Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
daninayah-Nyake pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA “ ini dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segilainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah kami di kemudian hari.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................
DARTAR ISI ........................................................................................................
BAB I PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan ...............................................................
B. Fungsi Sistem Pencernaan ......................................................................
C. Bagian-bagian Saluran pencernaan .........................................................
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan ............................................................
E.Mekanisme Sistem Pencernaan................................................................
F.Kelainan Pada Sistem Pencernaan...........................................................
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Pencernaan


Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang
yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar
saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang terletak di bawah area
diafragma disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu
sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal
B. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam
bentuk feses dari saluran pencernaan.

C. Saluran Pencernaan
Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian ujung
oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat tidak
terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan
sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2) Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini mengandung
pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos
longitudinal luar.

b. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh
limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang
disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis
eksterna.

c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan
longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan
longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini mengakibatkan
gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kea rah depan.
1). Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot polos
pada saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion parasimpatis,
terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
d. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral. Lapisan
ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium skuamosa
simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang
dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai
adventisia.
Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar
dalam tubuh.
a. Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal oleh berbagai
lipatan.
c. Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum parietal.
d. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks
balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-organ abdominal satu
sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik, dan
saraf terletak dalam lipatan peritoneal.
1. Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada duodenum, lambung
dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek di atas usus.
2. Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
3. Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4. Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut retroperitoneal
(di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum,
ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan

D. Organ-Organ Sistem Pencernaan


1. Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah,
dan air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut.
Gigi dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna makanan secara kimiawi.
Pencernaan secaramekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah oleh gigi dan
dibantu lidah. Sementaraitu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan yang
dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga
mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan
makanan. Pada Mulut terdapat:
a. Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-
kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan
bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi
taring, dan gigi geraham.
b. Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu
menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya
tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil
lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi
kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di
bagian ujung lidah, rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di
bagian ujung dan dalam lidah.

c. KelenjarLudah
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin
dan mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau amilase. Enzimini
berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah sebabnya,
saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini
merupakan contoh pencernaan kimiawi. Perhatikan gambar berikut ini
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman dibularis, dan
kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1
sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat
anti bakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.

d. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapatklep,
yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk ketrakea (tenggorokan). Fungsi
esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang
esophagus, terdapat gerakan peristaltic sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang
tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran
penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup.
Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu
sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan
tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang
lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan
menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh
otot dinding kerongkongan.

2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus


a. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris
yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di antara
gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian
depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah, dan orofaring di bagian
belakang.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa
saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo membranosa) dengan
bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra
servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan
usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring
menuju esofagus.
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm. esofagus
berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area
sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis.
Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi
esofagus.

3. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter),
yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga
bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral
badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum.
Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik
untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor
intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.

4. Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter
pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus
kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah
dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di
cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-
zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi
usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding
usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus
halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses
ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.
5. Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
 Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
 Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam
duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan
mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk
yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan
aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium
bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung

6. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa
diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam
dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan
darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke
dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi,
setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.

7. kandungempedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari
tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal daripenghancuran sel darah merah dan kelebihan
kolesterol

8. Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah
dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak
memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih
pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari
sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon
asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm,
yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa
danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi
sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K,
riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.

9. Rektum dan Anus


Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon
sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang
lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih
tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan
dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari
tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
E. Mekanisme Sistem Pencernaan
1. Penghancuran makanan terjadi di dalam mulut dibantu oleh lidah dan Gigi yang menggunakan
pencernaan secara mekanis dan kimiawi menggunakan enzim ptialin yang memiliki kegunaan
yang sama seperti enzim amilase yang ada di lambung atau esofagus

2. Proses menelan yang dilakukan oleh lambung kemudian akan lewat kerongkongan yang
melalui gerakan peristaltik untuk mendorong makanan dari kerongkongan masuk ke dalam
lambung

3. Pencernaan dalam lambung atau esofagus dengan bantuan tiga enzim yaitu enzim pepsin,
renin, dan asam klorida

4. Pencernaan di usus 12 jari yang menggunakan bantuan enzim yang melakukan pencernaan
secara enzimatis dengan bantuan getah empedu dan getah pankreas.

5. Pencernaan makanan didalam usus halus atau intestinum menggunakan peptidase dan maltase
dalam pencernaan secara enzimatis nya, lalu terjadi penyerapan sari-sari makanan dalam Vili

6. Proses pembusukan makanan dalam usus besar yang berupa pembusukan sisa-sisa makanan
serta air dan mineral yang menghasilkan vitamin K dibantu oleh bakteri E. colli.

7. Pembuangan lewat rektum dan anus.

F.Kelainan Pada Sistem Pencernaan

1. Diare

Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami. Dimana
gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses penderita menjadi encer.
Gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar si penderita mengalami iritasi. Ada
beberapa hal yang menyebabkan seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena
penderita mengkonsumsi makanan yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga dengan
begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus besar tidak terjadi
penyerapan air. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau darah, maka gejala tersebut
menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang mana gangguan itu disebabkan karena
adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar orang yang menderitanya.

2. Gastritis

Gastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami peradangan.
Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu tinggi. Selain itu, Gastritis
juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung

kuman penyebab penyakit.

Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak.
Beberapa gejala gastritis di antaranya:

 Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung


 Hilang nafsu makan
 Cepat merasa kenyang saat makan
 Perut kembung
 Cegukan
 Mual
 Muntah
 Sakit perut
 Gangguan saluran cerna
 BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
 Muntah darah

Temui dokter jika gejala gastritis selalu terasa setelah Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu,
Anda merasakan gejala sakit maag selama seminggu lebih, Anda BAB dengan tekstur tinja hitam
pekat, dan Anda muntah darah.

Sakit atau nyeri di perut tidak selalu menandakan adanya gastritis. Pengobatan biasanya
bergantung pada penyebab penyakit ini.

Penyebab Gastritis

Berikut ini sejumlah hal yang bisa menyebabkan gastritis, di antaranya:

 Infeksi bakteri H. pylori


 Efek samping konsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (misalnya ibuprofen dan aspirin)
secara berkala
 Stres
 Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
 Penyalahgunaan obat-obatan
 Reaksi autoimun
 Pertambahan usia
 Infeksi bakteri dan virus
 Penyakit Crohn
 Penyakit HIV/AIDS
 Refluks empedu
 Anemia pernisiosa
 Muntah kronis

Diagnosis Gastritis

Sejumlah hal akan dilakukan oleh dokter dalam mendiagnosis gastritis, mulai dari menanyakan
gejala, meninjau riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, melakukan pemeriksaan fisik, hingga
melakukan pemeriksaan lanjutan. Beberapa contoh pemeriksaan lanjutan tersebut di antaranya
adalah:

 Tes napas guna melihat keberadaan bakteri H. pylori.


 Endoskopi guna melihat adanya tanda-tanda peradangan di dalam lambung. Pemeriksaan
ini terkadang dikombinasikan dengan biopsi (pengambilan sampel jaringan pada daerah
yang dicurigai mengalami radang untuk selanjutnya diteliti di laboratorium). Metode
biopsi juga bisa diterapkan oleh dokter untuk melihat keberadaan bakteri H. pylori.
 Pemeriksaan X-ray dan cairan barium guna melihat adanya tukak di dalam lambung.
 Pemeriksaan tinja untuk melihat adanya pendarahan dan infeksi di dalam lambung.
 Pemeriksaan kadar sel darah untuk melihat apakah pasien menderita anemia.

Pencegahan dan Pengobatan Gastritis

Jika Anda rentan terkena gejala gastritis, cobalah untuk membagi porsi makan Anda ke jadwal
makan baru. Sebagai contoh, jika sebelumnya Anda suka makan dengan porsi besar tiap jadwal
makan, ubah porsinya menjadi sedikit-sedikit sehingga jadwal makan Anda menjadi lebih sering
dari biasanya. Selain itu, hindari makanan berminyak, asam, atau pedas.

Jika Anda termasuk seseorang yang aktif mengonsumsi minuman beralkohol, maka kurangilah
kebiasaan tersebut karena alkohol juga dapat menyebabkan gejala gastritis. Selain itu, kendalikan
stres Anda.

Jika gejala gastritis sering kambuh setelah Anda menggunakan obat pereda sakit jenis anti-
inflamasi nonsteroid (OAINS) konsultasikan hal tersebut kepada dokter. Dalam kasus ini, dokter
biasanya akan mengganti OAINS dengan obat pereda nyeri golongan lain seperti paracetamol.

Gejala penyakit gastritis bisa reda jika ditangani dengan benar. Ada beberapa obat yang biasanya
diresepkan oleh dokter, di antaranya:

 Obat penghambat histamin 2 (H2 blocker). Obat ini mampu meredakan gejala gastritis
dengan cara menurunkan produksi asam di dalam lambung. Salah satu contoh obat
penghambat histamin 2 adalah ranitidine.
 Obat penghambat pompa proton (PPI). Obat ini memiliki kinerja yang sama seperti
penghambat histamin 2, namun lebih efektif. Salah satu contoh obat penghambat pompa
proton adalah omeprazole.
 Obat antasida. Obat ini mampu meredakan gejala gastritis (terutama rasa nyeri) secara
cepat dengan cara menetralisir asam lambung.
 Obat antibiotik. Obat ini diresepkan pada penderita gastritis yang kondisinya diketahui
disebabkan oleh infeksi bakteri. Contoh obat antibiotik adalah amoxicillin,
clarithromycin, dan metronidazole

3. Maag

Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua, karena penyakit yang
satu ini biasanya dialami oleh banyak orang. Maag merupakan penyakit atau gangguan sistem
pencernaan yang ditandai dengan adanya rasa perih pada dinding lambung, selain itu maag juga
disertai dengan adanya rasa mual dan perut menjadi kembung. Gangguan ini terjadi karena
tingginya kadar asam lambung. Penyebab utama gangguan ini yaitu karena pola makan penderita
tidak baik atau tidak teratur, stres dan lain sebagainya. Helicobakter pylori, merupakan bakteri
penyebab terjadinya maag pada manusia.

4. Konstipasi atau sembelit

Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si penderita akan
mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan karena usus besar menyerap air
terlalu banyak. Sembelit disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti
misalkan buah dan sayur atau kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar.

5. Hemaroid atau wasir

Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi pembuluh darah
yang membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu berada di sekitar atau di
dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di dalam rektum. Biasanya kebanyakan hemaroid
yaitu penyakit ringan serta tidak menimbulkan adanya gejala. Jika saja seseorang terdapat gajala
wasir, maka hal yang sering terjadi seperti misalkan:

 Adanya pendarahan setelah buang air besar, dimana dengan warna darah merah terang.
 Adanya benjolan yang tergantung di luar anus. Biasanya benjolan ini harus didorong
kembali ke dalam anus setelah melakukan buang air besar.
 Adanya rasa gatal di sekitaran anus.

Hemaroid atau wasir biasanya sering dialami oleh mereka yang terlalu lama duduk atau wanita
yang tengah hamil.

6. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing atau usus buntu
mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada sisa-sisa makanan yang
terjebak serta tidak bisa keluar di umbai cacing. Sehingga lama kelamaan umbai cacing tersebut
akan menjadi busuk serta akan menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus buntu. Jika
umbai cacing tidak segera dibuang, maka lama kelamaan akan pecah. Dimana peradangan usus
buntu ini biasanya ditandai dengan terdapatnya nanah. Bila gangguan atau penyakit ini tidak
terawat, maka akan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi.

7. Tukak lambung

Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka. Gangguan ini
disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang muncul ini juga
bisa saja muncul pada dinding duodenum atau usus kecil serta esofagus atau
kerongkongan.Penyakit yang satu ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Namun
meskipun begitu, orang di atas usia 60 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi mengalmi
penyakit ini.Gejala yang biasanya muncul yaitu, penderita akan merasa nyeri atau perih pada
bagian perut. Rasa nyeri yang muncul akan menyebar ke leher, terasa semakin perih saat perut
kosong, muncul ketika malam hari, akan hilang dan kambuh lagi pada minggu kemudian.

8. Radang usus buntu

Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan ini terjadi
karena usus buntu terinfeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena lubang antara usus
buntu dan usus besar tersumbat oleh lendir atau biji cabai.

9. Sariawan

Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang biasanya
muncul di sekitar mulut. Ketika kita mengalami gangguan ini maka ketika makan akan
merasakan perih. Sariawan terjadi karena panas dalam pada rongga lidah atau rongga mulut.
Dimana penyebab yang paling mendasar dari penyakit ini yaitu kurangnya vitamin C.

10. Kolik
Kolik merupakan suatu rasa nyeri yang muncul pada perut, dimana rasa nyeri ini akan hilang
dan timbul. Rasa nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena saluran di dalam rongga perut
tersumbat, seperti misalkan usus, saluran kencing, empedu dan saluran telur pada wanita. Salah
satu penyebab gangguan ini yaitu karena mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam atau
makan terlalu banyak.

11. Gizi buruk atau mallnutrisi

Gizi buruk terjadi karena pembentukan enzim mengalami gangguan. Gizi buruk ini
disebabkan karena sel-sel pankreas atropi mengalami kehilangan reticulum endoplasma terlalu
banyak.

12. Keracunan

Keracunan biasanya disebabkan karena salah mengkonsumsi makanan. Dimana keracunan


biasanya terjadi karena pengaruh bakteri seperti bakteri Salmonela, yang mana akan
menyebabkan penyakit tipus dan paratipus.

13. Cacingan

Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, hal
ini disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami penyakit yang satu ini. Cacingan
merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia. Penyakit ini biasanya dialami
oleh anak-anak, namun bukan berarti orang dewasa tidak akan mengalaminya.
Itulah beberapa penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan. Semoga setelah mengetahui
berbagai macam penyakit di atas, anda bisa lebih waspada lagi untuk menjaga kesehatan sistem
pencernaan anda sendiri
BABIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
secara kimia.
2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system
pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.

Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
(1). ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut,
(2). pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan
kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan),
(3). peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan,
(4).digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga
absorpsi dapat berlangsung,
(5).absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh,
(6). egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam
bentuk feses dari saluran pencernaan.

4. Gambaran Besar Saluran Pencernaan adalah terdiri dari :


(1) dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia,
(2) Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar
dalam tubuh.
5. Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus, lambung, usus
halus, pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan anus.
.

DAFTAR PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.(Online).

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png. (di akses tanggal 22 Oktober 2013).

Fisiologi Sistem Pencernaan. (Online).

http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php. (di akses tanggal 22 Oktober 2013).

FisiologiSistemPencernaanManusia. (Online).

http://www.anneahira.com/fisiologi-sistem-pencernaan-manusia.htm. (diaksestanggal 22 Oktober


2013).

P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedik. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.

S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Buku Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai