Anda di halaman 1dari 97

PROGRAM

MANAJEMEN FASILITAS/ LINGKUNGAN DAN


KESELAMATAN

RUMAH SAKIT IBU & ANAK PUTRI


SURABAYA
2022

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ I


DAFTAR ISI........................................................................................................ II
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB II LATAR BELAKANG ............................................................................ 2
BAB III TUJUAN ............................................................................................... 4
Tujuan Umum ............................................................................................. 4
Tujuan Khusus ............................................................................................ 4
BAB IV KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ........................... 6
Kegiatan Pokok ........................................................................................... 6
Rincian Kegiatan ......................................................................................... 6
BAB V CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN .............................................14
BAB VI SASARAN .............................................................................................15
BAB VII JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ..........................................16
BAB VIII RISK REGISTER MFK.......................................................................17
BAB IX EVALUASI KEGIATAN.......................................................................17
BAB X PENCATATAN DAN PELAPORAN ....................................................17
BAB XI PENUTUP...............................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit Ibu dan Anak Putri sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan
dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan
kesehatan di rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat
kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keilmuannya
masing-masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain. Ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus diikuti oleh
tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu, membuat
semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit. Rumah Sakit harus
mampu memberikan pelayanan pasien yang lebih aman. Termasuk di dalamnya
asesmen risiko, identifikasi, dan manajemen risiko terhadap terhadap pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti
insiden, dan menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya
risiko.
Program Manajemen Fasilitas/Lingkungan dan Keselamatan sebagai salah
satu kegiatan yang dilakukan dalam menjamin keselamatan pasien, staf maupun
stakeholder menjadi salah satu prioritas utama dalam pelaksanaan pelayanan di
seluruh unit pelayanan di RSIA Putri.
Manajemen Fasilitas/Lingkungan dan Keselamatan merupakan pendekatan
proaktif untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko dengan
tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya dan terintegrasi
diterapkan terhadap semua jenis pelayanan di rumah sakit pada setiap level.

1
BAB II
LATAR BELAKANG

Sarana pelayanan rumah sakit termasuk ke dalam kriteria tempat


kerja yang berisiko terjadi dan berbagai ancaman bahaya yang dapat
menimbulkan dampak bagi staf, pasien maupun pengunjung. Sehingga
pihak pengelola menerapkan upaya-upaya manajemen risiko. Sistem
Manajemen Fasilitan/Lingkungan dan Keselamatan dapat diberikan
batasan sebagai berikut: Manajemen risiko merupakan bagian dari sistem
manajemen secara keseluruhan meliputi struktur organisasi, perencanaan,
tanggung jawab pelaksanaan prosedur, proses, dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
kerja yang aman, efisien, dan produktif.
Potensi bahaya di rumah sakit selain penyakit infeksi, potensi
bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di tempat pelayanan
tersebut. Misalnya kecelakaan, peledakan, kebakaran, radiasi, bahan-bahan
kimia berbahaya, ataupun risiko jatuh pada pasien berisiko tinggi. Semua
potensi bahaya tersebut jelas mengancam jiwa bagi kehidupan para
karyawan di rumah sakit, pasien, dan juga pengunjung rumah sakit.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut maka diperlukan upaya
untuk mengendalikan, meminimalisasi, dan bila mungkin meniadakan
potensi bahaya. Oleh karena itu risiko di rumah sakit perlu dikelola dengan
baik agar penyelenggaraan K3RS lebih efektif, efisien, dan terpadu.
Disamping pengelolaan risiko yang mungkin terjadi di rumah sakit,
dibutuhkan pula pengawasan yang bagus untuk memantau terlaksananya
program yang telah direncanakan. Fungsi pengawasan ini bisa dilakukan
oleh tim pengawas yang masing-masing bertanggung jawab terhadap
program yang dibawahi demi tercapainya lingkungan rumah sakit yang
aman bagi karyawan, pengunjung, maupun pasien.

2
BAB III

TUJUAN

a. Tujuan Umum
Meniadakan/ meminimalkan resiko fasilitas kesehatan dan lingkungan
terhadap pasien dan stakeholder rumah sakit.
b. Tujuan Khusus
Fasilitas dan lingkungan dalam rumah sakit harus aman, berfungsi baik,
dan memberikan lingkungan perawatan yang aman bagi pasien, keluarga,
staf, dan pengunjung.

1
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

a. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok yang dilakukan dalam manajemen risiko fasilitas
kesehatan RSIA PUTRI adalah :
1) Pengelolaan Manajemen Risiko Fasilitas Kesehatan yang meliputi
kepemimpinan dan perencanaan, keselamatan, keamanan, pengelolaan
bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3), proteksi kebakaran,
peralatan medis, sistim utilitas, penanganan kedaruratan dan bencana,
konstruksi dan renovasi dan pelatihan.
2) Audit risiko Fasilitas Kesehatan yang meliputi kepemimpinan dan
perencanaan, keselamatan, keamanan, pengelolaan bahan dan limbah
berbahaya dan beracun (B3), proteksi kebakaran, peralatan medis,
sistim utilitas, penanganan kedaruratan dan bencana, konstruksi dan
renovasi dan pelatihan.
3) Komunikasi dan Konsultasi.
4) Monitoring dan review.

Menentukan Konteks

Asesmen Risiko
Komunikasi Monitoring
& Konsultasi Identifikasi Risiko &
Review
Analisa Risiko

Evaluasi Risiko

Kelola Risiko

2
b. Rincian Kegiatan
1. Kepemimpinan dan perencanaan
1) Penentuan Konteks
2) Tabel Identifikasi Risiko
3) Tabel Analisis Risiko

Siapa yg
Konsekuensi, bisa
Kemungkinan / Berapa Control yang
dampak/ terpengaru Dimana bisa
No. Risiko frekuensi tingkat ada dan
kemungkinan h& terjadi
sesuatu terjadi risikonya dibutuhkan
hasilnya bagaimana
caranya

4) Tabel Kelola Risiko


Risiko
Risiko
No. Risiko Solusi Tidak Solusi
Diterima
Diterima

3
Risiko
Risiko
No. Risiko Solusi Tidak Solusi
Diterima
Diterima

4
Konsultasi dan Komunikasi
Dilakukan pelatihan manajemen risiko keselamatan pada seluruh karyawan RSIA
Putri, mengenai materi tentang : audit berisiko, analisis risiko dan tata kelola
risiko, SPO jika terjadi kekerasan, pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


1. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden,
dengan menggunakan ceklis.
2. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
3. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan
dilaporkan ke Komite Mutu dan SPI.

5
2. Keselamatan
1) Penetuan Konteks
Meniadakan/meminimalkan risiko fasilitas kesehatan dan lingkungan terhadap keselamatan pasien, staf, pengunjung dan
stakeholder meliputi bangunan, prasarana, fasilitas, area konstruksi, lahan dan peralatan rumah sakit.
2) Tabel Identifikasi Risiko

Kapan Untuk siapa


Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana
No. Risiko Apa yg bisa terjadi bisa itu bisa
terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi terjadi
1. Tergelincir Terjatuh dari bed -Bed tidak memiliki Perawat lupa Setiap saat Pasien R. IGD, R.
dan jatuh pengaman memasang Ranap, R.
-Pengaman tidak pengaman OK, R. VK
terpasang
Terpeleset karena -Pemakaian Petugas tidak Setiap saat Pasien / Area rumah
lantai basah pembersih lantai memperhitungkan pengunjung / sakit (selain
yang licin komposisi air petugas area parkir)
-Keramik licin dengan cairan
pembersih dengan
benar
Tidak memasang Petugas lupa
warning sign memasang warning
sign
Tersandung / Paving yang tidak Petugas tidak segera Setiap saat Pasien / Area parkir,
terjatuh diatas rata / berlubang memperbaiki jalan pengunjung / halaman
paving block yang rusak petugas
Pelajan kaki Pengendara motor Belum ada jalur Setiap saat Pasien / Area parkir,

6
Kapan Untuk siapa
Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana
No. Risiko Apa yg bisa terjadi bisa itu bisa
terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi terjadi
terserempet mengendarai khusus pejalan kaki; pengunjung / halaman
kendaraan bermotor dengan kencang di pemasangan rambu petugas
area rumah sakit kecepatan kendaraan
<10 km/jam
Jatuh dari atap Menginjak atap Petugas terburu-buru Setiap saat Petugas Area
saat memotong sehingga mengambil Gedung dan
batang pohon; jalan pintas dengan taman
perbaikan genteng menginjak asbes rumah sakit
bocor daripada melalui
tangga
2. Kekerasan Petugas menerima Keluarga pasien Kurangnya Setiap saat, Pasien, Rawat Inap,
penganiayaan secara yang tidak terima komunikasi antara terutama petugas IGD,
fisik atas perlakuan, petugas dan keluarga pada jam Pendaftaran
ucapan petugas kunjung
Emosi yang tidak dan pasien
terkendali dari
keluarga pasien
Pelecehan seksual Petugas yang Kesalahan Post Radiologi,
melakukan komunikasi, tidak anestesi, OK, RR
Tindakan tidak terkendalinya hawa pemeriksaa
sejenis (gender) nafsu, gangguan n
jiwa mamografi,
pemeriksaa
n obsgyn
3. Kesulitan Pasien yang berada Karena gedung Rumah sakit belum Setiap ada Pasien, R. OK, R.

7
Kapan Untuk siapa
Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana
No. Risiko Apa yg bisa terjadi bisa itu bisa
terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi terjadi
mengevak di lt. 2 dan lt. 3 sulit rumah sakit terdiri memiliki jalur bencana petugas, dan VK, ranap
uasi pasien dievakuasi saat ada dari 3 lantai evakuasi berbentuk dan pengunjung lt 3
di lantai 2 bencana, kebakaran ram untuk brankar kebakaran
dan 3
4. Kecelakaa Terjatuh dari kursi, Kursi yang rusak Terdapat baut/paku Setiap saat Pasien / Kursi dan
n akibat tergores meja yang belum diperbaiki, kursi yang hilang pengunjung / meja diarea
kerusakan rusak, kesandung tidak diberi tanda atau bagian patah petugas rumah sakit
fasilitas kabel untuk tidak
(mebel, diduduki
furniture)
5. Infeksi Terjadi penularan Tidak berfungsi Kurang melakukan Pada saat Pasien / Semua
nosokomia penyakit personal dengan baik kran maintenance tidak pengunjung / tempat cuci
l hygiene karena tidak kamar mandi, tidak berkala, belum berfungsiny petugas tangan di
cuci tangan ada sabun; melakukan a fasilitas area rumah
antiseptik tidak ada pengawasan pada cuci tangan sakit
pengadaan sabun
dan antiseptik
6. Lift macet Terjebak dalam lift, Konselting listrik, Pemeliharaan dan Setiap saat Pasien / Lift rumah
lift tidak dapat kegagalan system pengawasan Lift pengunjung / sakit
beroperasional sensor dalam lift yang masih kurang petugas
7. Kejatuhan Kebocoran atap dan Kurangnya Petugas tidak Terjadi Pasien / Gedung
atap/plafon rayap pengawasan melakukan pada pengunjung / rumah sakit
d gedung kondisi atap plafon pengawasan musim petugas
dan rayap hujan, kayu
lapuk

8
Kapan Untuk siapa
Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana
No. Risiko Apa yg bisa terjadi bisa itu bisa
terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi terjadi
karena
rayap
8. Tersayat Tersayat pisau, Posisi tangan Mengerjakan sambil Setiap saat Petugas Dapur,
benda cutter dengan pisau mengobrol, tidak pelayanan
tajam terlalu dekat melihat objek yang administrasi
dipotong (human
error)
9. Tertusuk Tangan tertusuk Bekerja dengan Mengerjakan sambil Setiap saat Petugas Poli, R.
jarum jarum suntik tidak konsentrasi mengobrol, (tenaga Inap, R.
Kelelahan, tidak medis, OK, R. VK,
patuh pada SPO cleaning IGD
Penularan penyakit Jarum dapat Safety box terisi service)
oleh jarum yang menekan dan melebihi dua pertiga
telah terkontaminasi. keluar dari Safety dari volume.
box yang terlalu
penuh
10. Kontak Tersetrum listrik Menyentuh kabel Belum mengukur Setiap saat Pasien / Area rumah
dengan saat yang rusak / voltase, stopkontak pengunjung / sakit
aliran memasang alat elekt terdapat konsleting belum ditangani petugas
listrik ronik, listrik, petugas dengan benar
memperbaiki saklar belum
lampu menjalankan SPO
perbaikan listrik
dengan benar
11. Ambulans Accu drop Mobil yang terlalu Tidak rutin panaskan Setiap saat Pasien / Lokasi

9
Kapan Untuk siapa
Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana
No. Risiko Apa yg bisa terjadi bisa itu bisa
terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi terjadi
mogok, lama didiamkan mesin ambulance pengunjung / ambulance
tidak akan menyebabkan selama beberapa petugas beroperasi
berfungsi tegangan listrik menit pada pagi hari
baik pada aki menurun
kebiasaan Memperpendek usia Setiap saat Pasien / Lokasi
menyalakan air dari aki atau baterai petugas ambulance
conditioner beroperasi
sebelum mesin
mobil hidup.
Ban ambulans Saat akan / sedang Tidak dilakukan Setiap saat Pasien / Lokasi
kempes, bocor digunakan ban pengecekan petugas ambulance
dalam kondisi beroperasi
kempes karena
kurang nitrogen /
bocor karena benda
tajam (paku,
pecahan kaca)
12. Terpapar Ledakan, kebakaran, B3 dapat Penyimpanan serta Setiap saat Pasien / Ruang
subtasnsi atau timbulnya gas berinteraksi MSDS yang belum pengunjung / dengan
berbahaya beracun. dengan wadahnya tepat petugas penyimpana
B3, dan dapat n bahan B3
terpapar mengakibatkan
radiasi kebocoran dan
kemungkinan
interaksi antar

10
Kapan Untuk siapa
Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana
No. Risiko Apa yg bisa terjadi bisa itu bisa
terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi terjadi
bahan
Kecelakaan radiasi Tingginya Kesalahan operator Setiap saat Petugas/ Ruang
penggunaan radiasi yaitu tidak pasien radiologi
untuk kegiatan melakukan survey
medis radiasi, tidak
mengikuti prosedur,
tidak menggunakan
peralatan proteksi
(APD)
13. Terpapar Terkontaminasi nya Mesin pengering Bangunan yang Setiap saat Petugas/ Ruang
kuman/bak linen bersih yang yang masih belum memenuhi pasien laundry
teri dari akan didistribusi tercampur dengan persyaratan menurut
linen kotor ruangan linen kotor pedoman teknis
sarana dan prasarana
Rumah Sakit Kelas
C

3) Tabel Analisis Risiko

11
Siapa yg
Konsekuensi, bisa
Kemungkinan / Berapa Control yang
dampak/ terpengaru Dimana bisa
No. Risiko frekuensi tingkat ada dan
kemungkinan h& terjadi
sesuatu terjadi risikonya dibutuhkan
hasilnya bagaimana
caranya
1. Tergelincir Terjatuh dari Jarang Menyebabkan Pasien Sedang Perbaikan pada R. IGD, R.
dan jatuh bed cidera/luka pengaman bed Ranap, R.
(2) memar, (6) yang rusak, OK, R. VK
complain petugas
memastikan
(3) pengaman
terpasang dengan
benar
Terpeleset Jarang Menyebabkan Pasien / Rendah Pasang warning Area rumah
karena lantai cidera pada pengunjung sign sakit (selain
basah (2) kaki, complain / petugas (4) area parkir)

(2)
Tersandung / Kadang terjadi Menyebabkan Pasien / Sedang Melakukan Area parkir,
terjatuh diatas (3) cidera, komplain pengunjung (6) perbaikan dan halaman
paving block (2) / petugas pengawasan
Pelajan kaki Jarang Menyebabkan Pasien / Rendah Terdapat jalur Area parkir,
terserempet (2) cidera. pengunjung (4) khusus pejalan halaman
kendaraan (2) / petugas kaki
bermotor
Jatuh dari atap Jarang Menyebabkan Petugas Rendah Sosialisasi untuk Area Gedung
(2) cidera/luka (4) tidak menginjak dan taman

12
Siapa yg
Konsekuensi, bisa
Kemungkinan / Berapa Control yang
dampak/ terpengaru Dimana bisa
No. Risiko frekuensi tingkat ada dan
kemungkinan h& terjadi
sesuatu terjadi risikonya dibutuhkan
hasilnya bagaimana
caranya
memar atap (asbes) rumah sakit
(2)
2. Kekerasan Petugas Hampir tdk Petugas Pasien, Sangat Petugas tidak Rawat Inap,
menerima terjadi mengalami petugas rendah memicu emosi IGD,
penganiayaan memar/luka (2) marah Pendaftaran
secara fisik (1) (2) pasien/penunggu,
segera
informasikan ke
pihak security
apabila ada
ketegangan
Pelecehan Hampir tdk Trauma pada Pasien, Sedang Menjelaskan Radiologi,
seksual terjadi pasien, citra petugas (4) prosedur sesuai OK, RR
rumah sakit SOP dan dapat
(1) buruk dipahami oleh
(4) pasien dan
penunggu
3. Kesulitan Pasien yang Hampir tdk Cidera pada Pasien, Sedang Merencanakan R. OK, R.
mengevaku berada di lt. 2 terjadi pasien, citra petugas, dan (5) jalur untuk VK, Rawat
asi pasien di dan lt. 3 sulit (1) rumah sakit pengunjung brankar Inap Lantai 3
lantai 2 dan dievakuasi saat buruk
3 ada bencana, (5)

13
Siapa yg
Konsekuensi, bisa
Kemungkinan / Berapa Control yang
dampak/ terpengaru Dimana bisa
No. Risiko frekuensi tingkat ada dan
kemungkinan h& terjadi
sesuatu terjadi risikonya dibutuhkan
hasilnya bagaimana
caranya
kebakaran
4. Kecelakaan Terjatuh dari Jarang Menyebabkan Pasien / Rendah Petugas degera Kursi dan
akibat kursi, tergores (2) cidera, komplain pengunjung (4) melakukan meja diarea
kerusakan meja yang (2) / petugas perbaikan dan rumah sakit
fasilitas rusak, melakukan
(mebel, kesandung kabel maintenance pada
furniture) fasilitas
5. Infeksi Terjadi Jarang Penularan Pasien / Sedang Melakukan Semua
nosokomial penularan (2) infeksi pengunjung (6) pengawasan pada tempat cuci
penyakit nosokomial / petugas fasilitas cuci tangan di
personal (3) tangan area rumah
hygiene karena sakit
tidak cuci
tangan
6. Lift macet Terjebak dalam Hampir tdk Trauma, Pasien / Rendah Petugas Lift rumah
lift, lift tidak terjadi komplain pengunjung (3) maintenance sakit
dapat (1) (3) / petugas sesuai SOP
beroperasional
7. Kejatuhan Kebocoran atap Jarang Cidera, Pasien / Sedang Petugas Gedung
atap/plafond dan rayap (2) complain pengunjung (8) maintenance rumah sakit
gedung (4) / petugas sesuai SOP

14
Siapa yg
Konsekuensi, bisa
Kemungkinan / Berapa Control yang
dampak/ terpengaru Dimana bisa
No. Risiko frekuensi tingkat ada dan
kemungkinan h& terjadi
sesuatu terjadi risikonya dibutuhkan
hasilnya bagaimana
caranya
8. Tersayat Tersayat pisau, Jarang Cidera/ luka Petugas Rendah Memberikan Dapur,
benda tajam cutter (2) sayat (4) edukasi/ pelayanan
(2) sosialisasi administrasi
kembali kepada
petugas
9. Tertusuk Tangan tertusuk Kadang terjadi luka akibat Petugas Sedang Memberikan Poli, R. Inap,
jarum jarum suntik (3) tusukan jarum (tenaga (9) edukasi/ R. OK, R.
(3) medis, sosialisasi VK, IGD
cleaning kembali kepada
service) petugas
Penularan Kadang terjadi Mengalami Sedang Memberikan
penyakit oleh (3) infeksi (9) edukasi/
jarum yang telah nosokomial sosialisasi
terkontaminasi. (3) kembali kepada
petugas
10. Kontak Tersetrum listrik Hampir tdk Tersetrum Pasien / Sedang Petugas Area rumah
dengan saat terjadi hingga luka pengunjung (5) maintenance sakit
aliran listrik memasang alat e (1) bakar / / petugas sesuai SOP
lektronik, meninggal
memperbaiki sa (5)
klar lampu
11. Ambulans Accu drop Jarang Ambulans tidak Pasien / Sedang Petugas Lokasi

15
Siapa yg
Konsekuensi, bisa
Kemungkinan / Berapa Control yang
dampak/ terpengaru Dimana bisa
No. Risiko frekuensi tingkat ada dan
kemungkinan h& terjadi
sesuatu terjadi risikonya dibutuhkan
hasilnya bagaimana
caranya
mogok, (2) dapat pengunjung (8) maintenance ambulance
tidak beroperasional, / petugas sesuai SOP beroperasi
berfungsi komplain Pasien /
baik (4) petugas
Ban ambulans Jarang Ambulans tidak Pasien / Sedang
kempes, bocor (2) dapat petugas (8)
beroperasional,
komplain
(4)
12. Terpapar Ledakan, Hampir tdk Luka bakar, Pasien / Sedang Petugas Rang dengan
subtasnsi kebakaran, atau terjadi menghirup gar pengunjung (5) maintenance penyimpanan
berbahaya timbulnya gas (1) beracun sampai / petugas sesuai SOP dan bahan B3
B3, terpapar beracun. kematian detail,
radiasi (5) penyimpanan
sudah sesuai
Kecelakaan Hampir tdk Efek Petugas / Sedang Petugas Ruang
radiasi terjadi pencemaran pasien (5) maintenance radiologi
(1) radiasi sesuai SOP dan
lingkungan detail
terhadap system
imunitas
(5)

16
Siapa yg
Konsekuensi, bisa
Kemungkinan / Berapa Control yang
dampak/ terpengaru Dimana bisa
No. Risiko frekuensi tingkat ada dan
kemungkinan h& terjadi
sesuatu terjadi risikonya dibutuhkan
hasilnya bagaimana
caranya
13 Terpapar kuman/bakteri dari Sering terjadi Terkontaminasi Petugas/ Sangat Perbaikan Ruang
linen kotor (4) nya linen bersih pasien Tinggi bangunan ruang laundry
yang akan laundry
didistribusi ( 16 )
(4)

4) Tabel Kelola Risiko


Risiko
Risiko
No. Risiko Solusi Tidak Solusi
Diterima
Diterima
1. Tergelincir Terjatuh dari bed Perbaikan pada
dan jatuh pengaman bed yang
rusak, petugas

memastikan
pengaman terpasang
dengan benar
Terpeleset karena lantai  Pasang warning
basah sign, pemilihan
keramik yang tidak
licin, pemilihan
chemical pembersih

17
Risiko
Risiko
No. Risiko Solusi Tidak Solusi
Diterima
Diterima
lantai
Tersandung / terjatuh diatas Melakukan
paving block  perbaikan dan
pengawasan
Pelajan kaki terserempet Terdapat jalur

kendaraan bermotor khusus pejalan kaki
Jatuh dari atap Sosialisasi untuk
 tidak menginjak atap
(asbes)
2. Kekerasan Petugas menerima Petugas tidak
penganiayaan secara fisik memicu emosi marah
pasien/penunggu,
 segera informasikan
ke pihak security
apabila ada
ketegangan
Pelecehan seksual  Menerapkan SOP
pelayanan kepada
pasien dan keluarga
dengan jelas sebelum
melakukan tindakan
3. Kesulitan Pasien yang berada di lt. 2  Menunggu progress
mengevakuasi dan lt. 3 sulit dievakuasi pembangunan yang saat ni
pasien di saat ada bencana, sedang berjalan
lantai 2 dan 3 kebakaran

18
Risiko
Risiko
No. Risiko Solusi Tidak Solusi
Diterima
Diterima
4. Kecelakaan Terjatuh dari kursi, tergores Petugas degera
akibat meja yang rusak, melakukan perbaikan
kerusakan kesandung kabel dan melakukan

fasilitas maintenance pada
(mebel, fasilitas
furniture)
5. Infeksi Terjadi penularan penyakit Melakukan
nosokomial personal hygiene karena  pengawasan pada
tidak cuci tangan fasilitas cuci tangan
6. Lift macet Terjebak dalam lift, lift Petugas maintenance
tidak dapat beroperasional sesuai SOP dan

lakukan pencatatan
pelaporan
7. Kejatuhan Kebocoran atap dan rayap Petugas maintenance
atap/plafond sesuai SOP dan

lakukan pencatatan
pelaporan
8. Tersayat Tersayat pisau, cutter Memberikan
benda tajam edukasi/ sosialisasi

embali kepada
petugas
9. Tertusuk Tangan tertusuk jarum  Memberikan
jarum suntik edukasi/ sosialisasi
embali kepada
petugas

19
Risiko
Risiko
No. Risiko Solusi Tidak Solusi
Diterima
Diterima
Penularan penyakit oleh Memberikan
jarum yang telah edukasi/ sosialisasi

terkontaminasi. embali kepada
petugas
10. Kontak Tersetrum listrik saat Petugas maintenance
dengan aliran memasang alat elektronik, sesuai SOP dan

listrik memperbaiki saklar lampu lakukan pencatatan
pelaporan
11. Ambulans Accu drop Petugas maintenance
mogok, tidak sesuai SOP dan

berfungsi lakukan pencatatan
baik pelaporan
Ban ambulans kempes, Petugas maintenance
bocor sesuai SOP dan

lakukan pencatatan
pelaporan
12. Terpapar Ledakan, kebakaran, atau Petugas maintenance
subtasnsi timbulnya gas beracun. sesuai SOP dan

berbahaya detail, penyimpanan
B3, terpapar sudah sesuai
radiasi Kecelakaan radiasi Petugas maintenance
 sesuai SOP
13 Terpapar kuman/bakteri dari linen kotor  Memperbaiki
bangunan ruang
laundry sesuai

20
Risiko
Risiko
No. Risiko Solusi Tidak Solusi
Diterima
Diterima
dengan persyaratan

21
Konsultasi dan Komunikasi
Dilakukan pelatihan manajemen risiko keselamatan pada seluruh karyawan RSIA
Putri, mengenai materi tentang : audit berisiko, analisis risiko dan tata kelola
risiko, SPO jika terjadi kekerasan, pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


1. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden, dengan
menggunakan ceklis.
a. Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan meubeler 1 bulan sekali.
b. Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan bangunan 1 bulan sekali.
c. Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan lift 1 bulan sekali.
d. Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan AC (air conditioner) 1 bulan
sekali.
2. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
3. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan
dilaporkan ke Komite Mutu dan SPI.

22
2. Keamanan
1) Penetuan Konteks
Meniadakan/meminimalkan risiko fasilitas kesehatan dan lingkungan terhadap keamanan pasien, staf, pengunjung dan
stakeholder rumah sakit.
2) Tabel Identifikasi Risiko

Kapan Untuk siapa


Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana
No. Risiko Apa yg bisa terjadi bisa itu bisa
terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi terjadi
1. Bayi Penculikan bayi Kurangnya sistem Satpam tidak Setiap saat Pasien bayi Ruang bayi,
hilang keamanan diruang keliling Ruang
bayi Pintu ruang bayi rawat
tidak terkunci gabung
(semua orang bisa
keluar masuk)
Tidak ada orang
yang memantau
gambar cctv
Pengambilan bayi
tidak sesuai dengan
SPO
Bayi tertukar Proses serah terima Petugas tidak teliti Setiap saat Pasien bayi Ruang bayi,
yang tidak sesuai Ruang
SPO rawat
SPO yang kurang Rumah sakit belum gabung
lengkap melakukan

23
Kapan Untuk siapa
Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana
No. Risiko Apa yg bisa terjadi bisa itu bisa
terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi terjadi
pembaharuan SPO
2. Pencurian Kendaraan bermotor Kendaraan parkir Sistem pengamanan Setiap saat Pasien / Area parkir
barang / hilang/dicuri tidak terkunci di area parkir pengunjung /
barang area parkir rumah petugas
hilang sakit

3) Tabel Analisis Risiko

Siapa yg
Konsekuensi, bisa
Kemungkinan / Berapa Control yang
dampak/ terpengaru Dimana bisa
No. Risiko frekuensi tingkat ada dan
kemungkinan h& terjadi
sesuatu terjadi risikonya dibutuhkan
hasilnya bagaimana
caranya
1. Bayi hilang Penculikan bayi Hampir tdk Komplain, citra Pasien bayi Sedang Memperbaiki Ruang bayi,
terjadi rumah sakit (5) sistem Ruang rawat
(1) buruk karena pengamanan area gabung
sistem rawat inap dan
keamanan memberikan
dinilai belum edukasi/
baik sosialisasi embali
(5) kepada petugas
mengenai SOP
Bayi tertukar Hampir tdk Komplain, citra Pasien bayi Sedang Pemasangan Ruang bayi,
terjadi rumah sakit (5) gelang sesuai Ruang rawat

24
Siapa yg
Konsekuensi, bisa
Kemungkinan / Berapa Control yang
dampak/ terpengaru Dimana bisa
No. Risiko frekuensi tingkat ada dan
kemungkinan h& terjadi
sesuatu terjadi risikonya dibutuhkan
hasilnya bagaimana
caranya
(1) buruk karena SOP kepada gabung
SOP pelayanan petugas
dinilai belum
baik
(5)
2. Pencurian Kendaraan Hampir tdk Citra rumah Pasien / Sedang Memperbaiki Area parkir
barang / bermotor terjadi sakit buruk pengunjung (5) sistem
barang hilang/dicuri karena sistem / petugas pengamanan area
hilang (1) keamanan parkir
dinilai belum
baik
(5)

4) Tabel Kelola Risiko


Risiko
Risiko
No. Risiko Solusi Tidak Solusi
Diterima
Diterima
1. Bayi hilang Penculikan bayi Memperbaiki sistem
pengamanan area
 rawat inap dan
memberikan edukasi/

25
Risiko
Risiko
No. Risiko Solusi Tidak Solusi
Diterima
Diterima
sosialisasi kembali
kepada petugas
mengenai SOP
Bayi tertukar Pemasangan gelang
 sesuai SOP kepada
petugas
2. Pencurian Kendaraan bermotor Memperbaiki sistem
barang / hilang/dicuri pengamanan area

barang hilang parkir

26
Konsultasi dan Komunikasi
Dilakukan pelatihan manajemen risiko keamanan pada seluruh karyawan RSIA
Putri, mengenai materi tentang : audit berisiko, analisis risiko dan tata kelola
risiko, SPO jika terjadi kekerasan, pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


1. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden, dengan
menggunakan ceklis.
a. Pemeriksaan dan pemantauan petugas keamanan melalui CCTV dan
keliling area rumah sakit setiap shift dilakukan 2 kali.
2. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
3. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan dilaporkan
ke Komite Mutu dan SPI.

27
4. Pengelolaan B3 dan Limbahnya
1) Penetuan Konteks
Meniadakan/meminimalkan risiko fasilitas kesehatan dan lingkungan terhadap bahan berbahaya dan beracun (B3) dan
limbahnya kepada pasien dan stakeholder rumah sakit.

2) Tabel Identifikasi Risiko

Untuk siapa
No Risiko Apa yg bisa Mengapa bisa Kapan bisa
Bagaimana bisa terjadi itu bisa Dimana bisa terjadi
terjadi terjadi terjadi
terjadi
1 Terkena Bisa terjadi Dapat terjadi saat Dapat terjadi Terjadi setiap Terjadi pada Di unit laborat,
paparan dari luka bakar, penuangan ke wadah karena : saat dapat petugas yang farmasi/gudang obat,
B3 cidera, lain tidak pas, dan tidak Kepatuhan terjadi di unitnya ruang OK, ruang
terluka, iritasi
fokus sehingga terjadi penggunaan APD terdapat B3 bersalin (VK), ruang
hingga tumpahan yang tidak disiplin IGD, ruang radiologi,
kematian mengenai tangan, ruang laundry
terpecik mengenai mata,
atau tertelan.
2 Terkena Bisa terjadi Dapat terjadi saat : Dapat terjadi Bisa terjadi : Petugas Terjadi di IGD, poli
paparan terkena benda Membuang jarum karena : Setelah pengelolaan rawat jalan, konter
limbah B3 tajam/tertusuk tercampur dengan Tidak patuhnya melakukan limbah B3, perawat lantai 1 dan
jarum, limbah medis padat non pada SPO tindakan ke cleaning 2, ruang
terkena tajam (kresek kuning), penanganan limbah pasien service, pihak laboratorium, ruang
pecahan tidak tersedianya safety medis tajam Pengunjung ketiga sebagai bayi dan nicu, ruang
ampul, terjadi box, safety box penuh Memudarnya yang datang ke pengangkut bersalin (VK), dan

28
Untuk siapa
No Risiko Apa yg bisa Mengapa bisa Kapan bisa
Bagaimana bisa terjadi itu bisa Dimana bisa terjadi
terjadi terjadi terjadi
terjadi
infeksi, Tercampurnya limbah identitas stiker di rumah sakit ruang OK.
berdarah medis dengan limbah tutup sampah
domestik
3 Tumpahan Bisa terjadi Dapat terjadi terhadap Dapat terjadi Setiap saat Terjadi pada Dapat terjadi di
dari tubuh terpeleset, pasien dengan kondisi karena : dapat terjadi pasien, ruangan mana saja
pasien (darah, terjatuh, yang parah, pasien anak- Tidak terpasangnya keluarga
urine, bahkan dapat anak yang sudah tidak warning sign pasien,
muntahan) terjadi infeksi bisa menahan Keadaan pasien cleaning
nosokomial yang parah dan service
pengantar tidak
ditempat
4 Pembuangan Bisa terjadi Dapat terjadi saat pasien Dapat terjadi Terjadi setiap Bisa terjadi Di seluruh kamar
limbah medis tersumbat, membuang pembalut karena : pasien MRS di pada petugas mandi di area rumah
padat melalui IPAL tidak atau popok ke kloset Tidak ada tulisan kamar rawat IPAL, teknisi, sakit
wastafel/kloset berjalan yang mengakibatkan larangan inap dan cleaning
buntu dan tidak service
berjalannya IPAL

29
3) Tabel Analisis Risiko

Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa


Kemungkinan/ Control yang
N dampak terpengaruh tingkat Dimana bisa
Risiko frekuensi sesuatu ada dan
o /kemungkinan & bagaimana risikony terjadi
terjadi dibutuhkan
hasilnya caranya a
1 Terkena Jarang terjadi Tumpahan, Bisa Risiko Pemantauan Unit laborat,
paparan dari percikan berpengaruh sedang penyimpanan farmasi/gudang
B3 (2) pada petugas, B3, obat, ruang OK,
(3) caranya (6) kelengkapan ruang bersalin
memakai MSDS di tiap (VK), ruang IGD,
APD yang ruangan yang ruang radiologi,
tepat dan memiliki B3, ruang laundry
mematuhi pengecekkan
eye washer, dan
APD

2 Terkena Kadang terjadi Terjadi infeksi Petugas Risiko Pengawasan - Ruangan yang
paparan (3) nosokomial pengelolaan tinggi pemilahan menghasilkan
limbah B3 (4) limbah, limbah dari limbah medis
cleaning (12) sumbernya dan domestic
service - TPS limbah B3
dan non medis
3 Tumpahan Kadang terjadi Terjadi infeksi Pasien, Risiko Penggunaan Di seluruh area
dari tubuh nosocomial keluarga, tinggi spill kit perawatan
pasien (darah, (3) ppengunjung
urine, (4) dan petugas (12)
muntahan) cleaning

30
Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa
Kemungkinan/ Control yang
N dampak terpengaruh tingkat Dimana bisa
Risiko frekuensi sesuatu ada dan
o /kemungkinan & bagaimana risikony terjadi
terjadi dibutuhkan
hasilnya caranya a
service
4 Pembuangan Jarang terjadi Saluran Petugas Risiko Pemberian Di seluruh kamar
limbah medis pembuangan IPAL, dan rendah tulisan larangan mandi di rumah
padat ke (1) meunju IPAL teknisi sakit, dan IPAL
wastafel/klos menjadi buntu (4)
et (4)

4) Tabel Kelola Risiko

Risiko Tidak
No Risiko Risiko Diterima Solusi Solusi
Diterima
1 Terkena paparan - Pemantauan penyimpanan
dari B3 B3
- Kelengkapan MSDS di
 tiap ruangan yang
memiliki B3
- Pengecekkan eye washer,
dan APD
2 Terkena paparan - Pengawasan pemilahan

limbah B3 limbah dari sumbernya
3 Tumpahan dari - Pembersihan yang tepat
tubuh pasien (darah,  dengan menggunakan
urine, muntahan) spill kit

31
Risiko Tidak
No Risiko Risiko Diterima Solusi Solusi
Diterima
4 Pembuangan limbah - Pemberian tulisan
medis ke  larangan
wastafel/kloset

32
Konsultasi dan Komunikasi
1. Dilakukan pelatihan manajemen risiko bahan berbahaya dan beracun (B3)
pada seluruh karyawan RSIA Putri, mengenai materi tentang : audit
berisiko, analisis risiko dan tata kelola risiko, SPO jika terdapat risiko baru,
pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


1. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden,
dengan menggunakan ceklis.
2. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
3. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan
dilaporkan ke Komite Mutu dan SPI.

33
5. Penanggulangan Kebakaran
1) Penentuan Konteks
Meniadakan/meminimalkan risiko fasilitas kesehatan dan lingkungan terhadap penanggulangan kebakaran kepada pasien,
karyawan dan pengunjung rumah sakit.
2) Tabel Identifikasi Risiko

N Untuk siapa
Risiko Apa yg Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
bisa terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
1 Klem regulator Bisa terjadi Dapat terjadi karena : Dapat terjadi karena Dapat terjadi Karyawan dan Bisa terjadi
LPG kurang kebaran - Kurang teliti saat : disetiap saat pengunjung di di di area
rapat pemasangan - Klem/cincin Rumah Sakit dapur dan
- Pemeriksaan sudah aus loundry
berkala yang masih - Slang pada
kurang cicin sudah
mulai rusak
- Presure
regulator terlalu
tinggi
2 Salah Kepanikan Dapat terjadi karena : Dapat terjadi karena Dapat terjadi Karyawan, Dapat
pengoperasian atau Petunjuk atau : setiap saat pengunjung terjadi di
alarm kegaduan pewarnaan tonbol atau Salah tekan pada Rumah sakit area dekat
kebakaran saklar alarm kebakaran saklar alarm alarm
yang kurang sesuai kebakaran yang kebakaran
warna sama dengan

34
N Untuk siapa
Risiko Apa yg Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
bisa terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
saklar lampu
3 Pelanggaran Bisa Dapat terjadi karena : Dapat tejadi Dapat terjadi Bisa terjadi Dapat
KTR memicu Pengawasan terhadap karena : setiap saat pada pasien, terjadi di
( Kawasan terjadinya kawasan tanpa rokok Adanya beberapa karyawan dan area rumah
Tanpa Rokok ) kebakaran di lingkungan Rumah orang yang abai pengunjung sakit
Sakit yang kurang terhadap aturan rumah sakit
maksimal kawasan tanpa
rokok, termasuk
karyawan dan
pengunjung Rumah
Sakit
4 Kebocoran Kebakaran Klem/cincin Petugas tidak teliti Setiap saat Pengunjung / R. Gizi, R.
tabung LPG dan pengencang ke dalam pemasangan petugas Laundry,
keracunan regulator maupun ke Klem/cincin dan area
gas, kompor gas rusak/ pengencang, klem penyimpana
ledakan tidak pas sudah aus n tabung
tabung gas LPG
LPG

3) Tabel Analisis Risiko

35
Konsekuensi, Siapa yg bisa
Kemungkinan/ Berapa Control yang
N dampak terpengaruh & Dimana bisa
Risiko frekuensi sesuatu tingkat ada dan
o /kemungkina bagaimana terjadi
terjadi risikonya dibutuhkan
n hasilnya caranya
1 Klem kadang terjadi Kebakaran Karyawan dan Tinggi Pengawasan dan Area dapur dan
regulator dan pengunjung monitoring loundry
kurang rapat (3) keracunan gas (12) kekencangan
klem/ring
(4)
2 Salah Jarang terjadi Kepanikan Pasien , Sedang Pewarnaan Di area dekat
pengoperasian dan karyawan dan tombol atau dengan alarm
alarm (2) kegaduhan pengunjung (6) saklar alarm kebakaran
kebakaran kebakaran
(3)
3 Pelanggaran Kadang terjadi Dapat Pasien, Tinggi Pengawasan dan Di area rumah sakit
KTR memicu pengunjung dan monitoring
( Kawasan (3) kebakaran karyawan (12) kawasan tanpa
Tanpa Rokok ) rokok
(4)
4. Kebocoran Hampir tdk terjadi Kebakaran / Pengunjung / Sedang Petugas R. Gizi, R.
tabung LPG (1) kerugian petugas (5) maintenance Laundry, dan area
materil, sesuai SOP penyimpanan
cidera hingga tabung LPG
kematian
(5)

4) Tabel Kelola Risiko

36
N Risiko Risiko tidak
Risiko Solusi Solusi
o diterima diterima
1 Klem regulator 1. Eduksi ke petugas akan
kurang rapat pentingnya ketelitian saat
 pemasangan klem/ring
2. Pengawasan dan monitoring
kekencangan klem/ring
3. Edukasi kepetugas ruangan
untuk melaporkan jika ada
kebocoran gas
2 salah 1. Mewarnai tombol atau saklar
pengoperasian alarm kebakaran
alarm kebakaran 2. Pengawasan dan monitoring
 deteksi dini alarm kebakaran
3. Edukasi ke petugas tentang
sistem deteksi dini di rumah
sakit
3 Pelanggaran 1. Pemasangan baner atau
KTR ( Kawasan spanduk tentang kawasan
Tanpa Rokok ) tanpa rokok
2. Pengawasan dan monitoring

kawasan tanpa rokok
3. Edukasi ke karyawan dan
pengunjung tentang kawasan
tanpa rokok
4. Kebakaran dan  Petugas maintenance sesuai SOP
keracunan gas, dan lakukan pencatatan pelaporan
ledakan tabung

37
N Risiko Risiko tidak
Risiko Solusi Solusi
o diterima diterima
gas LPG

38
Konsultasi dan Komunikasi
Dilakukan pelatihan manajemen risiko kebakaran pada seluruh karyawan RSIA
Putri, mengenai materi tentang : audit berisiko, analisis risiko dan tata kelola
risiko, SPO jika terdapat risiko baru, pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


1. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden,
dengan menggunakan ceklis.
a. Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan APAR 2 kali dalam 1 bulan.
b. Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan alarm kebakaran 1 bulan
sekali.
c. Melakukan pengawasan diseluruh area rumah sakit yang merupakan
Kawasan Tanpa Rokok setiap hari.
2. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
3. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan
dilaporkan ke Komite Mutu dan SPI.

39
6. Peralatan Medis
1) Penentuan Konteks
Meniadakan/meminimalkan risiko terjadinya kegagalan peralatan medis terhadap pasien, petugas pengoperasian, dan teknisi.

2) Tabel Identifikasi Risiko

N Untuk siapa Dimana


Insiden Apa yg bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa
o itu bisa bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi
terjadi terjadi
1. Kebocoran gas Terpapar gas Alat mengalami Karena kesalahan Saat Dapat terjadi Dikamar
anestesi anestesi kegagalan sistem pemberian dosis, pelaksanaan pada pasien, operasi
sehingga gas yang kurangnya edukasi operasi perawat,
seharusnya diberikan SPO alat, terjadi dokter
kepada pasien bisa kegagalan sistem
dihirup oleh siapapun pada alat
yang berada di dekat
alat
2. Kesalahan Terkena cairan Peralatan X-Ray tidak Kurangnya Saat Dapat terjadi Diruang
operasional alat radiologi, mengirimkan sinar x edukasi mengenai pemeriksaan kepada pasien radiologi,
X-Ray mesin terpapar sinar tepat pada lokasi, SOP radiologi dan petugas di NICU,
X-Ray, pusing, kurang waspada saat pengoperasian dan saat radiografer VK, OK
mual, gatal – proses pencucian film alat, pengelolaan proses
gatal limbah B3 di pencucian
radiologi film
3. Instalasi listrik Tersengat arus Instalasi listrik yang Belum ada Ketika Dapat terjadi Di unit

40
N Untuk siapa Dimana
Insiden Apa yg bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa
o itu bisa bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi
terjadi terjadi
dan mekanik listrik, kurang tepat edukasi staf dan pelayanan kepada pelayanan
buruk kegagalan menyebabkan alat kurangnya berlangsung pasien, dan medis RS
sistem alat tidak optimal pengetahuan karyawan RS
terhadap instalasi
listrik dan
mekanik alat.
4. Grounding alat Tersengat arus Alat tidak bisa Sistem grounding Ketika Dapat terjadi Di unit
buruk. listrik, alat menampilkan sinyal alat yang tidak pelayanan kepada pelayanan
tidak bisa yang baik selama baik, minimnya berlangsung pasien, dan medis RS
berfungsi, hasil perekaman (EKG), pengetahuan user karyawan RS
alat tidak bisa salah diagnosis pada dalam meng-
terbaca pasien, hasil tidak operasikan alat.
bisa terbaca
5. Kegagalan sistem Mendapatkan Suhu pada incubator Sistem alat yang Ketika Dapat terjadi Di unit
pada heater esehata dari yang tinggi diatas gagal dalam pelayanan kepada pelayanan
pemanas infant pasien, Bayi standar batas, mentransfer panas menggunak pasien, dan medis RS
warmer atau dapat dari heater. an infant karyawan RS
baby incubator mengalami warmer atau
luka bakar, baby
suhu disekitar incubator
alat meninggi berlangsung
6 Hasil pengukuran Mendapatkan Hasil pembacaan Terjadi error Ketika Dapat terjadi Di unit
alat tidak akurat complain, tidak sesuai dengan pembacaan sensor pelayanan kepada pasien pelayanan
(kalibrasi) cidera indikasi penyakit pada alat medis medis medis RS

41
N Untuk siapa Dimana
Insiden Apa yg bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa
o itu bisa bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi
terjadi terjadi
7. Alat menjadi terkena cairan Kesalahan - Kurangnya Ketika Dapat terjadi Di unit
error (nanah atau penempatan selang, edukasi pelayanan kepada pelayanan
darah) pada salah menancapkan terhadap SPO medis pasien, medis RS
alat seperti connector pada alat alat medis petugas/ user
suction pump, yang tidak sesuai - Petugas tidak alat
dapat tertular fungsinya bisa
penyakit/infeks mengoperasik
i an alat
8. Terjadi Dapat terjadi Alat mengalami Kurangnya Ketika Dapat terjadi Di unit
kebocoran alat ledakan, kebocoran, sistem pemeliharaan pelayanan pada user pelayanan
sterilisasi/ terkena panas safety alat tidak preventif, menggunak sterilisasi atau CSSD
autoclave suhu tinggi, berfungsi keteledoran user an alat autoclave
luka bakar dalam peng- sterilisasi
operasian alat, atau
tidak tersedianya autoclave
peralatan
penunjang
pemeliharaan

3) Tabel Analisis Risiko

42
Konsekuensi, Berapa Control
Kemungkinan/ Siapa yg bisa Dimana
N dampak tingkat yang ada
Insiden frekuensi sesuatu terpengaruh & bisa
o /kemungkinan risikony dan
terjadi bagaimana caranya terjadi
hasilnya a dibutuhkan
1. Kebocoran gas Jarang terjadi Menekan Pasien, tenaga Sedang Menggunkan Diunit
anestesi terjadinya kesehatan dan saat alternatif kamar
(2) terpapar gas pelayanan (6) gas, operasi
anestesi berlangsung. Teknisi misalnya
alat anestesi saat melalui bius
(3) pemeliharaan atau lokal
perbaikan
2. Kesalahan Kadang terjadi Meminimalkan Pasien, tenaga Tinggi Edukasi staf Diunit
operasional alat terjadi kesehatan dan saat radiologi
X-Ray mesin (3) kesalahan pelayanan (12)
mengirimkan berlangsung.
sinar X tepat
pada lokasi, dan
meminimalkan
terkenan
pajanan B3
radiologi

(4)
3. Instalasi listrik Jarang terjadi Perbaikan Pasien, tenaga Sedang Edukasi staf, Di
dan mekanik sistem instalasi kesehatan dan saat pemeliharaa semua
buruk (2) listrik dan pelayanan (8) n preventif unit
mekanik berlangsung. Teknisi dan pelayana
sehingga alat saat perbaikan n medis

43
Konsekuensi, Berapa Control
Kemungkinan/ Siapa yg bisa Dimana
N dampak tingkat yang ada
Insiden frekuensi sesuatu terpengaruh & bisa
o /kemungkinan risikony dan
terjadi bagaimana caranya terjadi
hasilnya a dibutuhkan
mengurangi pemeliharaan atau alat
cidera perbaikan (pemberian
stavolt dan
(4) ups)
4. Grounding alat Jarang terjadi Perbaikan Pasien, tenaga Sedang Edukasi staf, Di
buruk. sistem kesehatan dan saat pemeliharaa semua
(2) grounding alat pelayanan (8) n preventif unit
sehingga berlangsung. Teknisi dan pelayana
mengurangi alat saat perbaikan n medis
cidera pemeliharaan atau alat
perbaikan
(4)
5. Kegagalan sistem Jarang terjadi Tidak terjadi Pasien, tenaga Sedang Edukasi staf, Di unit
pada heater kegagalan kesehatan dan saat pemeliharaa pelayana
pemanas infant (2) heater atau pelayanan (8) n preventif n NICU,
warmer atau baby pemanas infant berlangsung. dan VK,OK
incubator warmer atau perbaikan
baby incubator alat

(4)
6. Hasil pengukuran Jarang terjadi Meminimalkan Pasien Sedang Kalibrasi Di
alat tidak akurat terjadi salah alat secara semua
(kalibrasi) (2) diagnosis (6) berkala tepat unit
waktu, bila pelayana

44
Konsekuensi, Berapa Control
Kemungkinan/ Siapa yg bisa Dimana
N dampak tingkat yang ada
Insiden frekuensi sesuatu terpengaruh & bisa
o /kemungkinan risikony dan
terjadi bagaimana caranya terjadi
hasilnya a dibutuhkan
(3) ada keluhan n medis
dari
pengguna
7. Alat menjadi Kadang terjadi Mengurangi Pasien, tenaga Tinggi Edukasi staf Di
error terjadinya kesehatan dan saat dalam semua
(3) kegagalan pelayanan (12) pengoperasia unit
pengoperasian berlangsung. n alat pelayana
alat n medis

(4)
8. Terjadi kebocoran Sering terjadi Hasil alat dan Pasien dan petugas, Sangat Edukasi staf, Di unit
alat linen tidak user alat autoclave Tinggi pemeliharaa pelayana
sterilisasi/autocla (4) steril, risiko saat pengoperasian . n preventif n CSSD
ve cedera teknisi alat saat (16) dan
pemeliharaan atau perbaikan
(4) perbaikan alat

4) Tabel Kelola Risiko

Risiko Solusi Risiko Solusi


N
Risiko Diterim Tidak
o
a Diterima
1 Kebocoran gas  1. Pemeliharaan preventive pada alat

45
Risiko Solusi Risiko Solusi
N
Risiko Diterim Tidak
o
a Diterima
anestesi dengan teknologi yang lebih
canggih (kontrak service)
2 Kesalahan 1. Edukasi ulang mengenai SOP
operasional alat X- operasional di radiologi dan

Ray mesin monitoring pelaksanaan SPO
2. APD tabir X-Ray
3 Instalasi listrik dan 1. Pemeliharaan preventif
mekanik buruk pada 2. Monitoring dan pengawasan alat
alat medis 3. Edukasi user saat kegagalan alat

4. Perbaikan alat yang mengalamai
instalasi listrik dan mekanik yang
kurang tepat.
4 Grounding alat Pengecekan berkala mengenai

buruk. grounding alat
5 Kegagalan sistem 1. Pemeliharaan preventive alat
pada heater pemanas 2. Pengawasan dan monitoring
infant warmer atau alat

baby incubator 3. Perbaikan terhadap heater
pemanas
6 Hasil pengukuran 1. Dilakukan kalibrasi berkala setiap

alat tidak akurat tahun oleh pihak ke 3
7 Alat menjadi error 1. Edukasi ulang mengenai SOP

pengoperasian alat
8 Terjadi kebocoran  1. Edukasi staf terhadap tanda
alat kegagalan alat

46
Risiko Solusi Risiko Solusi
N
Risiko Diterim Tidak
o
a Diterima
sterilisasi/autoclave 2. pemeliharaan preventif dan
perbaikan alat

47
Konsultasi dan Komunikasi
Dilakukan pelatihan manajemen risiko pada peralatan medis pada seluruh
karyawan RSIA Putri, mengenai materi tentang : audit berisiko, analisis risiko dan
tata kelola risiko, SPO jika terdapat risiko baru, pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


1. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden, dengan
menggunakan ceklis.
a. Melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan alat medis 1 bulan sekali.
2. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
3. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan
dilaporkan ke Komite Mutu dan SPI.

48
7. Sistem Utilitas
1) Penentuan Konteks
Meniadakan/meminimalkan risiko terjadinya kegagalan pada sistem utilitas meliputi air, listrik, gas dan komponen penunjang
lainya terhadap pasien, dan seluruh stakeholder rumah sakit.

2) Tabel Identifikasi Risiko

N Untuk siapa
Insiden Apa yang bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
1. PDAM mati Kekurangan air Karena adanya Karena adanya Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
pengeboran kegiatan yang waktu pada pasien, tempat
disekitar RS, mengharuskan pengunjung, saluran air
terjadinya sistem PDAM karyawan dan bersih di
kegagalan sistem berhenti, adanya stakeholder RS
PDAM, kebocoran pipa rumah sakit
2. Penurunan Air keruh, gatal Isntalasi Terjadi setelah Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
kualitas air bersih – gatal, alergi perpipaan yang perbaikan pipa waktu/ saat pada pasien, tempat
dan pencemaran masih tandon, tidak setelah pengunjung, saluran air
air bersih menggunakan adanya sistem perbaikan dan bersih di
sambungan pipa filter sehingga Instalasi air stakeholder RS
yang berbahan memperkeruh air rumah sakit
besi atau terdapat serta kualitas air
bahan – bahan bersih di rs

49
N Untuk siapa
Insiden Apa yang bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
penurun kualitas
air bersih
3. Listrik padam Alat medis tidak Terjadi konsleting Terjadi karena Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
bisa digunakan, listrik sehingga pemadaman waktu pada pasien, tempat di
penerangan mengakibatkan listrik oleh PLN, pengunjung, RS
kurang, esehata, aliran listrik Ketidak telitian dan
operasional terputus perawatan panel stakeholder
terganggu listrik, adanya rumah sakit
peralatan yang
yang mengalami
kegagalan sistem
karena eseha
usia, atau
ketahanan alat.
4. AC Panas/AC Suhu ruangan AC tidak Karena kesalahan Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
rusak meningkat, mengirimkan pengoperasian waktu pada pasien, ruangan ber
terjadi udara dingin AC, kurangnya pengunjung, AC di RS
kebocoran di keruangan pemeliharaan dan
ruangan karena (kurang freon), AC, dan karena stakeholder
AC kerja sistem alat life time alat rumah sakit
mati atau
mengalami
kebocoran
sehingga tidak

50
N Untuk siapa
Insiden Apa yang bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
sesuai operasional
5. Kebocoran gas Cidera fisik, Terjadi kebocoran Kurangnya Sewaktu – Dapat terjadi Sentral gas,
medis terjadi ledakan gas di setral atau edukasi staff, waktu pada pasien, ruangan
instalasi gas di RS kurangnya pengunjung, yang dilalui
dan ada penyulut pemeliharaan dan instalasi gas
kebocoran yang berkala pada stakeholder di RS
dapat instalasi gas rumah sakit
memperparah
insiden misalnya
kebakaran

3) Tabel Analisis Risiko

Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa


Kemungkinan/ Control yang Dimana
N dampak terpengaruh tingkat
Insiden frekuensi sesuatu ada dan bisa
o /kemungkinan & bagaimana risikony
terjadi dibutuhkan terjadi
hasilnya caranya a
1. PDAM mati Jarang terjadi Meminimalkan Seluruh Tinggi Pengecekan Disemua
terjadinya PDAM stakeholder RS berkala tempat
(2) mati, system air (10) yang
bersih dapat terus dilewati
berjalan saluran air

51
Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa
Kemungkinan/ Control yang Dimana
N dampak terpengaruh tingkat
Insiden frekuensi sesuatu ada dan bisa
o /kemungkinan & bagaimana risikony
terjadi dibutuhkan terjadi
hasilnya caranya a
(5) bersih RS
2. Penurunan Jarang terjadi Tidak adanya Seluruh Sedang Melakukan uji Di semua
kualitas air pencemaran air di stakeholder RS kualitas air tempat
bersih dan (2) lingkungan RS (8) secara berkala pelayanan
pencemaran air (4) RS
bersih
3. Listrik padam Jarang terjadi Meminimalkan Seluruh Sedang Peningkatan Di semua
kejadian listrik stakeholder RS pemeliharaan tempat
(2) padam di area RS (6) berkala pada pelayanan
agar pelayanan tetap panel listrik RS
beroperasi
(3)
4. AC Panas/AC Sering tejadi Menekan jumlah Seluruh Tinggi Edukasi staf Di semua
rusak kerusakan AC, stakeholder RS untuk tempat
(4) pelayanan RS dapat (12) pengoperasian pelayanan
berjalan kondusif AC. RS yang
(3) Peningkatan terdapat
pemeliharaan AC
berkala
5. Kebocoran gas Kadang terjadi Meminimalkan Staf teknisi Tinggi Peningkatan Sentral gas
medis terjadinya insiden pada umumnya pemeliharaan medis, OK,
(3) kebocoran gas serta (12) berkala NICU,
(oksigen, stakeholder RS RANAP,
kompresor, vakum, yang dekat VK

52
Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa
Kemungkinan/ Control yang Dimana
N dampak terpengaruh tingkat
Insiden frekuensi sesuatu ada dan bisa
o /kemungkinan & bagaimana risikony
terjadi dibutuhkan terjadi
hasilnya caranya a
vaporizer) dengan sentral
(4) gas dan
instalasi gas

4) Tabel Kelola Risiko

Risiko
N Risiko Tidak
Risiko Diterim Solusi Solusi
o Diterima
a
1 PDAM mati 1. Pengecekan berkala terhadap
sistem air/tendon air

2. Perbaikan segera apabila terjadi
trouble pada saluran air
2 Penurunan kualitas 1. Melakukan uji kualitas air secara
air bersih dan berkala

pencemaran air
bersih
3 Listrik padam 1. Pengecekan berkala terhadap
panel listrik
 2. Perbaikan terhadap instalasi listrik
3. Mencari factor kerusakan saat
terjadi listrik padam
4 AC Panas/AC rusak  1. Pemeliharaan preventive AC

53
Risiko
N Risiko Tidak
Risiko Diterim Solusi Solusi
o Diterima
a
2. Perbaikan AC
5 Kebocoran gas 1. Pemeliharaan terhadap outlet dan
 regulator gas

54
Konsultasi dan Komunikasi
Dilakukan pelatihan manajemen risiko sistem utilitas pada seluruh karyawan
RSIA Putri, mengenai materi tentang : audit berisiko, analisis risiko dan tata
eseha risiko, SPO jika terdapat risiko baru, pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


1. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden,
dengan menggunakan ceklis.
a. Melaksanakan pemeliharaan dan pemeriksaan genset harian,
mingguan dan uji coba beban 6 bulan sekali.
b. Melaksanakan pemeriksaan panel listrik 1 bulan sekali.
c. Melaksanakan pemeriksaan air 2 bulan sekali.
d. Melaksanakan pemeriksaan uji coba air bersih 6 bulan sekali.
e. Melaksanakan pemeriksaan gas medis 1 bulan sekali.
2. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
3. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan
dilaporkan ke Komite Mutu dan SPI.

55
8. Penanggulangan Bencana
1) Penetuan Konteks
Meniadakan/meminimalkan risiko fasilitas kesehatan dan lingkungan terhadap penanggulangan bencana kepada pasien dan
stakeholder rumah sakit.

2) Tabel Indentfikasi Risiko

Eksternal
N Kapan Untuk
Risiko Apa yg bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana bisa
o bisa siapa itu
terjadi terjadi terjadi terjadi
terjadi bisa terjadi
1 Terjadinya Bisa terjadi Dapat terjadi karena : Dapat terjadi karena Dapat Masyarakat Bisa terjadi di
gempa Gedung runtuh, Kejadian/fenomena : terjadi terdampak lingkungan rumah
bumi barang-barang alam yang tidak bisa Pergerakan lempeng setiap di Surabaya sakit
berserakan, diperkirakan kapan bumi saat
pohon tumbang, terjadinya
air dan listrik
mati,
2 Banjir Bisa terjadi Dapat terjadi karena : Dapat terjadi karena Pada Masyarakat Bisa terjadi di
tenggelam, Daun-daun kering di : musim terdampak lingkungan luar
kemacetan lalu saluran pembuangan Saluran air hujan penghuja di Surabaya rumah sakit
lintas, rumah air hujan yang buntu n
sakit roboh, Lokasi rawan
terganggunya berdampak terkena
saluran air bersih banjir

56
Eksternal
N Kapan Untuk
Risiko Apa yg bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana bisa
o bisa siapa itu
terjadi terjadi terjadi terjadi
terjadi bisa terjadi
Ketinggian jalan
dengan rumah sakit
3 Keracunan Bisa terjadi Dapat terjadi karena : Dapat terjadi karena Dapat Bisa terjadi Dapat terjadi di
massal gangguan Kurangnya : terjadi pada lingkungan luar
pencernaan, pengawasan makanan Kurangnya setiap masyarakat rumah sakit
mual, pusing dan dari petugas pengawasan saat Surabaya
akibat fatalnya makanan dari
tuntutan hukum petugas
4 Angin Bisa terjadi Dapat terjadi karena : Dapat tejadi Dapat Bisa terjadi Dapat terjadi di
ribut cidera, Pohon tumbang, karena : terjadi pada pasien, area parkiran, area
kecelakaan kerja, property bangunan Fenomena/kejadian setiap karyawan taman (outdoor
merusak property ada yang rusak alam, mendekati saat dan area)
bangunan musim hujan pengunjung
rumah sakit
5 Terpapar Mengalami Virus masuk kedalam Tidak sengaja Setiap Pasien / Gedung rumah
virus gejala ringan tubuh dan menyebar menghirup percikan saat pengunjung sakit
Covid-19 (flu, yaitu melalui tetesan kecil ludah (droplet) atau / petugas
demam, pilek, (droplet) dari hidung memegang mulut
batuk atau mulut pada saat atau hidung tanpa
kering, sakit batuk atau bersin mencuci tangan
tenggorokan, dan terlebih dulu setelah
sakit kepala) menyentuh benda
sampai gejala yang terkena yang
berat (demam cipratan ludah

57
Eksternal
N Kapan Untuk
Risiko Apa yg bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Dimana bisa
o bisa siapa itu
terjadi terjadi terjadi terjadi
terjadi bisa terjadi
tinggi, batuk penderita Covid-19
berdahak bahkan batuk atau bersin
berdarah, sesak tidak menjaga jarak,
napas, dan nyeri belum adanya
dada) fasilitas pendukung
pencegahan
penularan, Petugas
kesehatan tidak
mematuhi
pemakaian APD
sesuai standar

Internal
N Kapan Untuk
Risiko Apa yg bisa Bagaimana Mengapa bisa Dimana bisa
o bisa siapa itu
terjadi bisa terjadi terjadi terjadi
terjadi bisa terjadi
1 Banjir Bisa terjadi Dapat terjadi Dapat terjadi Terjadi Bisa terjadi Dapat terjadi di
kecelakaan kerja, karena : karena : dibeberap pada seluruh area
terpeleset, dapat - Daun-daun - Saluran air a tempat, pasien, rumah sakit
pertotensi kering di hujan yang tetapi karyawan, tergenang air
kesetrum, alat saluran buntu tidak dan
bantu medis seperti pembuanga - Lokasi rawan pernah di pengunjung
kursi roda menjadi n air hujan berdampak lingkunga rumah sakit

58
Internal
N Kapan Untuk
Risiko Apa yg bisa Bagaimana Mengapa bisa Dimana bisa
o bisa siapa itu
terjadi bisa terjadi terjadi terjadi
terjadi bisa terjadi
berkarat, - Curah terkena banjir n ruamh
terganggunya hujan - Ketinggian sakit
operasional tinggi jalan dengan
pelayanan rumah sakit
2 Kerusuhan/ Bisa terjadi bila Dapat terjadi Dapat terjadi Dapat Bisa terjadi Dapat terjadi di
demo para demonstran karena : karena : terjadi pada IGD, lobby, pos
masuk ke area - Adanya - Para demonstran bila ada karyawan satpam
rumah sakit, demonstran berkelahi di area demo rumah
yang rumah sakit besar sakit, pada
berlindung yang bangunan
di rumah melewati rumah sakit
sakit rumah (kaca-kaca,
sakit mebel,
peralatan)
3 Angin ribut Bisa terjadi pohon Dapat terjadi Dapat tejadi karena : Dapat Bisa terjadi Dapat terjadi di
tumbang, karena : Fenomena/kejadian terjadi pada mobil bangunan rumah
bangunan rumah Pohon tumbang, alam, mendekati setiap yang parkir, sakit, dan halaman
sakit rusak, cidera, property musim hujan saat atap/gentin rumah sakit
kecelakaan kerja, bangunan ada g, kaca
merusak property yang rusak pecah,
bangunan, aliran
listrik terputus

59
3) Tabel Analisi Risiko

Konsekuensi, Siapa yg bisa


Kemungkinan/ Berapa Control yang
N dampak terpengaruh Dimana bisa
Risiko frekuensi sesuatu tingkat ada dan
o /kemungkina & bagaimana terjadi
terjadi risikonya dibutuhkan
n hasilnya caranya
1 Terjadinya Hampir tdk terjadi Tidak ada Tidak ada Risiko Tidak ada Tidak pernah
gempa bumi rendah
(1) (4)
(4)
2 Banjir Hampir tdk terjadi Tidak ada Rumah sakit Risiko Tidak ada a.yani,
(1) memberikan rendah mayjend
(4) bantuan moriil sungkono
dan materail (4)
3 Keracunan Tidak pernah terjadi Tidak ada Pasien dan Risiko Pengawasan dan Di bangsal
massal karyawan rendah pengendalian ruang
(1) (3) makanan perawatan
(3)
4 Angin ribut Kadang terjadi (setahun Pohon Pasien, Risiko Memotong Di area
2 kali) tumbang, atap pengunjung sedang dahan pohon rumah sakit
terlepas, kaca dan karyawan secara berkala
(3) pecah (9)

(3)

60
Konsekuensi, Siapa yg bisa
Kemungkinan/ Berapa Control yang
N dampak terpengaruh Dimana bisa
Risiko frekuensi sesuatu tingkat ada dan
o /kemungkina & bagaimana terjadi
terjadi risikonya dibutuhkan
n hasilnya caranya
5 Kerusuhan/ Hampir tdk terjadi Tidak ada Pasien, Risiko Pengamanan Di area
demo pengunjung rendah dari security dan rumah sakit
(1) (2) dan karyawan kerjasama
(2) dengan polsek
sekitar
6 Terpapar virus Sering terjadi Terpapar Pasien / Sangat Kontrol Gedung
Covid-19 (4) virus pengunjung / Tinggi penggunaan rumah sakit
(5) petugas (20) APD pada
petugas,
pemasangan
akrilik area
pelayanan
(pendaftaran,
poli),
pemasangan
airpurifier pada
area pelayanan,
menambah
exhaust fan
(ruang poli),
memberi tanda
jaga jarak pada
kursi penunggu,
memberi

61
Konsekuensi, Siapa yg bisa
Kemungkinan/ Berapa Control yang
N dampak terpengaruh Dimana bisa
Risiko frekuensi sesuatu tingkat ada dan
o /kemungkina & bagaimana terjadi
terjadi risikonya dibutuhkan
n hasilnya caranya
petunjuk posisi
saat di dalam lift
dan cara
menekan tombol

4) Tabel Kelola Risiko

Risiko Risiko
No Risiko diterim Solusi tidak Solusi
a diterima
1 Gempa bumi 2. Bekerja sama dengan BNPB dan

BNPBD
2 Banjir 1. Pengawasan pembersihan saluran air

hujan
3 Keracunan massal 1. Pengawasan dan pengendalian makanan
rumah sakit
 2. Penyimpanan sampel makanan selama
24 jam
3. Tester makanan sebelum disajikan
4 Angin ribut  1. Pemotongan dahan pohon

62
Risiko Risiko
No Risiko diterim Solusi tidak Solusi
a diterima
2. Pengawasan posisi atap
3. Menghindari atap dari
bahan seng, asbes
4. Pintu dalam kondisi
tertutup terutama akses
keluar masuk Gedung
5 Terpapar virus Kontrol penggunaan APD pada
Covid-19 petugas, pemasangan akrilik
area pelayanan (pendaftaran,
poli), pemasangan airpurifier
pada area pelayanan,

menambah exhaust fan (ruang
poli), memberi tanda jaga jarak
pada kursi penunggu, memberi
petunjuk posisi saat di dalam
lift dan cara menekan tombol

63
Konsultasi dan Komunikasi
Dilakukan pelatihan manajemen risiko bencana alam dan non alam pada
seluruh karyawan RSIA Putri, mengenai materi tentang : audit berisiko,
analisis risiko dan tata kelola risiko, SPO jika terjadi paparan atau tumpahan,
pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


1. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden,
dengan menggunakan ceklis.
2. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
3. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan
dilaporkan ke Komite Mutu dan SPI.

64
9. Konstruksi dan Renovasi
1) Penentuan Konteks
Meniadakan/meminimalkan risiko terjadinya kegagalan pada sistem utilitas meliputi air, listrik, gas dan komponen penunjang
lainya terhadap pasien, dan seluruh stakeholder rumah sakit.

2) Tabel Identifikasi Risiko

N Untuk siapa
Insiden Apa yang bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
1. PDAM mati Kekurangan air Karena adanya Karena adanya Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
pengeboran kegiatan yang waktu pada pasien, tempat
disekitar RS, mengharuskan pengunjung, saluran air
terjadinya sistem PDAM karyawan dan bersih di
kegagalan sistem berhenti, adanya stakeholder RS
PDAM, kebocoran pipa rumah sakit
2. Penurunan Air keruh, gatal Isntalasi Terjadi setelah Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
kualitas air bersih – gatal, alergi perpipaan yang perbaikan pipa waktu/ saat pada pasien, tempat
dan pencemaran masih tandon, tidak setelah pengunjung, saluran air
air bersih menggunakan adanya sistem perbaikan dan bersih di
sambungan pipa filter sehingga Instalasi air stakeholder RS
yang berbahan memperkeruh air rumah sakit
besi atau terdapat serta kualitas air
bahan – bahan bersih di rs

65
N Untuk siapa
Insiden Apa yang bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
penurun kualitas
air bersih
3. Listrik padam Alat medis tidak Terjadi konsleting Terjadi karena Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
bisa digunakan, listrik sehingga pemadaman waktu pada pasien, tempat di
penerangan mengakibatkan listrik oleh PLN, pengunjung, RS
kurang, esehata, aliran listrik Ketidak telitian dan
operasional terputus perawatan panel stakeholder
terganggu listrik, adanya rumah sakit
peralatan yang
yang mengalami
kegagalan sistem
karena eseha
usia, atau
ketahanan alat.
4. AC Panas/AC Suhu ruangan AC tidak Karena kesalahan Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
rusak meningkat, mengirimkan pengoperasian waktu pada pasien, ruangan ber
terjadi udara dingin AC, kurangnya pengunjung, AC di RS
kebocoran di keruangan pemeliharaan dan
ruangan karena (kurang freon), AC, dan karena stakeholder
AC kerja sistem alat life time alat rumah sakit
mati atau
mengalami
kebocoran
sehingga tidak

66
N Untuk siapa
Insiden Apa yang bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
sesuai operasional
5. Kebocoran gas Cidera fisik, Terjadi kebocoran Kurangnya Sewaktu – Dapat terjadi Sentral gas,
medis terjadi ledakan gas di setral atau edukasi staff, waktu pada pasien, ruangan
instalasi gas di RS kurangnya pengunjung, yang dilalui
dan ada penyulut pemeliharaan dan instalasi gas
kebocoran yang berkala pada stakeholder di RS
dapat instalasi gas rumah sakit
memperparah
insiden misalnya
kebakaran

3) Tabel Analisis Risiko


Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa
Kemungkinan/ Control yang Dimana
N dampak terpengaruh tingkat
Insiden frekuensi sesuatu ada dan bisa
o /kemungkinan & bagaimana risikony
terjadi dibutuhkan terjadi
hasilnya caranya a
1. PDAM mati Jarang terjadi Meminimalkan Seluruh Tinggi Pengecekan Disemua
terjadinya PDAM stakeholder RS berkala tempat
(2) mati, system air (10) yang
bersih dapat terus dilewati
berjalan saluran air
(5) bersih RS
2. Penurunan Jarang terjadi Tidak adanya Seluruh Sedang Melakukan uji Di semua

67
Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa
Kemungkinan/ Control yang Dimana
N dampak terpengaruh tingkat
Insiden frekuensi sesuatu ada dan bisa
o /kemungkinan & bagaimana risikony
terjadi dibutuhkan terjadi
hasilnya caranya a
kualitas air (2) pencemaran air di stakeholder RS (8) kualitas air tempat
bersih dan lingkungan RS secara berkala pelayanan
pencemaran air (4) RS
bersih
3. Listrik padam Jarang terjadi Meminimalkan Seluruh Sedang Peningkatan Di semua
kejadian listrik stakeholder RS pemeliharaan tempat
(2) padam di area RS (6) berkala pada pelayanan
agar pelayanan tetap panel listrik RS
beroperasi
(3)
4. AC Panas/AC Sering tejadi Menekan jumlah Seluruh Tinggi Edukasi staf Di semua
rusak kerusakan AC, stakeholder RS untuk tempat
(4) pelayanan RS dapat (12) pengoperasian pelayanan
berjalan kondusif AC. RS yang
(3) Peningkatan terdapat
pemeliharaan AC
berkala
5. Kebocoran gas Kadang terjadi Meminimalkan Staf teknisi Tinggi Peningkatan Sentral gas
medis terjadinya insiden pada umumnya pemeliharaan medis, OK,
(3) kebocoran gas serta (12) berkala NICU,
(oksigen, stakeholder RS RANAP,
kompresor, vakum, yang dekat VK
vaporizer) dengan sentral
(4) gas dan

68
Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa
Kemungkinan/ Control yang Dimana
N dampak terpengaruh tingkat
Insiden frekuensi sesuatu ada dan bisa
o /kemungkinan & bagaimana risikony
terjadi dibutuhkan terjadi
hasilnya caranya a
instalasi gas

4) Tabel Kelola Risiko

Risiko
N Risiko Tidak
Risiko Diterim Solusi Solusi
o Diterima
a
1 PDAM mati 3. Pengecekan berkala terhadap
sistem air/tendon air

4. Perbaikan segera apabila terjadi
trouble pada saluran air
2 Penurunan kualitas 2. Melakukan uji kualitas air secara
air bersih dan berkala

pencemaran air
bersih
3 Listrik padam 4. Pengecekan berkala terhadap
panel listrik
 5. Perbaikan terhadap instalasi listrik
6. Mencari factor kerusakan saat
terjadi listrik padam
4 AC Panas/AC rusak 3. Pemeliharaan preventive AC

4. Perbaikan AC
5 Kebocoran gas 2. Pemeliharaan terhadap outlet dan

69
Risiko
N Risiko Tidak
Risiko Diterim Solusi Solusi
o Diterima
a
regulator gas

70
Konsultasi dan Komunikasi
Dilakukan pelatihan manajemen risiko sistem utilitas pada seluruh karyawan
RSIA Putri, mengenai materi tentang : audit berisiko, analisis risiko dan tata
kelola risiko, SPO jika terdapat risiko baru, pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


1. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden, dengan
menggunakan ceklis.
2. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
3. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan
dilaporkan ke Komite Mutu dan SPI.

71
10. Pelatihan
1) Penentuan Konteks
Meniadakan/meminimalkan risiko terjadinya kegagalan pada sistem utilitas meliputi air, listrik, gas dan komponen penunjang
lainya terhadap pasien, dan seluruh stakeholder rumah sakit.

2) Tabel Identifikasi Risiko

N Untuk siapa
Insiden Apa yang bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
1. PDAM mati Kekurangan air Karena adanya Karena adanya Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
pengeboran kegiatan yang waktu pada pasien, tempat
disekitar RS, mengharuskan pengunjung, saluran air
terjadinya sistem PDAM karyawan dan bersih di
kegagalan sistem berhenti, adanya stakeholder RS
PDAM, kebocoran pipa rumah sakit
2. Penurunan Air keruh, gatal Isntalasi Terjadi setelah Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
kualitas air bersih – gatal, alergi perpipaan yang perbaikan pipa waktu/ saat pada pasien, tempat
dan pencemaran masih tandon, tidak setelah pengunjung, saluran air
air bersih menggunakan adanya sistem perbaikan dan bersih di
sambungan pipa filter sehingga Instalasi air stakeholder RS
yang berbahan memperkeruh air rumah sakit
besi atau terdapat serta kualitas air

72
N Untuk siapa
Insiden Apa yang bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
bahan – bahan bersih di rs
penurun kualitas
air bersih
3. Listrik padam Alat medis tidak Terjadi konsleting Terjadi karena Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
bisa digunakan, listrik sehingga pemadaman waktu pada pasien, tempat di
penerangan mengakibatkan listrik oleh PLN, pengunjung, RS
kurang, esehata, aliran listrik Ketidak telitian dan
operasional terputus perawatan panel stakeholder
terganggu listrik, adanya rumah sakit
peralatan yang
yang mengalami
kegagalan sistem
karena eseha
usia, atau
ketahanan alat.
4. AC Panas/AC Suhu ruangan AC tidak Karena kesalahan Sewaktu – Dapat terjadi Seluruh
rusak meningkat, mengirimkan pengoperasian waktu pada pasien, ruangan ber
terjadi udara dingin AC, kurangnya pengunjung, AC di RS
kebocoran di keruangan pemeliharaan dan
ruangan karena (kurang freon), AC, dan karena stakeholder
AC kerja sistem alat life time alat rumah sakit
mati atau
mengalami
kebocoran

73
N Untuk siapa
Insiden Apa yang bisa Bagaimana bisa Mengapa bisa Kapan bisa Dimana
o itu bisa
terjadi terjadi terjadi terjadi bisa terjadi
terjadi
sehingga tidak
sesuai operasional
5. Kebocoran gas Cidera fisik, Terjadi kebocoran Kurangnya Sewaktu – Dapat terjadi Sentral gas,
medis terjadi ledakan gas di setral atau edukasi staff, waktu pada pasien, ruangan
instalasi gas di RS kurangnya pengunjung, yang dilalui
dan ada penyulut pemeliharaan dan instalasi gas
kebocoran yang berkala pada stakeholder di RS
dapat instalasi gas rumah sakit
memperparah
insiden misalnya
kebakaran

3) Tabel Analisis Risiko


Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa
Kemungkinan/ Control yang Dimana
N dampak terpengaruh tingkat
Insiden frekuensi sesuatu ada dan bisa
o /kemungkinan & bagaimana risikony
terjadi dibutuhkan terjadi
hasilnya caranya a
1. PDAM mati Jarang terjadi Meminimalkan Seluruh Tinggi Pengecekan Disemua
terjadinya PDAM stakeholder RS berkala tempat
(2) mati, system air (10) yang
bersih dapat terus dilewati
berjalan saluran air
(5) bersih RS

74
Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa
Kemungkinan/ Control yang Dimana
N dampak terpengaruh tingkat
Insiden frekuensi sesuatu ada dan bisa
o /kemungkinan & bagaimana risikony
terjadi dibutuhkan terjadi
hasilnya caranya a
2. Penurunan Jarang terjadi Tidak adanya Seluruh Sedang Melakukan uji Di semua
kualitas air pencemaran air di stakeholder RS kualitas air tempat
bersih dan (2) lingkungan RS (8) secara berkala pelayanan
pencemaran air (4) RS
bersih
3. Listrik padam Jarang terjadi Meminimalkan Seluruh Sedang Peningkatan Di semua
kejadian listrik stakeholder RS pemeliharaan tempat
(2) padam di area RS (6) berkala pada pelayanan
agar pelayanan tetap panel listrik RS
beroperasi
(3)
4. AC Panas/AC Sering tejadi Menekan jumlah Seluruh Tinggi Edukasi staf Di semua
rusak kerusakan AC, stakeholder RS untuk tempat
(4) pelayanan RS dapat (12) pengoperasian pelayanan
berjalan kondusif AC. RS yang
(3) Peningkatan terdapat
pemeliharaan AC
berkala
5. Kebocoran gas Kadang terjadi Meminimalkan Staf teknisi Tinggi Peningkatan Sentral gas
medis terjadinya insiden pada umumnya pemeliharaan medis, OK,
(3) kebocoran gas serta (12) berkala NICU,
(oksigen, stakeholder RS RANAP,
kompresor, vakum, yang dekat VK
vaporizer) dengan sentral

75
Konsekuensi, Siapa yg bisa Berapa
Kemungkinan/ Control yang Dimana
N dampak terpengaruh tingkat
Insiden frekuensi sesuatu ada dan bisa
o /kemungkinan & bagaimana risikony
terjadi dibutuhkan terjadi
hasilnya caranya a
(4) gas dan
instalasi gas

4) Tabel Kelola Risiko

Risiko
N Risiko Tidak
Risiko Diterim Solusi Solusi
o Diterima
a
1 PDAM mati 5. Pengecekan berkala terhadap
sistem air/tendon air

6. Perbaikan segera apabila terjadi
trouble pada saluran air
2 Penurunan kualitas 3. Melakukan uji kualitas air secara
air bersih dan berkala

pencemaran air
bersih
3 Listrik padam 7. Pengecekan berkala terhadap
panel listrik
 8. Perbaikan terhadap instalasi listrik
9. Mencari factor kerusakan saat
terjadi listrik padam
4 AC Panas/AC rusak 5. Pemeliharaan preventive AC

6. Perbaikan AC

76
Risiko
N Risiko Tidak
Risiko Diterim Solusi Solusi
o Diterima
a
5 Kebocoran gas 3. Pemeliharaan terhadap outlet dan
 regulator gas

77
Konsultasi dan Komunikasi
Dilakukan pelatihan manajemen risiko sistem utilitas pada seluruh karyawan
RSIA Putri, mengenai materi tentang : audit berisiko, analisis risiko dan tata
kelola risiko, SPO jika terdapat risiko baru, pelaporan jika terjadi insiden.

Monitoring dan Review


4. Dilakukan oleh pengawas manajemen risiko fasilitas lingkungan melalui
pengecekan fasilitas rumah sakit untuk menghindari kejadian insiden, dengan
menggunakan ceklis.
5. Melakukan supervisi pada pelaporan insiden : pemahaman tentang risiko,
ketepatan pembuatan laporan pada petugas yang ditunjuk.
6. Melakukan review dan analisis data yang masuk sebulan sekali, dan
dilaporkan ke Komite Mutu dan SPI.

78
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

a. Persiapan
Tahap persiapan meliputi kegiatan identifikasi risiko yang terkait dengan
keselamatan dan keamanan, bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah
B3, Manajemen Penanggulangan Bencana, Sistem Proteksi Kebakaran,
Peralatan Medis dan Sistem Penunjang. Identifikasi risiko disusun oleh
Komite K3RS atau unit/bagian lain yang ditunjuk.
b. Pelaksanaan
Program Manajemen Risiko dilaksanakan oleh unit/ bagian/ instalasi terkait
dan pantau oleh pengawas program manajemen risiko fasilitas yang ditunjuk
oleh Direktur. Sosialisasi dan simulasi terkait dengan keselamatan dan
keamanan, bahan berbahaya dan beracun (B3) dan limbah B3, Manajemen
Penanggulangan Bencana, Sistem Proteksi Kebakaran, Peralatan Medis dan
Sistem Penunjang dilakukan oleh Pokja MFK, Komite K3RS atau
Instalasi/Unit/Bagian yang berkompeten. Sosialisasi dilaksanakan melalui
briefing, penayangan video atau pemasangan banner.
c. Evaluasi
Pengawas program manajemen risiko fasilitas kesehatan rumah sakit laporan
hasil pengawasan secara berkala (setiap tiga bulan sekali). Hasil pengawasan
dapat menjadi rekomendasi untuk dilakukan perbaikan fasilitas.

79
BAB VI
SASARAN

NO RINCIAN SASARAN
KEGIATAN
1 Identifikasi risiko Seluruh risiko fasilitas terkait dengan 6 sub
program manajemen fasilitas sudah
terindentifikasi, yaitu : keselamatan dan
keamanan, pengelolaan B3 dan Limbah B3,
penanggulangan bencana, proteksi
kebakaran, peralatan medis dan sistem
utilitas
2 Analisa risiko Seluruh risiko teranalisa
3 Evaluasi risiko Seluruh risiko fasilitas terevaluasi
4 Tata kelola/ Seluruh risiko fasilitas ditindalanjuti oleh
pengendalian risiko unit/instalasi terkait
5 Pelaporan insiden Seluruh insiden terkait fasilitas terlaporkan
6 Monitoring dan Seluruh laporan insiden fasilitas
review insiden ditindaklanjuti dan direview
7 Edukasi staf tentang Seluruh staf dan tenant diedukasi tentang
risk register terhadap risk register fasilitas
6 sub bidang

80
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Identifikasi risiko
2. Analisa resiko
3. Evaluasi risiko
Tata
4. Kelola/Pengendalian
Risiko
5. Pelaporan insiden
Monitoring dan review
6.
insiden
Edukasi staf tentang
7. risk register terhadap 6
sub bidang

81
BAB VIII
RISK REGISTER

A. RISK REGISTER MANAJEMEN RISIKO FASILITAS KESEHATAN RUMAH SAKIT

PERNYATAAN D P C
NO AKAR MASALAH (Controllability/ SCORING RANGKING
RISIKO (PENYEBAB UTAMA RISIKO) (Dampak) (Probabilitas)
Pengendalian)
Keselamatan
1. Terjatuh dari bed Bed tidak memiliki pengaman; 4 2 1 8
Pengaman tidak terpasang
2. Terpeleset karena Pemakaian pembersih lantai yang licin; 2 2 1 4
lantai basah keramik licin; petugas tidak memasang
warning sign
3. Tersandung / Petugas tidak segera memperbaiki jalan 2 2 1 4
terjatuh diatas yang rusak/ paving block yang tidak
paving block rata
4. Pelajan kaki Belum ada jalur khusus pejalan kaki; 2 2 1 4
terserempet pemasangan rambu kecepatan
kendaraan bermotor kendaraan <10 km/jam
5. Jatuh dari atap Petugas terburu-buru menyelesaikan 3 2 1 6
pekerjaan sehingga mengambil jalan
pintas dengan menginjak asbes daripada
melalui tangga
Petugas menerima Kurangnya komunikasi antara petugas 4 1 1 4
penganiayaan secara dan keluarga, emosi yang tidak
fisik terkendali dari keluarga pasien

82
PERNYATAAN D P C
NO AKAR MASALAH (Controllability/ SCORING RANGKING
RISIKO (PENYEBAB UTAMA RISIKO) (Dampak) (Probabilitas)
Pengendalian)
Pelecehan seksual Kesalahan komunikasi 4 1 1 5
Terjatuh dari kursi, Kursi yang rusak belum diperbaiki, 2 1 4 8
tergores meja yang tidak diberi tanda untuk tidak diduduki
rusak, kesandung
kabel
Terjadi penularan Tidak berfungsi dengan baik kran 3 2 4 24
penyakit personal kamar mandi, tidak ada sabun; tidak
hygiene karena tidak tersedia antiseptik
cuci tangan
Terjebak dalam lift, Konselting listrik, kegagalan system 3 1 2 6
lift tidak dapat sensor dalam lift
beroperasional
Kebocoran atap dan Kurangnya pengawasan kondisi atap 4 2 2 16
rayap plafon dan rayap
Tersayat pisau, Petugas mengerjakan eseha mengobrol, 2 2 2 8
cutter tidak melihat objek yang dipotong
(human error)
Tangan tertusuk Petugas mengerjakan sambil 3 3 2 18
jarum suntik mengobrol, Kelelahan, tidak patuh pada
SPO
Penularan penyakit Jarum dapat menekan dan keluar dari 3 3 2 18
oleh jarum yang Safety box (terisi melebihi dua pertiga
telah terkontaminasi. dari volume) yang terlalu penuh
Tersetrum listrik saat Menyentuh kabel yang rusak / terdapat 5 1 2 10
memasang alat elektr konsleting listrik, petugas belum

83
PERNYATAAN D P C
NO AKAR MASALAH (Controllability/ SCORING RANGKING
RISIKO (PENYEBAB UTAMA RISIKO) (Dampak) (Probabilitas)
Pengendalian)
onik, menjalankan SPO perbaikan listrik
memperbaiki saklar dengan benar
lampu
Accu drop Mobil yang terlalu lama didiamkan 4 2 1 8
akan menyebabkan tegangan listrik
pada aki menurun; kebiasaan
menyalakan air conditioner sebelum
mesin mobil hidup
Ban ambulans Saat akan / sedang digunakan ban dalam 4 2 1 8
kempes, bocor kondisi kempes karena kurang
nitrogen / bocor karena benda tajam
(paku, pecahan kaca)
Ledakan, kebakaran, Penyimpanan serta MSDS yang belum 5 1 1 5
atau timbulnya gas tepat
beracun.
Kecelakaan radiasi Kesalahan operator yaitu tidak 5 1 1 5
melakukan survey radiasi, tidak
mengikuti prosedur, tidak menggunakan
peralatan proteksi (APD)
Terpapar Dapat terjadi karena : 4 4 4 64
bakteri/kuman dari Bangunan ruang laundry yang belum
linen kotor memenuhi persyaratan
Keamanan
Penculikan bayi Kurangnya sistem keamanan diruang 5 1 1 5
bayi

84
PERNYATAAN D P C
NO AKAR MASALAH (Controllability/ SCORING RANGKING
RISIKO (PENYEBAB UTAMA RISIKO) (Dampak) (Probabilitas)
Pengendalian)
Bayi tertukar Proses serah terima yang tidak sesuai 5 1 1 5
SPO atau SPO yang kurang lengkap
Kendaraan bermotor Kendaraan parkir tidak terkunci di area 5 1 1 5
hilang/dicuri parkir rumah sakit
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Terkena paparan dari Dapat terjadi saat penuangan ke wadah 3 2 2 12
B3 lain tidak pas, dan tidak fokus sehingga
terjadi tumpahan yang mengenai
tangan, terpecik mengenai mata, atau
tertelan.
Terkena paparan Dapat terjadi saat : 4 2 1 8
limbah B3 - Membuang jarum tercampur dengan
limbah medis padat non tajam
(kresek kuning), tidak tersedianya
safety box, safety box penuh
- Tercampurnya limbah medis dengan
limbah domestic
Tumpahan dari Dapat terjadi terhadap pasien dengan 4 3 1 12
tubuh pasien (darah, kondisi yang parah, pasien anak-anak
urine, muntahan) yang sudah tidak bisa menahan
Pembuangan limbah Dapat terjadi saat pasien membuang 4 1 2 8
medis padat melalui pembalut atau popok ke kloset yang
wastafel/kloset mengakibatkan buntu dan tidak
berjalannya IPAL
Sistem Proteksi Kebakaran

85
PERNYATAAN D P C
NO AKAR MASALAH (Controllability/ SCORING RANGKING
RISIKO (PENYEBAB UTAMA RISIKO) (Dampak) (Probabilitas)
Pengendalian)
Salah pengoperasian Dapat terjadi karena : 4 2 4 32
alarm kebakaran Salah tekan pada saklar alarm
kebakaran yang warna sama dengan
saklar lampu
Pelanggaran KTR Dapat tejadi karena : 3 3 2 18
( Kawasan Tanpa Adanya beberapa orang yang abai
Rokok ) terhadap aturan kawasan tanpa rokok,
termasuk karyawan dan pengunjung
Rumah Sakit
Kebocoran tabung Klem/cincin pengencang ke regulator 5 1 2 10
LPG maupun ke kompor gas rusak/ tidak pas
Peralatan Medis
Kesalahan Kurangnya edukasi mengenai SOP 3 2 8 48
operasional alat X- pengoperasian alat, pengelolaan limbah
Ray mesin B3 di radiologi
Grounding alat Sistem grounding alat yang tidak baik, 4 2 2 16
buruk. minimnya pengetahuan user dalam
mengoperasikan alat.
Kegagalan sistem Suhu pada incubator yang tinggi diatas 4 2 2 16
pada heater pemanas standar batas
infant warmer atau
baby incubator
Alat menjadi error Kesalahan penempatan selang, salah 4 3 2 24
menancapkan connector pada alat yang
tidak sesuai fungsinya

86
PERNYATAAN D P C
NO AKAR MASALAH (Controllability/ SCORING RANGKING
RISIKO (PENYEBAB UTAMA RISIKO) (Dampak) (Probabilitas)
Pengendalian)
Terjadi kebocoran Alat mengalami kebocoran, sistem 4 4 2 32
alat sterilisasi/ safety alat tidak berfungsi
autoclave
Sistem Utilitas
PDAM mati Karena adanya kegiatan yang 5 2 2 20
mengharuskan sistem PDAM berhenti,
adanya kebocoran pipa
Penurunan kualitas Instalasi perpipaan yang masih 4 2 2 16
air bersih dan menggunakan sambungan pipa yang
pencemaran air berbahan besi atau terdapat bahan –
bersih bahan penurun kualitas air bersih
Listrik padam Terjadi konsleting listrik sehingga 3 2 2 12
mengakibatkan aliran listrik terputus
AC Panas/AC rusak AC tidak mengirimkan udara dingin 4 3 4 48
keruangan (kurang freon), kerja sistem
alat mati atau mengalami kebocoran
sehingga tidak sesuai operasional
Kebocoran gas Terjadi kebocoran gas di setral atau 4 3 1 12
medis instalasi gas di RS dan ada penyulut
kebocoran yang dapat memperparah
insiden misalnya kebakaran
Penanggulangan Bencana
Terpapar virus Tidak sengaja menghirup percikan 5 4 2 40
Covid-19 ludah (droplet) atau memegang mulut
atau hidung tanpa mencuci tangan

87
PERNYATAAN D P C
NO AKAR MASALAH (Controllability/ SCORING RANGKING
RISIKO (PENYEBAB UTAMA RISIKO) (Dampak) (Probabilitas)
Pengendalian)
terlebih dulu setelah menyentuh benda
yang terkena yang cipratan ludah
penderita Covid-19 batuk atau bersin;
tidak menjaga jarak; belum adanya
fasilitas pendukung pencegahan
penularan; petugas kesehatan tidak
mematuhi pemakaian APD sesuai
standar
Konstruksi dan Renovasi

Pelatihan

B. Profil Risiko Yang Menjadi Prioritas Untuk Permasalahan Pada Program Manajemen Rumah Sakit

No. Pernyataan Risiko


1. Terpapar kuman/bakteri dari linen kotor

88
2. Kesalahan operasional alat X-Ray mesin
3. AC Panas/AC rusak
4. Terpapar virus Covid-19
5. Kebocoran autoclave

89
BAB IX

EVALUASI KEGIATAN

a. Setiap unit mengindentifikasi risikonya masing-masing


b. Pemilik risiko melaporkan hasil identifikasi, analisis, laporan rencana
penanganan, dan rencana pemantauan kepada sub manajemen risiko
rumah sakit.
c. Diadakan rapat antara direktur, tim manajemen risiko, dan kepala unit
untuk menentukan risiko prioritas dan mementukan penangan prioritas.
d. Pelaporan disampaikan dalam waktu enam bulan sekali dan dievaluasi 1
tahun untuk perbaikan dalam program tahun 2022.

90
BAB X
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pelaporan atas pelaksanaan program disampaikan sebagai berikut :


1. Laporan dan evaluasi hasil pemantauan yang disusun oleh pengawas
program Manajemen Risiko Fasilitas yang disampaikan setiap 6 bulan
sekali.
2. Evaluasi program manajemen Risiko Fasilitas disusun pada akhir tahun dan
disampaikan kepada Direktur.

91
BAB XI
PENUTUP
Demikianlah Program Manajemen Resiko RSIA Putri untuk tahun 2022 ini
dibuat sebagai kerangka pelaksanaan kegiatan terkait Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) selama tahun 2022.
Semua kegiatan manajemen fasilitas dan keselamatan dibuat berdasarkan
evaluasi ditahun sebelumnya. Adapun pelaksanaan kegiatan untuk tahun 2022
dilaporkan kepada direktur untuk dilakukan evaluasi.

Surabaya, Desember 2021


Ketua Komite K3RS
RSIA Putri Surabaya

dr. Riza

92
Program Manajemen Resiko | 93

Anda mungkin juga menyukai