Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANATOMI FISIOLOGI
SISTEM PENCERNAAN
1. Pembagian Regio Abdomen
2. Susunan Saluran Pencernaan

Oleh : Kelompok IX
1. JUNAYA
2. LELY SURIANI
3. SUSTINI HARNELI
4. VITA ROSMITA
5. DESMA NENGSI

DOSEN PEMBIMBING : RINI PATRONI, SST, M. Kes

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


TAHUN AKADEMIK 2017-2018
0
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan
Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan
normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing
dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan.
Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga
mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem
pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan
untuk mencernasemua makanan yang masuk ke tubuh.

B. Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Pembagian Regio Abdomen
2. Susunan Saluran Pencernaan

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai anus,
dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu
dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut
saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri
adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal

B. Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan

2
C. Pembagian Regio Abdomen
Ada beberapa cara untuk menentukan permukaan dinding perut dalam
beberapa regional
1. Dalam bentuk kuadran
Dalam bentuk kuadran merupakan bentuk garis besar dan sederhana.
Penentuan kuadran ini dengan menarik garis (horizontal dan vertikal) melalui
umbilikus. Dengan cara ini dinding abdomen terbagi atas 4 daerah yang sering
disebut :
a. Kuadran kanan atas
b. Kuadran kiri atas
c. Kuadran kanan bawah
d. Kuadran kiri bawah

gambar Kuadran Abdominalis


Kepentingan pembagian ini yaitu untuk menyederhakan penulisan laporan,
misalnya untuk kepentingan konsultasi atau pemeriksaan kelainan yang
mencakup daerah yang cukup jelas.
Berikut gambaran secara besar tentang organ yang terdapat pada kuadran-
kuadran.
Kuadran Kanan Atas Kuadran Kiri Atas
Hati, kantung empedu, paru, esofagus Hati, jantung, esofagus, paru,
pankreas, limfa, lambung
Kuadran Kanan Bawah Kuadran Kiri Bawah
Usus 12 jari (duo denum), usus besar, usus Anus, rektum, testis, ginjal, usus kecil,
kecil, kandung kemih, rektum, testis, anus usus besar
2. Dalam bentuk regio

3
Regio digunakan untuk pemeriksaan yang lebih rinci atau lebih spesifik,
yaitu dengan menarik dua garis sejajar dengan garis median dan garis transversal
yang menghubungkan dua titik paling bawah dari arkus kosta dan satu lagi yang
menghubungkan kedua spina iliaka anterior superior (SIAS).
Bedasarkan pembagian yang lebih rinci tersebut permukaan depan
abdomen terbagi menjadi 9 regio:
1) Regio hypocondriaca dextra
2) Regio epigastrica
3) Regio hypocondriaca sinistra
4) Regio abdominal lateralis dextra
5) Regio umbilicalis
6) Regio abdominal lateralis sinistra
7) Regio inguinalis dextra
8) Regio pubica (hypogastrium)
9) Regio inguinalis sinistra

gambar Regio Abdominalis

Kepentingan pembagian ini, yaitu bila kita meminta pasien untuk


menunjukan dengan tepat lokasi rasa nyeri serta melakukan deskripsi perjalanan
rasa nyeri tersebut. Dalam hal ini sangat penting untuk membuat peta lokasi rasa
nyeri beserta perjalanannya, sebab sudah diketahui karakteristik dan lokasi nyeri
akibat kelainan masing-masing organ intra abdominal berdasarkan hubungan
persarafan viseral dan somatik.

4
Secara garis besar organ-organ dalam abdomen dapat diproyeksikan pada
permukaan abdomen dalam bentuk regio, yaitu antara lain:
Hati atau hepar berada di regio hypocondriaca dextra, epigastrica dan sedikit
ke hypocondriaca sinistra.
Lambung berada di regio epigastrium.
Limpa berkedudukan di regio hypocondrium kiri.
Kandung empedu atau vesika felea sering kali berada pada perbatasan regio
hypocondrium kanan dan epigastica.
Kandung kemih yang penuh dan uterus pada orang hamil dapat teraba di
regio hypogastrium.
Apendiks berada di daerah antara regio inguinalis dextra, abdominalis lateral
kanan, dan bagian bawah regio umbilicalis.

D. Susunan Saluran Pencernaan

Gambar Organ-Organ Pencernaan Makanan pada Manusia

1. Mulut

5
Mulut merupakan organ pertama yang dilalui makanan atau tempat awal
masuknya makanan. Pada mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan
kimiawi. Di dalam mulut terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah.
a. Lidah
Lidah berperan dalam pencernaan makanan secara mekanik.
Lidah membantu dalam proses mengunyah, menelan, mengenali rasa, dan
mengenali tekstur makanan. Permukaan lidah dipenuhi oleh papila-papila. Di
dalam papila terdapat puting-puting pengecap rasa asam, asin, manis, dan
pahit. Selain itu, saraf pada lidah sensitif terhadap panas, dingin, dan
tekanan.

Bagian-Bagian Lidah
b. Gigi
Gigi merupakan organ utama pada mulut yang berperan dalam
pencernaan mekanik. Makanan yang masuk ke dalam mulut akan dipotong-
potong oleh gigi sehingga ukuranya lebih kecil. Makanan yang berukuran
kecil akan mudah dicerna lebih lanjut oleh lambung. Pada manusia, gigi
tumbuh pertama kali pada usia sekitar enam bulan. Gigi yang pertama kali
tumbuh disebut gigi susu. Lama kelamaan gigi susu tersebut akan digantikan
oleh gigi tetap.
Susunan gigi tetap pada manusia yang terdiri dari gigi seri, gigi taring,
gigi geraham depan dan gigi geraham belakang dapat dilihat pada Gambar di
bawah ini:

6
Gambar Susunan Gigi Manusia

Gigi tersusun atas beberapa bagian, yaitu mahkota, leher gigi, dan akar
gigi. Mahkota merupakan bagian gigi yang terlihat dari luar. Adapun bagian
leher dan akar gigi, tertutup oleh suatu lapisan yang disebut lapisan gusi.
Gigi tersusun atas empat macam jaringan, yaitu jaringan email, dentin,
pulpa, dan sementum. Jaringan email merupakan jaringan gigi yang paling
keras. Email ini melindungi mahkota gigi. Dentin merupakan komponen
utama pembentuk gigi. Pada bagian dalam gigi terdapat pulpa (rongga gigi).
Pulpa berisi pembuluh darah dan serabut saraf. Sedangkan sementum
merupakan bagian dentin yang masuk ke rahang. Sementum menutupi akar
gigi.

Gambar Struktur Gigi


c. Kelenjar Ludah
Pencernaan secara kimiawi terjadi dengan bantuan kelenjar ludah
yang menghasilkan air ludah dan mengandung enzim ptialin. Enzim ptialin

7
berfungsi mengubah karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana yaitu
maltosa. Terdapat tiga macam kelenjar ludah, yaitu:
1) kelenjar parotis, merupakan kelenjar yang terletak di dekat daun telinga
2) kelenjar sublingualis, merupakan kelenjar yang terletak di bawah lidah
3) kelenjar submandibularis, merupakan kelenjar yang terletak di bawah
rahang bawah.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Makanan yang telah dicerna di dalam mulut akan bergerak masuk ke
dalam kerongkongan. Esofagus memiliki bentuk menyerupai selang air atau
tabung dengan panjang sekitar 25 cm. Esofagus berfungsi menghasilkan
lendir dan mendorong makanan ke dalam lambung melalui gerak peristaltik.
Sebelum masuk ke dalam esophagus, makanan akan melewati faring. Faring
merupakan pertemuan antara saluran pencernaan dan saluran pernapasan.
Agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan, pada faring terdapat
epiglotis. Pada saat menelan, epiglotis akan menutup saluran pernapasan. Untuk
mengetahui gerak peristaltik pada esophagus.

Gambar a) Makanan di Dalam Faring, b) Gerak Peristaltik

3. Lambung (Ventrikulus)
Setelah dari esophagus, makanan akan masuk ke dalam lambung.
Lambung merupakan organ yang berbentuk menyerupai huruf J. Lambung
terletak di bagian kiri atas rongga perut di bawah diafragma. Makanan masuk ke
lambung melalui sfinkter kardiak yang akan menutup apabila tidak ada makanan
yang masuk. Lambung tersusun atas empat bagian yaitu, kardiak, fundus,

8
korpus, dan pylorus. Di bagian akhir pilorus, terdapat sfinkter pilori, saluran
ini menghubungkan perut dengan duodenum.

Gambar Bagian-Bagian Lambung Manusia

Lambung dapat mencerna makanan secara mekanik karena memiliki


lapisan- lapisan otot. Lambung tersusun atas tiga lapisan otot, seperti yang
terlihat pada Gambar yaitu: bagian dalam berserabut miring, bagian tengah
berserabut melingkar, dan bagian luar berserabut memanjang. Dengan adanya
ketiga lapisan otot ini, lambung dapat melakukan berbagai gerakan kontraksi.
Gerakan kontraksi tersebut berguna untuk mencerna makanan dan
mencampurkannya dengan enzim sehingga terbentuk bubur atau chyme.
Gerakan kontraksi tersebut dapat dilihat pada Gambar berikut ini.

Gambar Gerak Peristaltik Lambung

Dinding lambung tersusun atas lapisan sel epitel kubus selapis.


Lapisan sel tersebut merupakan sel-sel endokrin. Sel endokrin ini berfungsi
memproduksi gastrin yang berperan dalam merangsang dinding lambung agar
menyekresikan asam lambung. Asam lambung terdiri atas asam klorida (HCl),
enzim pencernaan (pepsin, renin, dan lipase), dan lendir (mukus). Asam klorida

9
(HCl) berfungsi membunuh mikroorganisme atau kuman yang terkandung pada
makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi
mengubah protein menjadi pepton. Renin berfungsi menggumpalkan
kasein dalam susu. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam
lemak. Adapun lendir berfungsi mencampur makanan dengan enzim dan
melindungi dinding lambung dari asam lambung.
4. Usus Halus
Setelah melewati lambung, bubur makanan atau chyme menuju usus halus.
Usus halus atau intestinum merupakan saluran pencernaan yang paling panjang
dalam tubuh yakni sekitar 6-8 meter. Proses pencernaan di dalamnya
berlangsung secara kimiawi. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, meliputi usus
dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan usus penyerapan (ileum).
3 bagian usus halus tersebut dapat dilihat lebih jelas dengan melihat Gambar di
bawah ini.

Gambar Bagian-Bagian Usus Halus Manusia

Usus dua belas jari ialah bagian usus halus yang bersambung secara
langsung dengan lambung. Panjangnya sekitar 25 cm. Bila kita ukur dengan jari
manusia ada sekitar 12 jari. Pada dinding ususnya bermuara dua saluran yang
berasal dari kantung empedu dan pankreas. Kantung empedu menyimpan cairan
berwarna kehijauan dengan rasa pahit. Cairan itu dinamakan empedu, yakni zat
hasil ekskresi organ hati. Fungsi empedu adalah mencerna makanan berlemak.
Cairan ini mengandung beberapa zat seperti garam mineral, pigmen (bilirubin

10
dan biliverdin), kolesterol, fosfolopid, dan air. Garam mineral akan
mempermudah dalam proses pengemulsian (penurunan kadar) lemak.
Sementara, bilirubin dan biliverdin akan dioksidasi sehingga berfungsi untuk
mewarnai feses dan urine agar berwarna kuning kecoklatan. Pankreas
menghasilkan getah pankreas yang mengandung zat-zat semacam enzim
amilase, lipase, dan tripsinogen yang belum aktif. Amilase berperan mengubah
zat tepung menjadi gula. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam
lemak. Sedangkan tripsinogen diaktifkan terlebih dahulu oleh enzim
enterokinase yang berasal dari sekresi usus halus. Tripsinogen aktif menjadi
tripsin dan tripsin segera mengubah protein menjadi peptida dan asam amino.
Dari usus dua belas jari, bubur makanan akan menuju ke usus kosong
(jejenum). Panjangnya sekitar 1,5 m hingga 1,75 m. Pada usus kosong, chyme
yang belum dicerna dengan sempurna akan dicerna kembali. Berbagai zat yang
dicerna yakni karbohidrat, lemak, dan protein. Namun, vitamin dan mineral
tidak dicerna alias langsung diserap. Hasil pencernaannya ialah sari-sari
makanan yang berupa asam amino, glukosa, asam lemak, dan gliserol.
Selanjutnya, sari-sari makanan diserap oleh usus penyerapan (ileum).
Panjang usus penyerapan sekitar 0,75 hingga 3,5 m. Proses penyerapannya
dilakukan oleh jonjot-jonjot usus atau vili yang berada pada dinding usus halus.
Adanya vili menjadikan permukaan penyerapan usus halus menjadi luas. Vili
tersusun oleh pembuluh darah, pembuluh kil atau lakteal (limfa), dan sel
epitelium.
Zat-zat semisal asam amino, glukosa, vitamin, dan mineral diserap
pembuluh darah yang berada pada vili. Darah yang mengandung sari-sari
makanan ini diedarkan menuju hati untuk disimpan dan yang lainnya diedarkan
ke seluruh tubuh. Adapun asam lemak bereaksi dengan garam mineral (garam
karbonat dan bikarbonat) membentuk sabun. Bersamaan dengan sabun, gliserol
akan diserap vili dan dibawa oleh pembuluh kil.
5. Usus Besar (Colon)
Pada usus halus terjadi proses penyerapan zat-zat makanan. Adapun zat
yang tidak dapat diserap akan terdorong menuju usus besar. Di dalam usus besar,
sisa makanan akan diuraikan dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Salah satu

11
fungsi usus besar adalah menyerap air yang masih tersisa pada makanan. Sisa
makanan yang siap dikeluarkan dari tubuh disebut feses. Agar sisa makanan
yang masuk ke dalam usus besar tidak kembali ke usus halus, terdapat katup
yang membatasi keduanya. Katup tersebut dinamakan katup ileosekal. Feses
akan dikeluarkan oleh usus besar melalui rectum.

12
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini
adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk
melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel
tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan,
air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.

B. Saran
Diharapkan kepada para dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk
benar-benar memahami tentang fisiologi pencernaan pada manusia. Agar nantinya
tidak terjadi kesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap keluhan pasien yang
bermasalah dengan sistem pencernaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001.

Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara, 2002.

Irianto, Kus., Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Bandung : Yrama Widya, 2005.

P. Evelyn , C. 2006. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedik. Jakarta: Gramedia


Pustaka Umum.

Simbolon, Hubu. Biologi, Jakarta : Erlangga, 1992

S. Ethel. W. Palupi (ed). Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Buku Kedokteran.

Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002

14
KATA PENGANTAR

Denganmenyebutnama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,


kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, daninayah-Nyake pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul SISTEM PENCERNAAN ini dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun
bahasanya maupun segilainnya. Oleh karenaitu denganlapang dada dan tangan terbuka
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah kami di kemudian hari.

Manna, September 2017


Penulis

i
15
DAFTAR ISI

Halaman
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Tujuan....................................................................................... 1

BAB II Tinjauan Pustaka


A. Pengertian Sistem Pencernaan .................................2
B. Pembagian Regio Abdomen .................................3
C. Susunan Saluran Pencernaan .................................5

BAB III Simpulan dan Saran


A. Simpulan .................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................ 13

Daftar Pustaka ........................................................................................... 14

ii

16

Anda mungkin juga menyukai