FK USU - RSHAM
Tugas dokter :
Kesehatan Masyarakat : menangani masalah kesehatan masy. --> Masalah gizi masy :
- KEP / MEP - KVA
- Anemia def.Fe
- GAKI - Defisiensi Zn
- Obesitas
1. mengerjakan ANAMNESIS
2. mengerjakan PEM.FISIK
3. menentukan PEM.PENUNJANG
4. menegakkan DIAGNOSIS
5. memberikan TERAPI
6. mempertimbangkan PROGNOSIS
7. mengusahakan PREVENSI
1. Anamnesis :
8Riwayat makanan : - jangka pendek : sblm sakit - jangka panjang: sejak bayi
- jenis mak.
- komposisi nutrien
- distribusi kalori
- def.vit C : skorbut
- dll.
2. Pemeriksaan fisik
- BB/U - BB/TB
Marasmic-Kwashiorkor
3. Pem. Penunjang :
- Hb
- osteoporosis/osteomalasia
3.3. Pem.antropometris: - BB, TB/PB, LILA, LK, TLK.
4. Diagnosis :
5. Terapi :
6. Prognosis :
- BB >
- BB <
7. Prevensi :
Asuhan nutrisi pediatrik adalah suatu pelayanan kesehatan pencegahan yang mendasar pada anak sehat maupun
anak sakit.
Diagnosis masalah nutrisi pada pasien adalah hasil pengkajian / evaluasi status nutrisi yaitu tentang bagaimana
status gizi (fisik dan antropometri) pasien dan identifikasi masalah dalam asupan zat nutrisi.
Masalah nutrisi tersebut berkaitan dengan gangguan proses pencernaan, metabolisme, dan berbagai penyakit.
menggunakan dan persentase berat badan ideal sesuai kriteria Waterlow untuk anak diatas 5 tahun.
Pengaturan diet diperlukan dengan menghitung kebutuhan kalori idealnya ditentukan secara individual
menggunakan kalorimetri indirek, namun hal tersebut mahal dan tidak praktis.
(Kkal/kg/hari)
0 – 12 bulan 110-120 2
1 – 3 tahun 100
4 – 6 tahun 90
7- 9 tahun 60 - 80
10 – 14 tahun ♂ 50-70
♀ 40-65
15 – 18 tahun ♂ 40 – 50
♀ 40
Enteral.
Pemberian makan secara oral yang biasa dilaksanakan pada sebagian besar pasien merupakan cara
pemberian zat gizi yang alamiah dan ideal.
Parenteral.
Pemilihan bentuk atau jenis makanan tergantung rute atau cara pemberian makanan.
Jika pasien tidak dapat secara alamiah mengkonsumsi makanan padat maka dapat diberikan makanan cair.
Jika diberikan nutrisi parenteral, jenis makanan adalah cairan intravena atau infus yang mengandung dextrosa,
protein, dan lemak.
5.Evaluasi
Jangka pendek:
Jangka panjang:
Contoh kasus
Budi, laki – laki , berumur 18 bulan, dengan berat badan 9kg dan panjang badan 80cm.
Budi mendapat ASI eksklusif sampai umur 6 bulan, dan mulai mendapat MPASI sejak umur 6 bulan.
Saat ini Budi hanya makan nasi dengan sop brokoli/ bayam/wortel, 4- 5 suap/x makan dengan frekuensi 3 x sehari.
Budi selalu melepeh makanan setiap diberi ayam/ikan/daging. ASI tetap diberikan 8x per hari.
Bagaimana Asuhan Nutrisi Pediatri (ANP) Budi?
ASI tetap diberikan sampai 8x/hari padahal umur Budi sudah 18 bulan
Diatas +3 Obesitas
Dibawah -3 Perawakan sangat pendek BB sangat kurang (severely Gizi buruk (severel
underweight)
(severely stunted)
BB ideal : 10.5 kg
Pemberian diet:
wortel/brokoli
5.Evaluasi
Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dengan memantau kenaikan berat badan bayi.
TERIMA KASIH
K5
Usia tulang (bone age) disebut juga usia skelet, usia anatomi, usia radiologic.
USIA TULANG ( BONE AGE ) DISEBUT JUGA USIA SKELET, USIA ANATOMIK ATAU USIA RADIOLOGIK MERUPAKAN CARA
MENILAI TINGKAT MATURITAS SEORANG ANAK MENUJU DEWASA DENGAN MENGAMATI PERUBAHAN TULANG YANG
DAPAT TEREKAM DALAM FILM SINAR- X SECARA SERIAL
SKELET YANG NORMAL MENURUT SCHUSTER DAN SHRIG BERKEMBANG SEBAGAI SATU UNIT DALAM 3 STADIUM:
DALAM UTERUS: TERUTAMA TERJADI OSIFIKASA DIAFISIS LAHIR SAMPAI PUBERTAS: TERJADI OSIFIKASI SEBANYAK 100
EPIFISIS DAN DILANJUTKAN PERUBAHAN BESAR DAN BENTUKNYA
PUBERTAS SAMPAI UMUR 18-20 THN:
TERJADI PENUTUPAN GARIS EPIFISIS SEBAGIAN BESAR USIA TULANG SESUAI DENGAN USIA
KRONOLOGISNYA BEBERAPA KELAINAN SEPERTI
KELAINAN HIPOFISIS, GONAD, ADRENAL, TIROID DAN PARATIROID DAPAT MEMPENGARUHI MATURASI
USIA TULANG
ㆍ METODE PENILAIAN USIA TULANG DAN
KEGUNAANNYA
BANYAK TEKNIK TELAH DIKEMBANGKAN UNTUK
MENILAI USIA TULANG
1. METODE ATLAS, YANG PALING SERING DIPAKAI ADALAH ATLAS PERGELANGAN TANGAN (WRIST) DAN TANGAN (HAND)
DARI GREULICH DAN PYLE
2. METODE TANNER- WHITEHOUSE
3. LAIN-LAIN SEPERTI MENGUKUR PANJANG TULANG, COUNTING CENTERS METHOD, DAN SAMPLING METHOD RAMALAN
TINGGI DEWASA bAYLEY DAN PINNEAU MENGEMBANGKAN SUATU SISTEM UNTUK MENGANTISIPASI TINGGI BADAN
YANG DAPAT DICAPAI DENGAN MENGKORELASIKAN USIA TULANG YANG DIKEMBANGKAN OLEH GREULICH DAN PYLE
TABEL PERKIRAAN TINGGI DISIAPKAN UNTUK LAKI-LAKI MAUPUN WANITA UNTUK USIA TULANG RATA-RATA (DLM 1
THN), TERLAMBAT (LEBIH DARI 1 THN),DAN TERLALU CEPAT (LEBIH DARI 1 THN) DARI
UMUR KRONOLOGISNYA
CARA YANG LAIN ADALAH DENGAN CARA TANNER- WHITEHOUSE 2 ATAU TW 2
PERKIRAAN TINGGI AKHIR DIPEROLEH DENGAN TABEL YANG DISUSUN BERDASARKAN ANALISIS
REGRESI KLASIK DARI TINGGI BADAN DAN USIA KRONOLOGIK ATAU USIA TULANG DALAM KEPUSTAKAAN ADA CARA KE- 3
YAITU CARA DARI ROCHE, WAINER, DAN THISSEN (RWT) CARA INI DIGUNAKAN UNTUK MERAMAL TINGGI BADAN
DEWASA MELALUI PENGUKURAN PANJANG BADAN (DLM TELENTANG), BERAT BADAN (TDK BERBUSANA), TINGGI RATA-
RATA KEDUA ORANG TUA DAN USIA TULANG KETIGA METODE INI DLM KEPUSTAKAAN BILA DIGUNAKAN DGN TEPAT,
MUDAH DITERAPKAN DAN HASILNYA DAPAT DIPERCAYA
K7
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Capaian Pembelajaran
• Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa diharapkan akan mampu menjelaskan pemantauan tumbuh
kembang dan perilaku anak dengan benar
Kompetensi yang diharapkan
• Mahasiswa mampu menjelaskan pemeriksaan pemantauan tumbuh kembang dan perilaku anak,
meliputi:
- Tujuan pemantauan tumbuh kembang dan perilaku anak
- Jadwal pemantauan tumbuh kembang dan perilaku anak
- Instrumen yang digunakan untuk pemantauan tumbuh kembang dan perilaku
anak
- Cara menggunakan instrumen pemantauan tumbuh kembang dan perilaku anak
1
Pendahuluan
Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan adalah pemeriksaan tumbuh kembang serta perilaku anak
secara rutin
Tujuan Pemeriksaan :
- Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak
- Menemukan penyimpangan tumbuh kembang secara dini
- Bila penyimpangan terlambat dideteksi, maka lebih sulit diintervensi dan akan berpengaruh pada tumbuh
kembang anak selanjutnya
I. Pemantauan Tumbuh Kembang
PERTUMBUHAN
• Timbang berat badannya (BB)
• Ukur tinggi badan (TB) dan lingkar kepalanya (LK)
• Lihat BB, TB dan LK pada kurva dan grafik dan interpretasikan
PERKEMBANGAN
• KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
• TDD (Tes Daya Dengar)
• TDL (Tes Daya Lihat)
• KMPE (Masalah Perilaku Emosional)
• M-CHAT (Autis)
• GPPH (gangguan pemusatan perhatian & hiperaktif)
Cara Pemantauan Pertumbuhan
• Ukur BB, TB, LK
• Lihat BB, TB dan LK pada kurva pertumbuhan standar WHO usia ≤ 5 tahun, dan grafik CDC usia > 5 tahun
• Interpretasikan
• Tingkat pelayanan di keluarga, masyarakat dan Puskesmas menggunakan buku KIA , timbangan dan
pengukur panjang dan lingkar kepala
INDIKATOR PERTUMBUHAN
Tahapan Penilaian Pertumbuhan
1. Plot poin-poin sesuai indikator pertumbuhan
2. Interpretasikan poin-poin yang telah diplotkan
3. Interpretasikan kecenderungan pada kurva pertumbuhan
Pengukuran Panjang/Tinggi Badan (TB)
Kesimpulan :
- Perkembangan MERAGUKAN (M)
- Aspek yang mengalami keterlambatan
: Gerak halus
Fisik-Biologis
Growth spurt – Hormon -Pematangan alat kelamin
Pubertas normal
Laki-laki
Onset: 9-14 tahun
Tanda pertama: ukuran testis bertambah ≥ 4 mL
Sekuens: pertama pembesaran testis, diikuti pertumbuhan rambut pubis
Titik awal pacu tumbuh: Tanner stage III
Perempuan
Onset: 8-13 tahun
Tanda pertama: breast budding
Sekuens: pertama breast budding, diikuti pertumbuhan rambut pubis. Menarke tahap akhir pubertas
Titik awal pacu tumbuh: Tanner stage III
Fisik-Biologis
Growth spurt
Perhatian remaja awal terhadap citra tubuh dicirikan oleh empat faktor: Preokupasi dengan pertanyaan diri "apakah saya
normal?, ketidakpastian tentang penampilan dan daya tarik; sering membandingkan tubuh sendiri dengan remaja lain;
peningkatan minat pada anatomi dan fisiologi seksual, termasuk kecemasan dan pertanyaan tentang menstruasi, mimpi
basah, ukuran payudara dan penis.
Terlepas dari kenyataan bahwa kelompok remaja ini rentan terhadap tekanan teman sebaya, tekanan teman sebaya
dapat dilebih-lebihkan. Reaksi remaja terhadap tekanan teman sebaya sangat bervariasi, dan tekanan teman sebaya juga
dapat melibatkan keinginan untuk berprestasi secara akademis, olahraga, atau kegiatan positif lainnya.
MORDIBITY
Jerawat, gangguan penglihatan
Nutrisi : anemia, malnutrisi
Cedera : kecelakaan lalu lintas, kekerasan, pekerja
Psiko-sosial:
putus sekolah, penyalahgunaan zat, merokok
kenakalan remaja, kekerasan fisik
depresi, kehamilan
Penyakit menular (negara berkembang)
Saluran pernafasan : atas, TBC
Saluran cerna : diare, tifus
Malaria, penyakit menular seksual, HIV-AIDS
MORTALITY
Cedera : kecelakaan lalu lintas, pekerja
Pembunuhan : kekerasan
Penyalahgunaan zat, keracunan
Penyakit menular
Bunuh diri
DELAYED PUBERTY
Tidak adanya pubertas:
perempuan: setelah 14 tahun
anak laki-laki: setelah 15 tahun
Penyebab lain : penyakit sistemik, gangguan hipotalamus-hipofisis, kelainan kromosom, disgenesis gonad, defisiensi
enzim steroid, penyakit gonad didapat'
Dismenorea :
Sakit perut saat haid
Sangat umum, terkadang parah, melumpuhkan
analgesik
penghambat prostaglandin
penjelasan dan jaminan psikologis
Pendarahan menstruasi yang parah berulang:
pemeriksaan ginekologi
mengecualikan kehamilan, infeksi
kebanyakan : ketidakseimbangan hormon
Progesteron atau Estrogen – Progesteron
Amenore (tidak ada menstruasi)
mengecualikan kehamilan
terlambat
ketidakseimbangan hormon
selaput dara tidak berlubang
Cewek-cewek
terlalu besar, kecil, tidak sama ukurannya
massa payudara jinak:
fibro adenoma : keras, tidak nyeri
fibrokistik: multipel, bervariasi dalam ukuran, nyeri tekan dengan siklus menstruasi
anak laki-laki
ginekomastia : pembesaran payudara pada anak laki-laki
70% anak laki-laki berusia 14 tahun
hormonal
TINGKAT PENDEK Tinggi badan < persentil ke-3 ( - 2 SD)
Kekeluargaan & Konstitusi : kebanyakan normal
Nutrisi
Penyakit kronis : infeksi, kongenital
Deprivasi emosional dan psikologis
Endokrin:
Defisiensi hormon pertumbuhan
Hipotiroidisme
Sindrom Cushing
Jerawat
multifaktor
androgen, sebum, jerawat Corynebacterium, asam lemak bebas kulit, keturunan
puncak anak perempuan: 14 – 16 tahun, pramenstruasi
puncak anak laki-laki: 16 – 19 tahun
dampak psikologis
terapi : bahan pengering, antibiotik, diet
Beban ganda malnutrisi mengacu pada beban ganda kekurangan dan kelebihan gizi yang terjadi secara bersamaan dalam
suatu populasi
Gizi kurang adalah akibat dari asupan makanan yang terus menerus tidak mencukupiuntuk memenuhi kebutuhan energi
makanan, penyerapan yang buruk dan/atau penggunaan biologis yang buruk dari nutrisi yang dikonsumsi. Ini biasanya
mengakibatkan penurunan berat badan
Gizi berlebih mengacu pada kronis kondisi dimana asupan makanan dalam kelebihan kebutuhan energi makanan, yang
mengakibatkan kelebihan berat badan dan/atau obesitas
Kegemukan
Kegemukan
Sekunder
pengelolaan
kegemukan
Tertier
Genetika
Berat lahir
Sosial-ekonomi
• Asupan energi
– Perilaku makan:
• Frekuensi makan
• Ngemil
– Pola makan:
• Pengeluaran energi
– aktivitas
• 600-800 kkal/hari
• Berbasis sekolah : jalan kaki minimal 30 menit/hari sampai nadi 150x/menit, 5 hari/minggu
• Farmakoterapi
• saat ini tidak ada obat yang disetujui untuk digunakan pada anak-anak
• bypass jejunoileal
• Sindrom Pickwickian
• Manifestasi klinis : polisitemia, hipoksemia, sianosis, pembesaran jantung, gagal jantung kongestif,
somnolen
Pubertas normal
definisi
Pubertas masa transisi antara masa anak – anak dengan dewasa yang dipengaruhi oleh berbagai faktor
kompleks.
Perubahan fisik dan psikologis perubahan aktivitas endokrin secara sekuensial dan teratur
Aktivasi GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone) pulsatil LH dan FSH ↑ menstimulasi gonad sehingga
tercapai keadaan hemostatik baru (gonadarke).
Pada ♀ peningkatan produksi FSH mendahului peningkatan estradiol plasma. FSH menstimulasi sel
granulosa untuk menghasilkan estrogen
Pada ♂ produksi LH meningkat sebelum peningkatan tajam testosteron. LH merangsang sel Leydig utk
mensekresi testosteron. FSH merangsang sel Sertoli untuk memproduksi suatu peptida yang disebut inhibin
yang akan menimbulkan reaksi umpan balik dan menghambat estrogen.
Pertumbuhan tinggi badan pada laki – laki berakhir pada usia 19-20 tahun.
Hampir bersamaan dengan pacu tumbuh, penis dan rambut pubis juga mulai tumbuh.
Perubahan suara terjadi akibat bertambah panjangnya pita suara mengikuti pacu tumbuh laring.
Tanda pubertas budding (tumbuhnya payudara), sekitar ± 15% mengalami pertumbuhan rambut pubis
mendahului perkembangan payudara.
pacu tumbuh ♀ 9,5 tahun dan berakhir sekitar usia 14,5 tahun
TERIMA KASIH
PENDAHULUAN
masyarakat
tahunnya
DEFINISI
NEGLECT)
tersedia
• Pasal 77
rupiah.
Perlindungan Anak
diskriminasi
Pasal 13 UU No 23 thn 2002 tentang
Perlindungan Anak
a. diskriminasi
c. penelantaran
e. ketidak adilan
FAKTOR KONTRIBUTIF
• Menurut Gabarino :
isolating, corrupting
• kemiskinan
• kepadatan hunian
masalah sosial-ekonomi-politik
Faktor Anak
• perilaku/tabiat anak
orang tua
Faktor Budaya
• Preventif Primer
• Deteksi Dini
• Penanganan Korban
• Preventif Sekunder
PREVENTIF PRIMER
terlarang dll
faktor kontributif
Deteksi Dini
• patah tulang
• luka bakar
berulang
gonococcus
vagina
2. Usia 3 -5 tahun
3. Usia 6 – 8 tahun
4. Usia 9 – 12 tahun
5. Usia 13 – 18 tahun
dengan anak
• indikator fisik:
keluhan psikosomatik
dasar organik
Indikator perilaku :
dewasa/orang tua
• Gangguan tidur
• failure to thrive
• dehidrasi
• keterlambatan perkembangan
Kelainan Tulang
• syphilis pd tulang
• resusitasi kardiopulmoner
kromosom
• defisiensi tembaga
• rikets
• peny. caffey
Terjadi Memar
• keracunan salisilat
• osteogenis imperfekta
• pengobatan tradisional (cupping,
spooning, coining)
• kelainan perdarahan
meningokosemia
hipersensitivitas
• eritema multiforme
Kondisi Yg Bermanifestasi
• aneurisma
subkonjungtiva
• ‘mata merah’
KONDISI BERMANIFESTASI
• aneurisma
• tumor otak
fontanel)
• trauma yg dibuat sendiri
• depresi
• retardasi mental
• sindrom lesch-nyhan
• disatonia familial
• temper tantrums
Penanganan Korban
anaknya.
Prognosa buruk:
• Distorsi kognitif
• Mood disturbance
• Stres paska trauma
diri sendiri
• Gangguan personalitas
• Problem/gangguan makan
tubuh tersebut
terjadinya
Pasal 28 H ayat 1:Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin, bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan
hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
UU Perlindungan Anak No.35 Tahun 2014 “Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi Anak dan hak - haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai
dengan harkat dan martabat kemanusiaan,
IMUN KEKEBALAN = Aktif = dibuat tubuh sendiri akibat terpajan penyebab penyakit (antigen)
a. Alamiah 🡪 penyakit
b. Sengaja 🡪 Imunisasi
b. Didapat 🡪 Imunoglobulin
Respon Imun
masuk ketubuh
polimorfonuklear
ii). Spesifik
Keadaan dimana sebagian besar masyarakat terlindungi/kebal terhadap penyakit tertentu sehingga menimbulkan
dampak tidak langsung (indirect effect) yaitu turut terlindunginya kelompok
masyarakat yang bukan merupakan sasaran imunisasi dar penyakit yang bersangkutan Herd immunity dapat
tercapai hanya dengan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata (> 95%)
Jenis Imunisasi
1. Imunisasi Wajib
Diwajibkan oleh pemerintah untuk anak sesuai dengan kebutuhannya untuk melindungi anak tsb dan masyarakat
a. Imunisasi Rutin
- Imunisasi Dasar
- Imunisasi Lanjutan
b. Imunisasi Tambahan
c. Imunisasi Khusus
Imunisasi Pilihan
Dapat diberikan kepada anak sesuai dengaN kebutuhannya untuk melindungi dari penyakit menular tertentu
Imunisasi Rutin
Catatan :
Pemberian Hepatitis B paling optimal diberikan pada bayi <24 jam pasca persalinan,
dengan didahului suntikan vitamin K1 2-3 jam sebelumnya, khusus daerah dengan akses
Bayi lahir di Institusi Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik Swasta, Imunisasi BCG dan
Pemberian BCG optimal diberikan sampai usia 2 bulan, dapat diberikan sampai usia <1
Pada kondisi tertentu, semua jenis vaksin kecuali HB 0 dapat diberikan sebelum bayi
berusia 1 tahun.
…imunisasi rutin
Imunisasi Tambahan
…imunisasi tambahan
Backlog fighting
bayi di
Crash program
adalah:
1) Angka kematian bayi akibat PD3I tinggi.
🡪 Crash program bisa dilakukan untuk satu atau lebih jenis imunisasi,
diberikan tanpa
…imunisasi tambahan
pada
enam SD atau
mempertimbangkan status
imunisasi sebelumnya
penularan,
…imunisasi tambahan
Response Immunization/ORI)
…imunisasi tambahan
c. Imunisasi Rabies
- diberikan secara dini pasca gigitan
c. Imunisasi Khusus
IMUNISASI PILIHAN
Rotavirus (Diare)
Influenza
Hepatitis A
Demam dengue
Pneumokokus
PCV diberikan pada umur 2,4,6 bulan dan booster
Vaksin Rotavirus
Vaksin Influenza
Jadwal:
dilemahkan
5. Vaksin Hepatitis A
tercemar)
rumah
6. Vaksin Tifoid
Diberikan pada anak usia ≥ 2 tahun
8. Vaksin HPV
HPV
9. VAKSIN DENGUE
berat
Vaksin
1. BCG
1. Tuberkulosis
2. Hepatitis B
2. Hepatitis B
3. Polio
3. Poliomielitis
4. DPT-Hib-Hep B
(Pentavalen)
5. MR
Imunisasi (PD3I)
Tuberkulosis
Hepatitis B
Difteri
Pertusis
Tetanus
Poliomielitis
Radang Otak
Jenis-jenis Vaksin
Vaksin Bakteri
(dilemahkan): BCG
kolera
“Polysaccharide vaccines”
Meningokokus A + C,
Pneumokokus
Vaksin Virus
“Completely inactivated
injeksi, rabies
“Inactivated vaccines”
hepatitis B
Kombinasi :
- DPT+Hep.B+Hib : (Pentavalen)
- HEp B + Hep A
Simultan:
diberikan di tempat yang berlainan, atau dengan cara pemberian
Penyimpanan Vaksin
Suhu terlalu tinggi (rekomendasi suhu 2 – 8 0C) & kena sinar matahari langsung
FK USU 2020
Pendahuluan
• Di Amerika :
• Di Indonesia
rumah ?
...Pendahuluan
harus dicukupi :
• Kebutuhan Fisik-biomedis
• Kebutuhan Stimulasi-pendidikan
keluarga
...Pendahuluan
• Pengganti ibu :
Kendala :
bisakah optimal ?
Pengertian :
(TPA)
(TPA)
Tujuan TPA
selalu :
dasarnya
kembang optimal
berprestasi optimal
Jenis TPA
TPA Keluarga:
pengawasan
TPA Panti:
dengan peraturan
terpadu
Pengasuhan
1. TPA Perluasan
3. TPA Temporer
Manfaat TPA
Penutup
terprogram
FK USU - 2021
PENDAHULUAN
ANAK
KEBUTUHAN
DASAR ANAK
…pendahuluan
KEBUTUHAN
DASAR ANAK
STIMULASI (ASAH)
I. KEBUTUHAN FISIS
BIOMEDIS (ASUH)
Nutrisi
Kesulitan makan
nafsu makan :
Suplemen
2. Pelayanan Kesehatan
- Pencegahan penyakit (Imunisasi), edukasi
kesehatan
3. Sandang
4. Pemukiman
merangsang perkembangan
#
II. KEBUTUHAN KASIH
SAYANG (ASIH)
Kecerdasan emosional
Kemandirian, kreativitas
Kerjasama, kepemimpinan
Demokratik (autoritatif)
Diktator (otoriter)
3.
Permisif (serba boleh)
4.
Tidak diperdulikan
Temperamen anak
Easy (penurut)
Sering di rangsang
⇨ makin kuat hubungan
Variasi banyak
⇨ hubungan makin kompleks / luas
⇨ kecerdasan multipel
…Stimulasi (Asah)
0-48 bl : kognitif
…Stimulasi (Asah)
Stimulasi Bermain :
Yang dirangsang : sensorik, motorik, kognitif,
komunikasi-bahasa, sosio-emosional, kemandirian,
kreativitas, kerjasama dan kepemimpinan, moral-spiritual
Otak kiri
Otak kanan
moral, spiritual
Kecerdasan multipel :
…Stimulasi (Asah)
…Stimulasi (Asah)
…Stimulasi (Asah)
…Stimulasi (Asah)
Stimulasi pada umur 9 – 12 bulan
…Stimulasi (Asah)
mencorat-coret
…Stimulasi (Asah)
gambar garis,
…Stimulasi (Asah)
panas-dingin)
berdiri 1 kaki
…Stimulasi (Asah)
berhitung sederhana
Mengembangkan kecerdasan
Verbal Linguistic
Menyanyikan lagu-lagu
…Stimulasi (Asah)
Mengembangkan kecerdasan
Logic-Mathematical
…Stimulasi (Asah)
Mengembangkan kecerdasan
Visual-Spatial
Bermain rumah-rumahan
Bermain halma, puzzle, komputer
…Stimulasi (Asah)
FK USU - 2021
Definisi
cacat :
#
…Definisi
Penyandang Cacat :
Cacat Fisik :
bicara)
penderita polio)
…Definisi
2. Cacat Mental :
…Definisi
kembang optimal
…Definisi
mendapatkan :
- Menjadi mandiri
disabilitas
dalam
🡪 perlindungan anak
3. UU no 36 tahun 2009
disabilitas
Derajat Kecacatan
ringan
Tingkat Kecacatan
1. Impairment
palsi serebral
2. Disability
untuk
biasa dikerjakan
orang normal
berjalan/
berkomunikasi, dll
3. Handicap
membaca/
normal
Impairment
kekurangan vitamin A
Disability
Handicap
>140
: Genius
>110-140
: Superior (rapid learner)
>90-110
: Normal
> 80-90
> 70-80
: Borderline
> 50-70
batas tertentu
> 20-50
< 20
Tingkatan Intelektual
Riskesdas 2013 :
anak usia 24-59 bulan : 0.17% tuna netra ; 0.07% tuna rungu
disabilitas
disabilitas
#
Penyebab
3. Penyakit infeksi
4. Kecelakaan
Penatalaksanaan
Kementerian Kesehatan
- Puskesmas
- RS : Diagnosis,
Tatalaksana, Rehabilitasi
Medik
2. Kementerian Sosial
-
Pencegahan 🡪 permasalahan kecacatan
Pengembangan 🡪 🡩 kesejahteraan
3. Kementerian Pendidikan
- SLB A
: Tuna netra
- SLB B
: Tuna
rungu/ wicara
- SLB C
mental
SLB
C1
- SLB D
SLB
D1
- SLB E
: Tuna
Balai
5. PKK
(Pembinaan
Kesejahteraan Keluarga)
6. YPAC
(Yayasan Pembinaan
Anak Cacat)
7. PPRSBD
(Pusat
Bersumberdaya
Masyarakat)
Pencegahan
Intervensi tingkat I
Impairment
- Memberi Imunisasi
Konseling genetika
2. Intervensi tingkat II
sudah
terjadi agar tidak menjadi
kecacatan yang
permanen dan
mengurangi Disability
Perawatan medis
- Pelatihan
- Konseling sosial
lingkungan
Penyakit, dll
Pencegahan tk I
Impairment
Pencegahan tk II
Disability
Pencegahan tk III
Handicap
anak cacat :
protese, dll