Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KWASHIORKOR(E40)
NUTRITIONAL MARASMUS (E41)
MARASMIC KWASHIORKOR (E42)
UNSPECIFIED SEVERE PROTEIN-ENERGY MALNUTRITION (E43)
1. Pengertian (definisi) Malnutrisi Akut Berat (MAB) atau Gizi Buruk Akut adalah keadaan anak
tampak sangat kurus, ditandai dengan BB/TB <-3 SD dari median WHO
child growth standard pada usia <60 bulan, atau didapatkan edema
nutrisional, dan pada anak umur 5-59 bulan Lingkar Lengan Atas (LLA)
<11,5 cm. Pada anak >5 tahun ditandai dengan IMT <16.0
2. Anamnesis 1. Penelusuran etiologi: kebiasaan makan sebelum sakit, jumlah
makanan dan cairan yang didapat pada beberapa hari terakhir, kontak
dengan penderita campak atau tuberkulosis paru, pernah sakit campak
dalam 3 bulan terakhir, berat badan lahir, riwayat tumbuh kembang,
riwayat imunisasi.
2. Riwayat keluarga: kejadian dan penyebab kematian pada kakak atau
adik, riwayat batuk lama pada keluarga.
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pemeriksaan antropometri:
a. BB/TB atau BB/PB < -3 SD dari median WHO Child Growth
Standard, atau didapatkan edema nutrisional, dan pada anak umur
5-59 bulan lingkar lengan atas <115 mm.
b. Untuk remaja usia 10-18 tahun menggunakan IMT <P 5 atau bila
ada edema nutrisional.
c. Pada keadaan stunting (TB/U rendah), nilai cut-off menjadi <P 3
atau <-2SD dari median referensi NCHS/WHO.
2. Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan Marasmus Kwarsiorkor

Kepala Rambut jarang Rambut mudah rontok


atau kemerahan
Wajah Wajah tampak tua (old Wajah sembab
man face)
Mata Cekung atau cowong Kelainan pada kornea
(tanda dehidrasi), dan konjungtiva
kelainan kornea dan (tanda defisiensi
konjungtiva (tanda vitamin A)
defisiensi vitamin A)
Kulit Kulit keriput dan Edema anasarka,
berlipat, jaringan crazy pavement
lemak bawah kulit dermatosis
sangat tipis
Dada Didapatkan iga Tidak ada iga
gambang gambang.
Abdomen Cekung Hepatomegali, ascites
Lain-lain Baggy pant Pitting edema pada
ekstremitas
4. Kriteria Diagnosis Kriteria diagnosis Gizi Buruk berdasarkan WHO, terdapat satu atau lebih
kriteria berikut:
1. Terlihat sangat kurus
2. Edema nutrisional
3. BB/TB < -3 SD
4. LLA < 11,5 cm (pada anak usia 5-59 bulan)
Untuk remaja 10-18 tahun menggunakan IMT <P5 atau bila ada edema
nutrisional. Pada keadaan stunting (TB/U rendah), nilai cut-off menjadi
<P3 atau <-2SD dari median referensi NCHS/WHO.
5. Diagnosis Kerja E40 (Kwashiorkor)
E41 (Nutritional Marasmus)
E42 (Marasmic kwashiorkor)
E43 (Unspecified severe protein-energy malnutrition)
6. Diagnosis Banding 1. Sindrom Nefrotik
2. Sirosis Hepatis
3. Gagal Jantung Kongestif
4. Pelagra Infantil
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Darah rutin pada hari pertama, diulang setiap minggu atau sesuai
klinis.
2. Urinalisis rutin pada hari pertama, diulang sesuai klinis.
3. Feses rutin pada hari pertama, diulang sesuai klinis.
4. Albumin pada hari pertama, diulang setiap 2 minggu atau sesuai klinis
5. Gula darah sewaktu pada hari pertama, diulang sesuai klinis
6. Analisis gas darah pada hari pertama dan diulang sesuai klinis.
7. Kadar elektrolit (natrium, kalium, klorida, kalsium,) pada hari
pertama dan diulang sesuai klinis
8. Profil lipid (trigliserida, kolesterol, HDL, LDL) pada hari pertama dan
diulang sesuai klinis
9. Foto thorak bila didapatkan distres napas atau ada kecurigaan
penyakit penyerta.
8. Tata Laksana : Tatalaksana pada anak usia 6-59 bulan
Fase Waktu Keterangan
Stabilisasi Hari 1 dan 2 Sesuai kondisi pasien sesuai
dengan lampiran 1 dan 3.
Transisi Hari 3 sampai 7 Sesuai lampiran 2 dan 3
Rehabilitasi Minggu ke 2 Sesuai lampiran 2 dan 3
sampai 6
Tindak Minggu 7 sampai
Lanjut 26
Tatalaksana fase awal pada anak >5 tahun
Umur Kebutuhan Formula 75 Formula 100
(Tahun) energi
(kkal/kgbb)
7-10 tahun 75 kkal/kgbb 4,2 ml/kgbb/jam 3,0 ml/kgbb/jam
11-14 tahun 60 kkal/kgbb 3,5 ml/kgbb/jam 2,5 ml/kgbb/jam
15-18 tahun 50 kka/kgbb 2,8 ml/kgbb/jam 2,0 ml/kgbb/jam
Selanjutnya pada fase rehabilitasi ditingkatkan sampai mencapai RDA
sesuai dengan berat badan ideal berdasarkan tinggi badan.

Tatalaksana fase awal pada bayi <6 bulan dengan pemberian formula
sebagai berikut :
Kemungkinan mendapatkan Tanpa kemungkinan mendapatkan
ASI ASI
1.Berikan ASI setiap 3 jam 1. Tatalaksana sama dengan
selama paling tidak 20 tatalaksana anak usia 6-59 bulan
menit, lebih sering jika dengan formula 75 dan formula
anak menangis atau 100 yang diencerkan.
terlihat menginginkan
menyusu
2.Antara 30 menit dan satu
jam setelah menyusu
normal berikan jumlah
pemeliharaan F75
(dengan edema) atau
F100 yang diencerkan
(tanpa edema) atau susu
formula menggunakan
teknik supplemental
suckling.
3. F100 diencerkan: 130
ml/kg/hari, dibagi
menjadi delapan kali.
Tatalaksana pemberian mikronutrien:
Vitamin A 0-5 bulan: 50.000 IU
(Diberikan hari ke-1, ke-2 dan 6-12 bulan: 100.000 IU
ke-15) > 12 bulan: 200.000 IU
Asam Folat < 6 bulan: 2,5 mg dosis tunggal,
6 – 59 bulan: 5 mg pada hari pertama
selanjutnya 1 mg tiap 24 jam (oral)
selama 6 minggu.
Zinc 2 mg/kgBB/hari tiap 24 jam (oral)
selama 6 minggu atau hingga status
gizi baik
Copper 0,3 mg/kgBB/hari tiap 24 jam (oral)
selama 6 minggu atau hingga status
gizi baik
Fe 1-3 mg Fe elemental/kg BB/hari
(diberikan mulai hari ke 14 (fase
rehabilitasi) selama 4 minggu atau
lebih sampai kadar Hb normal selama
2 bulan berturut-turut.

Tatalaksana infeksi
1. Tidak ada komplikasi : Kotrimoksazol oral (dosis sesuai dengan
lampiran 4)
2. Komplikasi : sesuai dengan penyakit yang mendasari
9. Edukasi : Penjelasan tentang diagnosis, tata laksana dan prognosis
(Hospital Health
Promotion)
10. Prognosis Dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens Tingkat Evidens Ia
12. Tingkat Rekomendasi Rekomendasi B
13. Penelaah Kritis
14. Indikator 1. Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif
2. BB/PB atau BB/TB > -3 SD
3. Komplikasi sudah teratasi
4. Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif
5. BB/PB atau BB/TB > -3 SD
6. Komplikasi sudah teratasi
7. Ibu telah mendapat konseling gizi
8. Ada kenaikan BB sekitar 15% dari BB selama 2 minggu berturut-
turut
9. Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan dihabiskan
10. Dinyatakan sembuh apabila BB/PB atau BB/TB > -2 SD
15. Lama hari rawat 6 minggu
16. Kepustakaan 1. Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I. Cetakan ke-
6. 2013.h.1-31.
2. Departemen Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku II. Cetakan
ke-6. 2013.h.1-40.
3. Sjarif DR, dkk. Buku ajar nutrisi pediatrik dan penyakit metabolik
jilid i revisi. Cetakan Kedua. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak
Jakarta. Jakarta; 2014.h.133-81.
4. Hendarto A, dkk. Buku penuntun diet anak. Edisi ke-3. Badan
Penerbit FKUI. Jakarta; 2014.h.87-91.

CLINICAL PATHWAY
Nama Pasien BB Kg
Jenis Kelamin TB Cm
Tanggal Lahir Tgl Masuk
Diagnosis Masuk RS Kwashiorkor/ Tgl.Keluar
Nutritional Marasmus/
Marasmic kwashiorkor/
Unspecified severe
protein-energy
malnutrition
Penyakit Utama Kwashiorkor/ Kode ICD : E40
Nutritional Marasmus/ Rencana Rawat (Kwashiorkor)/
Marasmic kwashiorkor/ E41 (Nutritional
Unspecified severe Marasmus)/
protein-energy E42 (Marasmic
malnutrition kwashiorkor)/
E43
(Unspecified
severe protein-
energy
malnutrition)
Komplikasi Kode ICD: /
R.Rawat/Klas
Tindakan Kode ICD: Ya/Yidak
Rujukan
Dietary Counseling and Survaillance

HARI PENYAKIT
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN

1. ASESMEN AWAL
ASESMEN AWAL Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Fisik
ASESMEN AWAL
KEPERAWATAN
2. LABORATORIU Darah Rutin
M Urinalisis
Feses Rutin
Albumin
Gula darah
Analisa Gas Darah
Kadar Elektrolit
Profil Lipid
Kultur darah
3. RADIOLOGI/ Foto thoraks
IMAGING
4. KONSULTASI
5. ASESMEN LANJUTAN
a. ASESMEN Anamnesis
MEDIS Pemeriksaan Fisik
b. ASESMEN
KEPERAWATA
N
c. ASESMEN GIZI
d. ASESMEN
FARMASI
6. DIAGNOSIS
a. DIAGNISIS Kwashiorkor/
MEDIS Nutritional Marasmus/
Marasmic kwashiorkor/
Unspecified severe protein-energy
malnutrition.

b. DIAGNOSIS
KEPERAWATA
N
d. DIAGNOSIS
GIZI
7. DISCHARGE
PLANNING
8. EDUKASI TERINTEGRASI

a. EDUKASI /
INFORMASI
MEDIS
c. EDUKASI &
KONSELING
GIZI
e. EDUKASI
KEPERAWATA
N
g. EDUKASI
FARMASI
PENGISIAN
FORMULIR
INFORMASI DAN
EDUKASI
TERINTEGRASI
9. TERAPI MEDIKA MENTOSA
a. CAIRAN INFUS

c. OBAT ORAL Pemberian Nutrisi untuk perbaikan gizi

10. TATA LAKSANA / INTERVENSI(TLI)


a. TLI MEDIS

c. TLI
KEPERAWAT
AN
e. TLI GIZI
f. TLI FARMASI
11. MONITORING DAN EVALUASI (Monitoring Perkembangan Pasien)
a. DOKTER DPJP
b. KEPERAWATAN

c. GIZI Monitoring asupan makanan


Monitoring antropometri
Monitoring Biokimia
Monitoring fisik / klinis terkait gizi
12. MOBILISASI /REHABILITASI
a. MEDIS
b. KEPERAWAT
AN
c. FISIOTERAPI
13. OUTCOME / HASIL
a. MEDIS  Edema sudah berkurang atau hilang,
anak sadar dan aktif
 BB/PB atau BB/TB > -3 SD
 Komplikasi sudah teratasi
 Edema sudah berkurang atau hilang,
anak sadar dan aktif
 BB/PB atau BB/TB > -3 SD
 Komplikasi sudah teratasi
 Ibu telah mendapat konseling gizi
 Ada kenaikan BB sekitar 15% dari
BB selama 2 minggu berturut-turut
 Selera makan sudah baik, makanan
yang diberikan dihabiskan
 Dinyatakan sembuh apabila BB/PB
atau BB/TB > -2 SD

c. KEPERAWAT
AN
e. GIZI

g. FARMASI

14. KRITERIA Umum


PULANG
Khusus
15. RENCANA
PULANG/
EDUKASI
PELAYANAN
LANJUTAN
VARIAN

Bajawa,.............................

Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Perawat peanggung Jawab Pelaksana Verifikasi

( ) ( ) ( )

Keterangan,

Yang harus dilakukan


Bisa atau tidak
√ Bila sudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai