Anda di halaman 1dari 10

RESUME SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Untuk Memenuhi Nilai Individu Mata Kuliah Anatomi & Fisiologi

Dosen Pengampu: Ns. Ranto K, S.Kep., M.M.Kes

Nama : Try Gina Budiarti

NIM : CKX0200012

Kelas : S1 Keperawatan Non Reguler

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN (KAMPUS 2 RS CIREMAI)

Jln.Pangeran Drajat No.40A, Drajat, Kec.Kesambi, Kota Cirebon 45133

(2020/2021)
A. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga
dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. System
pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang
memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar
saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area
diafragma disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu
sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal

B. Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh
dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan
kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan
kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam
bentuk feses dari saluran pencernaan.

C. Saluran Pencernaan
 Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
1. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
a. Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian
ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat
tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple
dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
b. Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini
mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
c. Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos
longitudinal luar.
2. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh
limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang
disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis
eksterna.
3. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan
longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi
lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini
mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kea rah depan.
a. Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot
polos pada saluran selanjutnya.
b. Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion
parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
4. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral.
Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium
skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan
menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut
sebagai adventisia. Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane
erosa terlebar dalam tubuh.
a. Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal oleh
berbagai lipatan.
c. Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum parietal.
d. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks
balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-organ abdominal
satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. Pembuluh darah
limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal.
5. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut retroperitoneal
(di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum,
ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan

D. Organ-Organ Sistem Pencernaan


1. Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan
air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut.
Gigi dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna makanan secara
kimiawi. Pencernaan secaramekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah
oleh gigi dan dibantu lidah. Sementaraitu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan
makanan yang dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan.
Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu
pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat:
a. Gigi
Memiliki fungsi memotong,  mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut.
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga gigi tersebut yaitu
gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
b. Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah,
membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas,
dingin, dan adanya tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya
terdapat bintil-bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan
lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal
lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah, rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan
lidah, dan rasa asin terasa di bagian ujung dan dalam lidah.
c. Kelenjar Ludah
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi
licin dan mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau amilase.
Enzimini berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula.
Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis.
Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi. Perhatikan gambar berikut
ini
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman dibularis,
dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya
sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim
amilase, zat anti bakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna
karbohidrat menjadi disakarida.
d. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring
terdapatklep, yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk ketrakea
(tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung. Agar makanan
dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltic sehingga makanan dapat
berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang
tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran
penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah
katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas.
Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat
menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas
otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding
kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak
peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus
a. Rongga Oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris
yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di
antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan
gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah, dan
orofaring di bagian belakang.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring
berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo
membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak
sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat
faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi)
menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
c. Esofagus (Kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm.
esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus (lubang)
pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis.
Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi
esofagus.
3. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter),
yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua
pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil:
tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum.
Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus muscular
tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara
ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus,
factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.
4. Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter
pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus
kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh
adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum),
yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di
cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut
zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang
melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang
dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan
lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus
halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses
ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.
5. Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
a. Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
b. Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas
akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke
dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim
ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan
sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara
menetralkan asam lambung
6. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya
berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus
yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke
dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam
hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati,
dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi,
setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
7. Kandung Empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting yaitu membantu pencernaan dan penyerapan
lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb)
yang berasal daripenghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
8. Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah
dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak
memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih
pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari
sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon
asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm,
yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus. Usus besar berfungsi
diantaranya adalah:
a. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa
danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
b. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormonepencernaan.
c. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi
sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K,
riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
d. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.
9. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat
yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke
dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak
yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami
kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

E. Mekanisme atau Proses Pencernaan Pada Manusia


Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu
proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim
ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat
karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37 oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun
ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan
melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
1. Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki
oleh bayi.
2. Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
3. HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
4. Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan
akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut
yang berasal dari pankreas:
1. Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
2. Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus
halus.
Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung
empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu
mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara
merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam
hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Selanjutnya makanan dibawa
menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam
lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari,
seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses
penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol,
dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan
dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus
besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa
makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan
dengan sadar.

Anda mungkin juga menyukai