Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SIKKA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BOLA
Jl. Raya Waipare – Bola No. – Kode Pos 86171

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BOLA

NOMOR : / V / 445 / IX / 2023

TENTANG
PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO

DI UPT PUSKESMAS BOLA

KEPALA UPT PUSKESMAS BOLA

Menimbang : a. bahwa manajemen risiko merupakan proses


identifikasi, evaluasi, mengendalikan dan
meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara
menyeluruh;
b. bahwa tujuan utama penerapan manajemen risiko
layanan klinis di UPT Puskesmas adalah untuk
keselamatan pasien dan petugas
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan kebijakan
kepala UPT Puskesmas Bola tentang Program manajemen
Resiko di UPT Puskesmas Bola;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2017 Tentang Imunisasi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019 tentang
Penerapan Manajemen Resiko Terintegrsasi di Lingkungan
Kementrian Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Sikka Nomor 13 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Sikka (Lembaran Daerah Kabupaten Sikka Tahun
2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Sikka Nomor 98);
10. Peraturan Bupati Sikka Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta
Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka;
11. Peraturan Bupati Sikka Nomor 23 tahun 2018 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Sikka;
12. Peraturan Bupati Sikka Nomor 45 tahun 2019 tentang
penilaian resiko Puskesmas pada perangkat daerah di
lingkup dinas kesehatan kabupaten Sikka

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BOLA TENTANG


PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO DI UPT
PUSKESMAS BOLA
KESATU : Program manajemen resiko meliputi Admen, pelayanan UKM dan
pelayanan UKP, Kefarmasian dan Laboratorium.
KEDUA : Tahapan manajemen resiko meliputi, identifikasi resiko, analisis
resiko , evaluasi dan tindak lanjut untuk meminimalkan resiko.
KETIGA : Program Manajemen Resiko UPT Puskesmas Bola sebagaimana
terlampir pada lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari keputusan ini.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan,

Ditetapkan di : Bola

Pada tanggal : 2023

Kepala UPT PUSKESMAS BOLA


YUSMINUS,S.Kep,Ns

LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BOLA

NOMOR : 445/ / SK/ /2023

TANGGAL :

TENTANG :PROGRAM MANAJEMEN RESIKO


UPT PUSKESMAS BOLA

PROGRAM MANAJEMEN RESIKO UPT PUSKESMAS BOLA

UPT PUSKESMAS BOLA TAHUN 2023

I. PENDAHULUAN
Masalah keselamatan pasien merupakan masalah yang
perlu ditangani segera di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Oleh
karena itu diperlukan standar keselamatan pasien fasilitas pelayanan
kesehatan(Menteri Kesehatan RI, 2017).Sarana pelayanan kesehatan
merupakan tempat yang dikategorikan tidak aman, sekitar 10 % pasien
yang dirawat di sarana kesehatan di negara maju dan lebih dari 10 % di
negara berkembang mengalami kejadian tidak diharapkan.
Cedera mungkin saja dialami oleh pasien atau pengunjung sarana
pelayanan kesehatan baik akibat kondisi sarana, prasarana, dan peralatan
yang ada, maupun akibat pelayanan yang diberikan(Carroll, 2009). Cedera
atau kejadian yang tidak diharapkan terjadi bukan karena kesengajaan,
tetapi karena rumitnya pelayanan kesehatan. Banyak faktor yang
berpengaruh terhadap terjadinya cedera atau kejadian tidak diharapkan,
seperti tidak tersedianya sumber daya manusia yang kompeten, kondisi
fasilitas, maupun ketersediaan
Tidak hanya pelayanan klinis saja yang beresiko terhadap pasien,
pengunjung, dan lingkungan, tetapi kegiatan-kegiatan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat juga beresiko terhadap
keselamatan sasaran kegiatan, masyarakat, maupun
lingkungan.Pelayanan kesehatan yang tidak menjamin keselamatan bagi
pasien, pengunjung, dan pengguna pelayanan akan menjadi beban bagi
masyarakat, pemerintah, dan sarana kesehatan itu sendiri.

II. LATAR BELAKANG


Pasien, pengunjung, dan masyarakat dapat mengalami cedera
atau kejadian tidak diharapkan terkait dengan infeksi, kesalahan
pemberian obat, pembedahan yang tidak aman, alih pasien yang
tidak dilakukan dengan tepat, kesalahan identifikasi, kondisi
fasilitas pelayanan yang tidak aman, maupun akibat
penyelenggaraan kegiatan pada upaya kesehatan masyarakat yang
tidak memperhatikan aspek keselamatan. Resiko-resiko yang
mungkin terjadi dalam pelayanan kesehatan perlu diidentifikasi
dan dikelola dengan baik untuk mengupayakan keselamatan
pasien, pengunjung, dan masyarakat yang dilayani.
Program ini disusun dengan tujuan menyediakan arah
program Puskesmas UPTD Adipala I dalam mengupayakan
keselamatan pasien, pengunjung dan masyarakat melalui
penerapan manajemen resiko dalam seluruh aspek pelayanan yang
disediakan oleh fasilitas kesehatan tersebut. Program ini juga
dapat digunakan dalam upaya keselamatan pasien dan penerapan
manajemen resiko sebagaimana dipersyaratkan oleh standar
akreditasi..
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
adalah untuk mengenal, mengevaluasi, mengendalikan, dan
meminimalkan resiko dalam suatu organisasi secara
menyeluruh di UPT Puskesmas Bola

B. TUJUAN KHUSUS
1. Petugas/karyawan Mampu mengenal ruang lingkup manjemen
resiko di Puskesmas
2. Tim Manajemen Resiko mengenal tahapan-tahapan manajemen
resiko
3. Tim Manajemen Resiko mampu mengimplemntasikan konsep
manajemen resiko
4. Tim Manajemen Resiko mampu menyusun dokumen RCA dan
FMEA

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Komunikasi dan Konsultasi
b. Risk Assesment yang meliputi identifikasi, analisis dan evaluasi resiko
untuk menentukan strategi reduksi dan mitigasi risiko
c. Penatalaksanaan resiko/penanganan resiko
NO PROGRAM CARA INDIKATOR
MELAKSANAKAN
1. Komunikasi dan konsultasi Pertemuan dengan Tersusunnya program
TIM MR dan lintas Manajemen Resiko di UPT
program Puskesmas Bola

Sosialisasi Program Program MR PKM


Manajemen Resiko tersosialisasikan
baik lintas program
maupun lintas sektor
2 Risk manajemen yang meliputi Tim melakukan Tersusunnya dokumen
identifikasi, analisis dan evaluasi identifikasi resiko Manajemen Resiko yang
dissemua unit meliputi, identifikasi,
resiko untuk menentukan strategi pelayanan analisis dan evaluasi
reduksi dan mitigasi risiko resiko

3 Penata laksanaan resiko/ Menyusun prosedur Tersusunnya dokumen


penanganan resiko penatalaksanaan investigasi sederhana
resiko dan atau RCA

4 Monitoring dan review Menyusun prosedur Tersusunnya SOP


perbaikannya monitoring program /prosedur monitoring
MR

5. Pelaporan kepada kepala Menyusun prosedur Tersusunnya laporan


Puskesmas dan Kepala dinas pelaporan program MR
kesehatan kabupaten Sikka

d. Monitoring dan review perbaikanya


e. Pelaporan kepada kepala Puskesmas dan Kepala dinas kesehatan kabupaten
Sikka

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN


PROGRA Mikanya
VI. SASARAN PROGRAM
Sasaran program kegiatan ini adalah
a. Pasien
b. Nakes
c. Non Nakes
d. Lingkungan /sarana prasarana Puskesmas

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

N PROGRAM CARA JADWAL KEGIATAN


O MELAKSANAKAN

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


a. Melakukan pemantauan kesesuaian waktu pelaksanaan kegiatan
terhadap pelaksanaan kegiatan berdasarkan jadwal yang
direncanakan.
b. Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap hasil pelaksanaan
kegiatan (berupa data hasil tabulasi dan Analisa data) minimal setahun
sekali.
c. Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut dari hasil laporan tabulasi dan
analisis data Bersama seluruh tim /programmer imunisasi minimal
setahun sekali

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN, EVALUASI KEGIATAN


a. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan
tindak lanjut program kegiatan peningkatan cakupan dan mutu
imunisasi.
b. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program peningkatan cakupan
dan mutu imunisasi Bersama pimpinan Puskesmas minimal setahun 1
kali

Bola, 2023
Mengetahui, Koordinator MANAJEMEN RESIKO UPTD
Kepala UPT Puskesmas Bola Puskesmas Bola

YUSMINUS,S.Kep.Ns

Anda mungkin juga menyukai