Nomor : Pan/007/032019
KATA PENGANTAR
Keselamatan pasien telah menjadi isu global termasuk keselamatan pasien di klinik.
Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan pasien di Klinik yaitu keselamatan
pasien itu sendiri, keselamatan petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan klinik
yang berdampak kepada pencemaran lingkungan, serta keselamatan keberlangsungan
kemajuan klinik itu sendiri, kelima aspek inilah yang nantinya menjadi penentu dalam
peningkatan mutu klinik khususnya dalam penanganan manajemen risiko di Klinik. Pamduan
keselamatan pasien ini penting untuk memastikan system manajemen risiko berjalan dengan
baik agar proses identifikasi, analisa dan pengelolaan risiko dapat memberi manfaat bagi
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di klinik Nayaka Husada-03 Sukabangun
Semoga panduan keselamatan pasien ini dapat menjadi panduan bagi Tim Pelaksana Klinik Nayaka
Husada-03 Sukabangun dalam pelaksanaan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen risiko klinis adalah suatu upaya yang dilakukan secara sistematis dalam
rangka mengurangi risiko akibat pelaksanaan pelayanan medik. Risiko dapat berupa bahaya,
kesalahan, musibah, atau potensi terjadinya perihal yang merugikan pasien, terkait dengan
atau dampak asuhan yang diberikan.
Hal ini meliputi dua hal yaitu:
a. Identifikasi risiko proaktif dan pengelolaan risiko-risiko utama
Merupakan kegiatan identifikasi yang dilakukan dengan cara proaktif mencari risiko
yang berpotensi menghalangi klinik dalam mencapai tujuan, risiko yang dicari belum
muncul
b. Reaktif adalah kegiatan identifikasi yang dilakukan setelah risiko muncul dan
bermanifestasi dalam bentuk insiden atau gangguan.
B. TUJUAN
Panduan ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi tim manajemen risiko
maupun tenaga kesehatan lainnya di klinik nayaka husada-03 sukabangun dalam
melaksanakan program keselamatan dan menajemen risiko, meliputi:
a. Identifikasi risiko, setiap unit mampu mengidentifikasi risiko di unit kerja masing-
masing dan melakukan pelaporan rutin menjadi identifikasi klinik
b. Menilai dan mengevaluasi risiko/analisis risiko
c. Mengendalikan risiko
d. Mancatat risiko dalam daftar risiko seluruh klinik maupun per unit
e. Melaksanakan program keselamatan dan pencatatan insiden dapat terlaksana dengan
sistematis dan terarah
C. BATASAN OPERASIONAL
a. Risiko adalah peluang dari suatu kejadian yang akan berdampak merugikan bagi pencapaian
sasaran organisasi dan penyelenggaraan pelayanan pasien yang bermutu
b. Keselamatan pasien/pasien safety (rumah sakit) :suatu sistem dimana pelayanan kesehatan
(rumah sakit) membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi: assesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak melakukan yang seharusnya dilaksanakan.
c. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD): suatu kejadian yang tidak diharapkan yang
menyebabkan cidera pasien, cacat permanen, kematian, dimana keadaan tersebut diluar dari/
bukan akibat penyakit yang mendasarinya. Kejadian KTD sentinel adalah KTD yang
menyebabkan kematian, cacat permanen, dimana kejadian tersebut bukan akibat penyakit
yang mendasarinya. Sentinel juga termasuk pada kejadian bunuh diri, pembunuhan,
pemerkosaan dan penculikan bayi.
d. Kejadian Tidak Cidera (KTC) : suatu kejadian yang tidak diharapkan yang sudah terjadi
kesalahan dan sudah terkena pada pasien namun tidak berefek berbahaya ataupun cidera
pada pasien.
e. Kejadian Nyaris Cidera (KNC) : suatu Kejadian yang tidak diharapkan/ kesalahan prosedur
yang sudah terjadi namun belum sampai kepada pasien.
f. Kondisi Potensial Cidera (KPC) : suatu kondisi atau keadaan dimana kondisi tersebut
berpotensi menimbulkan cidera pada lingkungan tersebut
g. Kesalahan medis/medical error: kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. Kesalahan termasuk
gagal melakukan sepenuhnya suatu rencana atau menggunakan rencana yang salah untuk
mencapai tujuannya, dapat akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission)
h. Insiden keselamatan pasien (patient safety incident) : setiap kejadian yang tidak disengaja
dan tidak diharapkan, yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
pada pasien.
i. Pelaporan insiden Keselamatan pasien (rumah sakit) : suatu sistem untuk
mendokumentasikan insiden yang tidak disengaja dan tidak diharapkan, yang dapat
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien. Sistem ini juga
mendokumentasikan kejadian-kejadian yang tidak konsisten dengan operasional rutin
layanan kesehatan (rumah sakit) atau asuhan pasien
j. Analisis akar masalah (Root Cause Analysis) : Suatu proses terstruktur untuk
mengidentifikasi faktor penyebab atau faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya
penyimpangan kinerja, termasuk KTD
k. Manajemen risiko (risk menajemen) : dalam hubungannya dengan operasional (rumah
sakit), istilah manajemen risiko dikaitkan kepada aktifitas perlindungan diri yang berarti
mencegah ancaman yang nyata atau berpotensi nyata terhadap kerugian keuangan akibat
kecelakaan, cedera atau malpraktik
l. Kejadian sentinel (sentinel event) : suatu KTD yang menyebabkan kematian atau cidera
yang serius, biasanya untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat
deiterima, terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi, sehingga pencarian fakta terhadap
kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur yang
berlaku
m. Risiko sisa: adalah sisa risiko tingkat terendah yang dapat dicapai setelah upaya
pengendalian / tindakan dilakukan
n. Penilaian risiko: suatu identifikasi dari bahaya yang bermakna yang muncul dalam aktifitas
organisasi dan suatu pertimbangan dari kemungkinan dan beratnya kerugian yang mungkin
terjadi sebagai akibat dari terpapar bahaya
o. Penilaian risiko anggota dari staf (manager / lainnya) yang telah menghadiri pelatihan
penilaian risiko . hal ini adalah tanggung jawab manajemen untuk memastikan bahwa setiap
divisi memiliki satu penilai risiko
p. Internal : merujuk kepada aktifitas atau dokumen di dalam organisasi
q. Eksternal : merujuk kepada aktifitas atau dokumen yang bukan berasal dari klinik nayaka
husada-03 sukabangun.
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Meminimalkan terjadinya medical error, kejadian yang tidak diinginkan atau kejadian sentinel
pada pasien
2. Membuat asuhan pasien menjadi lebih aman
3. Meminimalkan kemungkinan terjadinya claim dan mengendalikan biaya klaim yang harus
menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian finansial bagi klinik atau dokter)
Sebagai usaha untuk mencapai tujuan dalam mengidentifikasi dan mengendalikan risiko, klinik
Nayaka Husada-03 sukabangun mengatur wewenang dan tanggung jawab semua komponen di klinik
sebagai berikut :
2. Tanggung jawab tim manajemen risiko (peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien/PMKP)
a. Membuat dan meninjau strategi dan kebijakan manajemen risiko
b. Penyediaan pelatihan penilaian risiko
c. Memantau daftar risiko setiap unit, perubahan, kelengkapan dan tingkat risiko
d. Memberi saran kepada penilai risiko atau kepala unit dan direksi perihal manajemen
risiko
e. Menanggapi permintaan audit internal dan eksternal berhubungan dengan manajemen
risiko
f. Menanggapi permintaan pihak eksternal untuk informasi berkaitan proses risiko
g. Meninjau daftar risiko klinik dan memberi rekomendasi untuk menurunkan risiko
h. Meninjau risiko-risiko ekstrem, tindakan, pengendalian dan menyoroti area kepada
kepala unit.
TATALAKSANA
1. KESELAMATAN PASIEN
a. Hak pasien
Standar:
Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana
dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria:
1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
2. DPJP wajib membuat rencana pelayanan
3. DPJP wajib menjelaskan rencana pelayanan secara jelas dan benar kepada
pasien dan keluarga tentang rencana, hasil pelayanan, pengobatan, atau
prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KTD
b. Mendidik pasien dan keluarga
Standar:
Klinik harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajibannya dan tanggung
jawab pasien dalam asuhan keluarga
Kriteria:
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan keterlibatan
pasien yang merupakan partner dengan proses pelayanan.
Kriteria:
PELAPORAN INSIDEN
Berbagai metode dapat dilakukan untuk mengidentifikasi risiko, salah satunya dengan
mengembangkan sistem pelaporan dan analisis. Pelaporan insiden menjadi sangat penting
karena merupakan proses awal pembelajaran demi mencegah kejadian yang sama terulang
lagi. Oleh sebab itu maka sistem pelaporan insiden diperlukan, meliputi kebijakan, alur
pelaporan, prosedur pelaporan yang harus disosialisasikan pada seluruh karyawan.
Dalam sosialisasi sistem pelaporan, sebaiknya tenaga kesehatan dan staf diberikan
pelatihan, mulai dari maksud, tujuan, manfaat pelaporan, alur pelaporan, bagaiman acara
mengisi formulir insiden, kapan harus melapor dan pengertian yang digunakan dalam sistem
pelaporan dan cara menganalisa laporan.
TANGANI Atasan
SEGERA langsung
grading
Biru/hijau Merah/kuning
Investigasi
sederhana
Laporan kejadian
Rekomen hasil investigasi
dasi
Analisa
regrading
RCA
Pembelajaran Lapooran
Feed back ke
rekomendasi
unit
FORMAT LAPORAN INSIDEN KE Tim Keselamatan Pasien
Klinik Nayaka Husada-03 Sukabangun
(RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAKSIMAL 2x24 JAM)
LAPORAN INSIDEN KNC, KTC, KTD, DAN KEJADIAN SENTINEL
I. DATA PASIEN
Nama : .................................................................................................................................
No MR : .............................................. Ruangan : ......................................................
Umur * :
0-1 bulan > 1bulan – 1 tahun
> 1 tahun – 5 tahun > 5 tahun – 15 tahun
> 15 tahun – 30 tahun > 30 tahun – 65 tahun
> 65 tahun
2. Insiden : .....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
3. Kronologis Insiden :
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
4. Jenis Insiden* :
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
Kejadian Tidak Cedera / KTC (No harm)
Kejadian Tidak Diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel (sentinel event)
8. Tempat Insiden
Lokasi Kejadian ..................................................................................................... (sebutkan)
(Tempat pasien berada)
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
Ya Tidak
2. KPC : .....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................
Menetapkan lingkup
PROSES MANAJEMEN RISIKO KLINIS
Manajemen resiko
Manajemen risiko klinis dapat juga diartikan sebagai suatu pendekatan untuk mengenal
keadaan yang menempatkan pasien pada suatu risiko dan tindakan untuk mencegah terjadinya risiko
Identifikasi resiko
tersebut (sheenu jhawar, Mid stafford General Hospital, UK) dengan proses sebagai berikut :
Komunikasi Monitoring,
Analisis resiko
Dan Audit, Dan
Konsultasi Tinjauan
Pada (review)
Tindakan / treatment
rerhadap resiko
tidak
ya
6 Berbahaya sedang Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan ssedikit ketidakpuasan
5 pelanggan dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem
4 Berbahaya ringan Kesalahan menyebabkan cedera sangat ringan atau tidak cidera tetapi
3 sampai sedang dirasakan mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan masalah
ringan pada sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan
2 Berbahaya ringan Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari
adanya maslah tetapi berpotensi menimbulkna cedera ringan atau tidak
berakibat pada sistem
1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada
sistem
1 Kemungkinan terjadi amat Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang
sangat rendah ingat kapan terakhir terjadi
Penilaian probabilitas/frekuensi
Setelah nilai dampak dan probabilitas diketahui, dimasukan dalam tabel matriks grading
risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risk.
Skor Risiko
SKOR RISIKO = DAMPAK X PROBABILITY
Bands Risiko
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu biru,
hijau, kuning, dan merah. Warna bands akan menentukan investigasi yang akan
dilaksanakan
(1) Bands BIRU dan HIJAU : investigasi sederhanan/ simple investigation
(2) Bands KUNING dan MERAH : investigasi komprehensif / RCA
Petugas segera melaksanakan tindak lanjut yang diperlukan setelah menerima laporan sesuai
dengan ketentuan diatas, dengan membuat lembar kerja investigasi sederhana atau dengan melakukan
RCA, dan memberikan hasil analisa tersebut ke tim manajemen risiko untuk dilakukan analisa ulang
dan pelaporan.
b. Petugas
C. REKOMENDASI:
a. Jangka pendek
b. Jangka menengah
c. Jangka panjang
Sebagai tindak lanjut insiden dengan bands risiko berwarna kuning dan merah (high and
extreme) maka perlu dilakukan investigasi dengan root Cause Analysis) melalui mempelajari kejadian
:
1. Menentukan masalah
2. Mengumpulkan bukti-bukti nyata
3. Melakukan wawancara
4. Meneliti lingkungan kejadian
5. Menggambarkan rantai terjadinya kejadian
6. Mengenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadian
7. Mengenali kejadian-kejadianyang mengawali (trigger)
8. Melakukan analisis dengan menggunakan pohon masalah / diagram tulang ikan untuk
mengetahui kegiatan atau kondisi yang menyebabkan timbu kejadian
9. Lanjutkan sehingga dapat dikenali sistem yang melatar belakangi timbulnya kejadian
atau sampai tidak beralasan lagi untuk melanjutkan
10. Mengidentifikasi akar-akar penyebab:
a. Faktor manusia: kelalaian, incompetence, sistem pengelolaan sumber daya
manusia termasuk reward system
b. Sistem breakdown, system failure, system incapability
c. Sistem pengendalian
d. Sumber daya (fasilitas dan peralatan) dan manajemen sumber daya
11. Rumuskan pernyataan akar masalah
Susunan rencana tindakan dilakukan dengan menetapkan strategi yang tepat untuk
mengatasi penyebab yang diidentifikasi, dan dapat diterima oleh pihak terkait dengan kejadian.
Rencana tindakan disusun untuk tiap akar penyebab kejadian dan pengukuran untuk menilai
efektifitas tindakan terhadap akar penyebab, dan memerlukan persetujuan dari kepemimpinan dalam
organisasi dalam organisasi. Serta lakukan pencatatan, laporan, dan evaluasi setiap kegiatan.
BAB IV
Penanggung jawab klinik secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi program keselamatan di
Klinik Nayaka Husada-03 Sukabangun yang dilaksanakan oleh tim menejemen risiko. Secara berkala
setiap bulan, tim manajemen risiko melakukukan evaluasi kegiatan, serta perencanaan peningkatan
mutu keselamatan setiap tiga bulan, serta pembaharuan berkala terhadap pedoman , kegiatan dan
prosedur yang digunakan setiap tahun (atau paling lama dua tahun)
BAB V
PENUTUP
Dengan adanya peningkatan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan maka pelaksanaan
kegiatan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan menjadi sangat penting. Melalui kegiatan ini
diharapkan dapat terjadi penurunan angka insiden sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat. Manajemen risiko dan program keselamatan pasien dalam pelayanan kesehatan di Klinik
Nayaka Husada-03 Sukabangun