Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN GIGITAN ULAR

No. Dokumen : SOP/ /Pusk.Selbar/ I /2018


SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

Puskesmas dr.Wayan Arya Putra Manuaba


Selemadeg Barat NIP. 197211072005011008
Kabupaten Tabanan

Gigitan Ular adalah luka yang disebabkan gigitan berbisa atau tidak berbisa, ditandai dengan bekas
1. Pengertian gigitan ular.
GambaranKlinis
1. Anamnesis adanya gigitan ular
2. Bekas taring dan laserasi disekitar lokasi gigitan
3. Bengkak dan merah
4. Bullac dan Vesikulac
5. Sakit kepala yang hebat
6. Mual – mual dan muntah
7. Nyeri otot
Gambaran klinis ini tidak selalu terdapat pada semua gigitan ular (Tergantung jenis bisa yang
terkandung)
Parrish membagi derajat keracunan bisa ular dengan tingkatan sebagai berikut
1. Derajat 0 :
- Nyeri ditempat gigitan minimal
- Tidak keracunan
2. Derajat 1 :
- Nyeri lokal yang hebat
- Belum ada gejala sistemik
- Keracunan minimal

3. Derajat 2 :
- Gejala sistemik mulai tampak yaitu adanya mual – mual paraestetia da neurotic
- Pembesaran kelenjar getah bening regional
- Keracunan sedang

4. Derajat 3 :
- Gejala sistemik seperti pada derajat 2 tetapi ditambah dengan adanya hipertensi,
ptechiae, echymosis dan shock
- Keracunan berat

5. Derajat 4 :
- Ditandai dengan adanya gagal ginjal dan penderita jatuh pada keadaan koma
- Keracunan yang sangat berat

Sebagai acuan dalam memberikan pertolongan terhadap korban yang mengalami luka gigitan ular
2. Tujuan berbisa di Puskesmas Selemadeg Barat

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Selemadeg Barat Nomor : 1/SK/Pusk.Selbar/2018 tentang jenis pelayanan di
Puskesmas Selemadeg Barat
a. Buku Bedah Minor; dr. Sumiardi Karakata, SpBU, dr. Bob Bachsinar ; Penerbit Hipokrates; edisi th
4. Referensi 1996.
b. Undang – Undang RI No.29 tahun 2004
c. Undang – Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009
d. Kepmenkes RI No. 279/Menkes/SK/IV/2006
e. Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008
f. Permenkes RI No.290/Menkes/Per/III/2008

Alat dan Bahan


5. Persiapan a. Set Alat Bedah Minor
b. Perban Gulung
c. Obat Anastesi ( Lidocain Ampul)
d. Kassa Steril
e. Korentang Steril
f. Cairan normal saline ( NaCl 0,9% )
g. Spuit 3cc,Spuit 5cc,Spuit 10cc
h. Plester,Gunting Plester
i. Povidone Iodine
j. Turnikuet
k. SABU
l. IVFD Nacl,Dextrose 5 %
m. Blod Set,
n. Pemplon/Abocath no 18 dan 20

1. Petugas UGD Melakukan pengikatan pada proksimal tempat gigitan (bila lokasi gigitan pada
anggota gerak) dengan catatan ikatan tersebut dilonggarkan tiap 15 menit untuk mencegah
kerusakan jaringan akibat statis/penumpukan racun pada satu lokasi. Hal ini dilakukan sebagai
pertolongan awal untuk membawa penderita ke rumah sakit.
2. Petugas UGD melakukan perawatan luka seperti biasa
3. Petugas UGD mengobserpasi tanda – tanda vital dan status neurologis
4. Pada keracunan derajat 1 tidak perlu diberikan serum anti bisa ular
5. Pada keracunan derajat 2 diberikan SABU 5 – 20 cc dalam NaCl atau dextrose 5 % dengan
tetesan 20 tetes/menit setengahnya diberikan dalam bentuk bolus
6. Pada keracunan derajat 3 diberikan SABU sebanyak 40 – 100 cc
7. Bila pada tanda – tanda spasme laryng atau bronkus, urticaria, dan hipotensi dapat diberikan
adrenalin 0,5 mg 1 M dan Hydrocortison 100 mg IV
8. Apabila gejala-gejala tidak berkurang, dilakukan pemberian ulang SABU dengan dosis sama
pemberian SABU tidak akan memberikan manfaat pada kasus – kasus yang terlambat
9. Laboratorium: HB, Hematokrit, Faktor – faktor pembekuan, elektrolit dan pemeriksaan urine
10. Heparin diberikan bila terdapat D.I.C
11. Lakukan koreksi cairan
12. Digitalisasi pada kasus dengan gangguan ritme jantung
13. Berikan antibiotik yang sesuai
14. Penderita dipindahkan keruang perawatan intensif bila didapatkan tanda – tanda kegagalan
kardiovascular dan pernafasan
Lakukan konsultasi neurologi.
7. Diagram
Alir Mengatur posisi klien Melakukan Mengukur tanda –
pengikatan pada tanda vital
proksimal tempat
gigitan

Observasi TTV Pemberian Sabu Pasang inpus

Rujuk Pasien ke RS Terdekat

8. Hal-hal 1 Kondisi Pasien ( Tanda – tanda Vital Pasien )


Yang Perlu 2 Luka daerah gigitan
Diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Ruang Tindakan


2. Loket Pendaftaran
3 Farmasi
4 Laboratorium

10. Dokumen 1. Register kunjungan di ruang tindakan


Terkait 2. Rekam medis
3. Kartu pasien
4. KTP,KK,Kartu peserta BPJS/Asuransi lain

11. Rekaman Historis

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai