioritas) Risiko Efektif Harus Ada Pemilik Risiko
Kegiatan Waktu Jenis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alternatif Penanganan Risiko Detektif(D)/
berupa enghilangkan penyebab Preventif (P)/
Korektif (K)
1 Data Sinkronisasi data antar sub Sinkronisasi data antar sub Kurang Sinkronisasi data antar Setiap Bulan P Kepala Bagian
kepegawaian bagian bagian Efektif sub bagian SDM
tidak akurat
Batasan pemberian informasi Batasan pemberian informasi Kurang Efektif Batasan pemberian Setiap P Kepala Bagian
oleh sub bag oleh sub bag informasi Permintaan SDM
oleh sub bag Tertentu
SIMRS yang SIMRS yang Pengadaa n 1 P Kepala Bagian SDM
terintegrasi terintegrasi Tahun

Update dan Verifikasi Update dan Verifikasi Setiap Minggu P Kepala Bagian SDM
data Kepegawaian data Kepegawaian

Kolom (2) diisi dengan Risiko Prioritas, yaitu tinggi dan sangat tinggi kolom (3) diisi dengan alternatif pengendalian risiko (menghindar, mengurangi
probabilitas, mengurangi dampak, transfer risiko) kolom (4) diisi dengan Pengendalian yang sudah ada dalam menangani risiko yang diidentifikasi kolom (5)
diisi dengan jelas (diisi efektif atau tidak) kolom (6) jelas kolom (7, 8,9) diisi jelas kolom (10) diisi oleh petugas yang kompeten sesuai dengan permasalahan
yang akan ditangani
PEMANTAUAN PENGENDALIAN RISIKO

Kegiatan : Pengelolaan SDM


Tujuan Kegiatan : Pengelolaan SDM yang efektif, efisien dan taat aturan; Kepuasan Pegawai di atas 80 % (delapan puluh persen)

No Risiko Penanganan Usulan Perbaikan Waktu Pemantauan Penanggungjawab


(Priorit as) / Pemant auan
Rencana Realisasi Yang Belum Tertangani Rencana Realisasi

1 2 3 4 5 6 7 8 10
Data Sinkronisasi data Sinkronisasi data antar sub
kepegawaian antar subbagian bagian dapat dilaksanakan
tidak akurat setiap bulan

Batasan pemberian Semua informasi data


informasi oleh kepegawaian kepada pihak
subbagian (internal dan eksternal)
disampaikan dari Subag
tertentu

SIMRS yang SIMRS sudah terbangun dan Updating data di SIMRS tidak terlaksana Menyusun SOP dan Setiap Setiap
terintegrasi dan dilakukan dengan baik sehubungan dengan belum Pelatihan petugas untuk bulan bulan
perbaharui data adanya SOP dan Petugas yang updating
base melaksanakan belum kompeten data kepegawaian

Kolom (2) diisi dengan Risiko Prioritas, yaitu tinggi dan sangat tinggi kolom (3) diisi dengan alternatif pengendalian risiko (menghindar, mengurangi
probabilitas, mengurangi dampak, transfer risiko) kolom (4) diisi dengan Pengendalian yang sudah ada dalam menangani risiko yang diidentifikasi kolom (5)
diisi dengan jelas (diisi efektif atau tidak) kolom (6) jelas kolom (7, 8,9) diisi jelas kolom (10) diisi oleh petugas yang kompeten sesuai dengan permasalahan
yang akan ditangani
LAPORAN PROFIL RISIKO
NAMA UNIT :
NAMA UNIT :
NAMA SATKER :
NO KATAGORI PERNYATAAN RISIKO AKAR MASALAH DAMPAK PROBABILITAS CONTROLLABIL SCORIN G RANKING
RISIKO (PENYEBAB UTAMA RISIKO) (D) (P) ITY (C)

1 2 3 4 5 6 7 8= (5X6X7) 9

………..,dd/mm/yyyy
Pemilik Risiko Koordinator Manajemen Risiko
…………………………………. ………………………………………
NIP NIP
Keterangan;
Kolom (2 ) diisi oleh katagori risiko (Strategis, operasional, kebijakan, keuangan, kepatuhan, kecurangan (fraud) dan legal Kolom (3) diisi pernyataan risiko
yang menggambarkan peristiwa atau kejadian yang menggambarkan tidak tercpainnaya program/kegiatan
Kolom (4) diisi oleh akar masalah atau penyebab terjadinya risiko
Kolom (5) Skor dampak (1-5), tergantung tingkatan dampak
Kolom (6) Skor probabilitas (1-5), tergantung tingkatan kemungkinan (P) Kolom (7) Skor
controllability (1-4), yaitu:
1 ; easy = mudah untuk dikontrol
2; Moderate easy = agak mudah dikontrol
3; Moderate difficult = agak sulit dikontrol
4; Difficult = sulit untuk dikontrol

Anda mungkin juga menyukai