Anda di halaman 1dari 16

SOSIALISASI PROGRAM PERBAIKAN GIZI

ANAK SEKOLAH BAGI GURU UKS

DINAS KESEHATAN
PROVINSI JAWA TENGAH
Karakteristik Remaja dari Aspek Gizi

Remaja

Pertumbuhan Aktivitas Pematangan


cepat Fisik Seksual
meningkat

Kebutuhan
Gizi
meningkat
LATAR BELAKANG
Batasan :
Anak usia sekolah : 7 -21 th.
Mnt tumbuh kembg :
- pra remaja : 7 – 12 th
- remaja : 13 – 18 th
- dewasa muda : 19 -21 th
UKS :
wahana belajar mengajar untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat
anak usia sekolah yg berada di sekolah dan
perguruan agama.
A. PERTUMBUHAN :
- Pembelahan sel = bertambah tinggi
- Pembesaran sel = bertambah besar
Tinggi dan berat badan meningkat

B. AKTIVITAS FISIK MENINGKAT :


- Kegiatan belajar di sekolah/dirumah
- Ekstra kulikuler
- Olah raga dan bermain ke luar rumah

C. PEMATANGAN SEKSUAL
- Perkembangan fungsi reproduksi
- Pada remaja putri : menstruasi
Pelayanan Kesehatan dalam rangka UKS mrp
upaya terpadu antara kegiatan pokok
kesehatan sekolah yt :
1. Perbaikan Gizi
2. Kesehatan Lingkungan
3. Pencegahan dan Pemberantasan
Penyakit
4. Penyuluhan Kesehatan
5. Pengobatan
6. Kesehatan gigi dan mulut
7. Kesehatan Jiwa
8. Lab. Sederhana
9. Pencatatan Pelaporan
Perbaikan Gizi
• Manfaat Makanan Bagi Tubuh
• Pengertian makanan :
– Segala sesuatu yang dikonsumsi melalui mulut untuk
kebutuhn tubuh agar tbh sehat
Triguna Makanan :
- Memberikan tenaga agar dpt belajar dg baik dan
melakukan aktivitas lain .( Sbr Karbohidrat dan
Lemak)
- Membangun agar anak tumbuh bertambah besar dan
tinggi serta lincah dan pintar ( Sbr protein )
- Mengatur dan melindungi badan agar tdk mdh sakit
(sayuran dan buah ).
Karakteristik Anak Usia Sekolah yi :
Kebutuhan zat gizi meningkat :
- Protein
- Enerji
- Vitamin, terutama B dan D
- Mineral, terutama zat besi, kalsium, pospor , seng
yodium
MASALAH :
1. Remaja putri : Cantik = tidak boleh gemuk
Gemuk = menakutkan
2. Tidak disiplin waktu makan
3. Kekurangan enerji protein dan mineral terutama
zat besi (Fe) dan sering pula seng (Zn)
4. Bila tidak segera ditanggulangi (dicegah atau disem
buhkan) akan menjadi kronis
IMPLIKASI :
1. Tinggi badan tidak normal (pendek)
2. Berat badan tidak sesuai umur atau tidak
sesuai tinggi badan
3. Anemia dengan kadar haemoglobin (Hb)
darah dibawah normal/rendah
Yang perlu dilakukan :
1. Pemantauan tinggi dan berat badan
Cara : Berat badan ditimbang
Tinggi badan diukur dengan microtoise
(alat ukur tinggi badan)
a. Indikator BB menurut umur
Normal bila (80 – 120) % standar baku NCHS
< 80 % gizi kurang/buruk dan >120 % gizi lebih
Indikator ini kurang sesuai untuk remaja
b. Indikator : TB menurut umur
Normal bila > 80 % standar baku NCHS
< 80 % pendek, ada masalah gizi
Tidak begitu sensitif
c. Indikator BB menurut TB
Normal bila (80 - 120)% standar baku NCHS
< 80 % kurus dan > 120 % gemuk/Obesitas
Cukup baik dan sensitif
d. Indeks Masa Tubuh (IMT)
Rumus : BB (Kg) dibagi TB (m) Kuadrat
Kurus : < 17 berat, 17 – 18,4 ringan
Normal bila : 18,5 - 25
Gemuk : 25,1 – 27 ringan, > 27 berat
Sesuai dan lebih sensitif
e. Lingkar lengan atas (LLA)
Adalah panjang lingkar lengan atas dlm cm
alat pengukur : pita lila
Normal bila LLA : > 23,5
KEK : < 23,5 cm
Yang dianjurkan Indikator BB/TB atau IMT dengan
waktu pemantauan bulanan. Untuk indikator LLA
lebih sesuai untuk remaja putri
2. Pemantauan anemia
a. Melihat tanda klinis
- 5 L (lemah, lesu, letih, lelah dan lalai)
- Pucat, terutama pada kelopak mata bawah
dan birir
- Ngantukan
- Sering berkunang-kunang
- Lebih mudah pingsan
b. Kadar Hb
Laki-laki : 13 gram % & wanita : 12 gram %
Pemantauan anemia dilakukan minimal 6 bulan
sekali, akan lebih baik bila 3 bulan sekali (teruta
ma pada wanita yang anemia)

3. Pendidikan gizi, ekstra kulikuler atau disisipkan dlm


mata pelajaran terkait : biologi, ipa, olah-raga
4. Pemberian tablet tambah darah mandiri, teruta-
ma pada penderita anemia (khususnya wanita)
Dosis putri : saat mens 1 tablet per hari
saat tidak mens 1 tb/minggu
putra : 1 tabet sehari, selama anemia
5. Dalam pelaksanaan program bermitra dengan
Puskesmas atau Dinas Kesehatan setempat
HUBUNGAN STATUS GIZI & MUTU SDM

Utilisasi
Perilaku (PSP))
Daya beli
Intake Zat Gizi Infeksi
Budaya

Lingkungan
Status Gizi

Mutu SDM
Semangat belajar
Produktifitas
Prestasi dll
HUBUNGAN STATUS GIZI & MUTU SDM

KEP/KEK

Anemi Gizi
Status Gizi Mutu SDM
(kurang/buruk) GAKY

Kurang Vit A

KEP/KEK :
- BBLR
- Sakit-sakitan  produktivitas rendah
- Prestasi belajar rendah
- Gangguan pertumbuhan & perkembangan
HUBUNGAN STATUS GIZI & MUTU SDM

ANEMIA GIZI:
- BBLR
- Produktivitas kerja menurun
- Prestasi belajar rendah
- AKI
GAKY :
- Gangguan tumbuh kembang
- Prestasi belajar rendah (penurunan IQ point)
- Kretin
Kurang Vitamin A :
- gangguan penglihatan
- prestasi belajar rendah
- xeropthalmia
INDIKATOR KEBERHASILAN
 Angka absensi siswa akibat sakit turun .
 Prevalensi masalah gizi siswa seperti prevalensi KEP,
dan prevalensi anemia gizi yang ditunjukkan oleh 5 L
turun.
Status gizi (BB/TB) yang berada dibawah 80 % standar
NCHS turun
 LILA dibawah 23.5 turun
 Prestasi meningkat.
 Khusus pada daerah GAKY : 100 % mengkonsumsi
garam yodium sesuai SNI dan pada daerah GAKY
berat semua murid putri dapat kapsul yodium

Anda mungkin juga menyukai