Anda di halaman 1dari 11

D

OLEH : KELOMPOK 2

ANGGOTA :

 MEILIZA NURAINI
 MITHA PRATIWI
 PEGI SEPTIANSYAH
 RINA WALADA
 SOLEHA

KELAS : XI MIA 3

SMA N 19 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2014 – 2015


A. Perawatan

Ikan hias mempunyai kemampuan hidup pada lingkungan yang beragam. Faktor
lingkungan hidup ikan yang sangat memengaruhi adalah habitat/air , suhu , pH , kesadahan
air , kandungan oksigen terlarut , dan kecerahan.

Budidaya ikan hias harus sesuai dengan kondisi lingkungan habitatnya. Lingkungan air
yang ideal untuk ikan hias adalah temperature air 24 - 30ºC , pH 6 – 7 , oksigen terlarut >3
ppm , dan kecerahan air 30 – 60 cm.

Sumber air untuk budidaya ikan hias antara lain :

 Air tanah
 Air sungai
 Air PAM

Jenis – jenis air tesebut harus diendapkan terlebih dahulu di tendon air minimal 12 – 24
jam sebelum dipakai agar kandungan oksigen terlarut cukup dan gas – gas lain yang
berbahaya dapat hilang.

Untuk mengndisikan Ph ( kesadahan ) air yang sesuai dengan kehidupan ikan hias dapat
dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya.

Kesadahan air menunjukkan kandungan mineral seperti kalsium , magnesium dan seng.
Tingginya kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar , seperti jenis
tanaman sekitar sumber air dan mikroorganisme.
Kesadahan air yang ideal untuk budidaya ikan hias air tawar berkisar 4 – 12Ph.Kandungan
nitrit badan air pada usaha ikan berasal dari sisa pakan , kotoran ikan , lumut , tanaman mati
yang terdekomposisi dalam siklus nitrogen. Kandungan nitrit berpengaruh terhadap kesehatan
serta pertumbuhan dan perkembangan ikan.

B. Wirausaha di Bidang Pemenihan Ikan Hias

1. Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha pada umumnya memuat pokok – pokok pikiran sebagai berikut :

a. Nama Perusahaan

Pemilihan nama perusahaan harus dipikir baik baik karena berdampak jangka panjang.
Pemberian nama harus berorientasi kedepan , tidak hanya pada factor factor yang kekinian.

b. Lokasi

Lokasi terbagi atas lokasi perusahaan , lokasi pertokoan dan lokasi pabrik / industry.
Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi , yaitu :

 Backward Linkage

Backward linkage ( pertalian kebelakang ) adalah bagaimana sumber daya yang akan
digunakan. Termasuk dalam hal ini adalah bahan baku , tenaga kerja , suasana, dan kondisi
masyarakat setempat.

 Forward Linkage

Forward linkage ( pertalian ke depan ) adalah daerah pemasaran hasil produksi.


Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
c. Komoditi

Pemilihan komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal – hal sebagai beriku:

1. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis hasil usaha tertentu , baik berua
barang atau pun jasa
2. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang atau jasa tertentu.
3. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang kita kerjakan
4. Adanyan kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain
dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
d. Konsumen yang Dituju

Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya, jika jenis
usaha yang dijalankan berbentuk industry , tentu jangkauan konsumen yang dituju lebih jauh
dibandingkan usaha bentuk pertokoan.

e. Pasar yang Akan Dimasuki

Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan mendapatkan perusahaannya


sebagai pemimpin pasar ( market leader ) , penantang pasar ( market challenger ) , pengikut
pasar ( market follower ) , atau perelung pasar ( market nicher )

Penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan factor


menentukan dalam pengembanagn usaha. Agar pasar dapat dikuasai , maka kualitas dan harga
barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli ( kemampuan ) konsumen.

f. Partner yang Akan Diajak Kerja Sama

Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun persekutuan ini banyak dilakukan
dalam bidang usaha yang mencari laba , tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak
untuk mencari laba. Bentuk partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat
pada bentuk usaha perseorangan.
g. Personil yang Dipercaya

Pilihlah seseorang untuk menjalankan perusahaan karena kejujurannya.

h. Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia

Pada umumya , seseorang yang akan mendirikan usaha memiliki jumlah modal yang
sangat minim. Modal utama dalah semangat dan kejujuran. Jika modal yang dimiliki
pengusaha awal sangat kecil , dapat dilakukan kerjasama sengan partner , dimana masing –
masing menyetorkan modalnya. Semua sumber dan kemampuan pemnugmpulan modal ini
harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari sampai memenuhi utnuk membuka usaha.

i. Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan.

Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Peralatan
usaha pertokoan , akan berbeda dengan usaha kerajinan dan industry. Untuk pertamakali
membuka usaha , pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Peralatan yang tidak begitu
diperlukan penggunaannya sebaiknya tidak dibeli terlebih dahulu , sebab akan mengganggu
uang kas, ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan yang
ekonomis dan prestise.

j. Penyebaran Promosi

Sebagai suatu usaha baru , tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu , harus
direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan / dipromosikan atau tidak. Jika akan
dipromosikan , harus direncanakan bentuk promosi , tempat / media promosi , keunggulan apa
yang akan ditunjukkan.

Keberhasilan dan kegagalan usaha budidaya ikan hias bergantung pada dua aspek ,
yaitu teknis dan nonteknis. Untuk mendapatkan hasil budidaya ikan hias yang maksimal dapat
dilakukan dengan cara menjaga kualitas , kuantitas dan keberlanjutannya ( aspek teknis).
Aspek nonteknis diantaranya , yaitu :

1. Perencanaan

Usaha budidaya ikan hias harus dibuat dengan perencanaab yang matang

2. Menetapkan Tujuan

Bersamaan dengan perencanaan , harus dirumuskan tujuan yang spesifik dan jelas ,
apakah budidaya ikan hias yang dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profit
( keuntungan ).

3. Inovasi

Inovasi merupakan factor yang sanagt penting bagikeberlanjutan usaha budidaya ikan
hias , bahkan lebih penting dari pada sekadar mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi
pasar.

Pengusaha yang sukses akan terus menerus focus pada upaya untuk berinovasi dan
meningkatkan atau keluar dari bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang menawarkan
sesuatu yang tidak dipikirkan.

4. Pemasaran

Pemasaran merupakan kunci keberhasilan usaha , tidak terkeuali usaha budidaya ikan hias
yang dihasilakan , tetapi jika jaringan pemasaran produk buruk , usaha yang dijalankan tidak
akan sukses.

5. Jangan mengeluh dan menyerah adalah kunci utama sukses usaha


C. Membuat Usaha Pembenihan Ikan Cupang

Siapa yang tidak kenal jenis ikan yang satu ini, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Ikan Cupang jantan memiliki ekor yang menarik, dengan warna-warni yang indah oleh
karena itu jenis ikan cupang digolongkan ke dalam ikan hias.
Ikan cupang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Harga seekor ikan cupang hias
berumur 3 bulan berkisar antara Rp 5.000-50.000, bahkan ikan cupang hias yang berkualitas
dapat dihargai ratusan hingga jutaan rupiah, khusus ikan cupang hias yang telah
memenangkan kontes cupang harganya akan meningkat tajam.
Penggemar cupang tergolong banyak, bahkan hingga sudah mendunia. Para peternak
cupang di Indonesia sering mengekspor ikan cupangnya ke berbagai negaradan nilai jual yang
digunakan adalah dolar sangat menarik bukan! Hal tersebut merupakan peluang usaha yang
menggiurkan bagi siapapun yang ingin membudidayakan ikan cupang ini.
Ikan cupang terkenal sebagai ikan petarung, namun sebenarnya ikan cupang dibagi menjadi 2
jenis, yaitu cupang petarung dan cupang hias. Kedua jenis cupang ini memang suka bertarung
jika kedua cupang jantan disatukan di dalam satu tempat. Ikan ini berasal dari wilayah Asia,
terutama Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja, dan Indonesia. Ukurannya mungil, namun
memiliki nilai eksotis yang tinggi, terutama ketika cupang melebarkan seluruh ekor dan
siripnya.

1. Teknik Budidaya Ikan Cupang


Jenis Ikan cupang ini tergolong ikan hias air tawar. Ikan ini termasuk ikan yang
memiliki labirin dan memiliki sifat agresif terhadap ikan cupang lainnya, namun bersifat
toleran terhadap ikan jenis lain. Ikan cupang termasuk ikan yang mudah beradaptasi terhadap
lingkungan sekitar sehingga mudah untuk dibudidayakan.
Adapun tahapan dalam budi daya ikan cupang, antara lain:

a. Persiapan Kolam
Karena jenis ikan ini tergolong berukuran kecil, pembuatan kolam cupang tidak
memerlukan area yang luas, cukup menggunakan kolam bak. Ukuran luas kolam sekitar 2-4
m2 atau dapat pula menggunakan ember sebagai kolam pemeliharaan.

Dalam budidaya ikan cupang , diperlukan beberapa jenis kolam, yaitu:

Kolam Pematangan Gonad


Jenis kolam pertama yag perlu dipersiapakan adalah kolam pematangan gonad.
Keuntungan pemeliharaan ikan jenis ini adalah ukuran kolam ini tidak membutuhkan lahan
yang luas, bahkan dapat juga menggunakan botol air mineral ukuran 1 liter.
Jika tersedia dana maka dapat menggunakan akuarium kecil. Karena kolam ini hanya
berisi 1 ekor cupang maka membutuhkan banyak wadah untuk menyimpan cupang tersebut.
Jika Anda memiliki 20 ekor induk cupang maka Anda harus menyediakan 20 buah kolam
pematangan gonad.
Kolam yang biasa digunakan oleh para petani cupang adalah botol air mineral ukuran
1 liter atau ada juga yang menggunakan akuarium ukuran kecil. Kolam ini berfungsi untuk
memelihara induk jantan dan induk betina hingga siap kawin/matang gonad.

Kolam Pemijahan
Jenis kolam berikut adalah Kolam dengan fungsi untuk memijahkan induk jantan
dengan induk betina. Ukuran dari kolam ini tidak terlalu luas. Apabila ingin menghemat biaya
dapat menggunakan ember kecil atau stoples kue.

Kolam Pembesaran / Pemeliharaan


Kolam yang ketiga adalah kolam pembesaran/pemeliharaan Kolam pembesaran
berfungsi untuk membesarkan burayak/benih cupang hingga siap panen. Kolam ini sebaiknya
berupa kolam semen karena kolam semen lebih mudah menghasilkan pakan alami berupa
plankton atau lumut. Kolam sebaiknya berada di tempat yang mendapatkan sinar matahari
langsung agar proses pertumbuhannya cepat.
Ukuran ikan cupang yang relatif kecil tidak membutuhkan lahan yang luas untuk
dijadikan kolam pembesaran. Luas dari kolam ini berkisar antara 1-2 m2. Ketika
burayak/benih cupang sudah berumur 1,5 bulan maka sebaiknya dipindahkan ke dalam kolam
pematangan gonad.
Jika tetap disatukan di dalam kolam pembesaran maka ikan cupang tersebut akan
saling bertarung, yang dapat mengakibatkan kecacatan atau kematian.

b. Kualitas Air

Faktor penting dalam bud idaya ikan cupang adalah kualitas air yang digunakan dalam
budidaya. Kualitas air harus selalu terjaga kebersihannya dan terhindar dari zat-zat beracun,
seperti amoniak, limbah pabrik, detergen, dan lain-lain. Ikan akan tumbuh optimal jika
kualitas airnya baik.
Air pada kolam pematangan gonad sebaiknya diganti setiap 3 hari, serta ikan cupang
direndam selama 1 jam dengan air yang telah dicampur garam dapur dan obat khusus cupang
yang banyak dijual di pasar ikan dengan dosis secukupnya. Hal tersebut untuk menjaga ikan
cupang dari serangan jamur atau penyakit lainnya.
Cara lain unntk menjaga kualitas air tetap baik adalah dengan cara memasukan eceng
gondok dalam kolam pembesaran, yang berfungsi untuk menyerap racun di sekitar air
tersebut dan sekaligus menjadi tempat berteduh bagi burayak/benih cupang. Jangan terlalu
banyak memberikan eceng gondok karena eceng gondok dapat menyerap oksigen di dalam air.
Eceng gondok yang terlalu banyak dapat menyebabkan kematian bagi burayak karena
kekurangan kadar oksigen di dalam air.
c. Pemberian Pakan

Pemberian pakan untuk budi daya ikan cupang sangatlah mudah dan murah, karena
dapat diperoleh dari alam, seperti jentik nyamuk, kutu air, dan cacing. Cara untuk
menghasilkan jentik nyamuk yang banyak adalah dengan memasukkan kangkung kedalam
sebuah wadah, kemudian masukan air dan diamkan selam kurang lebih 7 hari maka ratusan
bahkan ribuan jentik nyamuk slap disantap oleh ikan cupang.
Pakan bagi burayak/benih cupang berupa Moina sp. atau kutu air yang disaring
beberapa kali. Jika sulit mendapatkan pakan tersebut maka perlu dicoba dengan pelet yang
sudah dihaluskan terlebih dahulu. Sebelum burayak dimasukkan ke dalam kolam pembesaran,
sebaiknya kolam diberikan pupuk kandang atau pupuk hijau/dedaunan dan berikan pula
eceng gondok. Setelah itu, beri air dan diamkan selam 7 hari hingga terlihat pakan alami
berupa plankton, kutu air, dan lain-lain. Selanjutnya, barulah masukan burayak cupang ke
kolam tersebut.
Daftra Pustaka

Buku prakarya dan kewirausahaan kelas XI semester 2 kurikulum 2013

http://www.google.co.id

Anda mungkin juga menyukai