Anda di halaman 1dari 39

Pada dasarnya, semua makhluk hidup harus memenuhi kebutuhan energinya dengan

cara mengkonsumsi makanan. Makanan tersebut kemudian diuraikan dalam sistem


pencernaan menjadi sumber energi, sebagai komponen penyusun sel dan jaringan tubuh, dan
nutrisi yang membantu fungsi fisiologis tubuh.

A.  Pengertian Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar


menjadi ukuran yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan.
Enzim ini dihasilkan oleh organ-organ pencernaan dan jenisnya tergantung dari bahan
makanan yang akan dicerna oleh tubuh. Zat makanan yang dicerna akan diserap oleh tubuh
dalam bentuk yang lebih sederhana.

Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam,
yaitu:

1.  Proses pencernaan secara mekanik yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau
kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses
pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi.

2.  Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) yaitu proses perubahan makanan dari zat
yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim
adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia
dalam tubuh.
DIAGRAM SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
B. Alat – Alat Pencernaan Manusia

Saluran pencernaan manusia memiliki panjang sekitar 9,5 meter , dari mulut hingga
anus. Makanan membutuhkan waktu 24 jam atau lebih untuk dapat melewatinya. Saluran
pencernaan meliputi alat-alat pencernaan dan organ-organ penghasil getah pencernaan.

Alat – alat pencernaan manusia terdiri atas mulut , kerongkongan , lambung , usus kecil
, usus besar , rectum dan anus. Sementara itu , organ penghasil getah pencernaan terdiri atas
pancreas dan hati.

1. Rongga Mulut ( Kavum Oris )

Rongga mulut merupakan saluran pertama yang dilalui oleh makanan.Di dalam mulut
terjadi proses pencernaan , baik secara kimiawi maupun secara fisik. Mulut dilengkapi dengan
organ – organ pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan <
yaitu : gigi , lidah , bibir dan kelenjar ludah.
 Gigi

Gigi berfungsi sesuai jenis giginya. Manusia hanya memiliki dua susunan gigi selama
hidupnya. Susunan gigi yang pertama disebut gigi susu dan susunan gigi kedua disebut gigi
tetap. Gigi susu pertama kali tumbuh pada bayi berumur 6-8 bulan dan menjadi lengkap
setelah umur 2 tahun.. Gigi tetap terdiri atas 32 gigi ( 16 gigi atas dan 16 gigi bawah ).

Rumus Gigi :

Keterangan :

M : Geraham Besar

P : Geraham Kecil

C : Gigi Taring

I : Gigi Seri
Macam – Macam gigi :

1. Gigi Seri

Gigi seri adalah gigi yang memiliki satu akar yang berfungsi untuk memotong dan mengerat
makanan atau benda lainnya.

2. Gigi Taring
Gigi taring adalah gigi yang memilki satu akar dan memiliki fungsi untuk mengoyak makanan
atau benda lainnya.

3. Gigi Geraham Kecil


Gigi graham kecil adalah gigi yang punya dua akar yang berguna / berfungsi untuk menggilas
dan mengunyah makanan atau benda lainnya.

4. Gigi Geraham
Gigi geraham adalah gigi yang memiliki tiga akar yang memiliki fungsi untuk melumat dan
mengunyah makanan atau benda-benda lainnya.

Pada bagian gigi menusia terstruktur / tersusun atas 4 (empat) jaringan yakni :

1. Email
Email adalah jaringan yang berfungsi untuk melindungi tulang gigi dengan zat yang sangat
keras yang berada di bagian paling luar gigi manusia.

2. Tulang
Tulang merupakan lapisan yang berada pada lapisan setelah email yang dibentuk dari zat
kapur.
3. Rongga Gigi
Rongga gigi adalah rongga yang di dalamnya terdapat pembuluh darah kapiler dan serabut-
serabut syaraf.

4. Semen / Sementum
Semen merupakan bagian dari akar gigi yang berdampingan / berbaasan langsung dengan
tulang rahang di mana gigi manusia tumbuh

 Lidah

Lidah adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu
pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Lidah dikenal sebagai indera
pengecap yang banyak memiliki struktur tunas pengecap. Lidah juga turut membantu dalam
tindakan bicara.Juga membantu membolak balik makanan dalam mulut.

Fungsi – Fungsi Lidah :

1. Sebagai reseptor kimia yang berada di dalam mulut


2. Mengatur letak makanan di dalam mulut
3. Mendorong makana dan mengecap rasa makanan
4. Membantu membolak balikkan makanan di dalam mulut
 Kelenjar Ludah ( Saliva )

Kelenjar liur atau kelenjar ludah adalah kelenjar eksokrin, yaitu kelenjar yang
mempunyai saluran sendiri, yang memproduksi air liur. Kelenjar ini juga menyekresi amilase,
enzim yang memecah karbohidrat menjadi maltosa. Pada organisme lain seperti serangga,
kelenjar ini sering digunakan untuk memproduksi protein yang penting secara biologis, seperti
sutra atau lem.

Kelenjar liur lalat mengandung kromosom politenol yang berguna dalam riset genetik.
Kelenjar ini pada manusia terdapat di bawah lidah. Produksi air ludah dapat terganggu apabila
terjadi dehidrasi, panas dalam, atau disebabkan oleh suatu penyakit.

Jenis – Jenis Kelenjar Ludah ( Saliva ) :

1. Kelenjar parotis

Kelenjar parotis adalah sepasang kelenjar liur yang terbesar yang terletak di bagian bawah
telinga di belakang ramus mandibula. Kelenjar parotis berfungsi untuk menyekresikan air liur
melalui Duktus Stensen menuju kavum oral guna membantu mengunyah dan menelan 25%
menghasilkan air liur serta berfungsi menghasilkan getah yang berbentuk cair yang disebut
serosa.
2. Kelenjar submandibularis

Kelenjar Submandibularis adalah sepasang kelenjar yang terletak di rahang bawah, di atas
otot gatrik . Kelenjar ini berfungsi sebagai penghasil getah dalam bentuk lender dan air yang
disebut seromucus

3. Kelenjar Sublingualis

Kelenjar sublingualis adalah sepasang kelenjar yang terletak di bawah lidah di dekat
kelenjar submandibula. Kelenjar ini memiliki funsi yang sama dengan kelenjar
submandibularis , yaitu berfungsi sebagai penghasil getah dalam bentuh lender dan air yang
disebut seromucus

2. Kerongkongan ( Esofagus )

Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut


dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut
faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke
trakea (tenggorokan).

Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung . Agar makanan dapat


berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan
menuju lambung.
3. Lambung ( Ventrikulus )

Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau ventrikulus berupa
suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan.

Fungsi lambung secara umum adalah tempat di mana makanan dicerna dan sejumlah
kecil sari-sari makanan diserap.

Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu:

1. Kardiak

Kardiak adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan itu sendiri.
Kardia berfungsi sebagai pintu masuk makanan dari kerongkongan (esofagus) yang letaknya
berada dekat dengan hati.
2. Fundus

Fundus adalah bagian badan lambung yang berada di tengah dan membulat. Letaknya
menggantung di dalam rongga perut. Fundus berfungsinya untuk menghasilkan getah
lambung makanan yang sudah masuk ke perut kemudian disimpan selama ±1 jam .tetapi
makanan yang berada di fundus tidak akan bercampur dengan getah lambung yang
dihasilkannya

3. Phylorus

Pylorus adalah bagian lambung yang paling bawah. Merupakan pintu keluar makanan yang
telah dicerna menuju usus 12 jari (duodenum). Fungsinya adalah untuk mengosongkan isi
lambung dan membawanya menuju usus halus.

Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :

 Mucosa.

Mucosa ialah lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti
enzim, asam lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar
perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung yang
dapat dikeluarkan.

 Submucosa.

Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan
untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi
yang diserap, urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.

 Muscularis.

Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan mekanis.
Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang, dan menyerong.
 Gerak Peristaltik

Gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di


dalam lambung diaduk-aduk. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung
perut. Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan yang
terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.

Senyawa kimiawi yang dihasilkan lambung adalah :

 Asam HCl ,Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta merangsang
pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus
 Lipase , Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan
sangat sedikit
 Renin , Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
 Mukus , Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.

Fungsi HCI Lambung :

 Merangsang keluamya sekretin.


 Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
 Desinfektan.
 Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu
mengeluarkan getahnya.
4. Usus Halus ( Intestium )

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari
(duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari
terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut
diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi , yaitu :

 Enterokinase, untuk mengaktifkan peptidase, yaitu tripsinogen yang dihasilkan pankreas


menjadi tripsin, dan mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin;
 Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino dan gliserol
 Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;
 Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida
 Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak

Fungsi utama usus halus adalah sebagai bagian yang paling luas dari organ
pencernaan. Usus besar yang paling bertanggung jawab untuk penyerapan air dan ekskresi
limbah padat.
Makanan tertelan melalui mulut dalam perut diperkenankan masuk duodenum, oleh
otot yang disebut sfingter pilorus. Makanan yang tertelan kemudian didorong melalui
usus halus dengan bantuat  otot-seperti gelombang yang disebut peristaltic

Adapun getah usus halus tersebut antara lain sebagai berikut :

1.  Enterokinase

Enterokinase adalah enzim yang mengubah tripsinogen menjadi tripsin

2.  Erepsin

Erepsin adalah enzim yang mengubah pepton menjadi asam amino

3.  Maltase

Maltase adalah enzim yang mengubah maltosa menjadi glukosa

4.  Lipase

Lipase adalah enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
5. Usus Besar ( Kolon )

Usus besar merupakan bagian terakhir saluran pencernaan manusia. Sisa-sisa


pencernaan makanan yang tidak terserap oleh usus halus , akannditeruskan ke usus besar.
Usus besar memiliki panjang sekitar 1,5 – 2 m dengan diameter 5 – 8 cm.

Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima
jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses
di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus).
Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar)

Usus besar terdiri dari tiga bagian , yaitu : bagian yang menaik ( asenden ) , bagian yang
mendatar ( transenden ) , dan bagian yang menurun ( desenden ).

Fungsi usus besar yaitu :

1. menyimpan dan eliminasi sisa makanan,


2. menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan cara menyerap air
3. mendegradasi bakteri.

6. Rectum Dan Anus


Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus
besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan sementara feses sebelum dikeluarkan melauli lubang yang disebut anus.

Anus, dubur, atau lubang bokong (bahasa Latin: ānus) adalah sebuah bukaan dari
rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter.
Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar) yang merupakan fungsi
utama anus.

Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat oleh 3 sfingter :

 Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak,


 Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak,
 Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.
D

OLEH : MITHA PRATIWI

KELAS : XI MIA 3

SMA NEGRI 19 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2014 - 2015

C. Mekanisme Pencernaan Makanan Pada Manusia


Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Makanan tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses pencernaan. Proses
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan
kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini memerlukan bantuan
lidah dan gigi. Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga mulut, lambung, dan
usu. Proses ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim.

Berikut ini adalah mekanisme pencernaan makanan pada manusia:

1.      MULUT
Dalam rongga mulut, makanan dikunyah oleh gigi dengan bantuan lidah. Enzim yang
membantu pencernaan di dalam rongga mulut adalah enzim amilase yang berfungsi untuk
mengubah zat tepung (amilum) menjadi zat gula.

2.      KERONGKONGAN
Dari mulut, makanan masuk ke kerongkongan, makanan didorong oleh otot
kerongkongan  ke lambung. Gerakan otot kerongkongan yang mendorong mkanan masuk ke
lambung disebut gerakan peristaltik.

3.      LAMBUNG
Di dalam lambung, makanan dicerna dengan bantuan enzim pepsin yang berfungsi
mengubah protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi
untuk membunuh kuman penyakit dan mengaktifkan pepton. Makanan yang telah dicerna di
lambung akan berubah menjadi halus dan bergerak menuju usus halus.

4.      USUS HALUS


Usus halus merupakan tempat penyerapan makanan. Usus halus terdiri dari 3 bagian,
yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus halus sendiri terdapat
2 proses pencernaan, yaitu proses pencernaan kimiawi dan proses penyerapan makanan. Di
dalam usus dua belas jari terdapat getah pankreas yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas.
Getah pankreas mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase. Proses penyerapan sari
makanan terjadi di usus penyerapan. Di dalam usus penyerapan terdapat vili yang banyak
mengandung pembuluh darah. Vili ini yang menyerap sari makanan.

5.      USUS BESAR


Setelah melewati usus besar, sisa makanan akan masuk ke usus besar dan mengalami
pembusukan. Proses pembusukan ini dibantu oleh bakteri escherichia coli. Setelah itu, sisa
makanan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk tinja.

D. Gangguan Sistem Pencernaan Pada Manusia.

1. Karies pada Gigi ( dental caries)


Orang mengenal karies gigi sebagai "gigi berlubang". Lubang terbentuk karena lapisan
email gigi terkikis oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri. Ketika sisa-sisa makanan tertinggal
di sela-sela gigi, sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi media pertumbuhan bakteri.

Bakteri mencerna sisa makanan tersebut dan menghasilkan asam. Asam inilah yang
mengikis lapisan email gigi.Jika lubang ini telah mencapai bagian rongga pulpa, tempat
jaringan saraf dan pembuluh darah, gigi akan terasa sakit dan
mengganggu.Untuk mencegahnya, gosoklah gigimu setelah makan.

Penyebab :

Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri dapat
mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam. Bakteri, asam, sisa makanan, dan
ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada permukaan gigi. Lapisan lengket
inilah yang disebut plak.

Plak akan terbentuk 20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan menyebabkan
jaringan keras gigi larut dan terjadilah karies. Bakteri yang paling berperan dalam
menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans.

Gejala :

Karies ditandai dengan adanya lubang pada jaringan keras gigi ,dapat berwarna coklat
atau hitam.
Gigi berlubang biasanya tidak terasa sakit sampai lubang tersebut bertambah besar dan
mengenai persyarafan dari gigi tersebut. Pada karies yang cukup dalam, biasanya keluhan
yang sering dirasakan pasien adalah rasa ngilu bila gigi terkena rangsang panas, dingin, atau
manis. Bila dibiarkan, karies akan bertambah besar dan dapat mencapai kamar pulpa, yaitu
rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan pembuluh darah. Bila sudah mencapai
kamar pulpa, akan terjadi proses peradangan yang menyebabkan rasa sakit yang berdenyut.
Lama kelamaan, infeksi bakteri dapat menyebabkan kematian jaringan dalam kamar pulpa dan
infeksi dapat menjalar ke jaringan tulang penyangga gigi, sehingga dapat terjadi abses.

Pemeriksaan :

Pemeriksaan yang akan dilakukan oleh dokter gigi adalah pemeriksaan klinis, disertai
dengan pemeriksaan radiografik bila dibutuhkan, tes sensitivitas pada gigi yang dicurigai
sudah mengalami nekrosis, dan tes perkusi untuk melihat apakah infeksi sudah mencapai
jaringan penyangga gigi.

Pencegahan :

1. Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan
malam hari sebelum tidur.
2. Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang
tersangkut di antara celah gigi-geligi.
3. Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum minuman yang
manis seperti soda.
4. Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.
5. Perhatikan diet pada ibu hamil dan pastikan kelengkapan asupan nutrisi, karena
pembentukan benih gigi dimulai pada awal trimester kedua.
6. Penggunaan fluoride baik secara lokal maupun sistemik.

2. Ulkus (Tukak Lambung/Mag)


Tukak lambung merupakan penyakit yang terjaid apabila dinding lambung rusak
akibat mukus yang menyelimutinya rusak. Hal ini dapat pula terjadi jika anda menderita maag
kronis, karena maag kronis yang tidak segera diobati akan menyebabkan luka atau tukak
lambung.

Sedangkan untuk penyebab tukak lambung yang lebih umum yaitu :

1. Infeksi bakteri Helicobacter Pylori (telah dibuktikan oleh berbagai penelitian yang dilakukan
para ilmuwan).
2. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengiritasi lambung (pedas,
asam, dan beralkohol).
3. Pola makan yang tidak teratur, sering telat makan namun di saat makan dengan porsi yang
berlebihan.
4. Adanya asam lambung yang berlabihan.
5. Obat-obatan seperti aspirin (dosis tinggi), kortison, kafein, kortikosteroid.
6. Tertelannya zat/substansi korosif, seperti alkali, asam kuat, cairan pembersih kimiawi, dll.
7. Stress dan tekanan emosional yang berlabihan paa seseorang.

Tukak lambung dapat menimbulkan gejala yang hampir sama dengan maag, di antaranya:
 Rasa sakit atau perih dan sensasi terbakar di perut atau lambung.
 Sesak pada bagian atas perut.
 Sering sendawa terutama jika dalam keadaan lapar.
 Mual dan sering muntah asam bahkan disertai darah.
 Nafsu makan menurun drastis, wajah pucat, keringat dingin,dan pusing.
 Pada sebagian penderita mengalami insomnia karena rasa sakit yang tidak tertahan.

3. Diare

Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi
karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) melimpah jumlahnya.
Hal tersebut mengganggu proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.

Bukanlah penyakit yang datang dengan sendirinya. Biasanya ada yang menjadi pemicu
terjadinya diare.secara umum , berikut ini beberapa penyebab diare, yaitu:

1. Infeksi oleh bakteri, virus (sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi
rotavirus) atau parasit.
2. Alergi terhadap makanan atau obat tertentu terutama antibiotik.
3. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti: Campak, Infeksi telinga,
Infeksi tenggorokan, Malaria, dll.

4. Pemanis buatan.
5. Pada bayi saat dikenalkam MPASI seringkali memiliki efeksamping diare karena perut kaget
dengan makanan dan minuman yang baru dikenal lambungnya

Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun bakteria,
juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal. Lingkungan yang
kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri (E.coli), virus dan parasit (jamur,
cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut berperan dalam membantu penyebaran kuman
penyakit diare.

Istilah Diare dibagi menjadi berbagai macam bentuk diantaranya :

1. Diare akut : kurang dari 2 minggu


2. Diare Persisten : lebih dari 2 minggu
3. Disentri : diare disertai darah dengan ataupun tanpa lender
4. Kholera : diare dimana tinjanya terdapat bakteri Cholera

Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri


kejang pada bagian perut. Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus, penyakit diare
perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan
cairan tubuh). Dehidrasi dapat ditengarai dengan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit
menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok. Untuk
mencegah dehidrasi dengan meminum larutan oralit. Karena itu, penderita diare harus banyak
minum air dan diberi obat anti diare.

Jika diare tidak segera diobati akan menimbulkan kematian karena  menurut data badan
Kesehatan Dunia (WHO—World Healt Organitation ) Penyakit mencret atau diare adalah
penyebab nomor satu kematian balita diseluruh dunia. Yang membunuh lebih dari 1,5 juta
orang pertahun .

Gejala Diare
Beberapa gejala penyakit diare dapat langsung dikenali atau dirasakan oleh penderita. Di
antara gejala tersebut adalah:

 Buang air besar terus menerus disertai dengan rasa mulas yang berkepanjangan
 Tinja yang encer dengan frekuensi 4 x atau lebih dalam sehari
 Pegal pada punggung, dan perut sering berbunyi
 Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
 Diare yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan mual dan muntah-muntah
 Badan lesu atau lemah
 Panas
 Tidak nafsu makan
 Darah dan lendir dalam kotoran

Salah satu gejala lainnya dari penyakit diare adalah gastroenteritis. Gastroenteritis adalah
peradangan pada saluran pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi atau keracunan makanan.

Beberapa cara penggulangan diare antara lain :

1. Meminum oralit atau dapat membuatnya sendiri dengan melarutkan 1 sendok teh garam dan
8 sendok teh gula dalam 1 liter air matang.
2. Jaga hidrasi dengan elektrolit yang seimbang. Ini merupakan cara paling sesuai di kebanyakan
kasus diare, bahkan disentri. Mengkonsumsi sejumlah besar air yang tidak diseimbangi dengan
elektrolit yang dapat dimakan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit yang
berbahaya dan berakibat fatal
3. Mencoba makan lebih sering tapi dengan porsi yang lebih sedikit, frekuensi teratur, dan
jangan makan atau minum terlalu cepat.
4. Menjaga kebersihan dan isolasi: Kebersihan tubuh merupakan faktor utama dalam membatasi
penyebaran penyakit

4. Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air
justru terlalu banyak terserap. Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat
menjadi penyebabnya.

Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap
sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan. Mengonsumsi makanan yang kaya
serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran dapat mengurangi gangguan ini.

Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan cenderung mampu menyimpan air
dibandingkan jenis makanan yang lain.

Penyebab umum konstipasi atau sembelit yang berada disekitar kita antara lain:

 Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi


 Menderita panas dalam
 Stres atau depresi dan aktivitas yang cukup padat
 Pengaruh hormon dalam tubuh (misalnya karena menstruasi)
 Usus kurang elastis (biasanya karena sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut)
 Kelainan anatomis pada system pencernaan
 Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk)
 Efek samping akibat meminum obat yang mengandung banyak kalsium atau alumunium
(misalnya obat antidiare, analgesik, dan antasida)
 Kekurangan asupan vitamin C dan kekurangan makanan berserat
 Merupakan gejala penyakit (misalnya (tifus dan hernia)
 Sering menahan rangsangan untuk buang air besar dalam jangka waktu yang lama.

5. Radang Usus Buntu (Appendicitis)


Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi karena adanya
penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing lainnya (misalnya, biji-
bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu bengkak, membusuk, dan pecah.

Gejala Radang Usus Buntu:

 Sakit perut, terutama dimulai di sekitar pusar dan bergerak ke samping kanan bawah.
 Nafsu makan menurun.
 Mual dan muntah.
 Diare, konstipasi (sembelit), atau sering buang angin.
 Demam rendah setelah gejala lain muncul.
 Perut bengkak.
 keram pada perut.

6. Gastritis
Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi
sehingga mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.

Gejala :

Maag tidak selalu menimbulkan gejala, namun yang paling sering terjadi dari maag
adalah mual, kembung, perih dan perasaan tidak enak pada ulu hati. Sedangkan kemungkinan
gejala lainnya adalah muntah, sakit saat buang air besar, sering bersendawa (sedikit-sedikit),
sering merasa lapar, perasaan penuh di perut bagian atas setelah makan. Keadaan penderita
maag biasanya memburuk setelah makan, namun tidak menutup kemungkinan keadaan akan
membaik setelah makan.

Penyebab :

Maag biasanya terjadi ketika lapisan lambung Anda menipis atau rusak. Sebuah lapisan
yang melindungi dinding dari asam lambung yang bertugas mencerna makanan. Bila lapisan
lambung rusak, maka asam lambung akan merusak dan "membakar" lapisan lambung.
Sejumlah penyakit dan beberapa kondisi lainnya membuat lapisan lambung menjadi rentan
terhadap kerusakan dan meningkatkan risiko menderita maag.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko maag meliputi:

Infeksi bakteri. Orang yang terinfeksi Helicobacter pylori dapat mengalami maag -
umumnya maag kronis. Setengah populasi dunia diperkirakan terinfeksi oleh bakteri ini, yang
diduga ditularkan dari orang ke orang. Namun sebagian besar dari mereka yang terinfeksi
tidak mengalami komplikasi infeksi H. pylori. Pada sebagian orang, H. Pylori dapat memecah
lapisan pelindung lambung bagian dalam yang menyebabkan perubahan pada lapisan lambung.
Alasan mengapa sebagian orang mengalami komplikasi akibat infeksi H. pylori seperti maag,
bisul dan lain-lain sebenarnya masih tidak jelas. Namun para ahli kesehatan meyakini bahwa
kerentanan seseorang terhadap H. pylori bisa dipengaruhi dari genetik (keturunan) atau bisa
juga disebabkan karena gaya hidup, seperti kebiasaan merokok dan stres tingkat tinggi.
Biasa menggunakan obat penghilang rasa sakit (termasuk obat rematik). Obat
penghilang rasa sakit umum seperti antalgin, aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat
menyebabkan maag akut dan kronis. Dengan terus menerus menggunakan obat-obatan ini
maka dapat mengurangi substansi kunci yang membantu menjaga lapisan lambung.

Usia. Orang dewasa memiliki peningkatan risiko maag karena lapisan lambung mereka
cenderung menipis seiring usia dan karena orang dewasa lebih mungkin terjangkit infeksi H.
pylori atau gangguan autoimun ketimbang anak-anak.

Penggunaan alkohol. Alcohol akan mengiritasi dan mengikis lapisan lambung, yang
menjadikan lambung lebih rentan terhadap asam lambung. Penggunaan alkohol cenderung
menyebabkan maag akut.

Stres. Termasuk juga stres fisik yang diakibatkan operasi besar (pembedahan besar),
cedera, luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan maag akut.

Kondisi refluks empedu. Empedu -zat yang membantu mencerna lemak dan membuang
jenis racun tertentu- diproduksi di hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Kondisi
refluks empedu adalah cairan empedu mengalir balik ke atas yaitu dari usus dua belas jari ke
dalam lambung dan akhirnya menyebabkan maag. Hal ini dikarenakan cincin yang seperti otot
sfingter tidak bertugas dengan benar (bisa juga karena pembedahan) yang sejatinya bertugas
mencegah empedu mengalir balik ke atas.

Tubuh Anda sendiri menyerang sel-sel di lambung. Ini disebut sebagai maag autoimun,
yaitu jenis maag yang terjadi akibat tubuh menyerang sel-sel yang membentuk lapisan
lambung. Maag autoimun lebih umum terjadi pada orang dengan gangguan autoimun lainnya
dan bisa juga terkait kekurangan vitamin B-12. 
 

Obat-obat yang biasa digunakan untuk mengobati maag antara lain :

 Antasida. Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri.


 Ranitidin. Mengobati tukak lambung.
 Simetidin. Mengobati dispepsia
 Pompa Proton. Mencegah pertumbuhan bakteri, menghentikan produksi asam lambung dan
menghambat infeksi bakteri H. pylori.
 Agen Cytoprotektif. Melindungi lapisan lambung dan usus halus.
 Anti sekretorik. Menekan sekresi asam.
 Pankreatin. Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan mengatasi gangguan sakit
pencernaan seperti perut kembung, mual, dan sering mengeluarkan gas.

Untuk pengobatan dirumah, yang sebaiknya dilakukan bila terserang maag adalah :

1. Minum obat maag yang mengandung antasida (dijual bebas).


2. Kompres hangat pada ulu hati (meringankan gejala nyeri).
3. Setelah 20-30 menit. Makanlah secara perlahan.
4. Istirahat

Perhatian, tidak dianjurkan memberikan antasida pada anak-anak usia dibawah 12 tahun
kecuali atas petunjuk dokter. Penderita maag juga dianjurkan untuk menghindari makanan
yang pedas, asam, terlalu panas, terlalu ingin, terlalu banyak rempah, dan berlemak.

Penderita maag harus ke dokter apabila :

1. Nyeri ulu hati cukup hebat dan tidak berkurang setelah mengonsumi antasida.
2. Muntah dan sakit perut yang melilit.
3. Nyeri semakin hebat dalam beberapa jam.
4. Terlihat lemas.

7. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran
empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.

Secara keseluruhan, ada tiga jenis batu yang bisa menimbulkan batu empedu:

 Batu kolesterol, yang terbentuk dari jumlah kolesterol yang melebihi jumlah garam
empedu. Akibatnya, kolesterol mengkristal dan lama kelamaan menjadi batu. Dan yang
lebih buruknya, 80% dari kasus penyakit batu empedu disebabkan karena batu
kolesterol.
 Batu bilirubin. Terjadi saat jumlah bilirubin dalam empedu melebihi batas normal. Batu
bilirubin biasanya berukuran lebih kecil dari batu kolesterol dan berwarna hitam.
Karena warnanya ini, batu bilirubin juga dikenal dengan sebutan batu hitam.
 Batu campuran, yaitu campuran dari kedua batu di atas.

Batu empedu dapat memicu peradangan dan infeksi. Saat keluar dari saluran empedu,
batu empedu juga dapat menimbulkan penyumbatan pada saluran lain. Beberapa infeksi yang
dapat terjadi antara lain infeksi saluran empedu (kolangitis), infeksi pankreas (pankreatitis)
dan infeksi hati. Batu empedu dengan ukuran kecil, khususnya batu bilirubin, memiliki
peluang ke bagian tubuh lain yang lebih besar. Itulah sebabnya batu empedu ukuran kecil
dianggap lebih berbahaya dibanding batu empedu ukuran besar. Namun batu empedu ukuran
besar secara perlahan akan mengikis dinding kantong empedu dan masuk ke usus halus.
Akibatnya akan terjadi penyumbatan pada usus halus.

8. Kanker Usus Besar


Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul
adalah adanya darah pada feses.

Adapun beberapa hal yang menyebabkan tumbuhnya penyakit kanker usus besar
diantaranya adalah:

- Faktor usia, bukan berarti usialah yang menyebabkan tumbuhnyakanker usus besar , hanya
saja saat usia 50 tahun, dengan perbandingan 1 dari 4 orang ada yang memiliki polip, dan
polip ini memicu adanya peningkatan kanker.

- Selain itu factor konsumsi alkohol, karena alkohol dapat memicu tumbuhnya kanker
kolorektal

- Faktor penyakit deabetes juga dapat berpengaruh, karena biasanya orang yang mengidap
penyakit diabetes akan bergantung pada insulin, sehingga 40% yang mengidap penyakit
diabetes memiliki resiko terkena kanker usus besar, dibanding yang tidak mengidap penyakit
diabetes. Jadi , apabila sudah mengalami gejala kanker usus besar, anda harus periksakan pada
dokter.

- Faktor makanan yang mengandung lemak tinggi, kolesterol, dan makanan rendah serat juga
dapat mempengaruhi resiko kanker usus besar.

- Kaitan genetik juga dapat menyebabkan terjadinya kanker usus besar sekitar 25%, contohnya
yang umum dari kanker ini termasuk ke dalam mutasi yang menuju Familial Adenomatosa
Poliposis (FAP) dan kanker kolorektal non-poliposis herediter.
- Penyakit peradangan usus yang ditandai dengan ulcerative colitis dan penyakit Chorn dapat
meningkatkan dan mengembangkan resiko kanker kolorektal.

- Olahraga yang kurangjuga termasuk penyebab yang dapat mengembangkan potensi


tumbuhnya kanker pada usus besar.

- Lingkungan juga berperan besar dimana yang mempengaruhi tempat tinggal, orang-orang
sekitar, pekerjaan dan segala kegiatan yang anda lakukan juga dapat mempengaruhi hal
tersebut.
A. Sistem Pencernaan Pada Hewan vertebrata

Organ pencernaan pada hewan vertebrata meliputi saluran pencernaan (tractus


digestivus) dan kelenjar pencernaan (glandula digestoria).

1. Sistem Pencernaan Pada Ikan

Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam
rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah
pada dasar mulut yang tidak dapat digerakan serta banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak
menghasilkan ludah (enzim).

Dari rongga mulut makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di
daerah sekitar insang.Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan
bila tidak dilalui makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong
masuk ke lambung, lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus.
Pada beberapa jenis ikan, terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan
makanan.
Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan
sama besarnya. Usus bermuara pada anus.Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan
pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besal, berwarna merah kecoklatan,
terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi
atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati
menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses
pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauary terletak di sebelah
kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung.

Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila
diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali,
fungsi pankreas, anatar lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.

2. Sistem Pencernaan Pada Amfibi

Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran
pencernaan dan pencernaan. kelenjar salah satu binatang amphibi adalah katak. Makanan
katak berupa hewan-hewan kecil (serangga)

Secara berturut-turut saluran pencernaan pada amphibi meliputi:


1. rongga mulut: terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah
untuk menangkap mangsa,
2. esofagus; berupa saluran pendek,
3. ventrikulus (lambung), berbentuk kantung yang bila terisi makanan
menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya
esofagus dan lubang keluar menuju usus
4. intestinum (usus): dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi:
duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya.
5. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloata, dan
6. kloaka: merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran
reproduksi, dan urine.
7. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah
kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati
berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang
berwarna kehijauan. pankreas berwarna Kekuningan, melekat diantara lambung dan
usus dua belas jari (duadenum). pankreas berfungsi menghasilkan enzim dan hormon
yang bermuara pada duodenum.

3. Sistem Pencernaan Pada Reptil

Sebagaimana pada ikan dan amfibi, sistem pencernaan makanan pada reptil meliputi
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging).

Secara berturut-turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:


1) rongga mulut: bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masing-masing
memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut, gigi
menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga
terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua,

2) esofagus (kerongkongan),

3) ventrikulus(lambung),

4) intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.

Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati
pada reptilia memiliki dua lobus (gelambirf dan berwarna kemerahan. Kantung empedu
terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum,
berbentuk pipih kekuning-kuningan.

4. . Sistem Pencernaan Pada Aves

Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.

Saluran pencernaan pada aves terdiri atas:

 paruh: merupakan modifikasi dari gigi,)


 rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga
mulut dan tanduk,
 faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian
ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi
dengan cepat,
 lambung terdiri atas:

- Proventrikulus (lambung kelenjar): banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding


ototnya tipis.

- Ventrikulus (lambung pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan


biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk
membantu pencernaan dan disebut sebagai ” hen’s teeth”,

 intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada
burung merpati tidak terdapat kantung empedu.

B . Proses Pencernaan Makanan Pada Ruminansia

Hewan pemamah biak atau ruminansia memiliki susunan gigi yang berbeda dengan
manusia. gigi yang berkembang pada hewan pemamah biak adalah gigih geraham karena
diperlukan untuk mencernakan makanan yang berserat.
Gigi seri diperlukan untuk menjepit dan memotong makanan berupa rumput. Jenis
makanan berupa rumput dan sejenisnya sukit untuk dicernakan sehingga sistem pencernaan
hewan ruminansia lebih kompleks daripada manusia, baik strukturnya maupun caranya.

Lambung ruminansia seperti domba, kerbau dan sapi terdiri atas rumen (perut besar),
retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam). Rumput yang
ditelan masih kasar dan masuk ke dalam rumen dan retikulum untuk menjalani proses
pencernaan secara mekanik oleh gerakan dindingnya yang tebal. Pencernaan tersebut terjadi
secara kimia oleh bakteri fermentasi (respirasi anaerob) sehingga dihasilkan bubur makanan
yang relatif masih kasar.

Jika sudah merasa kenyang, pemasukan makanan dihentikan. Makanan yang berupa
bubur kasar dari retikulum sedikit demi sedikit akan dikembalikan ke mulut dan mengalami
pencernaan secara kimia oleh air ludah yang ber-PH netral. Di dalam mulut, selulosa alam
akan diubah menjadi glukosa oleh enzim selulose. Selain itu , glukosa akan diubah menjadi
asam lemak, CO2, dan CH4.
Setelah dari mulut, makanan yang menjadi lebih halus akan masuk ke omasum dan mengalami
pencernaan secara mekanik, kemudian akan diteruskan ke dalam abomasum. Abomasum
serupa dengan lambung manusia. di dalam abomasum, makanan akan mengalami pencernaan
secara mekanik oleh dinding abomasum dan pencernaan secara kimia oleh enzim-enzim yang
dihasilkannya. Di dalam abomasum juga terjadi pencernaan oleh bakteri yang bersimbiosis
dengan hewan tersebut. makanan dari abomasum masuk ke dalam usus halus untuk
dicernakan lebih lanjut.
Pada ruminansia, terdapat enzim selulose yang berfungsi mencerna selulosa. Enzim ini tidak
terdapat pada manusi. Adapun pada kuda, pencernaan selulosa terjadi hanya satu kali, yakni
didalam usus buntu. Oleh karena itu, feses sapi dan kerbau lebih halus daripada feses kuda.

secara singkat, alur mekanisme pencernaan hewan pemamah biak adalah sebagai
berikut:

Mulut => kerongkongan => rumen => retikulum => kerongkongan => omasum => abomasum
=> usus halus => usus besar => anus.

Anda mungkin juga menyukai