Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SRIKATON
Jalur 10 Jembatan 2 Desa Srikaton Kecamatan Air Salek Kode Pos 30773
Website : puskesmas-srikaton.banyuasinkab.go.id e-mail puskesmas.srikaton@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MANAJEMEN RESIKO
PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko, sebagian di antaranya berisiko


ringan atau hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula yang memberikan
konsekuensi medik yang cukup berat. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu
terjadi atau potensi bahaya yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh kepada hasil
akhir.

Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non klinis. Risiko klinis adalah
risiko yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan lain yang dialami
pasien selama di Puskesmas. Sementara risiko non medis ada yang berupa risiko bagi
organisasi maupun risiko finansial. Risiko organisasi adalah yang berhubungan langsung
dengan komunikasi produk layanan, proteksi data, sistem informasi dan semua risiko yang
dapat mempengaruhi pencapaian organisasi. Risiko finansial adalah risiko yang dapat
mengganggu kontrol finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem yang harusnya
dapat menyediakan pencatatan akuntansi yang baik.

Manajemen risiko Jemursariut adalah aktivitas klinik dan administratif yang dilakukan
oleh Puskesmas untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko terjadinya
cedera atau kerugian pada pasien pengunjung dan institusi Puskesmas.

B. LATAR BELAKANG

Keselamatan (safety) telah terjadi isu global termasuk keselamatan Puskesmas. Ada
lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) Puskesmas yaitu: keselamatan
pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan
puskesmas yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas., keselamatan
lingkungan yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan keselamatan puskesmas
yang terkait dengan kelangsungan hidup puskesmas.

Karena banyaknya risiko yang kemungkinan timbul yang diakibatkan oleh


karakteristik pasien misalnya kondisi (keparahan dan kegawatan), bahasa dan komunikasi
serta faktor sosial. Oleh karena itu puskesmas perlu melakukan pengelolaan risiko dalam
suatu manajemen
risiko yang profesional, komprehensif, dan terintegrasi, agar insiden dapat diminimalisir dan
dicegah sedini mungkin.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Terciptanya budaya keselamatan pasien dan petugas di Puskesmas Jemursari.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui manajemen risiko di Administrasi Manajemen.
b. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan Perseorangan.

D. TATA
NILAI
Cepat
Eduka
tif
Respo
nsif
Mutu
Adil
Tepat
Keterangan:
Cepat adalah cekatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
Edukatif adalah memberikan informasi pengetahuan kesehatan
Responsive adalah menerima keluhan dan masukan dari pasien atau masyarakat
Mutu adalah jaminan pelayanan yang berkualitas
Adil adalah memberikan pelayanan tanpa memandang status pasien
Tepat adalah memberikan pelayanan dan perawatan yang sesuai dengan SOP

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan tim Manajemen Resiko Puskesmas jemursari antara lain adalah untuk
mengidentifkasi seluruh potensial resiko yang dapat terjadi disetiap lini Pelayanan
Puskesmas baik itu administrasi, UKP maupun UKM.
Tim manajemen resiko dalam setiap kegiatannya baik itu identifikasi, pencatatan,
pelaporan dan analisa hingga monitoring evaluasi akan berkoordinasi dengan seluruh
komponen pelayanan Puskesmas Jemursari. Hal ini agar mencapai tujuan yang dapat
menjaga keamanan dan kenyamanan baik karyawan maupun pengguna jasa layanan
puskesmas jemursari dari seluruh resiko bahaya atau kasus yang tidak
diinginkan. Berikut rincian kegiatan yang dilakukan oleh tim manajemen
resiko, antara lain:

1. Melakukan identifikasi potensial resiko setiap pelayanan dan UKM di puskesmas


Jemursari
2. Menerima laporan dari seluruh pelayanan atau UKM mengenai insiden Resiko dan
dilaporkan pada kepala puskesmas untuk rencana tindak lanjutnya.
3. Laporan tindak lanjut kejadian.
4. Melakukan analisa data
5. Melakukan perhitungan dengan metode FMEA.
6. Melakukan perhitungan dan analisa RCA untuk menentukan prioritas penyelesaian
masalah.
7. Melakukan monitoring terhadap kejadian
8. Melakukan laporan evaluasi

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Rapat Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) beserta penanggung
jawab pelayanan dan program untuk menentukan potensial resiko setiap 1 tahun
sekali.
b. Seluruh pelayanan/program/Admen melakukan pencatatan kejadian yang terjadi dan
dikelompokkan dalam kriteria KTD, KTC, KNC dan KPC dalam buku dan form yang
sudah disiapkan.
c. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan pengecekan buku
setiap bulannya atau ketika ada kejadian resiko yang dilaporkan dari setiap
pelayanan/program/admen
d. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan identifikasi akan
kejadian resiko lalu melaporkan pada kepala puskesmas dan dikoordinasikan kepada
ketua tim mutu untuk pembahasan kejadian resiko tersebut.
e. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) Mengevaluasi dan
melakukan analisa dengan metode FMEA lalu menentukan prioritas masalah dengan
menggunakan teknik RCA.
f. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan perencanaan
tindak lanjut
g. Pelaporan hasil monitoring dilakukan setiap bulan pada rapat Tim Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Paien (PMKP) dan evaluasi setiap 3 bulan baik pada mini lokakarya
atau Rapat Tinjauan Manajemen.

G. SASARAN
Seluruh Staf/Pegawai beserta Pasien yang berada dalam lingkup kerja di Puskesmas
Jemursari.

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Kegiatan Bulan

5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Rapat Tim Manajemen Risiko


1 bersama pelayanan/ program X
menentukan potensial resiko

Pelayanan dan program melakukan


2 pencatatan kejadian resiko dalam buku X X X X X X X X X X X X
dan form yang sudah disiapkan

Pengecekkan Buku kejadian resiko


3 X X X X X X X X X X X X
(monitoring)

melakukan identifikasi akan kejadian


.4 Bila ada laporan kejadian resiko
resiko yang terjadi

Pelaporan pada kepala puskesmas dan


5 Bila ada laporan kejadian resiko
koordinasi dengan tim mutu puskesmas

Mengevaluasi dan melakukan analisa


6 dengan metode FMEA lalu menentukan X X X X
prioritas masalah
Tim Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Paien (PMKP) melakukan
7 X X X X
perencanaan tindak lanjut yang sudah
disepakati
Pelaporan hasil evaluasi setiap 3 bulan
8 X X X X

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali setelah dilakukan
perhitungan menggunakan metode FMEA terhadap risiko yang kemungkinan terjadi di
setiap unit pelayanan/poli maupun di setiap program. Tim manajemen risiko selalu
memantau frekuensi risiko yang mungkin akan terjadi melalui metode FMEA.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi akan dilakukan setiap 3 bulan sekali kepada
Kepala Puskesmas baik melalui mini lokakarya atau Rapat Tinjauan Manajemen.

Kepala UPTD
Puskesmas Srikaton

ABI SOFIAN, SKM,


NIP.196610211988031002
5

Anda mungkin juga menyukai