Anda di halaman 1dari 5

Nomor KAK/075/2023

RevisiKe

BerlakuTgl 31 Januari 2023

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MANAJEMEN RESIKO

LembarPemeriksaan / PengesahanDokumen

Pemeriksa /
No Tgl Keterangan Paraf
Pengesahan

UPTD PUSKESMAS BUKIT LAMANDO


DINAS KESEHATAN KAB. BUTON SELATAN
DesaSandangPangan, Kec. Sampolawa
1
PEMERINTAH KABUPATEN BUTON SELATAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUKIT LAMANDO
Jl. Lamando Desa Sandang Pangan Kec. Sampolawa
e-mail :pkmbukitlamando@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

MANAJEMEN RESIKO

A. PENDAHULUAN
Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko , sebagian di antaranya
berisiko ringan atau hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula yang
memberikan konsekuensi medik yang cukup berat.

Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi


bahaya yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh kepada hasil akhir.
Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non klinis . Risiko klinis
adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan
lain yang dialami pasien selama di Puskesmas. Sementara risiko non medis
ada yang berupa risiko bagi organisasi maupun risiko finansial. Risiko
organisasi adalah yang berhubungan langsung dengan komunikasi, produk
layanan, proteksi data, sistem informasi dan semua risiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian organisasi. Risiko finansial adalah risiko yang
dapat mengganggu kontrol finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem
yang harusnya dapat menyediakan pencatatan akutansi yang baik.

Manajemen resiko jemursariut adalah aktifitas klinik dan administrasif yang di


lakukan oleh Puskesmas untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan pengurangan
resiko terjadinya cedera atau kerugian pada pasien pengunjung dan institusi
Puskesmas.

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Bukit Lamando adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Selatan memiliki jumlah penduduk yang
menjadi sasaran pelayanan kesehatan. Puskesmas Bukit Lamando adalah
Puskesmas yang berada di Kab. Buton Selatan, Kec. Sampolawa yang memiliki
wilayah kerja 4 Desa. Berbagai program dan pelayan telah dilakukan oleh
Puskesmas Bukit Lamando dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi
Masyarakat.

Di puskesmas terdapat beberapa macam obat, bahan berbahaya, beragam


alat kesehatan dan berbagai teknologi yang semakin canggih dan berkembang
dengan pesat, bermacam jenis tenaga profesi dan non profesi pelayanan
kesehatan. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak di kelola
dengan baik, beresiko akan menimbulkan insiden, oleh karena itu Puskesmas perlu
melakukan pengelolaan resiko dalam manajemen resiko yang profesional,
komperhensif dan terintegrasi agar insiden dapat diminimalisasi dan tercegah.

1
Keselamatan (Safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan
Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan Puskesmas
yaitu: keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan Puskesmas yang bisa berdambapak pada
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak
terhadap pencemaran lingkungan dan dan keselamatan bisnis puskesmas yang
terkait dengan kelangsungan hidup di puskesmas. Kelima aspek keselamatan
Puskesmas tersebut sangat penting untuk dilaksanakan di setiap puskesmas yang
harus dikelola secara profesional, komperehensif dan terintegrasi.

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Tujuan utama manajemen resiko adalah terciptanya budaya keselamatan
pasien dan petugas di UPTD Puskesmas Bukit Lamando.
b. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui manajemen resiko di administrasi manajemen
2. Untuk mengetahui manajemen resiko di upaya masyarakat
3. Untuk mengetahui manajemen resiko di upaya perseorangan
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
a. Kegiatan Pokok
Kegiatan tim manajemen resiko UPTD Puskesmas Bukit Lamando antara
lain adalah untuk mengidentifikasi seluruh potensial resiko yang dapat terjadi
disetiap lini Pelayanan Puskesmas baik administrasi, UKP maupun UKM.
Tim manajemen resiko di setiap kegiatannya baik itu identifikasi,
pencatatan, pelaporan, analisa hingga monitoring evaluasi akan
berkoordinasi dengan seluruh komponen pelayanan puskesmas Bukit
Lamando. Hal ini agar mnecapai tujuan yang dapat menjaga keamanan dan
kenyamanan baik petugas maupun pengguna jasa pelayanan.
b. Rincian Kegiatan
1. Melakukan identifikasi potensial resiko setiap pelayanan UKM di
puskesmas Bukit Lamando.
2. Menerima laporan dari semua pelayanan atau UKM mengenai insiden
resiko dan di laporkan di kepala Puskesmas untuk rencana tindak
lanjutnya.
3. Laporan tindak lanjut kejadian.
4. Melakukan analisa data.
5. Melakukan perhitungan menggunakan metode FMEA.
6. Melakukan perhitungan dengan analisis RCA untuk menentukan prioritas
penyelesaian masalah.
7. Melakukan monitoring terhadap kejadian.
8. Melakukan laporan evaluasi.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Rapat tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien beserta penanggung


jawap pelayanan dan program untuk menentukan potensial resiko untuk 1 tahun
sekali.

2
2. Seluruh pelayanan/program melakukan pencatatan setiap kejadian yang terjadi
kemudian di kelompokan dalam kriteria KTD, KTC, KanC dan KPC dalam buku
atau form yang sudah disediakan.
3. Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien melakukan pengecekan buku
pada setiap bulannya atau ketika ada kejadian resiko yang di laporkan dari
setiap pelayanan/program.
4. Tim peningkatan mutu dab keselamatan pasien melakukan identifikasi kejadian
resiko dan melaporkan kepada kepala Puskesmas dan koordinasi kepala ketua
tim mutu untuk pembahasan kejadian resiko tersebut.
5. Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien mengevaluasi dan melakukan
analisa dengab metode FMEA lalu menentukan prioritas masakah dengab
menggunakan teknik RCA.
6. Tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien melakukan perencanaan tindak
lanjut.
7. Pelaporan hasil monitoring di lakukan setiap bulan pada rapat tim peningkatan
mutu dan keselamatan pasien dan evaluasi setiap 3 bulan baik pada mini
lokakarya atau rapat tinjauan manajemen.

F. SASARAN

Seluruh staf/ pegawai beserta pasien yang berada dalam lingkup kerja di UPTD
Puskesmas Bukit Lamando.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
1 Rapat tim manajemen resiko bersama
pelayanan/program menentukan
potensial resiko.
2 Pelayanan dan program melakukan
pencatatan kejadian resiko dalam
buku dan form yang sudah di siapkan.
3 Pengecekan buku kejadian resiko.

4 Melakukan identifikasi akan kejadian


resiko yang terjadi.
5 Pelaporan kepada kepala Puskesmas
dan koordinasi dengan tim mutu
puskesmas.
6 Mengevaluasi dan melakukan analisa
dengan metode FMEA lalu
menentukan prioritas masalah.
7 Tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien melakukan
perencanaan tindak lanjut yang
disepakati.
8 Pelaporan hasil evaluasi setiap 3
bulan.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

3
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan tiga bulan sekali setelah dilakukan
perhitungan menggunakan metode FMEA terhadap resiko yang kemungkinan terjadi di
setiap unit pelayanan poli maupun disetiap program. Tim manajemen resiko selalu
memantau frekuensi risiko yang mungkin akan terjadi melalui metode FMEA.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Pencatatan, pelaporan dan evaluasi akan dilakukan setiap 3 bulan sekali kepada
kepala Puskesmas baik melalui mini lokakarya atau rapat tinjauan manajemen.

Rongi, Januari 2023


Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Bukit Lamando

MASTON, S.Kep.,Ns
NIP. 19890115 201904 1 001

Anda mungkin juga menyukai