Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA

MANAJEMEN RISIKO

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KADEMANGAN
TAHUN 2023
A. PENDAHULUAN
Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko, sebagian di antaranya
berisiko ringan atau hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula
yang memberikan konsekuensi medik yang cukup berat. Risiko didefinisikan
sebagai kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi bahaya yang terjadi yang
dapat memberikan pengaruh kepada hasil akhir.
Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non klinis. Risiko klinis
adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan
lain yang dialami pasien selama di Puskesmas. Sementara risiko non medis ada
yang berupa risiko bagi organisasi maupun risiko finansial. Risiko organisasi
adalah yang berhubungan langsung dengan komunikasi produk layanan, proteksi
data, sistem informasi dan semua risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian
organisasi. Risiko finansial adalah risiko yang dapat mengganggu kontrol finansial
yang efektif, salah satunya adalah sistem yang harusnya dapat menyediakan
pencatatan akuntansi yang baik.
Manajemen risiko UPT Puskesmas Kademangan adalah aktivitas klinik dan
administratif yang dilakukan oleh Puskesmas untuk melakukan identifikasi,
evaluasi dan pengurangan risiko terjadinya cedera atau kerugian pada pasien
pengunjung dan institusi Puskesmas.

B. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah terjadi isu global termasuk keselamatan
Puskesmas. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)
Puskesmas yaitu: keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan puskesmas yang bisa
berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas., keselamatan lingkungan
yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan keselamatan puskesmas
yang terkait dengan kelangsungan hidup puskesmas.
Karena banyaknya risiko yang kemungkinan timbul yang diakibatkan oleh
karakteristik pasien misalnya kondisi (keparahan dan kegawatan), bahasa dan
komunikasi serta faktor sosial. Oleh karena itu puskesmas perlu melakukan
pengelolaan risiko dalam suatu manajemen risiko yang profesional, komprehensif,
dan terintegrasi, agar insiden dapat diminimalisir dan dicegah sedini mungkin.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya budaya keselamatan pasien dan petugas di UPT Puskesmas
Kademangan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui manajemen risiko di Administrasi Manajemen UPT
Puskesmas Kademangan.
b. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan Masyarakat
UPT Puskesmas Kademangan.
c. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan Perseorangan
UPT Puskesmas Kademangan.

D. TATA NILAI
CINTA
1. Cepat & tepat dalam memberikan pelayanan
2. Informatif, bisa memberikan informasi kesehatan3
3. Nyaman bagi pemberi dan penerima layanan
4. Tertib sesuai prosedur
5. Amanah dalam mengemban tugas

E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan tim Manajemen Resiko UPT Puskesmas Kademangan antara lain
adalah untuk mengidentifkasi seluruh potensial resiko yang dapat terjadi disetiap
lini Pelayanan Puskesmas baik itu administrasi, UKP maupun UKM.
Tim manajemen resiko dalam setiap kegiatannya baik itu identifikasi,
pencatatan, pelaporan dan analisa hingga monitoring evaluasi akan
berkoordinasi dengan seluruh komponen pelayanan UPT Puskesmas
Kademangan. Hal ini agar mencapai tujuan yang dapat menjaga keamanan dan
kenyamanan baik karyawan maupun pengguna jasa layanan puskesmas
jemursari dari seluruh resiko bahaya atau kasus yang tidak diinginkan.
Berikut rincian kegiatan yang dilakukan oleh tim manajemen resiko, antara lain:
1. Melakukan identifikasi potensial resiko setiap pelayanan dan UKM di UPT
Puskesmas Kademangan
2. Menerima laporan dari seluruh pelayanan atau UKM mengenai insiden
Resiko dan dilaporkan pada kepala puskesmas untuk rencana tindak
lanjutnya.
3. Laporan tindak lanjut kejadian.
4. Melakukan analisa data
5. Melakukan perhitungan dengan metode FMEA.
6. Melakukan perhitungan dan analisa RCA untuk menentukan prioritas
penyelesaian masalah.
7. Melakukan monitoring terhadap kejadian
8. Melakukan laporan evaluasi

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Rapat Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) beserta
penanggung jawab pelayanan dan program untuk menentukan potensial
resiko setiap 1 tahun sekali.
b. Seluruh pelayanan/program/Admen melakukan pencatatan kejadian yang
terjadi dan dikelompokkan dalam kriteria KTD, KTC, KNC dan KPC dalam
buku dan form yang sudah disiapkan.
c. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan
pengecekan buku setiap bulannya atau ketika ada kejadian resiko yang
dilaporkan dari setiap pelayanan/program/admen
d. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan
identifikasi akan kejadian resiko lalu melaporkan pada kepala puskesmas
dan dikoordinasikan kepada ketua tim mutu untuk pembahasan kejadian
resiko tersebut.
e. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) Mengevaluasi
dan melakukan analisa dengan metode FMEA lalu menentukan prioritas
masalah dengan menggunakan teknik RCA.
f. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan
perencanaan tindak lanjut
g. Pelaporan hasil monitoring dilakukan setiap bulan pada rapat Tim
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) dan evaluasi setiap 6
bulan baik pada mini lokakarya atau Rapat Tinjauan Manajemen.

G. SASARAN
Seluruh Staf/Pegawai beserta Pasien yang berada dalam lingkup kerja di
UPT Puskesmas Kademangan

H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melakukan identifikasi risiko
Melakukan grading risiko dan
2
feedback ke unit
Rapat Tim Manajemen Risiko
3 bersama Ketua Mutu untuk
menentukan potensial resiko
Pelayanan dan program melakukan
pencatatan kejadian resiko dalam
4
buku dan form yang sudah
disiapkan
Pengecekkan Buku kejadian resiko
5
(monitoring)
Pelaporan pada kepala puskesmas
6 dan koordinasi dengan tim mutu Bila ada laporan kejadian resiko
puskesmas
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mengevaluasi dan melakukan
analisa masalah bila terjadi
7 kejadian resiko dengan metode Bila ada laporan kejadian resiko
FMEA lalu menentukan prioritas
masalah
Tim Mutu dan Tim Manajemen
8 Risiko melakukan perencanaan Bila ada laporan kejadian resiko
tindak lanjut yang sudah disepakati
Pelaporan hasil evaluasi setiap 6
9
bulan

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali setelah
dilakukan perhitungan menggunakan metode FMEA terhadap risiko yang
kemungkinan terjadi di setiap unit pelayanan/poli maupun di setiap program. Tim
manajemen risiko selalu memantau frekuensi risiko yang mungkin akan terjadi
melalui metode FMEA.
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
kepada Kepala Puskesmas baik melalui mini lokakarya atau Rapat Tinjauan
Manajemen.

Mengetahui, Kademangan, 31 Desember 2022


Kepala UPT Puskesmas Kademangan Koordinator Manajemen Risiko

drg. Anggit Ditya Putranto Wahid Nur Alfi, S.KM.


NIP. 19820309 200901 1 005 NIP. 19930224 202203 1 004

Anda mungkin juga menyukai