TEMA 2 : KEWIRAUSAHAAN
PERSIAPAN AWAL BUDIDAYA MAGGOT
A. Latar Belakang
Kewirausahaan dalam dunia pertanian telah menjadi salah satu solusi yang penting dalam
mengatasi berbagai tantangan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Pemilihan topik budidaya
maggot ini secara ekonomis banyak menguntungkan. Salah satu solusi yang menarik adalah
penggunaan maggot (larva lalat) sebagai alternatif pakan untuk ikan lele. Maggot memiliki
potensi besar sebagai sumber pakan karena memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan dapat
diperoleh dengan biaya yang relatif rendah. Selain itu, budidaya maggot juga dapat
diintegrasikan dengan limbah organik dan berkontribusi pada pengurangan sampah organik
serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Namun, meskipun potensinya yang besar, masih terdapat kendala dalam menerapkan
budidaya maggot sebagai alternatif pakan untuk ikan lele. Beberapa di antaranya adalah
masalah teknis dalam budidaya maggot, seperti pengelolaan limbah dan kualitas maggot yang
stabil. Selain itu, aspek ekonomis dan pemasaran juga perlu diperhatikan untuk menjadikan
usaha ini berkelanjutan secara finansial.
Salah satu sektor pertanian yang terus berkembang adalah budidaya ikan lele, yang
merupakan salah satu sumber protein hewani yang penting dalam menyokong kebutuhan
pangan manusia. Namun, perkembangan budidaya lele juga dihadapkan pada beberapa
kendala, terutama dalam hal pemenuhan pakan yang berkualitas dan terjangkau.
Pakan merupakan komponen penting dalam pertumbuhan dan produksi ikan lele. Saat ini,
sebagian besar industri budidaya ikan lele masih mengandalkan pakan komersial yang
mengandung bahan-bahan yang mahal dan cenderung menimbulkan dampak lingkungan
negatif, seperti penggunaan ikan-ikanan liar sebagai bahan baku pakan. Oleh karena itu,
diperlukan inovasi dalam pemilihan dan penggunaan pakan yang lebih berkelanjutan dan
ekonomis.
Dalam konteks tersebut, penelitian tentang kewirausahaan budidaya maggot sebagai alternatif
pakan lele menjadi relevan dan penting. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang potensi dan tantangan dalam mengembangkan usaha
budidaya maggot, serta kontribusinya dalam meningkatkan keberlanjutan produksi ikan lele.
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi yang berkelanjutan
untuk masalah pemenuhan pakan ikan lele, menekan biaya pakan, serta mendukung
keberlanjutan lingkungan.
B. Jenis Projek
Jenis proyek yaitu Kewirausahaan. Pada dasarnya kewirausahaan adalah menjalankan hidup
dengan kesadaran dan berpikir dalam jangka panjang, karena hampir semua tindakan yang
dilakukan memiliki dampak pada lingkungan dan orang lain.
Dalam pelaksanaan kegiatan proyek di sekolah ini digunakan proyek yang dapat
menghasilkan produk. Dimulai dari penentuan/perencanaan projek, langkah-langkah/ proses
dan menghasilkan produk.
Tujaun Pelaksanaan Projek P5 Budidaya maggot ini selaras dengan pembuatan modul
Budidaya Maggot sebagai berikut :
1. Peserta didik memahami Nilai-nilai Pancasila yaitu untuk membantu pelajar memahami
nilai-nilai Pancasila, seperti Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dan
Ketuhanan Yang Maha Esa. Melalui konteks budidaya maggot, pelajar diajak untuk
merenungkan bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diimplementasikan dalam kegiatan
kewirausahaan.
3. Peserta didik mengenal Budidaya Maggot sebagai alternatif usaha yang memiliki
potensi ekonomi tinggi. Mereka akan mempelajari tahap-tahap budidaya maggot, media
hidup, perawatan, dan manfaat ekonomi dari usaha ini.
5. Mendorong peserta didik mampu berinovasi: Melalui studi kasus, diskusi, dan tugas-
tugas kreatif, modul ini akan merangsang pemikiran inovatif pelajar dalam
mengembangkan ide-ide bisnis baru atau mengaplikasikan pengetahuan mereka untuk
meningkatkan usaha budidaya Maggot.
7. Di Akhir modul dan selesainya pembuatan laporan diharapkan peserta didik berupaya
melakukan pengembangan rencana Bisnis: sederhana untuk usaha budidaya maggot,
termasuk strategi pemasaran, perencanaan keuangan, dan manajemen operasional.
Parasarana :
Pakan hasil fermentasi, sumber protein untuk Maggot
Keterangan :
H. Alokasi waktu
Juli-Desember 2023 pada hari kamis jam Projek P5
BAB II
PERENCANAAN
A. Tahap Pengenalan
No Bagian Perencanaan Tahap Pelaksanaan Projek
1 Fasilitator memperkenal kan materi tema 1. Melalui slide, tayangan
wirausaha dan budidaya maggot video dan diskusi
kelompok, Browsing
internet
2. Pengenalan Wirausaha
3. Fasilitator bersama
siswa berdiskusi
menentukan tema yang
akan dilaksanakan
4. Fasilitator menjelaskan
wirausaha budidaya
Maggot, Siklus Maggot,
potensi Maggot sebagai
wirausaha menguntungkan
tentang budidaya
Maggot
B. Tahap Kontekstual
No Bagian Perencanaan Tahap Pelaksanaan
Projek
2 1. siswa mendengarkan
penjelasan fasilitator
2. siswa berdiskusi
menentukan ruangan yang
bisa digunakan
2. Mempersiapkan bahan,
media dan peralatan yang
dibutuhkan seperti : wadah,
kelambu, spatula
3.Merancang persiapan
benih bibit maggot
C. Tahap Rencana Aksi
No Bagian Perencanaan Tahap Pelaksanaan Projek
Mengundang Fasilitator dari
Dinas perikanan untuk
penyuluhan budidaya
Maggot
Antusiasme siswa
mendengarkan penyuluhan
Budidaya Maggot
Merencanakan kunjungan
fasilitasi ke Rumah Maggot,
serta menentukan perwakilan
kelompok setiap kelas
Siswa mempersiapkan ruang
untuk tempat budidaya
maggot
1. Pembersihan wilayah
sekitar budi daya maggot
bahan-bahan bangunan sudah
disiapkan sekolah
2. Siswa membantu
pekerjaan bangunan untuk
budidaya maggot
Siswa membuat rak, kelambu
tempat mengawinkan
maggot, bahan bantuan dari
sekolah
Penyiapan wadah media
budidaya maggot bantuan
dari sekolah
Menerima bantuana bibit
maggot dari pihak Dinas
Perikanan berupa telur
maggot dan pre pupa
1. Mempersiapkan bahan
media dan pengolahan
ampas tahu dan dedak
untuk telur maggot,
2. pemeliharaan oleh siswa
dibimbing fasilitator
dengan sistem piket
bergiliran,
3. Memberikan makan bayi
maggot setelah beberapa
hari menetas
4. Membersihkan kandang
maggot dari hama/
serangga
5. Mengecek pertumbuhan
fase larva maggot
setelah menetas
6. Mengecek ukuran
maggot
7. Menyeleksi ukuran
maggot dan perubahan
warna maggot untuk di
masukkan di biopon
Penyeleksian dan pemisahan
maggot yang terjadi
perubahan fase dilihat dari
warna dan ukuran bergiliran
oleh siswa