DISUSUN OLEH:
IRMA SUWANDI SADIKIN
ANDARU NOOR FAUZI
MOHD HAFEEZ BIN MOHD RAFEE
GAN EE XIAN
CHERYL SHAINE JENN LINUS
II.
III.
Identitas
a. Pasien
Nama : M. Reyhan Walidaen
Jenis kelamin : laki-laki
Tanggal lahir : 13 November 2013 (14 bulan 29 hari)
b. Orang tua pasien :
Nama : Ibu jubaedah
Usia: 32 tahun
Alamat: Sukaraja, Bandung
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan terakhir: SMP
Pekerjaan Suami:buruh bangunan
Penanggung biaya: SKTM
Keluhan Utama: Diare
Alloanamnesis :
Sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit penderita mengalami mencret.
Frekuensi mencret tersebut berkisar 7x/ harinya berupa cairan kuning, disertai lendir dan
tidak berdarah. Keluhan lainnya yaitu batuk selama 2 minggu SMRS. Keluhan mencret
disertai dengan batuk sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan tersebut tidak
disertai dengan kejang dan penurunan kesadaran.
Pasien tersebut juga disertai dengan sulit makan sejak 1 bulan sebelum masuk
rumah sakit. Keluhan pun disertai dengan penurunan berat badan drastis yaitu mengalami
penurunan 3,8 kg dari 10 kg berat badan sebelumnya. Penderita pun terlihat tampak
lemah dan tidak aktif.
Karena keluhan diatas penderita dibawa ke dokter umum dan puskesmas dan
terdiagnosa TB dan Gizi buruk kemudian diberikan pengobatan berupa sirup antibiotik
yang diminum 3x1 serta obat batuk sirup 3x1 sebanyak 1 sendok teh serta pengobatan
untuk TB sejak 21 desember 2014 dan mengalami perbaikan. Penderita rutin meminum
obat dan mengkontrolnya. Penderita terdapat riwayat kontak TB, yaitu ayah dan kaka
penderita terdiagnosa TB dan sudah selesai pengobatan sejak 3 tahun yang lalu untuk
ayah dan 2 tahun yang lalu untuk kakanya.
Penderita tinggal dirumah berukuran 8x12 m2 yang dihuni oleh 10 orang anggota
keluarga. Sinar matahari masuk kedalam rumah dengan ventilasi yang cukup. Keluarga
penderita telah dilakukan pemeriksaan TB yaitu dahak dan foto rotgen dan dikatakan
sehat. Anggota keluarganya pun merupakan perokok yang terkadang suka merokok
didalam rumah.
Penderita adalah anak ke 4 dari 4 bersaudara dari seorang ibu G0P4A0 dengan
kehamilan tidak cukup bulan yaitu 8 bulan 2 minggu dengan persalinan normal yang
dibantu oleh bidan. Ketika lahir penderita tidak langsung menangis, penderita lahir
dengan berat badan 2700 gram dan panjang badan tidak diketahui. Anak pertama sampai
anak ketiga lahir tidak cukup bulan. Ibunya pun hanya memakan vitamin yang diberikan
oleh bidan.
Sejak lahir penderita diberi ASI untuk 6 bulan pertama dan dihentikan 1 minggu
setelah masuk RSHS. Saat usia pasien menginjak 6 bulan, ibu nya memberikan biskuit bayi
milna selama 2 hari, tetapi setelah itu pasien tidak mau memakannya lagi. Pada usia 9 bulan
pasien mau diberikan bubur oleh ibunya sebagai makanan pendamping. Makanan sehari-hari
pasien selain ASI sebelum sakit, yaitu bubur atau nasi tim disertai tempe atau tahu rebus, tiap dua
hari sekali ibu nya memberikan ikan goreng atau telur, kadang- kadang disertai sayur wortel atau
tomat yang disukai oleh pasien. Menurut ibunya, nafsu makan pasien tidak begitu bagus dari
dulu. Sebelum pasien mengalami diare, menurut ibunya, pasien diberikan sosis so nice (setengah
potong) dan teh sisri (3-4 sedot) untuk pertama kalinya oleh kakaknya.
Penderita saat ini baru bisa merangkak, berdiri, mengucapkan mama, mamam, papa.
Menurut ibunya pertumbuhan dan perkembangannya normal sebagai anak semestinya sampai
sebelum sakit. Penderita pun sudah mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap dari bcg hingga
campak, namun sebelum mendapatkan imunisasi campak penderita mengalami campak terlebih
dahulu.
Pernikahan ini merupakan pernikahan pertama bagi ibunya, tidak terdapat riwayat
bertato, tidak ada riwayat memakai obat terlarang suntik dan meminum alkohol.
IV.
Pemeriksaan Fisis
KU: CM, sakit berat
Tanda vital :
Suhu: 36,4 C
Tensi: 90/70 ( 50 percentile)
RR: 33x/mnt
Nadi: 100 bpm
Antropometri
LK: 43 cm
PB: 75 cm
BB: 6,2 Kg
BB/U: <-3 SD (underweight)
PB/U: -1 SD
BB/PB: <-3 SD (severely wasting)
Kepala : rambut kering, kasar, tipis
Kelopak mata edema -/Air mata -/-
akral hangat
Capilari refil < 2
Baggy pants (+)
V.
Laboratorium
Darah:
Hb= 7,7 g/dl ()
Ht: 24%
Leukocyte: 6800/mm3
Tr: 177.000?mm
MCU/MCH/MCHC=84.5FL/27.1 PG/32.1%
Dc:0/0/0/9/84/7
MDT: E : nomokrom anisopoikilositosis (teardrop, bur cell)
Leukocyte : jumlah cukup
Tr : jumlah cukup dan tersebar
Albumin:1,9 g/dl
Protein:4,3 g/dl
GDS:102 mg/dl
Na/K: 131/2,6 MEq/L
Ca:4,65 mg/dl
VI.
VII.
VIII.
IX.
Diagnosis kerja
Marasmik-kwaashiorkor+TB paru+hypokalemia+dehidrasi+anemia e.c underlying disease
Rencana terapi
10 langkah utama managemen KEP
Diet dengan kalori ideal
Cairan resomal
Evaluasi dan pemantauan
Terapi yang telah diberikan
Rehidrasi dengan resomal 10 cc/kg, 60 cc tiap 1 jam
Resomal 50-100cc tiap muntah/mencret
Cotrimoksazole sirup x1 cth PO
INH 1x 75 mg PO
Rifampicin 1x 100 PO
PZA 1x250 mg PO
KQ pulvus 3x150 mg PO
Multivitamin syrup 2x1 cth PO
Diet 600 kkal tdd makanan biasa 3x susu 2x
Prognosa
Advitam : dubia admalam
Adfunctionam : duubia admalam
Senasionam:dubia admalam
Pembahasan
I.
Diagnosa yang disimpulkan berdasarkan beberapa pernyatan atau keluhan yang diderita
oleh pasien yang mengarahkan ke diagnosa tersebut yaitu,
1. Riwayat sulit makan, penderita tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dalam waktu yang
lama sehingga dalam proses tumbuh kembangnya mengalami gangguan yang diawali
masalah pertumbuhan yaitu berat badannya yang mengalami penurunan
2. Keluhan pun diperparah dengan keluhan lain seperti mencret yang berfrekuensi sering
sehingga makanan yang seharusnya diserap oleh tubuh berkurang dan bisa menimbulkan
dehirasi berat serta mengalami ketidakseimbangan elektrolit yang bisa menyebabkan
penyulit pada penyakit ini. Pada pemeriksaan fisis dan lab pun mendukung dengan
terdapat turgor pasien yang dicubit dibagian perut terlambat kurang dari 2 detik yang
Terapi
Terdapat 3 fase dalam mentalaksanakannya
Fase stabilisasi (1-7 hari)
Fase transisi (minggu ke 2)
Fase rehabilitasi (minggu ke 3-7)
Penatalaksanaan pun berbeda pada rawat jalan dan rawat inap, pada kasus dengan rawat
inap harus memperhatikan beberapa faktor berikut ;
A.
Prinsip dasar pengobatan rutin KEP berat/Gizi buruk (10 langkah utama).
B.
C.
D.
E.
Reference :
1.
2.
3.
4.