BB/TB
STATUS GIZI BB/TB WHO 2006 IMT CDC 2000
(% MEDIAN)
• Obesitas • >120 • >+3 • > P95
• Overweight • >110 • >+2 s/d + SD • P85-95
• Normal • >90 • +2 SD s/d -2SD
• Gizi Kurang • 70-90 • <-2SD s/d -3SD
• Gizi Buruk • <70 • < -3SD
Menegakkan Diagnosis
• syok/renjatan
• letargis
• muntah dan atau diare atau dehidrasi
Anamnesis lanjutan: untuk mengetahui faktor yang
menyebabkan terjadinya gizi buruk:
Rumah tangga
ALUR PEMERIKSAAN ANAK GIZI BURUK
Rumah
tangga Puskesmas, Posyandu
ALUR PEMERIKSAAN ANAK GIZI BURUK
Puskesmas, Posyandu
Rumah tangga
Tata Laksana Pelayanan Gizi Buruk
Ada 4 fase dan 10 langkah penting dalam penatalaksanaan gizi buruk
Fase Stabilisasi
• Fase awal membutuhkan tindakan segera (mengatasi dan
mencegah hipoglikemia, hipotermi dan dehidrasi)
• Keterlambatan akan berakibat kematian
• Pemberian cairan, energi dan protein ditingkatkan secara
bertahap untuk menghindari “overload” yang bisa berakibat gagal
jantung.
• Berlangsung 1 – 2 hari dan dapat berlanjut sampai 1minggu
(sesuai kondisi klinis anak)
• Masa peralihan (dari stabilisasi ke rehabilitasi)
Fase Transisi • Peningkatan jumlah cairan dan konsistensi
formula dilakukan perlahan-lahan agar sel-sel
usus beradaptasi.
• Berlangsung 1 minggu (umumnya)
Fase Rehabilitasi
• Pemberian makanan untuk tumbuh kejar
• Energi dan protein ditingkatkan sesuai
kemampuan.
• Berlangsung 2 – 4 minggu (umumnya)
Fase Tindak lanjut
- Kadar glukosa darah yang sangat rendah (< 3 mmol/liter atau < 54 mg/dl)
- Biasanya terjadi bersamaan dengan hipotermia
- Tanda lain: letargis, nadi lemah, kehilangan kesadaran
- Gejala hipoglikemia berupa berkeringat dan pucat sangat jarang dijumpai pada anak
gizi buruk
- Kematian karena hipoglikemia, kadang-kadang hanya didahului dengan tanda seperti
- mengantuk
- Bila tidak ada fasilitas pemeriksaan kadar glukosa darah, setiap anak gizi buruk yang
datang harus dianggap mengalami hipoglikemia dan segera rawat/tangani sesuai
tatalaksana hipoglikemia
Cara mengatasi hipoglikemia
Sadar (tidak letargis) : berikan larutan glukosa 10% atau larutan gula pasir 10%*) secara
oral/ngt (bolus) sebanyak 50 ml
Renjatan (syok) : berikan cairan iv berupa ringer laktat dan Dekstrosa/glukosa 10% dengan
perbandingan 1:1 (=RLG 5%) sebanyak 15 ml/kgbb selama 1 jam pertama atau 5
tetes/menit/kgbb. Selanjutnya berikan larutan glukosa 10% iv (bolus) sebanyak 5 ml/kgbb.
*) 5 gram gula pasir (= 1 sendok teh munjung) + air matang s/d 50 ml.
Langkah 2 : Mencegah dan mengatasi hipotermia
Jika suhu tubuh 36 – 37,0 ºC, mudah terjadi hipotermia. Cara mempertahankan suhu:
- Tutuplah tubuh anak termasuk kepala
- Hindari hembusan angin
- Pertahankan suhu ruangan 25–30°C
- Tetap selimuti pada malam hari
- Jangan biarkan tanpa baju terlalu lama saat pemeriksaan dan penimbangan
- Tangan yg merawat harus hangat
- Segera ganti baju atau peralatan tidur yang basah
- Segera keringkan badan setelah mandi
- Jangan gunakan botol air panas untuk menghangati anak, kulit anak bisa terbakar
Jika suhu tubuh < 36 ºC (hipotermia). Tindakan untuk
menghangatkan tubuh :
Tanda dehidrasi :
- Letargis : lemas, tidak waspada, tidak tertarik terhadap kejadian sekitar
- Anak gelisah dan rewel terutama bila disentuh/dilakukan tindakan
- Tidak ada air mata saat anak menangis
- Mata cekung memang seperti biasanya ataukah baru beberapa saat
timbulnya
- Mulut dan lidah kering. Raba dengan jari yang kering dan bersih untuk
menentukan apakah lidah dan mulutnya kering
Langkah 3 : Mencegah dan mengatasi dehidrasi
Tanda dehidrasi :
- Haus. Apakah anak ingin meraih cangkir saat diberi ReSoMal. Saat cangkir
itu disingkirkan, apakah anak masih ingin minum lagi?
- Kembalinya cubitan/turgor kulit lambat. Tarik lapisan kulit dan jaringan
bawah kulit pelan-pelan. Cubit selama 1 detik dan lepaskan. Jika kulit masih
terlipat (belum balik rata selama > 2 detik) artinya kulit/turgor kulit lambat.
(catatan: cubitan kulit biasanya lambat pada anak “wasting”)
- Kencing terakhir bila lebih dari 6 jam dicurigai ada dehidrasi
Langkah 4 : Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit
Dosis tablet besi dan sirup besi untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun. Fe
diberikan setelah minggu ke2 (pada fase rehabilitasi).
Tablet besi/folat (sulfas ferosus 200 mg atau 60 mg besi elemental + 0,25 mg
as folat)
- Bayi usia 6 – < 12 bln : 1 x sehari ¼ tab
- Anak usia 1–5thn: 1 x sehari ½ tablet
Sirup besi (sulfas ferosus 150 ml), setiap 5 ml mengandung 30 mg besi
elemental 10 mg ferosulfat setara dengan 3 mg besi elemental.
- Bayi 6 – < 12 bulan : 1 x sehari 2 ,5 ml (½ sendok teh)
- Anak usia 1–5 thn : 1 x sehari 5 ml (1 sendok teh)
Dosis kapsul vitamin A dosis tinggi untuk anak umur 6 bulan sampai 5
tahun
A. Fase Stabilisasi
• Energi : 80 – 100 Kkal/kgBB/hari
• Protein : 1 – 1,5 g/kgBB/hari
• Cairan : 130 ml/kgBB/hari atau 100 ml/kgBB/hari (bila edema berat +++)
• Formula 75/modifikasi/modisco ½
B. Fase Transisi
• Energi: 100 – 150 Kkal/kgBB/hari
• Protein: 2 – 3 g/kgBB/hari
• Cairan: 150 ml/kgBB/hari
• Formula 100/modifikasi/modisco I/II
Langkah 8 : Memberikan makanan untuk tumbuh kejar
A. Fase Rehabiltasi
- Energi : 200 – 220 Kkal/kgBB/hari
- Protein : 3 – 4 g/kgBB/hari
- Cairan : 150 – 200 ml/kgBB/hari
- Formula 100/135/modifikasi/modisco III
Ditambah makanan:
- BB < 7 kg makanan bayi/lembik
- BB ≥ 7 kg makanan anak/lunak
B. Fase Tindak lanjut
Kebutuhan energi dan protein sesuai dengan BB dan umur anak.
- PMT- Pemulihan: Energi 350 Kkal/hari dan protein. 15 g/hr
- Ditambah makanan keluarga
Langkah 9 : Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang
• Sarankan : makanan dengan porsi kecil dan sering sesuai dengan umur anak
• Kontrol secara teratur: Bulan I : 1 kali/ minggu, bulan II : 1 kali/ 2 minggu,
bBulan III - VI : 1 kali/ bulan
• Suntikan/imunisasi dasar BCG, Polio, DPT, Campak, Hepatitis B dan ulangan
(booster). (Anak gizi buruk tidak dianjurkan imunisasi campak, tetapi pada
semua anak gizi buruk harus diberikan imunisasi campak sebelum anak
pulang, setelah fase rehabilitasi)
• VitaminA dosis tinggi setiap 6 bulan (dosis sesuai umur)
Kriteria pemulangan anak gizi buruk
Anak :
- Selera makan baik, makanan yang diberikan dihabiskan
- Ada perbaikan kondisi mental
- Sudah tersenyum, duduk, merangkak, berdiri, berjalan, sesuai umurnya
- Suhu tubuh berkisar antara 36,5 – 37,5 °C
- Tidak ada muntah atau diare
- Tidak ada edema
- Kenaikan berat badan > 5 g/kgBB/hari, 3 hari berturut-turut atau kenaikan
50 g/kgBB/minggu, 2 minggu berturut-turut
- Sudah berada di kondisi BB/TB-PB > - 3 SD (dan sudah tidak ada tanda dan
gejala klinis gizi buruk)
Ibu/pengasuh:
- Sudah dapat membuat makanan yang diperlukan untuk
tumbuh kejar di rumah
- Sudah mampu merawat serta memberikan makan dengan
benar kepada anaknya
Institusi lapangan:
Puskesmas/Pos Pemulihan Gizi/Posyandu telah siap
menerima rujukan paska perawatan
JADWAL PENGOBATAN DAN PERAWATAN ANAK GIZI BURUK