Anda di halaman 1dari 9

ENTREPRENEUR

SOCIAL ENTREPRENEURSHIP MAKANAN RINGAN BERBAHAN


BAKU HASIL BUMI LOKAL
Disusun untuk memenuhi Tugas Besar 1 Mata Kuliah: Pengantar Bisnis
Dosen Pengampu:
Prof.Dr.Ahmad Badawi Saluy, SE., MM., CHRA., CQC.

Disusun Oleh:
Muhammad Bintang Raffi Topan
(43123010096)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2023
ANALISIS JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL
a) Nama Jurnal :Jurnal Entrepreneur dan Entrepreneurship
b) Volume :1
c) Nomor :1
d) Halaman :1-47
e) Tahun Penerbit :ISSN: 2302-1802
f) Judul Jurnal : SOCIAL ENTREPRENEURSHIP
MAKANAN RINGAN BERBAHAN BAKU HASIL BUMI LOKAL
g) Nama Penulis : Hendrasmoro
ABSTRAK
Komunitas Gading menghadapi beberapa kendala dari sisi produksi dan
pemasaran. Namun terdapat beberapa peluang solusi terkait pemasaran produk,
penanganan bahan baku, penyimpanan dan pengemasan produk jadi serta seluruh
peralatan proses produksi. Terlepas dari permasalahan yang dihadapi, Komunitas
Gading tetap menjalankan perannya sebagai wirausaha sosial.

ABSTRACT
The Gading community faces several obstacles in terms of production and
marketing. However, there are several solution opportunities related to product
marketing, raw material handling, storage and packaging of finished products as
well as all production process equipment. Despite the problems faced, the Gading
Community continues to carry out its role as a social entrepreneur.
B. METODE
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Desain yang digunakan
adalah studi kasus (Creswell, 2009: 13) untuk mengeksplorasi aktivitas dan
masyarakat Gading. proses Tempat penelitian adalah masyarakat Gading
di Bojonegoro, Jawa Timur, dimana terdapat usaha rengginang yang
dipimpin oleh seorang wirausaha sosial yaitu Ibu Krisingsih. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi. Analisis data
dilakukan untuk menemukan makna melalui “interpretasi makna tema”
(Creswell, 2009: 185).

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Masyarakat Gading pemilik usaha rengginang mempunyai visi khusus
“mewujudkan desa agroindustri” dan mempunyai misi khusus yaitu
“membantu pemerintah mensukseskan program pengentasan kemiskinan
dan pemberdayaan perempuan’’. Kegiatan pokok komunitas Gading dalam
mewujudkan visi dan misi adalah sebagai berikut.
a) Mengembangkan usaha pengolahan sumber daya alam/hasil
pertanian lokal seperti singkong, pisang, sukun, ubi jalar, dll. agar
nilai tambah tersebut menjadi pendapatan pekerja dan/atau
keuntungan pengusaha (dan pedagang/Lembaga orang pemasaran).
b) Mengembangkan usaha yang mengolah sumber daya alam/hasil
pertanian lokal seperti singkong, pisang, sukun, ubi jalar. sehingga
nilai tambah menjadi pendapatan bagi pekerja dan/atau keuntungan
bagi pengusaha (dan pedagang/lembaga). Direktur Pemasaran).
c) Mengubah cara berpikir, disiplin dan gaya hidup dari model
pertanian dalam menghasilkan produk menggunakan proses
tradisional alami menjadi model industry berorientasi melayani
konsumen dan kebutuhannya menjadi teknologi informasi melalui
proses transformasi yang sistematis dan kreatif.
Awalnya produk singkong rengginang hanya dikenal dan dijual kepada
masyarakat sekitar. Saat ini kegiatan pemasarannya telah menyebar ke
sebagian besar supermarket di Bojonegoro dan Jawa Timur. Bahkan
tercatat 4.444 pesanan di luar Pulau Jawa berkat kegigihan partisipasi
dalam 4.444 pameran di tingkat lokal, regional, dan nasional.
Permasalahan yang dihadapi masyarakat ini bukanlah pemasarannya
melainkan bagaimana meningkatkan produksi dengan proses yang sangat
mengandalkan pemanfaatan panas matahari untuk pengeringan. Sedangkan
bahan baku olahannya, khususnya singkong, merupakan karbohidrat bebas
gluten yang dapat menggantikan sebagian penderita alergi gandum, bahan
atau produk sebenarnya yang dihasilkan kemungkinan besar akan dijual ke
luar negeri. Hal ini sebagai landasan refleksi untuk mendukung
pengembangan proses produksi dan meningkatkan kualitas produk
Komunitas Gading sehingga dalam tiga tahun ke depan, diharapkan dapat
mengekspor produknya. Pemasaran lokal juga perlu terus diperluas dan
diperdalam dengan tujuan untuk mengoptimalkan kapasitas dan
produktivitas peralatan serta waktu kerja, sehingga meningkatkan efisiensi
produksi. Strategi ini akan menjadi salah satu prioritas, selain peningkatan
proses produksi. Penguatan pasar lokal ini harus dibarengi dengan
perluasan dan konsolidasi jaringan distribusi yang lebih sistematis dan
“kuat”. Dengan rencana perluasan segmen dan jaringan distribusi, maka
jangkauan produk dapat diperluas. Pengenalan lebih dalam terhadap
segmen pasar dan kebutuhannya akan memunculkan produk baru yang
diminati atau dapat diciptakan dan ditawarkan secara kreatif. Untuk
mengelola kegiatan ini perlu dilakukan pelatihan atau penunjukan
sejumlah orang yang berpotensi dan dikembangkan melalui pelatihan atau
pendampingan. Ia harus mencari ide dan menghubungkannya dengan
kapasitas dan kemampuan proses pemasaran dan produksi, termasuk
memilih penempatan produk yang tepat di antara produk serupa dan produk
penggantinya untuk segmen pasar sasarannya. Dari segi kemasan, tampilan
luar kemasan produk Komunitas Gading masih sederhana. Tidak ada
peralatan pengemasan khusus atau pengetahuan tentang jenis plastik yang
digunakan untuk mengemas makanan, dan tidak ada teknik pengemasan
alternatif untuk bahan makanan.

Terlihat bahwa Komunitas Gading pada dasarnya mempunyai beberapa


keterbatasan dalam hal produksi sebagai berikut.
a) Masalah Pengawetan Bahan Baku dan Produk Setengah Jadi. Untuk
penyimpanan material, penyimpanan pada tempat khusus, belum
dilakukan penutupan dan pemeliharaan. rengginang kering yang
belum digoreng hanya disimpan dalam kantong dan cukup ditaruh
di dapur. Jika rengginang kurang kering maka rentan berjamur.
b) Masalah kebersihan belum banyak mendapat perhatian dari
masyarakat Gading. Penjemuran rengginang dilakukan dengan terik
matahari di luar ruangan, di samping rumah di antara pepohonan
lebat dan di dekat rumah warga. Lainnya memelihara 4.444 ekor
sapi. Selain lebih cepat kering, bau kotoran sapi juga menarik
perhatian lalat yang beterbangan di sekitar masyarakat Gading.
Kebersihan belum tentu terjaga dengan baik.
c) Pembersihan peralatan produksi masih kurang mendapat perhatian.
Alat yang ada pada mesin untuk menghasilkan hanyalah alat
penggiling singkong yang terbuat dari bahan stainless steel. Bahan
ini cocok untuk pengolahan makanan dimana harus tahan karat,
tidak mengkatalisis oksidasi, menurunkan atau merusak bahan,
sedangkan harus mudah dibersihkan. Sayangnya, prosedur
pembersihan yang sangat penting untuk menjaga kebersihan belum
menjadi kebiasaan, sehingga setelah digunakan, bahan sisa akan
menempel di bagian dalam dan juga di bagian luar alat. Jamur dan
bakteri kemungkinan besar tumbuh di permukaan kotoran ini. Mesin
pengering berbahan bambu juga mengalami permasalahan yang
sama.

Berdasarkan situasi dan permasalahan di atas, maka pada hakikatnya


masyarakat Gading mempunyai peluang untuk mendapatkan solusi berikut
ini.
a) Terdapat
peluang pengembangan terkait dengan keseluruhan proses
manufaktur, dari pemrosesan bahan mentah hingga penyimpanan
dan pengemasan produk jadi. Kegiatan meliputi bimbingan,
pelatihan dan dukungan untuk penerapan proses produksi pangan
sesuai standar internasional.
b) Kelengkapan alat pengolahan juga harus terorientasi dengan baik.
Selain mesin penggiling yang mampu menghasilkan singkong siap
pakai dengan kapasitas 4 ton/jam, maka perlu dipilih desain press
yang praktis dan memenuhi persyaratan higienitas untuk
memisahkan air yang terkandung dalam singkong, dari situlah
proses pengeringan dilakukan. keripik singkong menjadi lebih
pendek. Selain mempercepat, penambahan pembuat jus juga
meningkatkan produktivitas secara signifikan, karena tampaknya
"hambatan" proses sedang berada pada tahap ini. Dengan
penambahan alat ini, kinerja grinder dapat lebih optimal. Efisiensi
proses menentukan pemilihan alat dan sebaliknya.
c) Perlu juga perbaikan alat penyiapan adonan dan alat pencetak
adonan, alat pengering, serta alat bantu pengeringan yang mudah
dibersihkan dan disterilkan, begitu pula alat penggorengan atau
kemasan yang sesuai untuk ekspor. Kebijakan produksi terpusat
pada satu lokasi memfasilitasi desain stasiun kerja, peralatan dan
pengendalian proses serta standar kebersihan.
d) Sedangkan untuk alat pengering, proses dan utilitasnya, perlu juga
dipikirkan kemungkinan untuk mengubah kotoran ternak sekitar
yang tergeletak di sekitar tempat tersebut menjadi biogas. Selain
bermanfaat bagi lingkungan lebih bersih, biogas yang dihasilkan
dapat digunakan untuk menghasilkan panas yang membantu proses
pengeringan.
D. KESIMPULAN

Komunitas Gading memiliki total isu dari segi produksi dan pemasaran.
Namun terdapat beberapa peluang untuk memperoleh solusi terkait
pemasaran produk, penanganan bahan baku hingga penyimpanan dan
pengemasan produk jadi, serta kelengkapan peralatan proses produksi.
Meski menghadapi kendala, Komunitas Gading tetap menjalankan
perannya sebagai wirausaha sosial
DAFTAR PUSTAKA

Creswell, J.W. 2009. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed


Methods Approaches (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage.

Durieux, M.B. & Stebbins, R.A. 2010. Social Entrepreneurship for Dummies.
River St. Hoboken, NJ: Wiley.

Short, J.C., Moss, T.W. & Lumpkin, G.T. 2009. Research in Social
Entrepreneurship: Past Contributions and Future Opportunities. Strategic
Entrepreneurship Journal, 3: 161-194.

Brooks, A.C. 2009. Social Entrepreneurship: a Modern Approach to Social


Venture Creation. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education, Inc.

Prabhu, V.P., McGuire, S.J., Drost, E.A. & Kwong, K.K. 2012. Proactive
Personality and Entrepreneurial Intent: is Entrepreneurial Self-Efficacy a
Mediator or Moderator? International Journal of Entrepreneurial Behaviour and
Research, 18 (5): 559-586.

Robbins, S.P. & Judge, T.A. 2007. Perilaku Organisasi (Buku 2, Edisi 12).
Terjemahan Diana Angelica, Ria Cahyani, dan Abdul Rosyid. 2008. Jakarta:
Salemba Empat.

Saluy, A. B., & Kemalasari, N. W. (2017, July). Analisis pengaruh kualitas


pelayanan, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan pembelian pelanggan
pt. Xyz. In Seminar Ekonomi dan Bisnis (SNEBIS) (Vol. 1, No. 1).

Iqbal, M. A., Saluy, A. B., & Hamdani, A. Y. (2021). the Effect of Work
Motivation and Work Environment on Employee Performance Mediated By Job
Satisfaction (At Pt Ici Paints Indonesia). Dinasti International Journal of
Education Management And Social Science, 2(5), 842-871.

Anda mungkin juga menyukai