Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

MORBILI

OLEH :
Rismayati (17174094)

PEMBIMBING :
dr. Adlin Herry, Sp.PD K-GEH, FINASIM

BAGIAN/ SMF ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
BPK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DATU BERU TAKENGON
ACEH TENGAH
2019
Identitas Pasien

 Nama : Tn.H
 Umur : 56 tahun
 Jenis Kelamin : Laki- Laki
 Alamat : Cibintung, Cilacap
 Agama : Islam
 Status : Menikah
 Pekerjaan : Petani
 Tanggal MRS : 15 Agustus 2019
Anamnesa
 KELUHAN UTAMA : Bercak kemerahan pada kulit

 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pasien datang ke RSUD Datu Beru dengan keluhan bercak
kemerahan pada kulit. Awalnya bercak tersebut di daerah belakang
telinga yang semakin lama semakin luas sampai ke perut. Bercak
tersebut tidak gatal.
Pasien juga mengaku demam, dialami kurang lebih 10 hari yang
lalu, demam naik turun, sering naik disore dan malam hari,
meriang (+), menggigil (+), nyeri kepala (+). Pasien juga
mengeluhkan nyeri pada sendi- sendi sejak 1 minggu ini. Nyeri ulu
hati, mual (+),muntah (-). Batuk (+) dahak (-) darah (-), mata
merah (+) badan terasa lemas.Riwayat perdarahn gusi (-). BAB
dan BAK dalam batas normal.
Riwayat • Keluhan yang
Penyakit sama (-)
Dahulu

Riwayat
Penyakit • Keluhan yang
Keluarga sama (-)
Pemeriksaan fisik

 Keadaan umum : tampak sakit sedang


 Kesadaran : kompos mentis
Vital Sign
 TD : 120/90 mmHg
 HR : 84 x/i
 RR : 20x/i
 T : 38 0 C
Pemeriksaan fisik
 Kepala : normocephali
 Mata : anemis (-), ikterik (-), pupil isokor (+),
reflek cahaya (+)
 Hidung : deviasi septum (-), secret (-), epistaksis (-)
 Telinga : bentuk auricula normal (+), darah (-),
cairan (-)
 Mulut : bibir kering (+), lidah beslaq (-), tremor (-),
gusi berdarah (-)
 Tenggorok: tonsil T1/T1, hiperemis (-)
 Leher : TVJ (-), pembesaran KGB (-)
Pemeriksaan fisik
Thoraks
 Inspeksi : bentuk dada normochest, pergerakan dada simetris, jaringan parut (-)
 Palpasi : nyeri tekan (-), stemfremitus kiri dan kanan sama.
 Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru (+)
 Auskultasi : vesikuler (+/+), ronki (-), wheezing (-).

Jantung
 Inspeksi : ictus tidak terlihat ,
 Palspasi : ictus teraba di ICS V dilinea midclavicula sinistra
 Perkusi
 Batas kanan bawah : ICS V linea parasternalis dekstra
 Batas kanan atas : ICS II line parasternalis dektra,
 Batas kiri atas : ICS II line midclavikularis dekstra
 Batas kiri bawah : ICS V linea midclavikula sinistra
 Auskultasi : BJ I > BJ II, gallop S3 (-)
Pemeriksaan fisik

 Abdomen
 Inspeksi : tidak tampak distensi,
jaringan parut (-), tampak bintik- bintik
kemarahan
 Palpasi : nyeri takan (-)
 Perkusi : timpani (+),
 Auskultasi : peristaltik (+)
 Ekstremitas : udema (-), sianosis (-)
Pemeriksaan laboratorium

 Darah rutin
 Tubex TF
 IgG & IgM dengue
Diagnosa Banding

 Observasi Febris e.c DD :


 Thyfoid Fever
 Morbili
 Demam berdarah dengue
Diagnosa Kerja

 Morbili
Tatalaksana

 IVFD RL 20 gtt/i
 Inj. Ceftriaxone 1 gr /12 jam ( Skin Test) ( H1)
 Paracetamol 3x500 mg
 Ambroxol 3x1
Tanggal Perjalanan penyakit Therapi/ planing

16/08/2019 S/ demam, nyeri sendi- sendi, - Diet MII

mual, batuk, bintik- bintik di perut - IVFD RL 20 gtt/i

- Inj. Ceftriaxone 1 gr /12 jam ( H2)


O/
- Paracetamol 3x500 mg
F
TD : 110/60 mmHg
O - Ambroxol 3x1
L HR : 76x/i
L
O RR : 22x/i
W
T : 36,8 0 C
U
A/ Observasi Febris e.c DD :
P
1. Thyfoid Fever

2. Morbili

3. Demam berdarah dengue


Tanggal Perjalanan penyakit Therapi/ planing

17/08/2019 S/ demam (-), nyeri sendi- sendi, mual, - Diet MII


batuk, bintik- bintik di perut, mencret - IVFD RL 20 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1 gr /12 jam ( H2)  inj.
O/
Cefotaxime 1gr/12 jam (ST) (H1)
TD : 110/60 mmHg
- Paracetamol 3x500 mg
HR : 67x/i - Ambroxol 3x1

RR : 22x/i

T : 37,1 0 C

A/ Observasi Febris e.c DD :

1. Thyfoid Fever

2. Morbili

3. Demam berdarah dengue


Tanggal Perjalanan penyakit Therapi/ planing

18/08/2019 S/ demam (-), nyeri sendi- sendi (-). - Diet MII


- IVFD RL 20 gtt/i
Mencret (-)
- inj. Cefotaxime 1gr/12 jam (H2)→
O/ meropenem 1 gr/ H
- inj. Dexamethasone 1 amp/ 12 jam
TD : 100/60 mmHg
- Paracetamol 3x500 mg
HR : 80x/i - Acyclovir 5x300mg
- Ambroxol 3x1
RR : 20x/i
- Dehaf 3xC1
T : 36,7 0 C

A/ Demam berdarah dengue +

Thyfoid Fever +Morbili


Tanggal Perjalanan penyakit Therapi/ planing

19/08/2019 S/ demam (-), sakit kepala , - Ambroxol 3X1

batuk - Dehaf 3x C1

- Acyclovir 5x3
O/
- Methylprednisolon 3x1
TD : 100/60 mmHg
- Flunarizin 2x1
HR : 80x/i

RR : 20x/i

T : 36,7 0 C
PBJ
A/ Demam berdarah dengue +

Thyfoid Fever +Morbili


TINJAUAN PUSTAKA MORBILI
PENDAHULUAN

Morbili, campak, measles atau


rubeola merupakan penyakit virus
akut yang sangat menular dan
umumnya menyerang anak.

Penyebaran infeksi terjadi dengan


perantara droplet dan kontak
langsung dengan pasien.

Gejala klinis khas yaitu terdiri dari 3


stadium.
ETIOLOGI MORBILI

Penyebab morbili adalah suatu virus


single stranded RNA

Famili : Paramixoviridae

Genus : Morbilivirus
MORBILLIVIRUS
EPIDEMIOLOGI MORBILI
Morbili/Campak adalah
Setiap tahun melalui kegiatan surveilans dilaporkan
endemik pada sebagian
lebih dari 11.000 kasus suspek campak. Insidens
besar dunia.
tertinggi pada anak usia 1 – 2 tahun.

Jumlah kasus ini diperkirakan masih lebih rendah


dibanding angka sebenarnya di lapangan, mengingat Dari tahun 2010 sampai 2015,
masih banyaknya kasus yang tidak terlaporkan, diperkirakan terdapat 23.164 kasus
terutama dari pelayanan kesehatan swasta serta campak dan 30.463 kasus rubella.
kelengkapan laporan surveilans yang masih rendah.
PATOFISIOLOGI MORBILI
MANIFESTASI MORBILI
Gejala serta tanda-tanda timbulnya penyakit campak adalah:
• Panas badan > 38C selama 3 hari atau lebih, disertai salah satu atau lebih
gejala : batuk, pilek, mata merah atau mata berair.
• Khas (Pathognomosis) ditemukan Koplik’s spot atau bercak putih keabuan
dengan dasar merah dipipi bagian dalam (mucosal bucal)
• Bercak kemerahan atau rash yang dimulai dari belakang telinga tubuh
berbentuk makulo papular selama 3 hari atau lebih, beberapa hari (4-7
hari) keseluruh tubuh, kemudian bercak merah menjadi kehitam-hitaman
disertai kulit berbisik.

Dugaan kuat Morbilli bila ditemukan gambaran klinis berikut: ruam minimal
3 hari, ada demam minimal satu hari, ada minimal satu gejala/tanda batuk,
coryza atau conjunctivitis.

Sumber :Feigin et al.2004.Textbook of Pediatric Infectious Diseases 5th edition


MANIFESTASI KLINIS MORBILI
STADIUM PRODORMAL
4 hingga 5 hari

Manifestasi klinis campak biasanya baru mulai tampak

panas (38,5 ºC), malaise, batuk, nasofaringitis, fotofobia,


konjungtivitis dan koriza.

Inflamasi konjungtiva dan fotofobia dapat menjadi petunjuk sebelum


munculnya bercak Koplik

Koplik spot yang merupakan tanda patognomonik untuk campak muncul


pada hari ke-10±1 infeksi
MANIFESTASI KLINIS MORBILI
STADIUM ERUPSI STADIUM KONVALESENSI
Hari ke—14 infeksi

Ruam muncul pada hari ke-14 infeksi saat stadium Erupsi berkurang jadi hiperpigmentasi yang lama-
erupsi kelamaan akan hilang sendiri

Puncak gejala gangguan pernafasan dan kenaikan Suhu menurun sampai menjadi normal kecuali
suhu tubuh bila ada komplikasi

Ruam di lateral atas leher, belakang telinga, dan Pada akhirnya bercak akan mengelupas atau
garis batas rambut. Menyebar ke seluruh wajah, rontok atau sembuh dengan sendirinya
leher, lengan atas dan dada
Umumnya, dibutuhkan waktu hingga 2 minggu
Menjalar ke punggung, abdomen, seluruh tangan, sampai anak sembuh benar dari sisa-sisa campak
paha dan terakhir kaki

Menghilang sesuai urutan munculnya


DIAGNOSIS

Pemeriksaan Fisik:
Anamnesis:
Demam disertai nasofaringitis
Demam 3-5 hari,
dan konjungtivitis,
Malaise,Diare dan muntah,
Tampak lemah,
Perdarahan,
Koplik spot,
Kontak penderita Morbili
Rash
PEMERIKSAAN PENUNJANG

HI

MORBILI

Darah IgG-
Tepi IgM
DIAGNOSIS BANDING

Rubella (German measles)

Varicella

Alergi obat

Dengue

Campak atipikal
KOMPLIKASI

Bronkopneumonia

Otitis Media

Encephalitis

Diare
Subacute Slcerosing
Panencephalitis (SSPE)

Black Measles
Laringitis akut
PENATALAKSANAAN

Tirah
Vit A
baring

Obat
Antipiretik
batuk

Indikasi rawat inap bila hiperpireksia (suhu >39,5˚C), dehidrasi, kejang, asupan
oral sulit atau adanya penyulit.
PENCEGAHAN

Imunisasi Campak yang termasuk Imunisasi dasar yang


wajib diberikan Vaksinasi campak dapat menimbulkan
gejala ringan atau tanpa gejala. Antibodi campak
berkembang di sekitar 95% dari anak-anak divaksinasi
pada 12 bulan usia dan 98% dari anak-anak divaksinasi
pada usia 15 bulan.
PROGNOSIS

KEADAAN
UMUM

MENDERITA
KOMPLIKASI PENYAKIT
KRONIS
ASPEK PROGNOSIS

 Quo ad vitam: bonam


 Karena GNAPS sebagian besar tidak mengancam
nyawa, walaupun kadang timbul komplikasi gawat
mortalitas dapat dicegah dengan penanganan
yang tepat saat fase akut
 Quo ad functionam: bonam
 Karena sebagian besar penyakit akan sembuh
tanpa komplikasi dan fungsi ginjal baik
 Quo ad sanactionam : bonam
 Rekurensi penyakit ini cukup jarang.
KESIMPULAN
 Campak/Morbili merupakan penyakit akut menular pada
anak yang disebabkan oleh infeksi virus paraxoviridae

 Penyakit ini memiliki 3 stadium, antara lain stadium


inkubasi, prodormal, dan erupsi (beberapa sumber
menambahkan stadium konvalesensi)

 Pengobatan yang paling penting adalah istirahat, karena


penyakit ini bersifat self limiting disease

 Perlu diobati dengan tepat dan cermat untuk mencegah


komplikasi
TERIMA KASIH..
LAMPIRAN
LAMPIRAN

Karakteristik konfluen ruam di


Ruam dan konjungtivitis. punggung
LAMPIRAN
Koplik spot pada hari kedua ruam. Perhatikan lesi
putih karakteristik dengan marjin erythematous
Koplik spot
LAMPIRAN

Ruam mengalami Pneumonia pada penderita


hiperpigmentasi morbili
LAMPIRAN
Black Measles

Anda mungkin juga menyukai