Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO

Oleh:

KOMITE MUTU RSUD BAJAWA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAJAWA

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkatNya kami dapat menyelesaikan Program Manajemen Risiko
Tahun 2022 ini dengan baik.

Buku dengan judul Program Manajemen Risiko Tahun 2022, diharapkan dapat
menjadi acuan pengelolaan mutu dan keselamatan pasien di lingkungan Rumah
Sakit Umum Daerah Bajawa. Kami juga berterima kasih kepada semua pihal yang
telah membantu melancarkan penyusunan Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien ini.

Akhir kata kami berharap agar Program Manajemen Risiko Tahun 2022 ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak di Rumah Sakit Umum Daerah
Bajawa.

Bajawa, Agustus 2022

Ketua Komite Mutu RSUD Bajawa

dr. Anselmus Ake, M.Biomed, Sp.PD

NIP. 198004202006041018

2
DAFTAR ISI

Pendahuluan......................................................................................
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Tujuan..........................................................................................
C. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan.............................................
1. Identifikasi Resiko....................................................................
2. Analisa Resiko.........................................................................
3. Evaluasi Resiko.......................................................................
4. Tata Kelola Resiko....................................................................
5. Diklat Manajemen Resiko.........................................................
6. Pelaporan Insiden....................................................................
7. Cara Melaksanakan Kegiatan...................................................
8. Sasaran...................................................................................
a. Keselamatan Dan Keamanan Rumah Sakit.................... ....
b. Bahan Dan Limbah Berbahaya..........................................
c. Bencana........................................................................
d. Kebakaran
e. Peralatan Medis
f. Sistem Utilitas
D. Jadwal Pelaksanaan
E. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan
F. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan

3
BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit sebagai tempat Pelayanan Kesehatan pada dasarnya adalah


tempat dan sarana untuk mengupayakan penyelamatan terhadap pasien, pegawai
rumah sakit dan pengunjung. Untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu
dan baik maka Rumah Sakit harus didukung dengan sarana dan prasarana yang
terjamin keamanannya. sehingga dapat membeikan jaminan keselamatan bagi
setiap orang yang berada di rumah sakit. Dalam rangka mewujudkan upaya
tersebut perlunya dilakukan upaya, pengawasan secara terencana dan
berkelanjutan.

G. LATAR BELAKANG
Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang
pekerjaan di dunia ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat
penting. Sebut misalnya: perminyakan, perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi
luar angkasa, dan lain-lain. Makin besar risiko suatu pekerjaan, maka makin
besar perhatiannya pada aspek manajemen risiko ini. Pengertian dari risiko
adalah peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak pada
pencapaian tujuan. Sedangkan manajemen risiko adalah budaya, proses dan
struktur yang diarahkan untuk mewujudkan peluang peluang sambil mengelola
efek yang tidak diharapkan atau kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan
dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko.
Rumah Sakit Umum daerah Bajawa terdapat banyak sarana dan prasarana
berupa bangunan, peralatan, halaman dan lahan parkir, serta fasilitas–fasilitas
lain yang harus selalu siap pakai dan aman khususnya bagi pasien,
pengunjung, dokter dan staff/karyawan. Agar seluruh sarana dan prasarana
rumah sakit selalu dalam kondisi siap pakai dan aman maka perlu dilakukan
kegiatan pengawasan secara rutin dan berkelanjutan dalam upaya keselamatan
dan keamanan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa

H. TUJUAN
1. Tujuan umum

4
Meminimalisasi dan meniadakan risiko yang ditimbulkan oleh berbagai
potensi bahaya yang ada Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa
2. Tujuan Khusus
a. Mengurangi risiko kegagalan fasilitas yang ada di rumah sakit
b. Mengawasi dan memonitor risiko terkait fasilitas dan lingkungan di
Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa
c. Meningkatkan keamanan dan keselamatan fungsi fasilitas yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa bagi karyawan, pasien dan
pengunjung.
d. Tersedianya fasilitas Rumah Sakit yang aman dan siap pakai

I. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


9. IDENTIFIKASI RESIKO
Dalam hal ini, risiko daat dibedakan menjadi
1) IDENTIFIKASI RESIKO MENGACU PADA 6 SASARAN YAITU :
a. KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT

IDENTIFIKASI BAHAYA
KEAMANAN  Penculikan Bayi
LINGKUNGAN
 Penyanderaan
RS
 Kehilangan barang milik pasien dan keluarga
 Kehilangan kendaraan bermotor
 Kehilangan sarana prasarana RS
 Keselamatan saat ada
renovasi/pembangunan
KEAMANAN  Terjatuh/terpeleset di
PASIEN,
 RAM/tangga
PENGUNJUNG
DAN  Terpeleset di kamar mandi
KARYAWAN
 Tersengat listrik

b. BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA


IDENTIFIKASI BAHAYA
BAHAN BERACUN  Penanganan B3 yang salah
BERBAHAYA  Penyimpanan B3 tidak pada tempatnya

5
 B3 yang tidak diberi label
 Tidak memakai APD saat penanganan
B3

c. BENCANA
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
INSIDEN WABAH DAN  Wabah penyakit
BENCANA  Gempa bumi
 Kebocoran gas
 Ledakan bom
 Banjir
 Tanah longsor
 Kecelakaan transportasi

d. KEBAKARAN
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
INSIDEN  Hubungan pendek arus listrik
KEBAKARAN  Ledakan gas
 Kebocoran gas
 Ledakan kompor gas
 Percikan api dari colokan listrik
 Kebakaran akibat puntung rokok

e. PERALATAN MEDIS
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA
PERALATAN  Kesalahan pembacaan hasil pada alat medis
MEDIS karena belum terkalibrasi
 Kesalahan penggunaan alat karena belum
terkalibrasi
 Kesalahan penggunaan alat medis yang baru
karena belum dilakukan pelatihan alat baru

f. SISTEM UTILITAS
KEJADIAN IDENTIFIKASI BAHAYA

6
SISTEM  Pemadaman listrik
UTILITAS  Kerusakan/meledaknya pompa air
 Saluran air / IPAL mampet
 Lift Macet
 Kerusakan telepon
 Kebocoran gas
 Meledaknya tabung gas medis
 Meledaknya sistem gas sentral

2) Resiko potensial berdasarkan area pelayanan


NO JENIS RISIKO KESELAMATAN AREA RISIKO
dan
KEAMANAN di RUMAH SAKIT
1 Kedaruratan/ Bencana Ruang Rawat Inap, IGD,
a. Internal : Rawat Jalan, Laboratorium,
1) Ledakan tabung OK, Incenerator, Radiologi,
gas IPAL, Dapur,Farmasi,
2) Keracunan gas Pergudangan, Seluruh
3) Keracunan perkantoran.
makanan
4) Kebakaran
5) Gempa bumi
6) Ledakan bom
b. Eksternal
1) Gempa bumi
2) Ledakan
3) KecelakaanLalu
lintas
4) Keracunan
makanan
5) Kebakaran
6) Wabah penyakit
7) Banjir
2 Penculikan Bayi Ruangan Perinatal, VK,
melati, Poliklinik dan IGD,
3 Pencurian Poliklinik, IGD, Rawat Inap,
pergudangan
4 Kekerasan Fisik Poliklinik, IGD, Rawat Inap
5 Cedera Fisik Semua tempat
6 Terpapar Radiasi Radiologi
7 Pasien hilang/ kabur Ruang rawat Inap
8 Tertusuk jarum/ benda tajam Poliklinik, IGD, ruang rawat
Inap, Laboratorium, OK,
petugas kebersihan

7
sampah, kesling
8 Kecelakaan: Semua ruangan
 Tersengat listrik
 Tertapar bahan B3
 Tertimpa benda jatuh
 Terpeleset
9 Asesmen dan terapi: Ruang perawatan,
 kesalahan identifikasi laboratorium
pasien
 reaksi tranfusi darah
 kesalahan pelabelan
tranfusi darah
10 Masalah administrasi dan Ruang perawatan, rawat
keuangan pasien: jalan,loket pembayaran.
 pengenaan tagihan yang
sama 2x
 kesalahan input data
tagihan
 perbedaan tarif dan
tagihan
 transaksi tidak terinput
11 Kejadian infeksi: Ruangan operasi, poli
 kontaminasi alat medis bedah, ruang perawatan
 infeksi luka operasi
 kesalahan pembuangan
limbah medis
 infeksi nasokomial
12 Rekam medik: Ruangan perawatan, rawat
 kegagalan memperoleh jalan, rekam medik, UGD
inform consent
 kesalahan pelabelan
rekam medik
 kebocoran informasi
rekam medik
 ketidaklengkapan
catatan dalam rekam
medik
 kehilangan dan
kesalahan penyimpanan
rekam medik
13 OBAT: Ruang perawatan, rawat
 penulisan resep yang jalan, farmasi, Ugd
tidak baik
 riwayat alergi obat yang
tidak teridentifikasi
 kesalahan dosis obat
 obat rusak/expired
 kesalahan identifikasi
pasien saat pemberian
obat
 kegagalan monitor efek

8
samping obat

10. ANALISA RESIKO


Tabel Analisis risiko berdasarkan tingkat probabilitas

SKOR DESKRIPSI PELUANG/FREKUENSI


(TK
RISIKO)
1 Sangat jarang (rare) (dapat terjadi dalam > 5 sampai 30
tahun) sekali
Jarang (uncommon) kemungkinan akan muncul (dapat
2 terjadi dalam > 2 sampai 5 tahun)
Kadang-kadang (occasional), kemungkinan akan muncul
3 (dapat terjadi beberapa kali dalam 1 sampai 2 tahun)
Sering ( frequent), hampir sering muncul dalam waktu
4 relatif singkat (mungkin terjadi beberapa kali dalam 1
tahun)
Sangat sering/ tiap minggu/tiap bulan
5

Tabel analisis dampak

TK DESKRIPSI DAMPAK
RISIKO
1 Tdk significant Tidak ada cedera
2 Minor  Cedera ringan (luka lecet)
 Dapat diatasi dengan P3K
3 Moderat  Cedera sedang, mis : luka robek
 Berkurangnyafungsi motorik /sensorik
/psikologis atau intelektual (reversibel. Tdk
berhubungan dng penyakit
 Setiap kasus yg meperpanjang perawatan

4 Mayor  Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh


 Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit

5 Katatropik  Kematian yg tdk berhubungan dng


perjalanan penyakit

ANALISA RESIKO FASILITAS

9
RISIKO TINGKAT TINGKAT SKOR
BAHAYA PROBABILITAS TOTAL
(SKOR) (SKOR)

KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT


Penculikan Bayi

Penyanderaan

Kehilangan
barang milik
pasien dan
keluarga

Kehilangan
kendaraan
bermotor

Kehilangan
sarana
prasarana RS

Keselamatan
saat ada
renovasi/pemba
ngunan

Terjatuh/
terpeleset di
RAM/tangga

Terpeleset di
kamar mandi
Tersengat listrik
BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA

Penanganan B3
yang salah
Penyimpanan B3
tidak pada
Tempatnya
B3 yang tidak
diberi label
Tidak memakai
APD saat
penanganan B3
BENCANA
Wabah penyakit
Gempa bumi
Kebocoran gas
Ledakan bom
Banjir

10
Tanah longsor
Kecelakaan
transportasi
KEBAKARAN

Hubungan
pendek arus
listrik
Ledakan gas
Kebocoran gas
Ledakan kompor
gas
Percikan api dari
colokan listrik
Kebakaran
akibat puntung
Rokok
PERALATAN MEDIS
Kesalahan
pembacaan hasil
pada alat medis
karena belum
terkalibrasi
Kesalahan
penggunaan alat
karena belum
terkalibrasi
Kesalahan
penggunaan alat
medis yang baru
karena belum
dilakukan
pelatihan alat
baru
SISTEM UTILITAS

Pemadaman
listrik
Kerusakan/
meledaknya
pompa air
Saluran air /
IPAL mampet
Kerusakan
telepon
Kebocoran gas
Meledaknya
tabung gas
medis
Meledaknya gas

11
sentral oksigen

11. EVALUASI RESIKO


a. Risiko atau insiden yang sudah dianalisis akan di evaluasi lebih
lanjut sesuai skor dan grading yang di dapat dari analisis
SKOR RISIKO = DAMPAK X PELUANG
b. PENILAIAN RISIKO

PROBABILITA TINGKAT MINOR MODERA MAYO KATATROSPI


S SIGNIFICAN 2 T R K
E 3 4 5
1

Sangat Moderat Modera tinggi Ekstrim Ekstrim


jarang( > 5 t
sampai 30
tahun

Sering Moderat Modera Tinggi Ekstrim Ekstrim


(beberapa kali t
dalam 1 tahun)

Kadang-kadang Rendah Modera tinggi Ekstrim Ekstrim


(1 sampai 2 t
tahun)

Jarang (> 2 Rendah Rendah moderat Tinggi Ekstrim


sampai 5
tahun)

Sangat jarang Rendah Rendah moderat tinggi Ekstrim


(> 5 sampai 30
tahun)

12. TATA KELOLA RESIKO


a. Keselamatan dan keamanan rumah sakit
b. Bahan dan limbah berbahaya
c. Bencana
d. Kebakaran
e. Peralatan medis
f. Sistem utilitas
13. DIKLAT MANAJEMEN RESIKO
Diklat manajemen risiko bertujuan untuk memberikan informasi
kepada pegawai RSUD Bajawa baik medis maupun non medis tentang

12
pentingnya manajemen risiko, pengendalian atau pencegahan risiko serta
bahaya yang mungkin terjadi akibat risiko yang ada. Diklat manajemen
risiko akan diadakan setiap tahun sekali pada bulan Juni
14. PELAPORAN INSIDEN
Pelaporan insiden dilakukan oleh masing-masing unit. Jika terjadi
insiden di salah satu unit, maka unit yang bersangkutan wajib melaporkan
insiden tersebut ke TIM K3RS yang nantinya akan dilakukan investigasi dan
evaluasi dari kejadian tersebut. Hasil investigasi dan evaluasi akan
dijadikan acuan penyusunan program berikutnya dan disampaikan ke
direktur RSUD Bajawa

15. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Koordinasi antara IPSRS dengan tim K3RS
b. Koordinasi antara Unit Kerja, IPSRS dan Tim K3RS.
c. Sosialisasi Program Manajemen resiko saat laporan pagi

16. SASARAN
g. KESELAMATAN DAN KEAMANAN RUMAH SAKIT
1) Penambahan CCTV pada area-area yang beresiko terjadinya
ancaman keamanan seperti ruang perinatal /NICU untuk mencegah
penculikan bayi, Tempat parkir untuk mencegah pencurian
kendaraan bermotor dan tempat beresiko lainnya terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
2) Pemeriksaan dan pemeliharaan CCTV dilakukan setiap hari
terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
3) Pemberlakuan pemakaian tanda pengenal (badge) untuk
pengunjung pasien rawat inap, penunggu pasien rawat inap, dan
tamu di RS terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan
4) Melakukan data ulang mengenai kebutuhan keselamatan pasien
( mis : pegangan di setiap tangga dan diniding termasuk kamar
mandi, tempat tidur dengan penahan pada tepinya dll ) terlaksana
100 % dalam waktu 3 bulan.
5) Melengkapi sumber listrik dengan penutup terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.

13
6) Menyediakan rol hole pada ram/ jalan miring terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan
7) Melakukan monitoring dan evaluasi Renovasi dan Pembangunan
Gedung di Rumah Sakit terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan

h. BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA

1) Pembuatan tempat khusus untuk penyimpanan B3 terlaksana 100


dalam waktu 3 bulan.
2) Sosialisasi mengenai prosedur penyimpanan dan pengelolaan B3 ke
semua unit. terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
3) Penyediaan APD pada setiap unit yang memiliki B3 dan
menerapkan kebiasaan penggunaan APD bagi petugas
menggunakan B3 terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan
4) Pelatihan mengenai Keselamatan dan kesehatan kerja, Pencegahan
dan Penanggulangan Kebakaran, keadaan darurat bencana, cara
melakukan evakuasi, penanganan limbah dan B3 terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
i. BENCANA
1) Membentuk Tim Siaga Bencana terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan.
2) Membuat standar prosedur operasional tentang pencegahan dan
penanggulangan bencana terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan
3) Melakukan pelatihan siaga bencana dan evakuasi ( Jadwal
pelatihan, peserta, pelaporan), yang melibatkan semua unsur di
Rumah Sakit terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan
4) Menyediakan fasilitas : rambu – rambu penunjuk arah lokasi
pelayanan, jalan keluar, jalan masuk, arah evakuasi bencana,
pintu emergency, denah dan gambar arah evakuasi di setiap
gedung terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan
5) Melakukan simulasi keadaan darurat bencana terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
j. KEBAKARAN
1) Menyediakan APAR yang mencukupi kwalitas dan kwantitasnya,
terutama di ruang khusus terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan

14
2) Melakukan pemliharaan APAR secara berkala terlaksana 100 %
dalam waktu 3 bulan.
3) Melakukan Patroli Asap secara rutin terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan.
4) Melakukan pemasangan larangan merokok dan penegakan aturan
larangan merokok terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan
5) Mengusulkan alat deteksi asap/ api pada tempat – tempat yang
rawan kebakaran, misalnya, laboratorium, Instalasi Gizi/Dapur,
Radiologi dan tempat perawatan Intensif terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan
6) Pemeliharaan Hidran secara rutin terlaksana 100 % dalam waktu
3 bulan
7) Pemasangan arah dan denah evakuasi bencana kebakaran, banjir
dan gempa terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan
8) Melakukan sosialisasi mengenai pencegahan, pengendalian
kebakaran terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan
9) Membentuk Tim di masing – masing ruangan untuk pencegahan.
Pengendalian Kebakaran terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan
10) Melakukan simulasi kebakaran dan keadaan darurat bencana
secara berkesinambungan terlaksana 100 % dalam waktu 3 bulan.
k. PERALATAN MEDIS
1) Melakukan Kalibrasi alat secara berkala terlaksana 100 % dalam
waktu 3 bulan
2) Membuat dan menerapkan SPO tentang pelatihan bagi tenaga
medis yang mendapatkan alat baru terlaksana 100 % dalam waktu
3 bulan
l. SISTEM UTILITAS
1) Melakukan pemantauan secara rutin pompa sumur air, panel-
panel listrik, dan sistem gas medis terlaksana 100 % dalam waktu
3 bulan
2) Penempatan gas medis (tabung) di ruangan khusus dan diberikan
pengaman agar tidak terjatuh terlaksana 100 % dalam waktu 3
bulan

15
17. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal pelaksanaan yang telah disusun dapat dilihat di lampiran

18. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi program kerja dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan membuat
laporan bulanan

19. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan saat pelaksanaan kegiatan. Pelaporan dilakukan
paling lambat 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan. Evaluasi dilakukan
paling lambat 1 minggu setelah laporan diterima

16
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
PROGRAM MANAJEMEN RESIKO FASILITAS 2022

NO KEGIATAN TARGET LOKASI PELAK WAKTU KEGIATAN


SANA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
KEAMANAN DAN KESELAMATAN
1 Penambahan CCTV NICU, area IPSRS
pada area-area parkir,
yang beresiko
terjadinya
ancaman
keamanan
Pemeriksaan dan Seluruh IPSRS
pemeliharaan ruangan
CCTV
Pemberlakuan Seluruh Unit
pemakaian tanda ruangan keaman
pengenal (badge) an
untuk pengunjung
pasien rawat inap
Melakukan data diklat Perawat
ulang mengenai ruangan
kebutuhan
keselamata n
pasien
Melengkapi Panel Ipsrs
sumber listrik listrik
dengan penutup
Menyediakan rol Ipsrs
hole pada ram/

17
jalan miring
Melakukan Bangunan Ipsrs
monitoring dan Yang
evaluasi Dibangun/
Renovasi dan renovasi
Pembangunan
Gedung di Rumah
Sakit

BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA


Pembuatan tempat Seluruh Ipsrs
khusus untuk Ruangan
penyimpanan B3
Sosialisasi mengenai Seluruh Tim
prosedur penyimpanan Ruangan K3RS
dan pengelolaan B3
ke semua unit
Melengkapi Seluruh Tim
MSDS/LDKB B3 serta Ruangan K3RS
didokumentasikan dan
dibagikan kepada unit-
unit yang
menggunakan bahan
tersebut
Penyediaan APD pada Seluruh Ipsrs
setiap unit yang Ruangan
memiliki B3
Pelatihan mengenai diklat Tim
Keselamatan dan K3RS
kesehatan kerja,
Pencegahan
dan Penanggulangan
Kebakaran,

18
keadaan darurat
bencana, cara
melakukan evakuasi,
penanganan limbah
dan B3

BENCANA
Membentuk Tim Siaga Seluruh Tim
Bencana ruangan K3RS
Membuat standar Tim
prosedur operasional K3RS
tentang pencegahan
dan penanggulangan
bencana

Melakukan pelatihan diklat Tim k3rs


siaga bencana dan
evakuasi
Menyediakan fasilitas : Seluruh Ipsrs
rambu – rambu Gedung
penunjuk arah lokasi
pelayanan, jalan
keluar, jalan masuk,
arah evakuasi bencana,
pintu emergency,
denah dan gambar
arah evakuasi
Melakukan simulasi diklat Tim
keadaan darurat K3RS
bencana

19
KEBAKARAN

1 Menyediakan APAR Seluruh Ipsrs


yang mencukupi gedung
kwalitas dan
kwantitasnya
2 Melakukan Ipsrs
pemliharaan APAR
secara berkala
3 Melakukan Patroli Seluh Unit
Asap secara Rutin gedung keamana
n
4 Melakukan Seluruh Unit
pemasangan larangan Gedung keamana
merokok n
5 Mengusulkan alat Seluruh Ipsrs
deteksi asap/ api pada Gedung
tempat – tempat yang
rawan kebakaran
Pemeliharaan Hidran hidran Ipsrs
secara rutin
Pemasangan arah dan lobi Ipsrs
denah evakuasi
bencana kebakaran,
banjir dan gempa
Melakukan sosialisasi Seluruh Tim k3
mengenai pencegahan, Ruangan
pengendalian
kebakaran
Membentuk Tim di Seluruh Ka.Ru
masing – masing Ruangan
ruangan untuk
pencegahan.

20
Pengendalan
Kebakaran
Melakukan simulasi diklat K3rs
kebakaran dan
keadaan darurat
bencana secara
berkesinambungan

PERALATAN MEDIS

Melakukan Kalibrasi Seluruh Tim


alat secara berkala ruangan opera
sional
Membuat dan Seluruh
menerapkan SPO ruangan
tentang pelatihan bagi
tenaga medis
yang mendapatkan alat
baru

SISTEM UTILITAS

Melakukan Area gas Ipsrs


pemantauan secara medis,
rutin mata air, panel- pompa
panel air
listrik, dan sistem gas dan
medis panel
listrik
Penempatan gas medis Penyimp Ipsrs
(tabung) di anan
ruangan khusus dan Gas

21
diberikan Medis
pengaman agar tidak
terjatuh
Keterangan:
Tanda “ ” = Kegiatan akan dilakukan di Bulan tersebut

Bajawa, Agustus 2022

Mengetahui,

Direktur RSUD Bajawa

drg. MARIA WEA BETU, MPH

NIP. 19700213 2001 12 2 005

22

Anda mungkin juga menyukai