Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

MANAJEMEN RISIKO

TAHUN 2023

UPTD PUSKESMAS KAGOK

DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG

TAHUN 2023
KERANGKA ACUAN KEGIATAN
MANAJEMEN RESIKO
UPTD PUSKESMAS KAGOK
TAHUN 2023

I.Pendahuluan
Keselamatan pasien (safety) telah menjadi isu global termasuk
keselamatan pasien di Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan
Keselamatan pasien di Puskesmas yaitu keselamatan pasien itu sendiri,
Keselamatan petugas kesehatannya, Keselamatan bangunan dan peralatan
Puskesmas yang bisa berdampak kepada keselamatan pasien dan petugas,
Keselamatan lingkungan yang berdampak kepada pencemaran lingkungan,
serta Keselamatan keberlangsungan kemajuan Puskesmas itu sendiri. Kelima
aspek inilah yang nantinya menjadi penentu dalam peningkatan mutu
Puskesmas khususnya dalam penanganan manajemen resiko di Puskesmas.
Puskesmas Kagok merupakan Puskesmas perkotaan dimana
pelayanan menjangkau masyarakat luas yang kompleks dari segi pendidikan,
pengetahuan, sosial, budaya serta ekonomi. Berkembangnya ilmu teknologi
dan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang bermutu menyebabkan
kemajuan yang pesat di bidang kesehatan sehingga terdapat banyak jenis
obat, alat-alat kesehatan yang canggih,prosedur pemeriksaan yang lebih
lengkap, serta penambahan jenis tenaga profesi kesehatan. Keberagaman
dan kerutinan pelayanan apabila tidak dikelola dengan baik bisa
menyebabkan hal- hal yang tidak diinginkan.

II.Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja (Depkes, 2011).
Pengertian puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang
berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan
peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat
yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah wilayah tertentu (Azrul Azwar
1996).
Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,
merata dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan
yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan
(Depkes, 2009).
Manajemen risiko lingkungan di Puskesmas adalah penerapan
manajemen risiko untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh
aktivitas atau kegiatan di Puskesmas pada kesehatan pasien, petugas
maupun pada lingkungan.
Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang
dilakukan di Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat
pelaksanaan pelayanan medis. Resiko klinis dapat berupa bahaya,
kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan
pasien terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klinis yang diberikan
kepadanya.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk keselamatan
Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan
(safety) Puskesmas yaitu: keselamatan pasien (patient safety),
keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan
peralatan Puskesmas yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien
dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang
berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan “bisnis”
Puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas. Kelima
aspek keselamatan Puskesmas tersebut sangat penting untuk
dilaksanakan di setiap Puskesmas yang harus dikelola secara profesional,
komprehensif dan terintegrasi.
Di Puskesmas terdapat ratusan macam obat, berbagai bahan-bahan
berbahaya, beragam alat kesehatan dengan berbagai teknologi yang
semakin canggih dan berkembang dengan pesat, bermacam jenis tenaga
profesi dan non profesi yang memberikan pelayanan. Keberagaman dan
kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik, berisiko
menimbulkan insiden.Karena itu Puskesmas Kagok perlu melakukan
pengelolaan risiko dalam suatu manajemen risiko yang profesional,
komprehensif dan terintegrasi, agar insiden dapat diminimalisasi dan
dicegah

III.Tujuan
1. Tujuan Umum
Terciptanya Manajemen resiko di Puskesmas Kagok.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui manajemen risiko di Administrasi Manajemen.
b. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan
Masyarakat.
c. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan
Perseorangan.

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN


1 Identifikasi 1. Melakukan identifikasi potensial resiko
setiap pelayanan dan UKM di puskesmas
Kagok
2. Menerima laporan dari seluruh pelayanan
atau UKM mengenai insiden Resiko dan
dilaporkan pada kepala puskesmas untuk
rencana tindak lanjutnya.

2 Pencatatan 1. Laporan tindak lanjut kejadian.


dan pelaporan
3 Analisa 1. Melakukan analisa data
2. Melakukan perhitungan dengan metode
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
FMEA.
3. Melakukan perhitungan dan analisa RCA
untuk menentukan prioritas penyelesaian
masalah.

4 Monitoring dan 1. Melakukan monitoring terhadap kejadian


evaluasi
2. Melakukan laporan evaluasi

V. Cara Pelaksanaan Kegiatan


a. Rapat Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) beserta
penanggung jawab pelayanan dan program untuk menentukan potensial
resiko setiap 1 tahun sekali.
b. Seluruh pelayanan/program/Admen melakukan pencatatan kejadian
yang terjadi dan dikelompokkan dalam kriteria KTD, KTC, KNC dan KPC
dalam buku dan form yang sudah disiapkan.
c. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) melakukan
pengecekan buku setiap bulannya atau ketika ada kejadian resiko yang
dilaporkan dari setiap pelayanan/program/admen
d. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) melakukan
identifikasi akan kejadian resiko lalu melaporkan pada kepala
puskesmas dan dikoordinasikan kepada ketua tim mutu untuk
pembahasan kejadian resiko tersebut.
e. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) Mengevaluasi
dan melakukan analisa dengan metode FMEA lalu menentukan prioritas
masalah dengan menggunakan teknik RCA.
f. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) melakukan
perencanaan tindak lanjut
g. Pelaporan hasil monitoring dilakukan setiap bulan pada rapat Tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dan evaluasi setiap
3 bulan baik pada mini lokakarya atau Rapat Tinjauan Manajemen.

VI. Sasaran
No Sasaran
1 Teridentifikasinya manajemen risiko di Administrasi Manajemen.
2 Teridentifikasinya manajemen risiko di Upaya Kesehatan Masyarakat.
3 Teridentifikasinya manajemen risiko di Upaya Kesehatan
Perseorangan.
.
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

PROGRAM MUTU UPTD PUSKESMAS Kagok


TAHUN 2023

N 2023
Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

X PROGRAM MANAJEMEN RESIKO

Rapat Tim Pertemuan Rutin Tim


1
Manajemen Resiko Manajemen Resiko
Membuat Pedoman
Penyusunan
manajemen resiko
2 pedoman/panduan
dan regulasi terkait
MR
manajemen resiko
1) Pengumpulan
identifikasi resiko
Identifikasi resiko FKTP dan register
(Mengintegrasikan resiko dari masing-
3 identifikasi resiko masing unit
berdasarkan usulan
masing-masing unit 2) Hasil Audit
3) Laporan insiden
KP, K3, PPI dll
1) Pengumpulan
register resiko dari
unit kerja
2) Melakukan analisis
Penyusunan register resiko
4
resiko FKTP
3) Melakukan
evaluasi dan
langkah tindak
lanjut sesuai
prioritas
5 Pelaksanaan Failure 1) Rapat Tim
Mode Effect Analysis Manajemen Resiko
(FMEA) untuk suatu dengan unit terkait
proses prioritas dst
2) Melakukan analisa
3) Melakukan tindak
lanjut ✔️

Workshop
Manajemen Resiko Pertemuan untuk
bagi penanggung meningkatkan
6 ✔️
jawab, koordinator, pemahaman dan ✔️
petugas dan /atau keterampilan
staf FKTP

Pertemuan untuk
pemahaman tentang
Sosialisasi bagi manajemen resiko
7 ✔️
seluruh karyawan dengan agenda
presentasi sosialisasi
regulasi, diskusi dll
menyusun hasil
Monitoring
Monitoring
pelaksanaan tindak
pelaksanaan tindak
lanjut terhadap resiko
lanjut terhadap resiko
baik resiko terkait
baik resiko terkait
8 fasilitas dan ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
fasilitas dan
keamanan, resiko
keamanan, resiko
terkait keselamatan
terkait keselamatan
pasien, resiko terkait
pasien, resiko terkait
PPI
PPI
Menyusun hasil
Monitoring
9 Monitoring ✔️ ✔️ ✔️ ✔️
pengendalian resiko
pengendalian resiko
Menyusun laporan
Menyusun laporan tahunan manajemen
10 tahunan manajemen resiko yang ✔️
resiko dilaporkan kepada
ketua Mutu

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilakukan pada saat persiapan proses dan akhir
kegiatan, dengan pelaporan pelaksanaan manajemen resiko
NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
1 Identifikasi 1) Melakukan identifikasi potensial resiko setiap
pelayanan dan UKM di puskesmas Kagok
2) Menerima laporan dari seluruh pelayanan atau
UKM mengenai insiden Resiko dan dilaporkan
pada kepala puskesmas untuk rencana tindak
lanjutnya.

2 Pencatatan Laporan tindak lanjut kejadian.


NO KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN
dan pelaporan

3 Analisa 1) Melakukan analisa data


2) Melakukan perhitungan dengan metode FMEA.
3) Melakukan perhitungan dan analisa RCA untuk
menentukan prioritas penyelesaian masalah.

4 Monitoring 1) Melakukan monitoring terhadap kejadian


dan evaluasi
2) Melakukan laporan evaluasi

IX. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dan pelaporan terhadap proses dan hasil kaji banding
serta hasil analisis kaji banding dilaporkan kepada kepala Puskesmas.

Semarang, 28 Desember 2022


Penanggung Jawab Mutu Penanggung Jawab Mutu

dr. Yosyana Eka Silvia P Fitria Kurniawati Sumarno, A.Md.KG


NIP. 19910526 201902 2 006 NIP. 19910511 202203 2 012

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Kagok

dr. Silvina
NIP. 19841129 200903 2 005

Anda mungkin juga menyukai