Anda di halaman 1dari 32

Asuhan Nutrisi Pediatri

(ANP)
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FK USU / RSUP HAM – RS USU
• Asuhan nutrisi pediatrik adalah suatu
pelayanan kesehatan pencegahan yang
mendasar pada anak sehat maupun anak
sakit.

• Pada anak sehat, ANP  menunjang


pencapaian tumbuh kembang yang optimal.

• Pada pasien rawat jalan agar tidak terjadi


gagal tumbuh.
• Pada pasien rawat inap  mencegah terjadinya
malnutrisi rumah sakit (MRS) yaitu penurunan
berat badan selama perawatan di rumah sakit,
yang disebabkan oleh ANP yang tidak memadai.

• Pemberian ANP pada anak sakit untuk:


Memelihara tumbuh kembang
Memenuhi kebutuhan nutrisi
Mempercepat proses penyembuhan
Memperpendek masa perawatan
Mengurangi terjadinya komplikasi
Menurunkan morbiditas dan mortalitas
Mencegah terjadinya malnutrisi akibat pengobatan
atau tindakan medis
Malnutrisi terjadi karena kurangnya perhatian
terhadap ANP yang dapat disebabkan oleh:

• Kurangnya kesadaran dari dokter.


• Kurangnya pengetahuan, keterampilan dan
strategi penanganan terapi nutrisi.
• Tingginya biaya dukungan nutrisi.
• Adanya komplikasi yang terjadi akibat dukung-
an nutrisi tersebut.
5 Langkah Asuhan Nutrisi Pediatri (ANP):

1. Menentukan masalah nutrisi.

2. Menentukan kebutuhan zat nutrisi (requirements).

3. Menentukan rute pemberian zat nutrisi (oral atau


enteral atau parenteral).

4. Menentukan jenis / sediaan zat nutrisi.

5. Evaluasi (Pengkajian respon)


• Pelayanan ANP membutuhkan koordinasi dan
untuk mencegah serta mengatasi Malnutrisi
Rumah Sakit (MRS) dengan mengenali pasien
yang berisiko MRS.

• Tim terdiri dari dokter spesialis anak, perawat,


dietisien dan farmasi serta tenaga medis lain
sesuai kebutuhan.

• Tim ANP dipimpin oleh dokter spesialis anak


yang memiliki pengalaman atau telah
mengikuti pelatihan ANP.
1. Menentukan masalah nutrisi
• Masalah nutrisi pada pasien:
- Status nutrisi pasien.
- Identifikasi masalah dalam asupan zat nutrisi.
- Diagnosis klinis pasien

• Masalah nutrisi tersebut berkaitan dengan


gangguan proses pencernaan, metabolisme,
dan berbagai penyakit.
7
Anamnesis makanan
• Asupan makan
• Pola makan
• Toleransi makan
• Perkembangan oromotor, motorik halus dan
motorik kasar
• Perubahan berat badan
• Faktor sosial, budaya dan agama
• Kondisi klinis yang mempengaruhi asupan
Menentukan status nutrisi / status gizi
• Anak dibawah 5 tahun
 grafik WHO 2006
 menggunakan cut off Z-score

• Anak diatas 5 tahun


 grafik CDC 2000
 menggunakan dan persentase berat badan
ideal sesuai kriteria Waterlow untuk anak
diatas 5 tahun.
Indikator pertumbuhan anak kurva WH0 2006
Z-Score TB/U BB/U BB/TB

Diatas +3 Obesitas

Diatas +2 BB lebih (Overweight)

Diatas +1 Gizi baik

Median (nol) Gizi baik

Dibawah -1 Gizi baik

Dibawah -2 Perawakan pendek BB kurang Gizi kurang (wasted)


(stunted) (underweight)
Dibawah -3 Perawakan sangat BB sangat kurang Gizi buruk (severely
pendek (severely wasted)
(severely stunted) underweight)

Tren pertumbuhan Status gizi


Menentukan gizi lebih (overweight) / obesitas
berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)

• Bila terdapat potensi gizi lebih (>+1 SD ) atau


BB/TB>110%  grafik IMT sesuai usia dan jenis
kelamin

• Untuk anak <2 tahun  grafik IMT WHO 2006


- overweight Z score > +2
- obesitas Z score > +3

• Untuk anak usia 2-18 tahun  grafik IMT CDC2000


- overweight >P85 hingga P95
- obesitas >P95
2. Menentukan kebutuhan zat nutrisi
Kondisi sakit kritis (critical illness) :

Kebutuhan energi = REE x faktor aktivitas x faktor stres

REE berdasarkan :
- Schofield
- WHO

13
Kondisi tidak sakit kritis (non critical illness) :

• Gizi baik / gizi kurang:


Kebutuhan energi = RDA menurut usia tinggi x BB ideal

• Gizi buruk:
sesuai tatalaksana gizi buruk menurut WHO

• Gizi lebih/overweight:
Kebutuhan energi = RDA menurut usia tinggi x BB ideal
Kebutuhan kalori dikurangi dari food recall bertahap
sampai mencapai target.
14
Recommended dietary allowances
(RDA)
usia Kalori Protein
(Kkal/kg/hari) (g/kgBB/hari)
0 – 12 bulan 110-120
1 – 3 tahun 100
4 – 6 tahun 90
7- 9 tahun 60 - 80 2
10 – 14 tahun ♂ 50-70
♀ 40-65
15 – 18 tahun ♂ 40 – 50
♀ 40
15
3. Menentukan rute pemberian zat nutrisi
Terdapat 2 alternatif cara pemberian zat gizi yaitu

1. Enteral
• Pemberian makan secara oral  cara
pemberian zat gizi yang alamiah dan ideal.
• Melalui pipa nasogastrik, nasojejunal,
nasoduodenal.
• Melalui gastrostomi atau jejunostomi

16
2. Parenteral.
o Parenteral baru dipertimbangkan bila nutrisi
enteral tidak memungkinkan.
o Kontra indikasi pemberian makan melalui
saluran cerna ialah obstruksi saluran cerna,
perdarahan saluran cerna serta tidak
berfungsinya saluran cerna.
o Jangka pendek  akses perifer
o Jangka panjang  akses sentral

17
4.Menentukan jenis zat nutrisi
Pemilihan bentuk atau jenis makanan tergantung
rute atau cara pemberian makanan.
Pemberian makanan secara oral, jenis makanan
sesuai dengan usia dan kemampuan oromotor
anak.
• 0 – 6 bulan : ASI
• 6 – 12 bulan : ASI + MPASI
• > 12 bulan : makanan keluarga
18
• Jika pasien tidak dapat secara alamiah mengkonsumsi
makanan padat maka dapat diberikan makanan cair.

• Jenis sediaan makanan cair untuk enteral disesuaikan


dengan fungsi gastrointestinal dan dapat dibagi
dalam beberapa jenis
a) Polimerik  terbuat dari makronutrien intak yang
ditujukan untuk fungsi gastrointestinal yang
normal, terbagi menjadi formula standar dan
formula makanan padat kalori.
b) Oligomerik (elemental)  terbuat dari protein
terhidrolisat, asam amino, trigliserida rantai
sedang (MCT, medium chain triglyceride).

19
• Jika diberikan nutrisi parenteral  jenisnya sesuai
dengan usia, perhitungan kebutuhan dan jalur
akses vena.

• Jenis makanan adalah cairan intravena yang


mengandung dextrosa, protein, lemak, dan
mineral.

20
5.Evaluasi
Jangka pendek:
• Menilai akseptabilitas, toleransi, dan efek
samping setelah pemberian diet
• Pada pemberian parenteral dapat terjadi reaksi
infeksi, metabolik dan mekanis

Jangka panjang:
Menilai pertumbuhan dan perkembangan anak
serta kesembuhan penyakit.

21
Contoh kasus
• Budi, laki – laki , berumur 18 bulan, dengan berat
badan 8,5kg dan panjang badan 80cm.
• Datang ke poliklinik dengan keluhan anak sulit makan
dan kurus.
• Budi mendapat ASI eksklusif sampai umur 6 bulan, dan
mulai mendapat MPASI sejak umur 6 bulan.
• Saat ini Budi hanya makan nasi dengan sop brokoli/
bayam/wortel, 4- 5 suap/x makan dengan frekuensi 3 x
sehari. Budi selalu melepeh makanan setiap diberi
ayam/ikan/daging. ASI tetap diberikan 8x per hari.

Bagaimana Asuhan Nutrisi Pediatri (ANP) Budi?


1. Menentukan masalah nutrisi
Masalah asupan makanan yang ditemukan:
• Volume makan Budi sedikit
• Makanan Budi tidak mengandung protein.
• ASI tetap diberikan sampai 8x/hari padahal
umur Budi sudah 18 bulan

24
BB/U : -3SD < Z <-2SD ( underweight / berat badan kurang)

25
PB/U : -2SD < Z < 0 (normal ), Usia tinggi : 1 tahun 4 bulan

26
Status gizi:
BB/PB : -3SD < Z < -2SD (wasted / gizi kurang)

27
Indikator pertumbuhan anak
Z-Score TB/U BB/U BB/TB

Diatas +3 Obesitas

Diatas +2 BB lebih (Overweight)

Diatas +1 Gizi baik

Median (nol) Gizi baik

Dibawah -1 Gizi baik

Dibawah -2 Perawakan pendek BB kurang Gizi kurang (wasted)


(stunted) (underweight)
Dibawah -3 Perawakan sangat BB sangat kurang Gizi buruk (severely
pendek (severely wasted)
(severely stunted) underweight)

Tren pertumbuhan Status gizi


2. Menentukan kebutuhan zat nutrisi
• BB ideal : 10.5 kg
• Usia tinggi (height age) : 1 tahun 4 bulan
• RDA sesuai usia tinggi : 100 kkal

• Target kebutuhan kalori : 100 x 10,5 = 1050 kkal


• Kebutuhan protein : 2 x 8,5 = 17 gr

29
3. Menentukan rute pemberian zat nutrisi
Budi masih dapat makan melalui oral

4.Menentukan jenis zat nutrisi


Pemberian diet:
1050kkal dengan 17 gram protein

Pengaturan jadwal makan:


• Makan nasi + ikan/ayam/daging/telur +
wortel/brokoli
• Makanan selingan 2 x per hari
• Frekuensi ASI dikurangi hanya 3 x per hari
30
5.Evaluasi
• Menilai akseptabilitas, toleransi dan efek
samping setelah pemberian diet

• Menilai pertumbuhan dan perkembangan


bayi dengan memantau kenaikan berat
badan bayi.

31
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai