Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PROJEK

TEMA 2 : KEWIRAUSAHAAN
PERSIAPAN AWAL BUDIDAYA MAGGOT

Oleh : Tim Koordinator P5


SMA Negeri 4 Sekayu

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN


Tahun Ajaran 2023/ 2024
BAB I
PENENTUAN PROJEK

A. Latar Belakang

Kewirausahaan dalam dunia pertanian telah menjadi salah satu solusi yang penting dalam
mengatasi berbagai tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pemilihan topik budidaya
maggot ini secara ekonomis banyak menguntungkan. Salah satu solusi yang menarik adalah
penggunaan maggot (larva lalat) sebagai alternatif pakan untuk ikan lele. Maggot memiliki
potensi besar sebagai sumber pakan karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat
diperoleh dengan biaya yang relatif rendah. Selain itu, budidaya maggot juga dapat
diintegrasikan dengan limbah organik dan berkontribusi pada pengurangan sampah organik
serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

Namun, meskipun potensinya yang besar, masih terdapat kendala dalam menerapkan
budidaya maggot sebagai alternatif pakan untuk ikan lele. Beberapa di antaranya adalah
masalah teknis dalam budidaya maggot, seperti pengelolaan limbah dan kualitas maggot yang
stabil. Selain itu, aspek ekonomis dan pemasaran juga perlu diperhatikan untuk menjadikan
usaha ini berkelanjutan secara finansial.

Salah satu sektor pertanian yang terus berkembang adalah budidaya ikan lele, yang
merupakan salah satu sumber protein hewani yang penting dalam menyokong kebutuhan
pangan manusia. Namun, perkembangan budidaya lele juga dihadapkan pada beberapa
kendala, terutama dalam hal pemenuhan pakan yang berkualitas dan terjangkau.

Pakan merupakan komponen penting dalam pertumbuhan dan produksi ikan lele. Saat ini,
sebagian besar industri budidaya ikan lele masih mengandalkan pakan komersial yang
mengandung bahan-bahan yang mahal dan cenderung menimbulkan dampak lingkungan
negatif, seperti penggunaan ikan-ikanan liar sebagai bahan baku pakan. Oleh karena itu,
diperlukan inovasi dalam pemilihan dan penggunaan pakan yang lebih berkelanjutan dan
ekonomis.
Dalam konteks tersebut, penelitian tentang kewirausahaan budidaya maggot sebagai alternatif
pakan lele menjadi relevan dan penting. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang potensi dan tantangan dalam mengembangkan usaha
budidaya maggot, serta kontribusinya dalam meningkatkan keberlanjutan produksi ikan lele.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi yang berkelanjutan
untuk masalah pemenuhan pakan ikan lele, menekan biaya pakan, serta mendukung
keberlanjutan lingkungan.

B. Jenis Projek
Jenis proyek yaitu Kewirausahaan. Pada dasarnya kewirausahaan adalah menjalankan hidup
dengan kesadaran dan berpikir dalam jangka panjang, karena hampir semua tindakan yang
dilakukan memiliki dampak pada lingkungan dan orang lain.
Dalam pelaksanaan kegiatan proyek di sekolah ini digunakan proyek yang dapat
menghasilkan produk. Dimulai dari penentuan/perencanaan projek, langkah-langkah/ proses
dan menghasilkan produk.
Tujaun Pelaksanaan Projek P5 Budidaya maggot ini selaras dengan pembuatan modul
Budidaya Maggot sebagai berikut :
1. Peserta didik memahami Nilai-nilai Pancasila yaitu untuk membantu pelajar memahami
nilai-nilai Pancasila, seperti Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Melalui konteks budidaya maggot, pelajar diajak untuk
merenungkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam kegiatan
kewirausahaan.

2. Peserta didik memahami Konsep Kewirausahaan yaitu menjelaskan konsep dasar


kewirausahaan, identifikasi peluang usaha, pengembangan ide bisnis, perencanaan,
manajemen risiko, pemasaran, dan aspek keuangan budidaya Maggot

3. Peserta didik mengenal Budidaya Maggot sebagai alternatif usaha yang memiliki
potensi ekonomi tinggi. Mereka akan mempelajari tahap-tahap budidaya maggot, media
hidup, perawatan, dan manfaat ekonomi dari usaha ini.

4. Peserta didik mampu pengembangan Keterampilan Soft Skills: Selain keterampilan


teknis, modul ini juga akan membantu pelajar mengembangkan keterampilan
komunikasi, kerja tim, pemecahan masalah, dan kepemimpinan yang diperlukan dalam
menjalankan usaha dengan sukses.

5. Mendorong peserta didik mampu berinovasi: Melalui studi kasus, diskusi, dan tugas-
tugas kreatif, modul ini akan merangsang pemikiran inovatif pelajar dalam
mengembangkan ide-ide bisnis baru atau mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk
meningkatkan usaha budidaya Maggot.

6. Memperkuat rasa Nasionalisme menekankan pentingnya mengedepankan rasa


nasionalisme dalam berwirausaha. Pelajar akan diingatkan tentang peran usaha mereka
dalam memajukan perekonomian nasional dan menmbuka peluang usaha pada
masyarakat sekitar

7. Di Akhir modul dan selesainya pembuatan laporan diharapkan peserta didik berupaya
melakukan pengembangan rencana Bisnis: sederhana untuk usaha budidaya maggot,
termasuk strategi pemasaran, perencanaan keuangan, dan manajemen operasional.

C. SARANA DAN PRASARANA

Untuk budidaya, memelihara dan mengembangbiakkan Maggot hingga berhasil, diperlukan


sarana alat dan bahan antara lain :
1. Kandang/ Ruangan 2 x1,5 meter
2. Rak
3. Ember atau bak plastik
4. Tutup wadah
5. Saringan
6. Pengaduk/ Spatula
7. Kain strimin (jaring halus)
8. Media kayu untuk media telur
9. Media nanas fermentasi
10. Kandang perkembangbiakan

Parasarana :
Pakan hasil fermentasi, sumber protein untuk Maggot

Keterangan :

D. Kandang : Ruang yang digunakaJenis Projek


n untuk perawatan dan pemeliharaan maggot
Wadah Budidaya: Anda memerlukan wadah yang sesuai untuk menampung media
dan maggot. Wadah bisa berupa ember, bak plastik, atau kotak berlubang.
Penutup Wadah: Gunakan penutup wadah yang bisa dilewati udara tetapi mencegah
lalat dewasa masuk ke dalam wadah. Anda bisa menggunakan kain atau jaring kasa.
Jaring Halus/ Strimin : untuk wadah perkembang biakan Maggot dewasa/ Media
perkawinan
Saringan: Saringan digunakan untuk memisahkan maggot dari media yang sudah
habis nutrisinya. Anda dapat menggunakan saringan plastik atau logam dengan
lubang-lubang kecil.
Nanas fermentasi : dimasukkan dalam wadah tertutup dengan jaring halus diatasnya
bau yang ditimbulkan sebagai pemancing perkembang biakan latat dewasa
Peralatan Pengadukan: Alat seperti sendok atau spatula dapat digunakan untuk
mengaduk media dan maggot agar tersebar merata.
Termometer dan Hygrometer: Alat-alat ini digunakan untuk mengukur suhu dan
kelembaban dalam wadah budidaya maggot.

E. TARGET PESERTA DIDIK


Seluruh Peserta disik Fase E dengan 5 (lima) rombel yang berjumlah 142 Peserta didik

F. RELEVANSI PROJEK DAN TEMA UNTUK SATUAN PENDIDIKAN

Tema projek kewirausahaan dengan topik “Budidaya Maggot usaha menguntungkan"


ini dipilih karena dianggap banyak dampak yang menguntungkan bagi pengetahuan dan
keterampilan peserta didik, peluang usaha dan keuntungan bagi sekolah yaitu :
\
Buat ringkasan dari poin berikut

1. Penerapan Konsep Kewirausahaan dalam Konteks Nyata: Keterkaitan antara


kewirausahaan dan budidaya maggot memungkinkan Peserta disik untuk
mengaplikasikan konsep-konsep kewirausahaan secara langsung dalam
pengelolaan usaha budidaya. Mereka belajar bagaimana mengidentifikasi peluang,
merencanakan dan mengelola aspek-aspek bisnis, serta beradaptasi dengan
tantangan bisnis sehari-hari. Ini membekali mereka dengan keterampilan praktis
yang dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.

2. Pengenalan pada Peluang Bisnis Berkelanjutan: Melalui budidaya maggot, Peserta


didik memahami potensi bisnis berkelanjutan yang berfokus pada dampak positif
terhadap lingkungan. Mereka belajar tentang konsep berkelanjutan, seperti daur
ulang limbah organik menjadi sumber daya yang bernilai, dan mempertimbangkan
tanggung jawab sosial dalam menjalankan usaha. Ini relevan dengan semakin
pentingnya pendekatan bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

3. Pengembangan Sikap Kewirausahaan dan Inovatif: Keterkaitan antara


kewirausahaan dan budidaya maggot merangsang Peserta disik untuk berpikir
kreatif dan inovatif. Mereka perlu menemukan solusi untuk mengatasi berbagai
tantangan dalam budidaya maggot, seperti pemilihan bahan organik yang tepat,
pengelolaan kelembaban, dan pemilihan pasar. Ini merangsang mereka untuk
mengembangkan sikap mental dan keterampilan berpikir yang inovatif, yang
sangat penting dalam dunia bisnis yang terus berkembang.

Dengan menggabungkan konsep kewirausahaan dengan praktik budidaya maggot,


Peserta disik tidak hanya belajar menetahui peluang bisnis budidaya Maggot, , tetapi
juga mengembangkan kemampuan adaptasi, berinovasi, dan berkontribusi pada
pembangunan ekonomi berkelanjutan
G. Peralatan dan Bahan
1. Bahan-bahan untuk persiapan ruang budi daya maggot sdh disiapkan oleh sekolah.
2. Siswa ikut membantu mempersiapkan membuat ruang budidaya/ pemeliharaan maggot
3. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang anggota
4. Setiap kelompok membawa perlengkapan kebersihan seperti sapu lidi, sekop dan ember
5. Setiap siswa mengumpulkan uang Rp 5.000 (selama projek tema 2 Budidaya maggot dan
uang juga digunakan untuk projek tema 1 jika diperlukan ) untuk membeli:
a. Ampas tahu
b. Pur ayam
c. Nanas, pisang
d. Yakult (untuk fermentasi)
e. Semprotan air (untuk kandang maggot 1 pcs)
f. Dll

H. Alokasi waktu
Juli-Desember 2023 pada hari kamis jam Projek P5

BAB II
PERENCANAAN

A. Tahap Pengenalan
No Bagian Perencanaan Tahap Pelaksanaan Projek
1 Fasilitator memperkenal kan materi tema 1. Melalui slide, tayangan
wirausaha dan budidaya maggot video dan diskusi
kelompok, Browsing
internet
2. Pengenalan Wirausaha
3. Fasilitator bersama
siswa berdiskusi
menentukan tema yang
akan dilaksanakan
4. Fasilitator menjelaskan
wirausaha budidaya
Maggot, Siklus Maggot,
potensi Maggot sebagai
wirausaha menguntungkan
tentang budidaya
Maggot

B. Tahap Kontekstual
No Bagian Perencanaan Tahap Pelaksanaan
Projek
2 1. siswa mendengarkan
penjelasan fasilitator
2. siswa berdiskusi
menentukan ruangan yang
bisa digunakan
2. Mempersiapkan bahan,
media dan peralatan yang
dibutuhkan seperti : wadah,
kelambu, spatula
3.Merancang persiapan
benih bibit maggot
C. Tahap Rencana Aksi
No Bagian Perencanaan Tahap Pelaksanaan Projek
Mengundang Fasilitator dari
Dinas perikanan untuk
penyuluhan budidaya
Maggot
Antusiasme siswa
mendengarkan penyuluhan
Budidaya Maggot

Merencanakan kunjungan
fasilitasi ke Rumah Maggot,
serta menentukan perwakilan
kelompok setiap kelas
Siswa mempersiapkan ruang
untuk tempat budidaya
maggot
1. Pembersihan wilayah
sekitar budi daya maggot
bahan-bahan bangunan sudah
disiapkan sekolah
2. Siswa membantu
pekerjaan bangunan untuk
budidaya maggot
Siswa membuat rak, kelambu
tempat mengawinkan
maggot, bahan bantuan dari
sekolah
Penyiapan wadah media
budidaya maggot bantuan
dari sekolah
Menerima bantuana bibit
maggot dari pihak Dinas
Perikanan berupa telur
maggot dan pre pupa
1. Mempersiapkan bahan
media dan pengolahan
ampas tahu dan dedak
untuk telur maggot,
2. pemeliharaan oleh siswa
dibimbing fasilitator
dengan sistem piket
bergiliran,
3. Memberikan makan bayi
maggot setelah beberapa
hari menetas
4. Membersihkan kandang
maggot dari hama/
serangga
5. Mengecek pertumbuhan
fase larva maggot
setelah menetas
6. Mengecek ukuran
maggot
7. Menyeleksi ukuran
maggot dan perubahan
warna maggot untuk di
masukkan di biopon
Penyeleksian dan pemisahan
maggot yang terjadi
perubahan fase dilihat dari
warna dan ukuran bergiliran
oleh siswa

Siswa dibimbing fasilitator


menyiapkan fermentasi
untuk media pemancingan
perkawinan maggot yaitu
nanas dan buah pisang yg
dipotong-potong
Siswa dibimbing fasilitator
menyiapkan kayu dempet
dengan ukuran yang sama
untuktempat bertelur maggot
yang sudah menjadi prepupa
Fase pre pupa yang berada di
dalam kelambu sudah keluar
dari kepompong menjadi
lalat bsf
Perawatan berupa
penyemprotan
Fase Maggot yang sudah
dipisahkan dibak miring
biopon
BAB III
EVALUASI DAN REFLEKSI
Lampiran

Pembagian Kelompok dan Piket pemeliharaan maggot


Kelas X2

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3


1. Icha Wendy Saputra Tami Lestari
2. Zulva RIzky Agung T M.Iqbal
3. Fitri M. Andru Mawar melati
4. Melisa Disya Ramadhani] Krista Anggraini
5. Andriansyah Jesa Zyafira Melani Putri
6. ALdo Adit

Kelompok 4 Kelompok 5 Keterangan Piket :


Sindi Sintia sari Minsi Kelompok 1 : Piket senin
Vita Desty Mutiara Kelompok 2 : Piket selasa
Rini Kiki Amelia Kelompok 3 :Piket
Amelia Arif Rahman Rabu
Rangga Melian Malik Kelompok 4 : Piket Kamis
Ibrahim Kelompok 5 : Piket Jumat

Anda mungkin juga menyukai