OLEH KELOMPOK 7 :
DESRI NOVARINI (1713211006)
INTAN PERMATA LESTARI (1713211012)
MURNAWELIS (1713211017)
PUTRI MONICA ARUAN (1713211024)
REZI ADELA (1713211028)
Sindroma Nefrotik
Definisi
• Sindroma nefrotik atau nefrosis adalah kumpulan
manifestasi penyakit yang ditandai oleh
ketidakmampuan ginjal untuk memelihara
keseimbangan nitrogen sebagai akibat
meningkatnya permealibitas membran kapiler
glomerulus. Kehilangan protein melalui urin yang
ditandai oleh proteinuria masif (>3,5 g protein 24
jam ) menyebabkan hipoalbuminemia yang diikuti
oleh edema (retensi air ), hipertensi
,hiperlipidemia , anoreksia, dan rasa lemah.
Penyebab
Definisi
• Gagal ginjal akut merupakan istilah yang merujuk pada
kondisi ketika ginjal seseorang rusak secara mendadak,
sehingga tidak bisa berfungsi. Gagal ginjal akut terjadi
ketika ginjal tiba-tiba tidak bisa menyaring limbah kimiawi
dari darah yang bisa memicu bertumpuknya limbah
tersebut.
• Biasanya, gagal ginjal akut terjadi sebagai komplikasi dari
penyakit serius lainnya, dan umumnya diderita oleh orang
tua atau pasien perawatan intensif di rumah sakit. Ginjal
dapat mengalami kondisi gagal ginjal akut secara cepat,
hanya dalam beberapa jam saja. Jika tidak ditangani dengan
segera, gagal ginjal akut bisa membahayakan nyawa
penderitanya.
PENYEBAB
• Gagal ginjal akut dapat terjadi akibat berkurangnya aliran darah ke ginjal, seperti pada:
• Volume darah yang rendah karena perdarahan, muntah dan diare berlebihan sehingga
mengakibatkan dehidrasi berat, luka bakar.
• Jumlah darah yang dipompa jantung di bawah normal karena syok anafilaktik, gagal hati, gagal
jantung atau sepsis.
• Lalu gagal ginjal akut juga dapat terjadi akibat cedera pada ginjal sendiri akibat:
• Penyakit tertentu, contoh glomerulonefritis, sindrom hemolitik uremik, vaskulitis, dan skleroderma.
• Penggumpalan darah pada pembuluh darah vena dan arteri ginjal.
• Infeksi.
• Obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid dan antibiotik aminoglikosida.
• Cairan kontras yang digunakan pada saat pemeriksaan foto Rontgen atau CT Scan.
• Racun lainnya, seperti alkohol atau logam berat
• Selain itu, gagal ginjal akut dapat diakibatkan oleh tersumbatnya saluran urine, sehingga limbah dari
ginjal tidak bisa dibuang melalui urine. Tersumbatnya aliran urine ini dapat disebabkan oleh:
• Pembesaran prostat
• Batu ginjal.
• Tumor daerah panggul, contoh tumor kandung kemih atau ovarium.
GEJALA
• Berkurangnya produksi urine.
• Mual dan muntah.
• Nafsu makan berkurang.
• Bau napas menjadi tidak sedap.
• Sesak.
• Tingginya tekanan darah.
• Mudah lelah.
• Penumpukan cairan dalam tubuh (edema), yang dapat menyebabkan pembengkakan pada tungkai
atau kaki.
• Penurunan kesadaran.
• Dehidrasi.
• Kejang.
• Tremor.
• Nyeri pada punggung, di bawah tulang rusuk (flank pain).
• Pada fase awal, gagal ginjal akut biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, penyakit ini
bisa memburuk dengan cepat dan tiba-tiba penderita mengalami beberapa gejala di atas.
DIAGNOSIS
• Untuk mendiagnosis gagal ginjal akut, dokter akan melakukan beberapa hal
berikut:
• Tes darah.
• Tes urine dan pengukuran volume urine yang keluar.
• Pemindaian.
• Biopsi ginjal
• Biasanya, pasien dewasa bisa disimpulkan terkena gagal ginjal akut jika hasil
diagnosis menunjukkan bahwa:
• Kandungan kreatinin dalam darah di atas normal dan terus meningkat.
• Selain kreatinin, peningkatan ureum darah yang cepat juga terjadi pada gagal ginjal
akut.
• Volume urine yang dibuang berkurang.
• Tes pemindaian seperti USG ginjal ataupun CT scan dapat digunakan untuk
mencari penyebab gagal ginjal akut, misalnya ada penyumbatan pada sistem
saluran kemih. Pemeriksaan dengan mengambil sebagian jaringan ginjal sebagai
sampel untuk diperiksa di bawah mikroskop (biopsi), terkadang diperlukan untuk
menentukan penyebab gagal ginjal akut.
SYARAT DIET
• Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25-35 kkal/BB.
• Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6-1,5 g/kg BB.
Katabolic ringan kebutuhan protein 0,6-1 g/kg
• Lemak sedang, yaitu 20-30 % dari kebutuhan energy total, atau antara 1,5
g/kg BB. Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8-1,5 g/kg BB.
• Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energy setelah dikurangi jumlah
energy yang diperoleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat
hipertrigliseridemia, batasi penggunaan karbohidrat sederhana atau gula
murni.
• Natrium dan kalium dibatasi bila ada anuria
• Cairan, sebagai pengganti cairanyang keluar melalui muntah, diare, dan
urin + 500 ml.
• Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk
formula enteral atau parenteral. Bila diperlukan, tambahkan suplemen
atau folat, vitamin B6, vitamin C, vitamin A, dan vitamin K.
TUJUAN DIET
• Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan fungsi ginjal
• Menurunkan kadar ureum darah
• Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
• Memperbaiki dan mempertahankan status gizi
optimal dan mempercepat penyembuhan
Jenis Diet Dan Indikasi Pemberian Gagal Ginjal Akut
1 Perubahan BB -
4 Mual muntah -
5 Diare / konstipasi -
7 Diet khusus +
8 Enteral / parenteral -
Riwayat Makan
• Makanan pokok: nasi, 3x/hari 1 piring, sayur :bayam,
daun singkong, labu siam, 3x/hari ½ mangkuk, Lauk
hewani : ayam dan ikan, 3x/hari, 1 potong sedang, Lauk
nabati : Tempe tahu, tidak pasti, 2-3x/mgg, buah : tidak
tentu kadang, 1-2 x/minggu,
• Snack : nagasari, pisang rebus, kacang rebus, dll yang
tidak digoreng, dulu suka mengkonsumsi soft drink
NUTRITION DIAGNOSIS
Domain Intake
• NI - 5.4 Intake lemak berlebih Penurunan kebutuhan zat gizi
protein Disfungsi ginjal BUN tinggi, kreatinin tinggi, uric
acid tinggi, urea nitrogen tinggi, dan proteinuria tinggi
• NI –55.2 Penurunan kebutuhan zat gizi Intake mineral Na
lebih Kurangnya pengetahuan tentang status penyakit
yang membutuhkan pembatasan mineral (Na0 Hipertensi
(180/100 mmHg)
Domain Klinis
• NC - 2.2 Berat badan lebih Perubahan nilai lab terkait zat
gizi (protein) Gangguan fungsi ginjal (nefrotik syndrome
dengan hipertensi) BUN tinggi, kreatinin tinggi, uric acid
tinggi, urea nitrogen tinggi, dan proteinuria tinggi
NUTRITION INTERVENTION
Tujuan
• Tidak memberatkan faal ginjal
• Mengurangi retensi garam
• Mengganti protein yang hilang bersama urin
• Mengontrol hipertensi
• Mengontrol hipercholesterol
• Mangatasi anoreksia
Syarat dan Prinsip Diet
• Enrgi sesuai sesuai umur
• Lemak dibatasi (lemak jenuh)
• Pembatasan cholesterol
• Pemberian < 30% total kalori (10 % tak jenuh
tunggal, 10 % tak jenuh ganda dan 10 % lemak
jenuh
• Menghindari bahan makanan tinggi natrium
• Cara pemesanan diet : Diet Syndrome
nefrotik, RG II
• Bentuk makanan : ML
• Frekuensi pemberian : 3 kali makanan utama,
2 kali selingan
• Cara pemberian : oral
Perhitungan Kebutuhan Energi
• BMR = BB x 24 jam x 1 kkal=65 x 24 jam x 1 kkal = 1560 kkal
• Koreksi tidur =BB x 8 jam x 0,1 kkal=65 x 8 jam x 0,1 kkal = 52 kkal -
• = 1508 kkal
• Aktifitas = 50% x 1508 kkal = 754 kkal +
• = 2262 kkal
• SDA = 10 % x 2262 kkal = 226,2 kkal +
• Total kebutuhan energy = 2488,2 kkal
• Protein = 0.8gr/kg = 0.8 x 63 = 50.4 gram x 4 = 201.6 kkal
• Lemak = 25% x 2051.74 kkal = 622.05 kkal : 9 = 69.11 gram
• Karbohidrat = 2488,2 – (201.6 + 622.05)
• = 1664.55 kkal : 4 = 416.13 gr
• Energi Pagi = 30% x 2488,2 kkal = 746.46 kkal
• Energi Siang = 35% x 2488,2 kkal = 870.87 kkal
• Energi Malam = 35% x 2488,2 kkal = 870.87 kkal
IMPLEMENTASI
• Penyusunan menu sehari : terlampir
• Rencana konsultasi Gizi Konsultasi
• Masalah Gizi : Penyakit ginjal (syndrome nefrotik, hipertensi, dislipidemia)
• Materi : Pengertian syndrome nefrotik, hipertensi, dyslipidemia, Diit penyakit
ginjal (syndrome nefrotik, hipertensi, dislipidemia) Contoh menu yang seimbang
• Tujuan umum Setelah melakukan penyuluhan, klien dan keluarga mengenali,
mengerti dan mampu membuat keputusan yang benar dalam mengatasi masalah
syndrome nefrotik, hipertensi, dislipidemia.
• Tujuan khusus Memberikan pengetahuan dan penjelasan. Mengenai pola Menu
seimbang dan makanan yang bergizi.
• Memberikan motivasi kepada pasien.
• Sasaran : pasien dan keluarga
• Waktu : 30menit
• Metode : konsultasi dan Tanya jawab
• Media : leaflet tentang syndrome nefrotik, hipertensi, dislipidemia dan food
model
• Tempat : rumah sakit (poligizi)
EDUKASI
• Penjelasan mengenai penyakit ginjal (nefrotik
syndrome, hipertensi, dan dyslipidemia
• Penjelasan mengenai pola makan yang sehat dan
seimbang
• Memperbaiki kebiasaan makan kurang baik
• Menganjurkan untuk mempertahankan berat
badan normal
• Menganjurkan memperbanyak makanan berserat
tinggi (sayur, buah dan karbohidrat kompleks)
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
• Asupan makan per hari
• Perubahan BB
• Perubahan hasil laboratorium
• Perubahan fisik klinis
• Perubahan kadar lipid
• Perubahan pola makan
Evaluasi
• Adakah perubahan asupan makan per hari ?
• Adakah perubahan BB ?
• Adakah perubahan hasil laboratorium ?
• Adakah perubahan fisik klinis ?
Contoh Kasus Gagal Ginjal Akut & NCP
Seorang pasien perempuan umur 2 tahun 6 bulan, BB saat ini : 14,1 kg,
(sebelum masuk RS : 13 kg). TB / PB : 89 cm, LLA : 18 cm masuk RS dengan
diagnosa medis gagal ginjal dengan hipertensi. Datang dengan riwayat : 10
HRSMRS demam, batuk, pilek, BAB agak keras, BAK lancar. 8 HRSMRS mondok
di RSU, demam (+), batuk sedikit, ada pucat lalu ditransfusi darah, perut
kembung (+) dilakukan USG Abdomen (Renal Parenchym Disease Bilateral),
BAK sedikit – sedikit, demam turun 2 hari lalu naik lagi. 5 HRSMRS demam (+),
BAK sering tapi sedikit – sedikit, badan mulai tampak agak bengkak, Ureum
87,7 gr/dl, Cretinin : 5,42 gr/dl. Riwayat keluarga penyakit ginjal dari pihak
ayah (>3 orang), penyakit hipertensi : ayah, nenek (dari pihak ayah), DM (-).
Penderita mempunyai pola makan sbb : makan 2-3 x sehari, makanan pokok :
nasi 2-3x/hari, ± ½ centong, lauk hewani : 4-5x/minggu, 1 potong sedang
(ungkep, goreng) tidak suka telur atau daging, lauk nabati : tahu/ tempe 5-
6x/minggu, 1 ptg sedang, sayur berkuah seperti gulai daun sngkong, sup
lodeh 4-5x/minggu, buah : pisang ambon, jeruk 5-6x/minggu, 1 buah air
minum : air putih >5 gelas/hari, 120cc, snack : potato dan kerupuk hampir
tiap hari. Susun pelayanan gizi untuk pasien tersebut.
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn. X
• Umur : 2 tahun 6 bulan
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Diagnosa : gagal ginjal dengan hipertensi
SKRINING GIZI
NO INDIKATOR KETERANGAN
1 Perubahan BB +
5 Diare / Konstipasi -
7 Diet Khusus +
8 Enteral / Parental -
EDUKASI
• Menjelaskan Mengenai Gagal Ginjal
• Penjelasan mengenai Diit Gagal Ginjal dan Hipertensi
MONITORING DAN EVALUASI
• Asupan makan/ hari
• Perubahan fisik klinis seperti; edema, KU
membaik
• Perubahan BB, sehingga status gizi tetap stabil
• Perubahan pola makan
• Perubahan data biokimia (ureum dan
creatinin)
Contoh Kasus Penyakit Ginjal Kronik
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. H
• Umur : 28 Tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga ( IRT )
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMA
• Tanggal Masuk : 27 / 01 / 2012
•
• Ruang Rawat: Lontara 1 Bawah Belakang, Kamar 62.
• Diagnosa Medis : CKD Stage V.
• Alamat : Desa; Datara, Kec; Bonto Ramba, Jeneponto,
Makassar.
DATA SUBJEKTIF
• Keluhan Utama : Pasien merasa sesak nafas, mual, dan badan terasa lemah.
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien merasa nyeri seperti di tusuk terutama saat BAK
• Pasien tidak mencucih darah
• Terdapat Oedema di kaki sebelah kanan.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
• Pasien tidak mempunyai penyakit sebelumnya.
• Riwayat Gizi Sekarang :
• Asupan makanya kurang
• Makanan dari RS tidak pernah di habiskan
• Sering mengkonsumsi makanan ringan dari luar.
• Riwayat Gizi Dahulu :
• Pola makan 3 ×/hari.
• Sebelum masuk RS napsu makannya baik
• Tidak suka mengkonsumsi ikan
• Sering mengkonsumsi bakso / pangsit
• Sosial Ekonomi :
• Ny. H bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga, ia sudah menikah dan memiliki seorang anak,
suaminya bekerja sebagai seorang petani, Dan Penghasilannya cukup.
• NUTRITION ASSESMENT
• Data Antropometri
• U : 28 Thun
• TB : 153 cm
• BB : 48 Kg + Odema
• BB Koreksi = 48 ( 10% - 48 )
• = 48 – 4.8
• = 43.2
BB
• IMT =
(𝑇𝐵)2
48
• =
(1.53)2
• = 20.51 (Penilaian : Status Gizi Normal)
• BBI = (TB - 100) - 10% (TB – 100)
• = (153 – 100) - 10% (153 – 100)
• = 47.7 Kg
• NUTRITION DIAGNOSIS
• Domain Intake
• NI.52.2. Kelebihan intake protein di sebabkan oleh kurangnya nafsu
makan dan ditandai dengan Hasil recall 24 jam sebelum intervensi :
E : 992.45 kkal (50.55%), P : 17.15 gr (59.92%), L : 14.5 gr
(26.59%), KH : 148 gr(46.39%)
•
• Domain klinik
• NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus yang
disebabkan oleh gangguan sistem gastrotestinal dan disfungsi ginjal
akibat penyumbatan usus bagian colon yang ditandai dengan :
Ureum ↑, Kratinin ↑, Albumin ↓, Asam urat ↑
• Domain Behaviour
• NB. 1.3 Belum siap untuk melakukan diet atau perubahan pola
hidup yang disebabkan karena kurangnya kemauan untuk berubah
atau memperbaiki kesalahan yang ditandai dengan penolakan
terhadap diet yang dianjurkan seperti tidak suka makan rumah
sakit. Dan tidak suka makan ikan.
• NUTRITION INTERVENTION
• Tujuan
• Memberikan makanan yang adekuat untuk
• Membantu menurunkan kadar ureum dan kreatinin
agar menjadi normal
• Untuk mempertahankan status gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal agar tidak
memberatkan fungsi ginjal
• Untuk menurunkan asam urat
• Meningkatkan albumin
• Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
• Mencegah atau mengurangi progresifitas gagal ginjal
dengan memperlambat turunyna laju filtrasi
glomerulus
• Prinsip dan Syarat
• Energi cukup yaitu 35 kkal/kg BB
• Protein rendah yaitu 0.6 – 0.8 gr/kg BB
• Lemak cukup yaitu 25% dari kebutuhan energi total ( Di
utamakan lemak tidak jenuh ganda ).
• Karbohidrat cukup yaitu kebutuhan energi total di
kurangi energi yang berasal dari lemak.
• Natrium di batasi karena ada Oedema, banyak natrium
yang di butuhkan yang di berikan antara 1 – 3 gr.
• Kalium di batasi ( 40 – 70 mEq )
• Cairan di batasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari
ditambah pengeluaran cairan melalui keringat dan
pernapasan ( ± 500 ml )
• Cara pemesanan diet : Rendah Garam ( RG ),
Rendah Protein ( RP ).
• Bentuk makanan : ML
• Frekuensi pemberian : 3 kali makanan utama,
2 kali selingan
• Cara pemberian : oral
• Perhitungan Kebutuhan Gizi :
• Kebutuhan Energi :
• BEE = 35 × BBI
• = 35 × 47.7
• = 1669.5 kkal
• Factor Aktifitas ( Fa ) :
• Tidur = 15 jam =
•
• Duduk = 5 jam =
• Berdiri = 2 jam =
•
• Berjalan = 2 jam =
•
• FA = 0.6 + 0.2 + 0.09 + 0.09
• = 0.98
• Total Energi Esensial ( TEE ) :
• TEE = BEE ×Fa ×Fs
• = 1669.5 × 0.98 ×1.2
• = 1963.3 kkal
• Kebutuhan Zat Gizi :
• Protein = 0.6 × BBI
• = 0.6 × 47.7
• = 28.62 Gr.
•
• Lemak =
•
• KH = = 319.03
• IMPLEMENTASI
• Diet Pasien
• Diet yang di berikan adalah RG, RP, dengan tujuan agar tidak memberatkan fungsi ginjal dan
membantu menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah dan juga membantu mengatur
keseimbangan elektrolit.
•
• Diet yang di berikan tersebut mengandung Energi sebesar, 1963.3, kkal, Protein, 0.8 gr/kg BB,
Lemak 25% dan Karbohidrat sisa dari protein dan lemak sebesar dari energi. Diet pasien di berikan
dalam bentuk makanan Lunak.
•
• Standar kebutuhan Energi Dan Zat Gizi.
• Dari hasil perhitungan, maka didapatkan standar kebutuhan energi dan zat gizi harian pasien.
• Energi = 1963.3 kkal
• Protein= 28.62 Gr.
• Lemak = 54.53 Gr
• KH = 319.03 Gr
• Sasaran : Pasien dan keluarga
• Waktu : 10 menit
• Tempat : Lontar 1, bawah belakang, ruangan 62.
• Alat Bantu : Leaflet
• Metode : Penyuluhan individu dan Tanya jawab
• EDUKASI
• Memberikan Materi : Diet rendah garam II ( RG II ), Diet rendah protein ( RP )
MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring
• Asupan zat – zat Gizi
• Pemeriksaan Antropometri ( BB )
• Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan Fisik / Klinis
Evaluasi
• Menayakan kembali isi materi yang telah di berikan
• Melihat kapatuhan pasien dalam menjalankan diet.