Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN TAPANULI UTARA

DINAS KESEHA TAN


UPT PUSKESMAS SARULLA
Jln. Sipirok Sarulla Kecamatan Pahae Jae
HP.082163530233. Facebook.Puskesmas Sarulla Pahae Jae
Email : puskesmas.sarulla@yahoo.com

KERANGKA ACUAN

MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS


A.PENDAHULUAN
Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko,sebagian di antaranya berisiko
ringan atau hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula yang
memberikan konsekuensi medik yang cukup berat. Risiko didefinisikan sebagai
kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi bahaya yang terjadi yang dapat memberikan
pengaruh kepada hasil akhir.
Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan risiko non klinis. Risiko klinis adalah
risiko yang diknitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan lain yang
dialami pasien selama di Puskesmas. Sementara risiko non medis ada yang berupa
risiko bagi organisasi maupun risiko finansial. Risiko organisasi adalah yang
berhubungan langsung dengan komunikasi produk layanan, proteksi data,sistem
informasi dan semua risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian organisasi.Risiko
finansial adalah risiko yang dapat mengganggu kontrol finansial yang efektif,salah
satunya adalah sistem yang harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntansi yang
baik.
Manajemen risiko Jemursariut adalah aktivitas klinik dan administratif yang
dilakukan olch Puskesmas untuk melakukan identifikasi,evaluasi danpengurangan
risiko terjadinya cedera atau kerugian pada pasien pengunjung dan institusi
Puskesmas.
B.LATAR BELAKANG
Keselamatan(safety)telah terjadi isu global termasuk keselamatan Puskesmas. Ada
lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)Puskesmas yaitu:keselamatan
pasien, keselamatan pekerja atau petugas keschatan,keselamatan bangunan dan
peralatan puskesmas yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan
petugas.,keselamatan lingkungan yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan
keselamatan puskesmas yang terkait dengan kelangsungan hidup puskesmas.
Karena banyaknya risiko yang kemungkinan timbul yang diakibatkan olch
karakteristik pasien misalnya kondisi (keparahan dan kegawatan),bahasa dan
komunikasi srta faktor sosial.Oleh karena itu puskesmas perlu melakukan pengelolaan
risiko dalam suatu manajemen
risiko yang profesional,komprehensif,dan terintegrasi,agar insiden dapat diminimalisir
dicegah sedini mungkin.
C.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya budaya keselamatan pasien dan petugas di Puskesmas Sarulla.
2.Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui manajemen risiko di Administrasi Manajemen.
b. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Kesehatan Masyarakat.
c. Untuk mengetahui manajemen risiko di Upaya Keschatan Perseorangan.

D. TATA NILAI
Cepat
Edukatif
Responsif
Mutu
Adil
Tepat
Keterangan:
Cepat adalah cekatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
Edukatif adalah memberikan informasi pengetahuan kesehatan
Responsive adalah menerima keluhan dan masukan dari pasien atau masyarakat
Mutu adalah jaminan pelayanan yang berkualitas
Adil adalah memberikan pelayanan tanpa memandang status pasien
Tepat adalah memberikan pelayanan dan perawatan yang sesuai dengan SOP
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan tim Manajemen Resiko Puskesmas jemursari antara lain adalah untuk
mengidentifkasi seluruh potensial resikoyang dapat terjadi disetiap lini Pelayanan
Puskesmas baik itu administrasi,UKP maupun UKM.
Tim manajemen resiko dalam setiap kegiatannya baik itu identifikasi, pencatatan,
pelaporan dan analisa hingga monitoring evaluasi akan berkoordinasi dengan seluruh
komponen pelayanan Puskesmas sarulla.Hal ini agar mencapai tujuan yang dapat
menjaga keamanan dan kenyamanan baik karyawan maupun pengguna jasa layanan
puskesmas jemursari dari seluruh resiko bahaya atau kasus yang tidak diinginkan.
Berikut rincian kegiatan yang dilakukan olch tim manajemen resiko,antara lain:
1.Melakukan identifikasi potensial resiko setiap pelayanan danUKM di puskesmas
sarulla
2.Menerima laporan dari seluruh pelayanan atau UKM mengenai insiden Resiko can
dilaporkan pada kepala puskesmas untuk rencana tindak lanjutnya.
3. Laporan tindak lanjut kejadian.
4.Melakukan analisa data
5. Melakukan perhitungan dengan metode FMEA.
6.Melakukan perhitungandan analisa RCA untuk menentukan prioritas penyelesaian
masalah.
7.Melakukan monitoring terhadap kejadian
8. Melakukan laporan evaluasi
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Rapat Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) beserta penanggung
jawab pelayanan dan program untuk menentukan potensial resiko setiap I tahun
sekali.
b. Seluruh pelayanan/program/Admen melakukan pencatatan kejadian yang terjadi
dan dikelompokkan dalam kriteria KTD, KTC,KNC dan KPC dalam buku dan form
yang sudah disiapkan.
c. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukanpengecekan
buku setiap bulannya atau ketika ada kejadian resiko yang dilaporkan dari setiap
pelayanan/program/admen
d. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien(PMKP)melakukan identifikasi akan
kejadian resiko lalu melaporkan pada kepala puskesmas dan dioordinasikan kepada
ketua tim mutu untuk pembahasan kejadian resiko tersebut.
e.Tim Peningkatan Mutu dan Kesclamatan Paien (PMKP)Mengevaluasi dan
melakukan analisa dengan metode FMEA lalu menentukan prioritas masalah dengan
menggunakan teknik RCA.
f. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) melakukan perencanaan
tindak lanjut
g. Pelaporan hasil monitoring dilakukan setiap bulan pada rapat Tim Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Paien (PMKP) dan evaluasi setiap 3 bulan baik pada mini
lokakarya atau Rapat Tinjauan Manajemen.

G.SASARAN
Seluruh Staf/Pegawai beserta Pasien yang berada dalam lingkup kerja di Puskesmas
sarulla
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Rapat Tim Manajemen Risiko


bersamapelayanan/program
1 X
menentukanpotensial resiko

Pelayanan dan program


melakukanpencatatan kejadian
2 resiko dalam bukudan form yang X X X X X X X X X X X X
sudah disiapkan
Pengecekkan Buku kejadian resiko
3 X X X X X X X X X X X X
(monitoring)

melakukan identifikasi akan kejadian


4 Bila ada laporan kejadian resiko
resiko yang terjadi

Pelaporan pada kepala puskesmas dan


5 Bila ada laporan kejadian resiko
koordinasi dengan tim mutu puskesmas

Mengevaluasi dan melakukan


analisadengan metode FMEA lalu
6 X X X X
menentukanprioritas masalah
Tim Peningkatan Mutu dan
KeselamatanPaien (PMKP) melakukan
7 perencanaantindak lanjut yang sudah X X X X
disepakati
8 Pelaporan hasil evaluasi setiap 3 bulan X X X X

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap 3 bulan sekali setelah dilakukan
perhitungan menggunakan metode FMEA terhadap risiko yang kemungkinan terjadi
di setiap unit pelayanan/poli maupun di setiap program. Tim manajemen risiko selalu
memantau frekuensi risiko yang mungkin akan terjadi melalui metode FMEA.

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan, pelaporan dan evaluasi akan dilakukan setiap 3 bulan sekali kepada Kepala
Puskesmas baik mclalui mini lokakarya atau Rapat Tinjauan Manajemen

Anda mungkin juga menyukai