DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SONGGON
JL.A Yani No.65 Telp. (0333) 631636 Songgon 68463
Email :puskesmassonggon@yahoo.co.id
A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan sehari-hari adalah hak asasi
setiap orang dan merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh semua orang,
pemerintah dan segenap masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sampai saat ini, pelayanan kesehatan
kegawatdaruratan belum menjadi bagian utama dari agenda pembangunan
kesehatan.
Pertolongan pertama gawat darurat adalah sebuah tindakan awal yang
dilakukan untuk menghadapi kondisi yang membutuhkan tindakan darurat.
Diharapkan dengan adanya pertolongan pertama dapat menyelamatkan kondisi
seseorang dari hal yang lebih fatal atau yang tidak diinginkan.
Bencana yang terjadi di indonesia beberapa tahun terakhir, baik bencana alam
maupun bencana karena ulah manusia disamping kegawatdaruratan sehari-hari
makin meningkat baik kuantitas, kualitas dan intensitas kejadian. Hal ini
menyadarkan kita semua perlunya menata pelayanan kesehatan kegawatdaruratan
secara efektif, efisien dan struktur.
B. LATAR BELAKANG
Kenyataan akhir-akhir ini menunjukkan bahwa angka kecelakaan lalu
lintas dan penyakit kardiovaskuler merupakan penyebab kematian di Indonesia
yang mengalami pertumbuhan 5,7% pertahun. Menurut Golobal Status Report on
Road Safety yang dikeluarkan WHO, Indonesia menempati urutan pertama dalam
peningkatan kecelakaan. Jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas
mencapai 120 jiwa per harinya. Menurut WHO 17,5 juta (30%) dari 58 juta kematian
di dunia disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.
Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan
pasien gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di
rumah sakit maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan
memerlukan penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam suatu sistem.
Maka diperlukan suatu sistem penanggulangan gaeat darurat terpadu sehari-hari
(SPGDT-S) dan sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu dalam keadaan
bencana (SPGDT-B). Sistem penanggulanagan Gawat Darurat Terpadu dalam
keadaan bencana (SPGDT-B). Sistem Penanggulagan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT) adalah sebuah sistem yang merupakan koordinasi berbgai unit kerja
(multisektor) dan didukung berbagai kegiatan profesi (multidisiplin dn multiprofesi)
untuk menyelenggarakan pelayanan terpadu bagi penderita gawat darurat baik
dalam keadaan sehari-hari maupun bencana.
Melihat kondisi tersebut, institusi pelayanan kesehatan memiliki andil yang
besar dalam membekali karyawannya dengan kompetensi penanggulangan
penderita gawat darurat. Berbagai upaya harus dilakukan untuk dapat
meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat dalam
penatalaksanaan penderita gawat darurat, salah satunya adalah dengan
penyelenggaraan sosialisasi BLS/PPGD. Dengan dilakukan sosialisasi BLS/PPGD
secara periodik diharapkan akan membawa dampak pada peningkatan kualitas
pelayanan di puskesmas dalam penanggulangan penderita gawat darurat, yang
akan menurunkan resiko kecacatan dan kematian
1. TUJUAN UMUM
Mengoptimalkan fungsi puskesmas Songgon dalam meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan peserta dalam menangani dan
menanggulangi penderita gawat darurat.
2. TUJUAN KHUSUS
a. Peserta mempunyai kemampuan dan ketrampilan dalam
penanganan dan penanggulangan penderita gawat darurat.
b. Peserta mampu melaksanakan tugas atau menolong penderita
gawat darurat.
c. Peserta mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien
dengan kegawat daruratan di puskesmas atau tempat kerja.
F. SASARAN
G. JADWAL PELAKSANAAN