Anda di halaman 1dari 30

Formulir Skrining Gizi

Tim Asuhan Gizi


Proses Pembentukan

1. Rapat SMF Gizi dengan Instalasi Gizi


2. Sosialisasi dengan rawat inap
3. Dukungan dokter, ahli gizi, perawat dan farmasi
4. Usulan ke direktur
5. SK Direktur
6. Pelaksanaan tim asuhan gizi
Alur Kerja

Skrining pasien baru


Penentuan diagnosis dan status gizi
Bermasalah gizi/tidak ?
Hubungi dokter primer
Jika bermasalah konsul ke dokter gizi
Penentuan diet
Evaluasi
Assesmen penentuan diet ulang
Penentuan Diet
Individual
Diagnosis penyakit
Status gizi
Tingkat stres
Gangguan metabolisme
Kondisi pre operasi/pasca operasi ?
Kebutuhan nutrisi adekuat sesuai kebutuhan
Cara pemberian: oral, enteral, parenteral, kombinasi
Evaluasi
Perubahan diet
Tujuan Skrining Gizi

Mengidentifikasikan pasien apakah memerlukan


dukungan nutrisi atau tidak
- Gangguan gizi (+)
- Berisiko tinggi akan mengalami gangguan gizi

Jika ia maka dilakukan terapi nutrisi


Dukungan Nutrisi

Tujuan ;
Memperpendek masa perawatan
Mencegah komplikasi penyakit
Meningkatkan sistem imunitas tubuh
Dukungan Nutrisi
Intake oral adekuat dalam waktu 5-7 hari?
Status gizi ?
Jalur nutrisi: oral, enteral, parenteral
Pemberian nutrisi secara dini:
1-2 hari post operasi pada pasien dengan
malnutrisi berat
3-5 hari post operasi pada pasien dengan
malnutrisi sedang
7 hari post operasi pada pasien dengan
malnutrisi ringan atau status gizi baik
Via Oral :

Makanan padat
Semi padat
Cair; - Blenderize
- Komersial

Pastikan Reflek menelan


BAIK
Enteral NGT
Cara pemberian:
Bolus
Continuous intermiten
Continuous drip

Gut feeding:
- Merangsang enzim pencernaan
- Merangsang proliferasi enterosit
- Mencegah bacterial overgrowth
- Mencegah translokasi bakteri
Parenteral infus
Vena Perifer
Vena central

Pertimbangkan;
•Osmolaritas cairan infus
•Kebutuhan cairan total → balans cairan
Akses nutrisi parenteral
Asupan Oral
Kebutuhan zat gizi (total kalori, karbohidrat, protein,
lemak)
Bentuk makanan
Frekuensi makanan
Perlukah diet khusus?
Diet DM Diet Rendah Garam
Diet rendah kolesterol Diet Rendah Purin
Diet Rendah Protein
Diet Tinggi Kalori tinggi Protein
Diet rendah kalori rendah lemak
Skrining Gizi

SGA yang dimodifikasi = Subjective Global


Assessment
NRS = Nutritional Risk Screening 2002
MNA = Mini Nutritional Assessment
MST = Malnutrition Screening Tool
PNI = Prognostic Nutritional Indexs
SNAQ, STAMP, ……..dll
NO. Berdasarkan MST (Malnutrition Screening Toll) Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yg tdk
diinginkan dlm 6 bulan terakhir
a. Tdk ada penurunan BB 0
b. Tdk yakin / Tdk tahu / terasa baju longgar 2
c. Jika ya, brp penurunan BB tsb
- 1-5 kg 1
- 6-10 kg 2
- 11- 15 kg 3
- > 15kg 4
2. Apakah asupan makan berkurang krn tdk nafsu makan
a. Ya 1
b. Tidak 0
Total Skor
Pasien dgn diagnosis Khusus : Ya Tidak
(DM/ Kemoth/ Hemodialisa/ Geriatri/ Imunitas menurun / dll sebutkan;……….
Bila skor ≥ 2 dan atau pasien dgn diagnosis/ kondisi khusus dilaporkan ke dokter
pemeriksa)
Nama pasien:
Tanggal: Diagnosis:

Antropometrik
BB/TB/IMT:………kg……….cm……kg/m2

PENILAIAN
BB sebelum sakit: tdk diketahui/diketahui……kg
Kehilangan BB: tdk diket/diket….kg dlm…mg/bl/th
Nafsu makan: tetap/tdk berkurang…hr/mg/bl/tahun
Gangguan asupan:
Mual:…
Muntah:...
Kembung:…
Diare (BAB encer >3 kali/hari):…..
Laboratorium

Hb
Fungsi Ginjal
Fungsi Hati
Gula darah
Albumin
Elektrolit
Dokter spesialis gizi diperlukan bila terdapat
2 di antara kriteria di bawah ini:

• Kehilangan BB >7 hari lebih dari 1 kg


• Penurunan nafsu makan >3 hari
• Gangguan asupan makanan (+)
• Hb <10 g/dL
• Albumin <3 g/dl

APAKAH PERLU KONSUL DOKTER


GIZI
Pengaturan Diet DM
Hitung Kebutuhan Kalori Total
Berdasarkan ;
Rumus Harris Benedict
Rumus Brocca

• Langkah 1;
 Rumus Brocca ;
BB Ideal = 90% x (Tinggi badan dalam cm -100) x kg
Pria TB <160 cm
Wanita < 150 cm
(TB dalam cm – 100) x 1 kg
Langkah ke 2;
Hitung Kebutuhan Kalori Basal = KKB (menggunakan
BBI)
Pria = BBI x 30 kkal
Wanita = BBI x 25 kkal

Langkah ke 3;
Tambahkan faktor aktivitas & stress pd KKB
+ 10-20% pada aktivitas ringan
+ 20-30% pada aktivitas sedang
+ 40-50% pada aktivitas berat
Langkah 4;
Kurangi perhitungan KKB pada kondisi kelebiham BB &
sesuaikan dgn Umur.

Klasifikasi penyesuaian perhitungan kalori berdasarkan usia &


BB Kondisi Koreksi
40-59 tahun - 5%
60-69 tahun - 10%
> 70 tahun - 20 %
BB lebih - 20 - 30 % ( tergantung derajat obesitas
individu)
BB kurang + 20 – 30% (tergantung derajat kekurusan
individu)
Stress & Infeksi + 10 – 40 % ( tergantung berat ringannya
penyakit)
10 Pesan Gizi Seimbang

1.Syukuri dan Nikmati Aneka Ragam Makanan, setiap


kali Makan
2.Banyak Makan Sayuran dan Cukup Buah-buahan
3.Biasakan Mengonsumsi Lauk Pauk yang mengandung
Protein Tinggi
4.Biasakan Mengonsumsi Aneka Ragam Makanan
Pokok
5. Batasi Konsumsi Pangan Manis, Asin dan Berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Minum Air yang cukup dan Aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengali
10. Lakukan Aktivitas Fisik yang Cukup dan Pertahankan
Berat Badan Normal

Anda mungkin juga menyukai