BURUK
PUSKESMAS MINGGIR
PENDAHULUAN
Latar Belakang
lima upaya kesehatan masyarakat esensial di puskesmas:
1. Upaya Kesehatan Gizi
2. Upaya Promosi Kesehatan
3. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
(P2M)
4. Upaya Kesehatan Lingkungan, dan
5. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta KB (KIA).
6. Upaya Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan
SD : Standar Deviasi
*Z score
ANAK GIZI BURUK
Definisi
Atrofi otot,
Lemak sangat tipis/habis
Iga gambang, sangat kurus
Kwashiorkor
Hepatomegali
Edema
Contoh kasus
Balita laki-laki usia 25 bulan, BB 6,7 Kg, TB 70 cm.
Tampak sangat kurus, rambut kemerahan, jarang, rambut
mudah rontok, muka tampak tua dari dapat anak
seumurannya. Anak sudah dapat bicara sesuai umurnya,
berjalan dan berlari.
Riwayat lahir spontan di puskesmas, BBL 3000 gram.
Langsung menangis.
Dari keterangan ibunya: anak mulai sulit naik timbangan
BB di umur 18 bulan. Anak sering sakit batuk pilek,
demam nglemeng, jika malam keringatan sampai baju
basah.
Riwayat keluarga : kakek batuk lama, sudah berobat rutin 6
bulan di Puskesmas dan sudah dinyatakan sembuh.
Lihat Z score
BB menurut TB balita laki laki usia 24-60
bulan
TB 70 cm, BB 6,7 Kg
-3 SD -2 SD -1 SD Mean
6,8 7,3 7,9 8,6
Status Gizi : Gizi Buruk
Hal-hal Penting
Semua anak gizi buruk dianggap ada
“infeksi tersembunyi”
Mencari faktor resiko terjadinya gizi buruk
SELURUH PPG
KELUARGA PMT PEMULIHAN
(TERMASUK KONSELING
KELUARGA MISKIN)
KEP BERAT /
TANDA SAKIT
SEMBUH, PERLU PMT
1. PUSKESMAS
2. RUMAH SAKIT
Pemeriksaan yang dapat dilakukan
Pemeriksaan fisik oleh dokter
Antropometri
Asupan gizi
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan urin
Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan penunjang sesuai dengan
advice dokter misal tes mantoux, ronsen
dada, echocardiografi, dll
Perawatan
Rawat jalan : gizi buruk tanpa komplikasi
Rawat inap : gizi buruk dengan
komplikasi dan gizi kurang dengan
komplikasi
10 Langkah Tata Laksana Gizi Buruk
no Tindakan Fase Fase Fase Fase
stabilisasi transisi rehabilit tindak
asi lanjut
H1-2 H3-7 Mg 2-6 Mg 7-26
1
1
Mencegah dan mengatasi
hipoglikemia
2 Mencegah dan mengatasi hipotermia
3 Mencegah dan mengatasi dehidrasi
4 Memperbaiki gangguan keseimbangan
elektrolit
5 mengobati Infeksi
6 memperbaiki kekurangan zat gizi Tanpa Fe
mikro
7 Memberi makanan untuk stabilisasi
dan transisi
8 Memberi makanan tumbuh kejar
9 Memberikan stimulasi untuk tumbuh
kembang
10 Mempersiapkan untuk tindak lanjut
Sistem Scoring TB anak
parameter 0 1 2 3 sko
r
Kontak TB Tidak Laporan keluarga, BTA
jelas BTA – atau tidak +
tahu atau tidak jelas
Uji tuberculin negatif +
Status gizi baik kurang buruk
Demam tanpa >2 minggu
sebab yang jelas
Batuk ≥3 minggu
Pemebesaran ≥1cm,
kelenjar limfe koli, jumlah >1,
axila, inguinal tidak nyeri
Pembengkakan ada
tulang atau sendi
Foto ronsen dada normal Sugestif TB
Catatan
1. Diagnosis dengan sistem scoring ditegakkan
oleh dokter
2. Batuk dimasukkan dalam skor setelah
disingkirkan penyebab batuk kronik lainnya
seperti asma, sinusitis dan lain-lain
3. Jika didapatkan scrofuloderma (TB pada
kelenjar atau kulit, dapat langsung didiagnosis
TB.
4. Status gizi dinilai saat pasien datang
5. Foto ronsen dada bukan alat diagnostik utama
pada TB anak
Lanjutan catatan…..
6. Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi
lokal < 7 hari setelah ) harus dievaluasi dengan
sistem skoring TB anak.
7. Anak didiagnosis TB jika jumlah skor ≥6, (skor
maksimal 13)
8. Pasien usia Balita yang mendapat skor 5, di rujuk
ke RS untuk evaluasi lebih lanjut
9. Uji tuberculosis negatif (- ) belum tentu anak
tidak menderita TB karena pada anak gizi buruk
terjadi kekurangan energi, sehingga tidak dapat
membentuk antibodi.
Buku Acuan
TERIMA KASIH