PERANCANGAN PABRIK
Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
1
1.2 Rumusan Masalah
a) Jenis produksi apa yang digunakan pada industry tersebut?
b) Berapa kapasitas produk yang dihasilkan oleh industry tersebut?
c) Jenis tata letak / lay out yang digunakan pada industry tersebut?
d) Bagaimana argonomi yang terdapat dalam industry tersebut?
1.3 Tujuan Penulisan
a) Untuk mengetehui jenis-jenis produk
b) Menentukan kapasitas produksi
c) Menentukan dan gambar jenis tata letak / lay out
d) Dapat mengetahui keadaaan argonomi pada industri tersebut
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Jenis tata letak / lay out yang digunakan pada industry tersebut?
Lokasi usaha yang baru direncanakan berada di daerah Ciganitri, Kabupaten Bandung
dengan luas tanah 500m2, di daerah tersebut sudah tersedia lahan yang sesuai dengan
Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Susu Sapi Murni Di Kota Bandung (Studi Kasus di
Jegud Milk)
kebutuhan luas untuk usaha pengembangan pengolahan susu sapi murni ini.berikut model
tata letak/lay out industri susu sapi murni:
4
2.4 Bagaimana ergonomi yang terdapat dalam industry tersebut?
5
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek ini adalah masalah penentuan lokasi, luas
produksi, tata letak (layout), penyusunan peralatan pabrik, dan proses produksinya termasuk pemilihan
teknologi. Jadi, analisis dari aspek operasi adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam Analisis
Kelayakan Usaha Pengolahan Susu Sapi Murni Di Kota Bandung (Studi Kasus di Jegud Milk) menjalankan
usahanya dengan menilai ketapatan lokasi, luas produksi, dan layout serta kesiagaan mesin-mesin
yang akan digunakan (Jakfar & Kasmir, 2012).
Organisasi dapat dipandang sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Yang membuat perusahaan
hidup dan dinamis adalah karena adanya proses-proses manajemen. Agar proses-proses manajemen
dapat bekerja dengan baik, maka organisasi sebagai sarananya perlu dirancang. Hasil akhir dari
perancangan organisasi ini yang disebut dengan struktur organisasi (Siregar, 1991). Untuk jam kerja
yang diberikan sudah sesuai yaitu 8jam/hari. Fasilitas kerja yang ada dalam industri sudah sesuai
dengan kebutuhan pegawai untuk menunjang dan mempermudah proses kerja dan kenyamanan mulai
dari meja kerja, kursi, lemari berkas, komputer, printer, loker karyawan. Masing-masing karyawan di
kantor mendapatkan fasilitas yang sama rata.
Untuk mesin dan perlatan yang digunakan rata-rata sudah menggunakan mesin otomatis yang
mengurangi tenaga kerja untuk mengangkut bahan-bahan yang berat untuk proses produksinya seperti
mesin pasteurisasi, mesin jet pump, mesin expired, storage tank, mixing tank. Untuk mempermudah
pengangkutan diberikan trolley, motor roda tiga, mobil box gran max. Perencanaan program pelatihan
tenaga kerja Jegud Milk dalam usaha pengolahan susu sapi murni difokuskan pada bagian operasional
perusahaan. Fokus pelatihan tersebut berkaitan dengan pengenalan kegiatan operasional. Pelatihan
juga dilakukan dengan mengikuti seminar atau workshop.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan aspek teknis, usaha Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni layak . Hal
tersebut didasarkan pada produk dapat di produksi dan dapat dipasarkan dengan ditunjang oleh
fasilitas yang tersedia dan proses yang dilakukan, secara teknis target penjualan dapat terpenuhi oleh
kapasitas produksi, dan lokasi yang digunakan dapat mendukung usaha pengolahan susu sapi murni.
Berdasarkan aspek manajemen sumber daya manusia, usaha Jegud Milk dalam pengolahan
susu sapi murni sudah layak untuk berproduksi. Hal tersebut didasarkan pada usaha ini memiliki
struktur organisasi yang jelas berupa struktur organisasi fungsional dengan pembangian tugas dan
fungsi yang jelas, serta tenaga kerja yang mencukupi kebutuhan untuk menjalankan kegiatan
operasional Jegud Milk dalam pengolahan susu sapi murni.
7
DAFTAR PUSTAKA
Istianah, N., Fitriadinda, H., & Murtini, E. S. (2019). Perancangan Pabrik untuk Industri
Pangan. Universitas Brawijaya Press.
Darmaseptana, D., Saleh, A., & Kurniawan, D. (2016). ANALISIS KELAYAKAN USAHA
PENGOLAHAN SUSU SAPI MURNI DI KOTA BANDUNG (STUDI KASUS DI
JEGUD MILK). Reka Integra, 4(1).