Anda di halaman 1dari 8

MODIFIKASI DIET RENDAH GLUTEIN DAN CASEIN

Zahra Cantika Marwa

(20190302095)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

________________________________________________________

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gluten adalah protein spesifik yang ditemukan dalam gandum, dan
diperlukan untuk meningkatkan elastisitas dan tekstur adonan berbasis
karbohidrat. Gluten biasanya terdapat dalam gandum tepung terigu atau
maizena oat, barley, rye dan lain-lain. Produk olahannya dapat berupa
kecap, roti, biskuit atau cookies, kue, pastry, pasta, mie, kudapan atau
makanan ringan, sereal, donat dan pie.

Kasein merupakan protein pada susu yang mempunyai sifat khas


yaitu dapat menggumpal dan membentuk massa yang kompak yang terdiri
dari as, As2, B, dan k dengan proporsi mendekati 38, 10, 36, dan 13% atau
4:1:4:1 (Tomberg et al., 1997). Kasein biasanya ditemukan pada susu
hewan. Prodak olahan kasein dapat berupa susu, keju, es krim, yoghurt,
biskuit dan margarin.
Gluten dan kasein merupakan peptida yang mampu mempengaruhi
neurotransmitter di susunan saraf pusat. Gluten dan kasein mampu
menembus sawar darah akibat terabsorbsi dari usus yang mengalami
defisiensi enzim sulfotransfase. Gluten dan kasein yang beredar di
sirkulasi menduduki reseptor opioid, menyebabkan serabut saraf pusat
terganggu. Serabut saraf pusat ini mengatur fungsi persepsi, kognitif,
emosi dan tingkah laku. Sehingga, mengakibatkan penderita ASD akan
mengalami hiperaktif atau terlalu senang akibat diet gluten dan kasein
yang tidak terkontrol

Diet rendah gluten dan kasein adalah terapi bagi anak autis yang
dilaksanakan dari dalam tubuh dan apabila dilaksanakan dengan terapi
lain, seperti terapi perilaku, terapi wicara, dan terapi okupasi yang
bersifat fisik akan lebih baik. Banyak anak autis yang mengalami
perkembangan pesat dalam kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi
setelah menjalani terapi diet rendah gluten dan casein.

Diet harus dilakukan secara bertahap, mula-mula hanya makan


malam , kemudian makan pagi dan selanjutnya makan siang, hingga
akhirnya makanan selingan. Apabila diet tidak dilakukan secara bertahap
akan menimbulkan efek withdrawal.

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk memberikan
informasi kepada pembaca serta menambah wawasan mengenai Diet
Rendah Gluten dan Casein
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Diet


Diet adalah pengaturan pola makan, baik porsi, ukuran maupun
kandungan gizinya. Di Indonesia kata diet lebih sering ditunjukkan untuk
menyambut suatu upaya menurunkan berat badan ataur mengatur asupan
nutrisi tertentu. Sedangkan definisi diet dalam nutrisi adalah jumlah
makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu. Orang
yang menderita hipertensi atau memiliki resiko terkena hipertensi sudah
saatnya melakukan pencegahan sedini mungkin. Makanan merupakan
salah satu faktor yang menjadi pemicu munculnya penyakit hipertensi oleh
sebab itu diperlukan pengaturan menu makanan. Pengaturan makanan
yang dimaksud ialah diet rendah garam.

2.2 Diet Rendah Gluten dan Casein


Diet rendah gluten dan casein adalah salah satu bentuk terapi yang
bertujuan untuk memperbaiki metabolisme tubuh dengan asupan tertentu
yang dikonsumsi anak.

Diet rendah gluten dan casein diyakini dapat memperbaiki


gangguan pencernaan, juga bisa mengurangi gejala atau tingkah laku
autistik anak. Karena banyak anak autis mengalami defisiensi DDP-IV
(dipeptidil peptidase IV) dan disertai dengan leaky gut syndrome, maka
sejumlah substansi peptida yang seharusnya tidak bisa diterima tubuh,
seperti gluten dan kasein, dapat terabsorbsi masuk ke aliran darah.

Terdapat beberapa tahapan dalam menerapkan diet GFCF:

- Perlahan memperkenalkan makanan pengganti yang baru


sebagai pengganti makanan sumber gluten dan kasein.
- Mengolah makanan G F C F dengan variasi dalam bahan dan
penyajian yang menarik.
- Menghindari konsumsi susu terlebih dahulu dan setelah
beberapa minggu menghindari produk susu atau hasil olahan
susu. Setelah itu baru menghindari produk dengan bahan dasar
gandum. Hal ini dengan alasan bahwa gluten lebih lama hilang
dari sistem pencernaan daripada kasein. Berdasarkan tes urin
yang menunjukkan bahwa kasein dapat hilang dari tubuh dalam
tiga hari, sedangkan gluten membutuhkan waktu
berbulanbulan.
- Menghindari produk kedelai (jika berdasarkan tes anak
mengalami alergi).
- Menerapkan diet GFCF minimal selam 6 bulan karena
pemberian makanann yang mengandung gluten dan kasein,
meskipun dalam jumlah sedikit, dapat menyebabkan
kemunduran pada kesehatan anak
- Membaca label pada kemasan makanan atau tandai makanan
yang mengandung gluten dan kasein. Saat ini, terdapat tepung
GFCF atau berbagai produk bebas gluten dan kasein yang
dapat memudahkan orangtua dalam menerapkan diet GFCF
pada anak autisme. Selain itu, pemilihan makanan anak autis
harus memperhatikan kandungan zat tambahan pada makanan
seperti pewarna, pemanis atau pengawet.

2.3 Bahan Makanan Yang Tidak Dapat Dikonsumsi


Adapun bahan makanan yang tidak dapat dikonsumsi, yaitu:

 Produk yang mengandung susu sapi atau kasein, seperti keju, yogurt,
es krim, butter, dan seluruh jenis makanan yang mengandung susu
sapi.
 Produk yang mengandung gluten atau tepung terigu, seperti roti, mie,
pasta, kue, biscuit, dan seluruh jenis makanan yang mengandung
tepung terigu.
 Zat pewarna, pengawet, dan penambah rasa (MSG).
 Makanan yang dijual dalam bentuk kalengan.
 Makanan siap saji atau fast food.
 Makanan tinggi gula, seperti permen dan jelly.

2.4 Makanan Yang Dapat Dikonsumsi


Adapun makanan yang dapat dikonsumsi, yaitu:

 Makanan sumber karbohidrat dipilih yang tidak mengandung gluten,


misalnya tepung beras, tepung tapioca, tepung kanji, kentang, beras
ketan, singkong, ubi, talas, jagung, beras merah, bihun, dan soun.
 Makanan sumber protein dipilih yang tidak mengandung kasein,
misalnya susu kedelai, susu kacang almond, es krim yang dibuat dari
jus segar buatan sendiri,
 Daging dan ikan segar (tidak diawetkan), unggas, telur, udang,
kerang, cumi, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kacang
mede, kacang kapri dan kacang-kacang lainnya.
 Sayuran segar seperti buncis, kacang polong, kacang panjang, daun
sia, kol, seledri, wortel, labu, asparagus, dan bit.
 Buah-buahan segar seperti pir, pisang, pepaya, mangga, jambu,
semangka dan jenis buah yang lainnya, asal buah tersebut bukan buah
kalengan atau buah yang diawetkan.

2.5 Resep Masakan

POTATO & ONION TORTILA

BAHAN JUMLAH PERLAKUAN

Kentang 250 gr Kentang dicuci, dikukus, dikupas dan


Garam ½ sdt diiris bulat-bulat tipis (1/2 cm), diberi
Merica, haluskan ½ sdt bumbu (garam & merica). Goring
Minyak olive/ minyak 200 cc digoreng (jangan sampai coklat),
sayur, untuk sisihkan
menggoreng

Bawang bombai, iris 100 gr Tumis bawang bombai hingga harum


bulat tipis

Minyak olive/ minyak 3 sdm


sayur

Telur ayam 2 btr Ambil loyang/ pyrex, olesi dengan


minyak/ margarine, atur kentang dan
bawang bombai.
Kocok telur, siram diatas kentang dan
baker sampai atasnya berwarna kuning
kecoklatan

Menghidangkan: diiris (seperti mengiris


cake) dan dihiasi dengan tomat yang
besar-besar dan daun sla

Untuk 2 porsi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diet rendah garam ini dilakukan sebagai terapi bagi anak autis.
Banyak anak autis yang mengalami perkembangan pesat dalam
kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi setelah menjalani terapi diet
rendah gluten dan casein.
Daftar Pustaka
https://media.neliti.com/media/publications/54502-ID-none.pdf

http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=5067#:~:text=Kasein%20merupakan
%20protein%20susu%20yang,et%20al.%2C%201997).

http://repository.lppm.unila.ac.id/1396/1/8-1.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/106977-ID-pengaruh-diet-bebas-gluten-dan-
kasein-te.pdf

http://eprints.undip.ac.id/62254/1/957_Syifa_Nala_Fauziyah-min.pdf

https://www.researchgate.net/publication/299386317_PENGARUH_DIET_BEBAS_GLUTEN_D
AN_KASEIN_TERHADAP_PERKEMBANGAN_ANAK_AUTIS_DI_SLB_KHUSUS_AUTISTIK_FAJAR_
NUGRAHA_SLEMAN_YOGYAKARTA

https://jurnal.poltekkes-kemenkes-bengkulu.ac.id/index.php/jmk/article/download/318/183

https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/download/17425/11338

http://journal2.um.ac.id/index.php/jo/article/download/4595/2515

PUTRI RONITAWATI, SKM., M.Si., RD. 2020. ‘Modifikasi Diet Rendah Gluten dan
Casein’

Anda mungkin juga menyukai