Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA


UPTD PUSKESMAS PERUMNAS II TAHUN 2023

A. Pendahuluan
Sehat adalah keadaan Sejahtera, fisik mental dan sosial bukan
sekedar terbebas dari kecacatan dan kematian. Definisi sehat ini
berlaku bagi perorangan maupun penduduk ( Masyarakat ). Derajat
Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh empat factor yang saling
berinteraksi yaitu : lingkungan, perilaku, keturunan dan pelayanan
Kesehatan. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental Sejahtera
yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian
yang utuh dari kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan
semua segi kehidupan manusia dengan menyadari sepenuhnya
kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan yang wajar,
mampu bekerja produktif dan memenuhi kehidupan hidupnya, dapat
berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik apa
yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama orang lain. Jadi
Kesehatan jiwa (mental) merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari Kesehatan secara keseluruhan.

B. Latar belakang
Masalah Kesehatan jiwa Masyarakat dewasa ini semakin
meningkat yaitu dengan semakin meningkatnya tindak kekerasan,
tingginya kenakalan remaja, meningkatnya penyalahgunaan NAPZA
meningkatnya tawuran dan pengangguran merupakan indikasi
keadaan Masyarakat yang sakit.
Gangguan jiwa dan perilaku menurut The World Health Report
2001 dialami kira-kira 25 % dari seluruh penduduk pada suatu masa
dari hidupnya . sekitar 30 % dari seluruh penderita yang dilayani
dokter di pelayanan Kesehatan primer (puskesmas) adalah penderita
yang mengalami masalah Kesehatan jiwa. Menurut data risert
Kesehatan dasar 2007 (Riskesdes), 11,6% untuk gangguan mental
emosional di atas 15 tahun dan 0,46% untuk gangguan jiwa berat.
Akan tetapi tidak selamanya orang yang berobat ke rumah sakit
jiwa (RSJ) menderita gangguan jiwa. Sebab dalam gangguan jiwa ada
beberapa fase yang perlu diketahui Masyarakat. Dengan demikian
peran puskesmas sangat besar dalam melakukan penapisan atau
deteksi dini terhadap pasien gangguan jiwa sebelum dirujuk ke RS.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Meningkatkan derajat Kesehatan jiwa di Indonesia sebagai
bagian dari derajat Kesehatan Masyarakat di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Perumnas II
b. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran
Masyarakat terhadap Kesehatan jiwa .
c. Meningkatkan Upaya untuk mencegah gangguan jiwa terditeksi
dan tertanggulanginya masalah Kesehatan jiwa secara
komprehensip.
2. Tujuan khusus
a. Tercapainya penurunan angka penderita gangguan Kesehatan
jiwa
b. Terlaksananya tatalaksana program Kesehatan jiwa sesuai
standar
c. Diketahuinya situasi epidemologi dan besarnya masalah
penyakit gangguan Kesehatan jiwa di Masyarakat, sehingga
dapat dibuat perencanaan dalm mencegah, penanggulangan
maupun pengobatan disemua jenjang pelayanan.
d. Terwujudnya Masyarakat yang mengerti, menghayati dan
melaksanakan hidup sehat jiwa melalui promosi program
Kesehatan jiwa yang terintregasi.
e. Tersusunya rencana kegiatan pengendalian penyakit gangguan
Kesehatan jiwa Masyarakat di suatu wilayah kerja yang
meliputi target, kebutuhan sasaran dan pengelolaanya.;

D. Kegiatan Pokok dan Rencana Kegiatan


1. Melaksanakan deteksi dini penjaringan penderita di luar Gedung.
2. Kerjasama lintas sektor dan bidan pondok dalam penyuluhan
Kesehatan di daerah binaan.
3. Melaksanakan deteksi dini pemeriksaan dalam Gedung poliklinik
rawat jalan
4. Meningkatkan penyuluhan Kesehatan jiwa di UKBM/Lembaga.
5. Melaksanakan Upaya kegiatan pencegahan yang efektif.
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Melaksanakan deteksi dini penjaringan penderita diluar Gedung
dengan melibatkan kader posyandu, tokoh Masyarakat dan
pemerintah desa.
2. Kerjasama lintas sektor dan bidan pondok dalam penyuluhan
Kesehatan di daerah binaan dengan menitik beratkan pada
sektor program Kesehatan jiwa.
3. Melaksanakan deteksi dini pemeriksaan dalam Gedung poli klinik
rawat jalan dengan metode klasifikasi jenis gangguan jiwa dengan
kode ICD F.
4. Penyuluhan Kesehatan jiwa akan diberikan kepada Masyarakat
melalui penyuluhan di posyandu, sekolah, perkantoran,
penyuluhan di puskesmas dan pembuatan leaflet dan poster
mengenai penyakit gangguan jiwa
5. Melaksanakan Upaya kegiatan pencegahan yang efektif.
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi sesuai dengan format yang
telah disepakati.
F. Sasaran
1. Pasien ODGJ
2. Staf UKBM/Lembaga (Perkantoran, Sekolah, Posyandu)
3. Masyarakat Umum
4. Anak sekolah (SD, SMP, SMA)

G. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan deteksi dini Kesehatan jiwa dilaksanakan sesuai dengan
kondisi setempat (Untuk di Posyandu mengikuti jadwal posyandu,
disekolah mengikuti jadwal penjaringan/SDDTK).

H. Evaluasi Peleksanaan Kegiatan


Evaluasi pelaksanaan dan pelaporan kegiatan dilakukan oleh
pengelola Kesehatan jiwa dengan mengisi link yang sudah
ditetapkan.

I. Pencatatan Pelaksanaan Dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan
tersebut dilaksanakan.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Perumnas
II

dr. Ariska Agustina


NIP. 198110810200801 2 013

Anda mungkin juga menyukai