Anda di halaman 1dari 33

SISTEM PENCERNAAN

Y Wahyuni
ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN

Sekresi
Mobilisasi getah
makanan cerna
(kelenjar)
5 aktifitas
sistem
pencerna Digesty Absorbsi
an

Sekresi
ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN

Rong
ga
oral
ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN

Rong
ga Rongga vestibulum (bukal)
terletak di antara gigi dan, bibir
oral dan pipi sebagai batas luarnya.

Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di


bagian depan, palatum lunak dan keras di
bagian atas, lidah di bagian bawah, dan
orofaring di bagian belakang.
ANATOMI GIGI
ANATOMI GIGI

Gigi primer
• terdiri dari, dua gigi seri, satu taring,
dua geraham (molar),
• untuk total keseluruhan 20 gigi.

Gigi sekunder
• terdiri dari dua gigi seri, satu taring,
dua premolar (bikuspid), dan tiga
geraham (trikuspid), untuk total
keseluruhan 32 buah.
• Geraham ketiga disebut “gigi bungsu”
ANATOMI GIGI

Komponen Karakteristik
Gigi
Mahkota bagian gigi yang terlihat. Satu sampai tiga akar
yang
tertanam terdiri dari bagian gigi yang tertanam ke
dalam prosesus
(kantong) alveolar tulang rahang.
Membran jaringan ikat yang melapisi kantong alveolar dan
periodontal melekat pada sementum di akar. Membran ini
menahan gigi di rahang.
Rongga pulpa pembuluh darah dan saraf. Saluran akar membuka
ke tulang melalui foramen apikal.
Dentin • Dentin pada bagian mahkota tertutup oleh email
dan di bagian akar oleh sementum
• Email terdiri dari 97% zat anorganik (terutama
kalsium fosfat)
dan merupakan zat terkeras dalam tubuh
FUNGSI GIZI

Fungsi gigi :
• Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan).
• Makanan yang masuk dalam mulut dipotong menjadi
bagian-bagian kecil dan bercampur dengan saliva untuk
membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.
SALIVA

enzim ptialin (amilase). Enzim


ptialin berfungsi mengubah
karbohidrat menjadi gula
sederhana (maltosa)

lipase lingua untuk mencerna


lemak

Menghasilkan saliva
KOMPOSISI SALIVA

Saliva terutama terdiri dari


• sekresi serosa, yaitu 98%
• mengandung enzim amilase serta berbagai
jenis ion (natrium, klorida, bikarbonat, dan
kalium),
• sekresi mukus yang lebih kental dan lebih
sedikit yang mengandung glikoprotein
(musin), ion, dan air.
KONTROL SARAF PADA
SEKRESI SALIVA

• Aliran saliva dapat dipicu melalui stimulasi psikis


(pikiran akan makanan), mekanis (keberadaan
makanan), atau kimiawi (jenis makanan).
• Stimulus dibawa melalui serabut eferen dalam saraf
kranial V, VII, IX, dan X menuju nuclei salivatori
inferior dan superior dalam medulla. Semua kelenjar
saliva dipersarafi serabut simpatis dan parasimpatis.
• Volume dan komposisi saliva bervariasi sesuai jenis
stimulus dan jenis
inervasinya (sistem simpatis atau parasimpatis).
KONTROL SARAF PADA
SEKRESI SALIVA

(1) Stimulasi parasimpatis mengakibatkan vasodilatasi


pembuluh darah dan
sekresi berair (serosa) yang banyak sekali.
(2) Stimulasi simpatis mengakibatkan vasokonstriksi
pembuluh darah dan
sekresi mukusyang lebih kental dan lengket. Obat-
obatan yang mengandung penghambat kolinergik
(neuro transmitter parasimpatis)mengakibatkan
terjadinya sensasi mulut kering.
(3) Pada manusia normal, saliva yang disekresi permenit
adalah sebanyak 1 ml.Saliva yang disekresi dapat
mencapai 1L sampai 1,5 L dalam 24 jam.
ESOFAGUS

Panjang esofagus, 23-25


cm
• Dua otot lingkar
(sfingter), otot
lingkar esofagus atas
di bagian atas
esofagus dan
• otot lingkar kardia
(otot lingkar
esofagus bawah) di
dasar esofagus,
mengendalikan
pergerakan makanan
ke dalam dan ke luar
esofagus
ESOFAGUS

 Fase bukal terjadi secara sadar di dalam mulut ketika


lidah menggerakkan gumpalan makanan kembali ke
dalam faring.
 Fase faring terjadi secara tidak sadar ketika makanan
memasuki faring, sebagai berikut:
langit-langit lunak dan tekak tertekuk ke atas
menutup nasofaring untuk mencegah masuknya
makanan ke rongga hidung. Epiglotis, menekuk ke bawah
sementara laring naik. Akibatnya, lubang menuju
laring tertutup, dan makanan hanya dapat masuk ke
esofagus.
ESOFAGUS

 Fase esofagus terjadi secara tidak sadar di dalam


esofagus. Otot lingkar esofagus, yang biasanya
tertutup, terbuka memungkinkan makanan lewat
ketika laring naik selama penelanan. Ketika
makanan mencapai bagian bawah esofagus, otot
lingkar kardia terbuka memungkinkan makanan
memasuki lambung.
Faring : mediator makanan dari bukal ke
esofagus
Laring : mediator udara dari hidung ke trakea
ANATOMI LAMBUNG
ANATOMI LAMBUNG

 organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri


 Adalah organ
ronggaberbentuk
abdomen di J, bawah diafrgma.
terletak pada bagian
Semua bagian, kecuali superior kiri rongga pada
sebagian kecil,terletak
abdomen di bagian kiri diafrgma.
bawah garis tengah. Ukuran
dan bentuknya
 Semua bervariasi
bagian, dari satu
terletak padaindividu
bagian kekiri
individu
garislain.
tengah. Regia-regia lambung terdiri dari
bagian
Ukurankardia,
dan fundus, bodi bervariasi
bentuknya organ, dan bagian pilorus.
dari satu
individu ke individu lain.
 Regia-regia lambung terdiri dari bagian kardia,
fundus, bodi organ, dan bagian pilorus
ANATOMI LAMBUNG

 organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri


 kardiarongga abdomen di bawah diafrgma.
lambung adalah area di sekitar
 Semua bagian, kecuali sebagian kecil,terletak pada
pertemuan esofagus dan lambung (pertemuan
bagian kiri garis tengah. Ukuran
gastroesofagus).
dan bentuknya bervariasi dari satu individu ke individu lain.
 Kardia memiliki kelenjar-kelenjar
Regia-regia kardia
lambung terdiri dariturbular
simpleks bercabang yang berfungsi mensekresi
bagian kardia, fundus, bodi organ, dan bagian pilorus.
mukus
 Daerah kardia mengandung enzim Lisosom (mensintesis
makro)
ANATOMI LAMBUNG

 organ
Fundus adalah J,bagian
berbentuk terletakyang
pada menonjol ke sisi
bagian superior kirikiri
atas mulut
ronggaesofagus
abdomendan berdinding
di bawah tipis dan
diafrgma.
 sedikit kelenjar
Semua bagian, kecuali sebagian kecil,terletak pada
 Bodi lambung (korpus)
bagian kiri adalah
garis tengah. bagian lambung
Ukuran
yang berotot
dan bentuknya dan banyak
bervariasi dari satukelenjar
individu ke individu lain.
 Korpus Regia-regia
membentuk lambung terdiri dari
dua pertiga bagian
bagian kardia, fundus, bodi organ, dan bagian pilorus.
lambung.
Tepi medial bodi lambung disebut kurvatur
kecil; tetapi lateral bodi lambung disebut
kurvatur besar.
 Fundus dan korpus berfungsi menjadi wadah
penyimpan mukus/isi lambung
ANATOMI LAMBUNG

 organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri


 Bagian rongga abdomen
pilorus di bawah
lambung diafrgma.
yang menyempit
 Semua bagian, kecuali sebagian kecil,terletak pada
di ujung bawah lambung dan membuka
bagian kiri garis tengah. Ukuran
ke duodenum.
dan bentuknya bervariasi dari satu individu ke individu lain.
 pilorus Regia-regia
terdiri ataslambung
otot tebal berfungsi
terdiri dari memompa
bagiankimus (bubur
kardia, fundus, makanan)
bodi organ, ke duodenum
dan bagian pilorus.
 pilorus juga berfungsi mensekresi enzim lisosom
 menghasilkan enzim lipase sastrik : trigliserida
menjadi asam lemak
Anatomi lambung

 sfingter pilorus berelaksasi maka


makanan akan masuk ke dalam
duodenum, dan saat berkontraksi
makanan tidak akan ke lambung lagi

 sfingter pilorus dapat mengalami


stenosis
 penderita : bayi dan pasien tukak
lambung
Anatomi Fisiologi Lambung
DAPAT

Sel-sel pada Fundus & Korpus


 Sel-sel mukus istmus : Sel-sel
ini mengsekresi mukus netral
yang membatasi dan
melindungi permukaan lambung
dari asam.
 Sel parietal (oksintik) : Sel-sel
parietal menghasilkan asam
klorida (HCl) yang terdapat
dalam getah lambung
Anatomi Fisiologi Lambung
DAPAT

Sel-sel pada Fundus & Korpus


 sel mukosa berfungsi mensekresi mukus
 Chief cells (sel zimogenik) :
mensintesis dan mensekresi protein
yang mengandung enzim
pepsinogen. Enzim ini bila
berinteraksi dengan asam
menghasilkan enzim pebsin
 Sel argentafin
Sel endokrin menghasilkan hormon
gastrin
LAPISAN OTOT SALURAN
PENCERNAAN

• mukosa lapisan dalam yang memiliki


kelenjar eksokrin untuk menyekresi
enzim, air , ion-ion kedalam lumen
Tunika • Fungsi: mencegah iritasi dari bhn
mukosa makanan

• Mukosa membentuk lipatan-lipatan


(ruga) longitudinal yang menonjol
sehingga memungkinkan peregangan
Tunika dinding lambung. Ruga terlihat saat
mukosa lambung kosong dan akan menghalus
saat lambung meregang terisi
(Lambung) makanan
LAPISAN OTOT SALURAN
PENCERNAAN
• Ada kurang lebih 3 juta pit lambung di
antara ruga-ruga yang bermuara pada
sekitar 15 juta kelenjar lambung.
Kelenjar lambung menghasilkan 2 L
Tunika sampai 3 L cairan lambung. Cairan
lambung mengandung enzim enzim
mukosa pencernaan, asam klorida, mukus,
garam-garaman, dan air.
• jaringan ikat yg tdri dri pembuluh
darah dan limfe dan sel saraf. Lapisan
Tunika ini mempunyai dua lapisan yaitu
lapisan otot longitudinal dan sirkuler
submuko (oblique)
sa
LAPISAN OTOT SALURAN
PENCERNAAN
• Kontraksinya menimbulkan gaya
mendorong untuk memindahkan isi saluran
pencernaan.
• sistem saraf enterik untuk
Tunika mengintegrasikan keaktifan motorik dan
sekretorik sistem pencernaan
muskalari • Lapisan otot tambahan ini membantu
s keefektifan pencampuran dan
penghancuran isi lambang

• lapisan luar jaringan ikat yang mengelilingi


saluran pencernaan (peritoneum).
• Fungsinya : menyekresi cairan serosa untuk
Tunika mencegah iritasi sitem pencernaan dan
surosa sistem tubuh lainnya
Fungsi motorik Lambung

 penyimpanan sejumlah besar makanan sampai


makanan dapat diproses dalam lambung,
duodenum dan traktus intestinal
 pencampuran makanan ini dengan sekresi dari
lambung sampai membentuk suatu campuran
setengah cair (kimus)
 pengosongan kimus dengan lambat dari
lambung ke dalam usus halus pada kecepatan
yang sesuai untuk pencernaan dan absorbsi
pada usus halus
Fase Sekresi Kimus Lambung
Fase Mekanisme
sefalik

Fase  stimulus bau dari hidung dan rasa


sefalik dari lidah dan makanan yang masuk
pada mulut memberikan impuls pada SSP
 respon SSP disampaikan pada saraf vagus
lansung sub mukosa lambung
 mempengaruhi sel-sel mukus
memproduksi mukus, sel chief
memproduksi enzim pebsinogen, sel
parietal memproduksi HCL,
Fase Sekresi Kimus Lambung
Fase Fungsinya : mempersiapkan lambung untuk
sefalik aktivitasnya
durasi pendek (menit)

Fase Mekanisme
Gaster  Digesti protein oleh enzim pebsin dan
pelepasan histamin oleh sel mast.
 meningkatnya produksi asam dan
pebsinogen
 Meningkatnya mortilitas dan proses
penghancuran material
Durasi
3-4 jam
Fase Sekresi Kimus Lambung
Fase Mekanisme
intestinal  Sekresi lambung: kimus masuk ke dalam
usus halus
 Terjadi kontraksi sfingter filorus yang
bertujuan mengendalikan kimus yang akan
masuk k usus halus sesuai dengan
kemampuan usus halus
 Hormor kolesitokinin yang dapat
menghambat sekresi asam dan enzim
lambung
 hormon gastric inhibitor pebsida yakni
Fase Sekresi Kimus Lambung
Fase Mekanisme
intestinal  Aktivitas kedua hormon ini bertujuan materi
lemak yang masuk ke usus halus akan lebih
halus dan mudah diabsorbsi
Durasi
4-5 jam
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai